Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU

NAMA INDIVIDU : No MR : :
NAMA IBU : DIAGNOSA MEDIS :
TGL LAHIR : :
JENIS KELAMIN : :
Tanggal :
KELUHAN UTAMA :
ALAMAT :

DIAGNOSA KEPERAWATAN
ANALISA DATA (SDKI) RENCANA INTERVENSI ( SLKI & SIKI ) IMPLEMENTASI (AKTIFITAS) EVALUASI PETUGAS
MASALAH
Nausea Setelah dilakukan intervensi keperawatan maka diharapkan S:

(D.0076) Tingkat nausea menurun dengan kriteria hasil :

ETIOLOGI nafsu makan meningkat


iritasi lambung keluhan mual menurun
peningkatan tekanan
perasaan ingin muntah menurun

intraabdominal perasaan asam dimulut menurun

kehamilan jumlah saliva menurun

mabuk perjalan takikardi membaik O :


faktor psikologis

efek agen farmakologis INTERVENSI

efek toksin Manajemen Mual muntah

Observasi
identifikasi pengalaman mual
DIBUKTIKAN DENGAN identifikasi karakteristik muntah A:

mengeluh mual identifikasi dampak mual dan muntah terhadapn aktifitas Masalah teratasi
merasa ingin muntah identifikasi penyebab mual muntah Masalah belum teratasi
tidak berminat makan monitor keseimbangan cairan Masalah teratasi sebagian
merasa asam dimulut terapeutik
sensasi panas/dingin kendalikan faktor lingkungan penyebab mual dan muntah P:

sering menelan kurangi penyebab mual dan muntah


saliva meningkat anjurkan makan dalam porsi sedikit tapi sering

pucat edukasi (Komunikasi Terapeuti)

takikardi anjurkan istirahat dan tidur yang cukup


anjurkan makan makanan tinggi karbohidrat dan rendah

lemak
ajarkan teknik non farmakologi untuk mengurangi mual
(relaksasi, terapi musik, akupresur)
kolaborasi
kolaborasi pemberian anti emetik
ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU
NAMA INDIVIDU : No MR : :
NAMA IBU : DIAGNOSA MEDIS :
TGL LAHIR : :
JENIS KELAMIN : :
Tanggal :
KELUHAN UTAMA :
ALAMAT :

DIAGNOSA KEPERAWATAN
ANALISA DATA (SDKI) RENCANA INTERVENSI ( SLKI & SIKI ) IMPLEMENTASI (AKTIFITAS) EVALUASI PETUGAS
MASALAH
Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan intervensi keperawatan maka diharapkan S:
memonitor pola nafas

kulit/jaringan Pola nafas membaik dengan kriteria hasil : memonitor bunyi nafas tambahan

(D.0005) memonitor sputum


ETIOLOGI tekanan ekspirasi meningkat memposisikan semi-fowler atau fowler
Depresi pusat pernafasan tekanan inspirasi meningkat memberikan minum hangat
hambatan upaya nafas
dispnea menurun melakukan fisioterapi dada, jika perlu

Gangguan neurologis
penggunaan otot bantu nafas menurunn memberikan oksigen, jika perlu

sindrom hipoventilasi pernafasn cuping hidung membaik mengajarkan teknik batuk efektif

kecemasan frekuensi nafas membaik berkolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran O :

penurunan energi pemanjangan fase ekspirasi menurun jika perlu

efek agen farmakologis INTERVENSI

manajemen jalan nafas

Observasi

monitor pola nafas


DIBUKTIKAN DENGAN monitor bunyi nafas tambahan A:

dispnea monitor sputum Masalah teratasi

penggunaan otot terapeutik Masalah belum teratasi

bantu pernafasan posisikan semi-fowler atau fowler Masalah teratasi sebagian


fase ekspirasi berikan minum hangat

memanjang lakukan fisioterapi dada, jika perlu P:

pola nafas abnormal berikan oksigen, jika perlu

(takipnea, bradipnea, edukasi (Komunikasi Terapeutik)

hiperventilasi, kusmaul ajarkan teknik batuk efektif

ortopnea kolaborasi

pernafasan cuping kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran

hidung jika perlu


ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU
NAMA INDIVIDU : No MR :
NAMA IBU : DIAGNOSA MEDIS :
TGL LAHIR : :
JENIS KELAMIN : :
Tanggal :
KELUHAN UTAMA :
ALAMAT :

DIAGNOSA KEPERAWATAN
ANALISA DATA (SDKI) RENCANA INTERVENSI ( SLKI & SIKI ) IMPLEMENTASI (AKTIFITAS) EVALUASI PETUGAS
MASALAH
Gangguan integritas Setelah dilakukan intervensi keperawatan maka diharapkan S:
memonitor karektiristik luka (drainase,warna,ukuran,bau)

kulit/jaringan Integritas Kulit dan Jaringan meningkat dengan kriteria hasil : memonitor tanda-tanda infeksi

(D.0129) melepaskan balutan dan plester secara perlahan


ETIOLOGI elastisitas meningkat membersihkan dengan larutan NaCl
perubahan sirkulasi kerusakan jaringan menurun memasang balutan sesuai dengan jenis luka
penurunan mobilitas
kerusakan lapisan kulit menurun mempertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka

bahan kimia iritan nyeri menurun menjelaskan tanda dan gejala infeksi

faktoe mekanis perdarahan dan kemerahan menurun mengajarkan prosedur perawatan luka secara mandiri

(gesekan, penekan tekstur kulit membaik berkolaborasi pemberian analgetik O :

pada tonjolan tulang) INTERVENSI melakukan komunikasi terapeutik kepada pasien

proses penuaan Perawatan luka

kurang terpapa informasiObservasi

ttg upaya mempertahankan monitor karektiristik luka (drainase,warna,ukuran,bau)

integritas jaringan monitor tanda-tanda infeksi


DIBUKTIKAN DENGAN terapeutik A:

kerusakan jaringan/ lepaskan balutan dan plester secara perlahan Masalah teratasi

kulit bersihkan dengan larutan NaCl Masalah belum teratasi

nyeri pasang balutan sesuai dengan jenis luka Masalah teratasi sebagian
perdarahan pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka

kemerahan edukasi (Komunikasi Terapeutik) P:

hematoma jelaskan tanda dan gejala infeksi

ajarkan prosedur perawatan luka secara mandiri

kolaborasi

kolaborasi pemberian analgetik


ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU

NAMA INDIVIDU : No MR : :
NAMA IBU : DIAGNOSA MEDIS :
TGL LAHIR : :
JENIS KELAMIN : :
Tanggal :
KELUHAN UTAMA :
ALAMAT :

DIAGNOSA
ANALISA DATA KEPERAWATAN (SDKI) RENCANA INTERVENSI (SLKI&SIKI) IMPLEMENTASI (AKTIFITAS) EVALUASI PETUGAS

MASALAH
Gangguan Rasa
Setelah dilakukan intervensi keperawatan maka status Mengidentifikasi skala nyeri S:

Nyaman (D.0074)
kenyamanan meningkat, dengan kriteria hasil
Mengidentifikasi respon nyeri non verbal

ETIOLOGI Merintih menurun (5)


Mengidentifikasi Faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Efek samping terapi
Menangis menurun (5)
Memberikan teknin non farmakologis untuk mengurangi rasa

DIBUKTIKAN DENGAN INTERVENSI


nyeri(kompres dingin,terapi bermain)

Merintih
Observasi Menciptakan lingkungan yang tenang tanpa gangguan

Menangis
Identifikasi skala nyeri Menggunakan nada suara lembut dengan irama lambat O:

Identifikasi respon nyeri non verbal Menjelaskan strategi meredakan nyeri

Identifikasi Faktor yang memperberat dan memperingan nyeri Mengajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Berkolaborasi pemberian analgetik
Terapeutik

Berikan teknin non farmakologis untuk mengurangi rasa

nyeri(kompres dingin,terapi bermain) A:

Ciptakan lingkungan yang tenang tanpa gangguan Masalah teratasi

Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat Masalah belum teratasi

Edukasi (Melalui Komunikasi Terapeutik) Masalah teratasi sebagian

Jelaskan strategi meredakan nyeri

Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri P:

Kolaborasi

Kolaborasi pemberian analgetik


ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU
NAMA INDIVIDU : No MR : :
NAMA IBU : DIAGNOSA MEDIS :
TGL LAHIR : :
JENIS KELAMIN : :
Tanggal :
KELUHAN UTAMA :
ALAMAT :

DIAGNOSA
ANALISA DATA KEPERAWATAN (SDKI) RENCANA INTERVENSI (SLKI&SIKI) IMPLEMENTASI (AKTIFITAS) EVALUASI
MASALAH
Menyusui Tidak Setelah dilakukan tindakan keperawatan maka Status S:
Identifikasi keinginan dan tujuan menyusui
Efektif (D.0029) menyusui membaik (L.03029) dengan keriteria : Identifikasi permasalahan yang ibu alami selama proses menyusui
ETIOLOGI Perlekatan bayi pada payudara ibu meningkat Gunakan teknik mendengarkan aktif ( mis. duduk sama tinggi,
Ketidakadekuatan Kemampusan ibu memposisikan bayi secara benar me ↑ dengarkan permasalahan ibu )
suplai ASI BAK bayi lebih dari 8 x dalam 24 jam Berikan pujian terhadap perilaku ibu yang benar
Hambatan neo Berat badan bayi meningkat Ajarkan teknik menyusui yang tepat sesuai kebutuhan ibu
natus (prematur Suplai ASI adekuat Identifikasi kebutuhan laktasi bagi ibu

,sumbing) Puting tdk lecet setelah 2 minggu melahirkan Diskusikan dengan keluarga tentang ASI Eksklusif

Anomali payudara Bayi tidur setelah menyusu Siapkan kelas menyusui pada masa prenatal

ibu ( Putting Payudara ibu kosong setelah menyusu Jelaskan manfaat menyusui bagi ibu dan bayi

masuk kedalam) Intake bayi meningkat Jelaskan penting nya menyusui pada malam hari untuk

Ketidakadekuatan Lecet putting menurun memper tahankan dan meningkatkan produksi ASI

refleks oksitosin Kelelahan maternal menurun Jelaskan tanda-tanda bayi cukup ASI (ex. BB meningkat, BAK

Ketidakadekuatan Bayi rewel menurun lebih dari 10x dalam 24 jam, warna urine tidak pekat)

refleks menghisap Bayi menangis setelah menyusu menurun Anjurkan ibu untuk hanya memberikan ASI kepada bayi

bayi INTERVENSI Anjurkan ibu untuk menyusui sesering mungkin

Payudara bengkak Konseling Lakstasi (I.03093) Anjurkan ibu menjaga produksi ASI dengan memerah

Riwayat op.mamae Observasi walaupun kondidi Ibu dan bayi terpisah (ex. Ibu bekerja)

Kelahiran kembar Identifikasi keadaan emosional ibu saat akan dilakukan Identifikasi kesiapan dan kemampuan Ibu atau pengasuh O:
DIBUKTIKAN DENGAN konseling menyusui menerima informasi

Bayi tdk mampu Identifikasi keinginan dan tujuan menyusui Identifikasi kemampuan ibu atau pengasuh menyediakan

melekat pada Identifikasi permasalahan yang ibu alami selama proses nutrisi

payudara ibu menyusui Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan

ASI tdk menetes Terapeutik (Komunisasi Terapeutik) Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

BAK bayi kurang Gunakan teknik mendengarkan aktif ( mis. duduk sama , Berikan kesempatan kepada ibu atau pengasuh untuk

dari 8x dlm 24 jam tinggi dengarkan permasalahan ibu ) bertanya

Nyeri/lecet terus Berikan pujian terhadap perilaku ibu yang benar Jelaskan tanda-tanda awal rasa lapar ( mis. bayi gelisah,

menerus setelah Edukasi membuka mulut dan menggeleng - gelengkan kepala,

minggu kedua Ajarkan teknik menyusui yang tepat sesuai kebutuhan ibu menjulurkan lidah, menghisap jari atau tangan
DIAGNOSA
ANALISA DATA KEPERAWATAN (SDKI) RENCANA INTERVENSI (SLKI&SIKI) IMPLEMENTASI (AKTIFITAS) EVALUASI
MASALAH

Kelelahan maternal Promosi ASI Eksklusif (I.03135) Anjurkan menghindari pemberian pemanis buatan

kecemasan maternal Observasi Ajarkan PHBS

Intake bayi tidak Identifikasi kebutuhan laktasi bagi ibu Ajarkan cara memilih makanan sesuai dengan usuia bayi

adekuat Terapeutik Ajarkan cara mengatur frekuensi makan sesuai usia bayi

Bayi menghisap Diskusikan dengan keluarga tentang ASI Eksklusif Anjurkan tetap memberikan ASI saat bayi sakit

tdk terus menerus Siapkan kelas menyusui pada masa prenatal

Bayi menangis saat Edukasi

disusui Jelaskan manfaat menyusui bagi ibu dan bayi A:

Jelaskan penting nya menyusui pada malam hari untuk Masalah teratasi

mempertahankan dan meningkatkan produksi ASI Masalah belum teratasi

Jelaskan tanda-tanda bayi cukup ASI (ex. BB meningkat, Masalah teratasi sebagian

BAK lebih dari 10x dalam 24 jam, warna urine tidak pekat)

Anjurkan ibu untuk hanya memberikan ASI kepada bayi

Anjurkan ibu untuk menyusui sesering mungkin

Anjurkan ibu menjaga produksi ASI dengan memerah

walaupun kondidi Ibu dan bayi terpisah (ex. Ibu bekerja)

Edukasi Nutrisi Bayi (I.12397)

Observasi

Identifikasi kesiapan dan kemampuan Ibu atau pengasuh

menerima informasi P:

Identifikasi kemampuan ibu atau pengasuh menyediakan

nutrisi

Terapeutik

Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan

Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan

Berikan kesempatan kepada ibu atau pengasuh untuk

bertanya

Edukasi (Komunikasi Terapeutik)

Jelaskan tanda-tanda awal rasa lapar ( mis. bayi gelisah,

membuka mulut dan menggeleng - gelengkan kepala,

menjulurkan lidah, menghisap jari atau tangan

Anjurkan menghindari pemberian pemanis buatan

Ajarkan PHBS

Ajarkan cara memilih makanan sesuai dengan usuia bayi

Ajarkan cara mengatur frekuensi makan sesuai usia bayi


DIAGNOSA
ANALISA DATA KEPERAWATAN (SDKI) RENCANA INTERVENSI (SLKI&SIKI) IMPLEMENTASI (AKTIFITAS) EVALUASI
MASALAH

Anjurkan tetap memberikan ASI saat bayi sakit


ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU

NAMA INDIVIDU : No MR : :
NAMA IBU : DIAGNOSA MEDIS :
TGL LAHIR : :
JENIS KELAMIN : :
Tanggal :
KELUHAN UTAMA :
ALAMAT :

DIAGNOSA KEPERAWATAN
ANALISA DATA (SDKI) RENCANA INTERVENSI (SLKI&SIKI) IMPLEMENTASI (AKTIFITAS) EVALUASI PETUGAS

MASALAH
Defisit Pengetahuan Setelah dilakukan intervensi keperawatan maka diharapkan S:
(D.0111) Tingkat Pengetahuan Meningkat dengan kriteria mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
ETIOLOGI Perilaku sesuai anjuran dan pengetahuan meningkat menidentifikasi faktor-faktor yang dapat me↑ dan me ↓
Keterbatasan kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang topik me ↓ motivasi PHBS

kognitif Persepsi yang keliru terhadap masalah menurun menyediakan materi dan media pendidikan kesehatan

Gg. Fungsi Kognitif Perilaku membaik menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai sesuai

Kekeliruan mengikuti INTERVENSI: Edukasi Kesehatan kesepaktan O:

anjuran Observasi memberikan kesempatan untuk bertanya

Kurang terpapar Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi menjelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan

informasi Identifikasi faktor-faktor yang dapat me↑ dan me ↓ mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat

ketidaktahuan motivasi PHBS mengajarkan strategi yang dapat digunakan untuk

menemukan sumber meningkatkan PHBS

informasi Terapeutik melakukan komunikasi terapeutik kepada pasien


DIBUKTIKAN DENGAN Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan

Menanyakan Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai sesuai A:

masalah yang kesepaktan Masalah teratasi

dihadapi Berikan kesempatan untuk bertanya Masalah belum teratasi

Menunjukkan perilaku Masalah teratasi sebagian

yang tidak sesuai Edukasi (Komunikasi Terapeutik)

anjuran Jelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan P:

Menunjukkan Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat

persepsi yang keliru Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan

terhadap masalah PHBS


ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU
NAMA INDIVIDU : No MR : :
NAMA IBU : DIAGNOSA MEDIS :
TGL LAHIR : :
JENIS KELAMIN : :
Tanggal :
KELUHAN UTAMA :
ALAMAT :

DIAGNOSA
ANALISA DATA KEPERAWATAN (SDKI) RENCANA INTERVENSI ( SLKI & SIKI ) IMPLEMENTASI (AKTIFITAS) EVALUASI PETUGAS
MASALAH
Hipertermia (D.0130)
Setelah dilakukan intervensi keperawatan maka suhu tubuh S:
Manajemen Hipertermia
ETIOLOGI normal ( L.09091 ) dengan kriteria hasil :
Mengidentifikasi penyebab hipertermi
Dehidrasi
Menggigil me ↓
Memonitor suhu tubuh
Terpapar lingkungan
Kulit merah me ↓
Memonitor komplikasi akibat hipertermia
panas
Kejang me ↓
Melonggarkan atau lepaskan pakaian
Takikardi ↓
Proses penyakit Membasahi dan kipasi permukaan tubuh O :
Takipnea ↓
(mis. Infeksi, kanker) Memberikan cairan oral

Peningkatan laju Suhu tubuh membaik Memberikan oksigen jika perlu

metabolisme Tekanan darah membaik Menganjurkan tirah baring


INTERVENSI
Respon trauma Berkolaborasi dalam pemberian anti piretik

Aktifitas berlebihan Manajemen Hipertermia melakukan komunikasi terapeutik A:


DIBUKTIKAN DENGAN
Observasi Masalah teratasi

Suhu tubuh diatas Identifikasi penyebab hipertermi Masalah belum teratasi

nilai normal Monitor suhu tubuh Masalah teratasi sebagian

Kulit merah Monitor komplikasi akibat hipertermia

Kejang Terapeutik

Takikardi Longgarkan atau lepaskan pakaian P:

Takipnea Basahi dan kipasi permukaan tubuh

Kulit terasa hangat Berikan cairan oral

Berikan oksigen jika perlu

Edukasi

Anjurkan tirah baring

Kolaborasi
Kolaborasi pemberian anti piretik
ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU
NAMA INDIVIDU : No MR : :
NAMA IBU : DIAGNOSA MEDIS :
TGL LAHIR :
JENIS KELAMIN :
Tanggal :
KELUHAN UTAMA :
ALAMAT :

DIAGNOSA
ANALISA DATA KEPERAWATAN (SDKI) RENCANA INTERVENSI ( SLKI & SIKI ) IMPLEMENTASI (AKTIFITAS) EVALUASI PETUGAS
MASALAH
Diare (D.0020)
Setelah dilakukan intervensi keperawatan maka diharapkan S:
Manajemen Diare
ETIOLOGI Eliminasi fekal membaik (L.04033) dengan kriteria hasil
Mengidentifikasi penyebab diare
Inflamasi Gastro
Kontrol pengeluaran feses membaik
Mengidentifikasi riwayat pemberian makanan
Iritasi Gastro
Keluhan defekasi sulit dan lama menurun
Mengidentifikasi gejala invaginasi (tangisan keras & pucat )
Proses Infeksi
Mengejan saat defekasi menurun
pada bayi
Nyeri Abdomen menurun
Malabsorbsi Memonitor tanda dan gejala hipovolemi
Kram Abdomen menurun
Kecemasan Memberikan asupan cairan oral (ex. Oralit)

Tingkat Stres Tinggi Konsistensi feses membaik Menganjurkan makan porsi kecil dan sering secara bertahap O :
DIBUKTIKAN DENGAN
Frekuensi BAB membaik Menganjurkan untuk mnghindari makanan pembentuk gas, pedas
INTERVENSI
Defekasi lebih dari dan mengandung laktosa

3x dalam 24 jam Manajemen Diare Menganjurkan melanjutkan pemberian ASI

Feses lembek Observasi Berkolaborasi pemberian obat antimotilitas (loperamid)

atau cair Identifikasi penyebab diare Berkolaborasi pemberian obat antispasmodic (papaverin)

Nyeri/kram Identifikasi riwayat pemberian makanan Berkolaborasi pemberian obat pengeras feses A:

abdomen identifikasi gejala invaginasi (tangisan keras & pucat pada bayi) (ex. Kaolin pektin) Masalah teratasi

Frekuensi Monitor tanda dan gejala hipovolemi melakukan komunikasi terapeutik Masalah belum teratasi

peristaltik Terapeutik Masalah teratasi sebagian

meningkat Berikan asupan cairan oral (ex. Oralit)

Bising usus Edukasi

hiperaktif Anjurkan makan porsi kecil dan sering secara bertahap

Anjurkan untuk mnghindari makanan pembentuk gas, pedas

dan mengandung laktosa P:

Anjurkan melanjutkan pemberian ASI

Kolaborasi

Kolaborasi pemberian obat antimotilitas (loperamid)

Kolaborasi pemberian obat antispasmodic (papaverin)

Kolaborasi pemberian obat pengeras feses

(ex. Kaolin pektin)


ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU
NAMA INDIVIDU : No MR : :
NAMA IBU : DIAGNOSA MEDIS :
TGL LAHIR : :
JENIS KELAMIN : :
Tanggal :
KELUHAN UTAMA :
ALAMAT :

DIAGNOSA
ANALISA DATA KEPERAWATAN (SDKI) RENCANA INTERVENSI ( SLKI & SIKI ) IMPLEMENTASI (AKTIFITAS) EVALUASI PETUGAS
MASALAH
Bersihan jalan
Setelah dilakukan intervensi keperawatan maka diharapkan S:
mengidentifikasi kemampuan batuk
nafas tidak efektif
Bersihan jalan nafas meningkat (L.01001) dengan kriteria
Memonitor adanya retensi sputum
(D.0001)
hasil :
Memonitor tanda dan gejala infeksi saluran nafas
ETIOLOGI Batuk efektif meningkat
menjelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
Spasme jalan
Produksi sputum menurun
mengajarkan cara batuk efektif
Gelisah menurun
nafas berkolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran
Frekuensi nafas membaik
Hipersekresi jalan melakukan komunikasi terapeutik

nafas Pola nafas membaik O :


INTERVENSI
Benda asing dlm

jalan nafas Latihan batuk efektif (I.01006)

Sekresi yang Observasi

tertahan Identifikasi kemampuan batuk

Efek agen Monitor adanya retensi sputum

farmakologis Monitor tanda dan gejala infeksi saluran nafas A:

Merokok aktif Edukasi (Komunikasi Terapeutik) Masalah teratasi

Merokok pasif Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif Masalah belum teratasi

Terpajan polutan Ajarkan cara batuk efektif Masalah teratasi sebagian


DIBUKTIKAN DENGAN
Kolaborasi

Batuk tdk efektif Kolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran P:

Tdk mampu batuk

Sputum berlebih

Dispnea

Gelisah

Sianosis

Pola nafas
berubah
ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU
NAMA INDIVIDU : No MR : :
NAMA IBU : DIAGNOSA MEDIS :
TGL LAHIR : :
JENIS KELAMIN : :
Tanggal :
KELUHAN UTAMA :
ALAMAT :

DIAGNOSA
ANALISA DATA KEPERAWATAN (SDKI) RENCANA INTERVENSI ( SLKI & SIKI ) IMPLEMENTASI (AKTIFITAS) EVALUASI PETUGAS
MASALAH
Nyeri Akut (D.0077)
Setelah dilakukan intervensi keperawatan maka diharapkan S:
mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
Tingkat nyeri menurun dengan kriteria hasil :
kualitas, intensitas nyeri.
ETIOLOGI Keluhan nyeri menurun
mengidentifikasi skala nyeri
Agen pencedera Meringis menurun
mengidentifikasi respon nyeri non verbal
fisiologis (Inflamasi,
Produksi sputum menurun
mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri

iskemia, neoplasma) Sikap protektif menurun memonitor pengaruh nyeri terhadap aktifitas
Kesulitan tidur menurun
Agen pencedera memonitor efek samping penggunaan analgetik
Gelisah menurun
kimiawi (terbakar, memberikan teknik non farmakologis utk mengurangi nyeri O :
INTERVENSI
bahan kimia iritan) misal: hipnosis, terapi musik, kompres hangat/dingin, bermain

Agen pencedera Manajemen Nyeri menjelaskan strategi meredakan nyeri

fisik (abses, Observasi berkolaborasi pemberian analgetik

amputasi,terbakar Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, melakukan komunikasi terapeutik kepada pasien

terpotong) kualitas, intensitas nyeri.


DIBUKTIKAN DENGAN
Identifikasi skala nyeri A:

Mengeluh nyeri identifikasi respon nyeri non verbal Masalah teratasi

Tampak meringis identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri Masalah belum teratasi

Bersikap protektif monitor pengaruh nyeri terhadap aktifitas Masalah teratasi sebagian
Gelisah
monitor efek samping penggunaan analgetik

Frekuensi nadi terapeutik P:

meningkat berikan teknik non farmakologis utk mengurangi nyeri

Sulit tidur misal: hipnosis, terapi musik, kompres hangat/dingin, bermain

TD meningkat edukasi

Pola nafas berubah jelaskan strategi meredakan nyeri

Nafsu makan kolaborasi

berubah kolaborasi pemberian analgetik

Anda mungkin juga menyukai