0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
101 tayangan6 halaman
Rencana asuhan keperawatan tersebut memberikan ringkasan diagnosa, tujuan, dan intervensi untuk manajemen nyeri akut dan hipertermia. Tujuannya adalah mengurangi gejala utama seperti nyeri dan suhu tubuh yang tinggi dengan berbagai intervensi seperti manajemen nyeri non-farmasi, pemberian cairan, dan pendinginan.
Rencana asuhan keperawatan tersebut memberikan ringkasan diagnosa, tujuan, dan intervensi untuk manajemen nyeri akut dan hipertermia. Tujuannya adalah mengurangi gejala utama seperti nyeri dan suhu tubuh yang tinggi dengan berbagai intervensi seperti manajemen nyeri non-farmasi, pemberian cairan, dan pendinginan.
Rencana asuhan keperawatan tersebut memberikan ringkasan diagnosa, tujuan, dan intervensi untuk manajemen nyeri akut dan hipertermia. Tujuannya adalah mengurangi gejala utama seperti nyeri dan suhu tubuh yang tinggi dengan berbagai intervensi seperti manajemen nyeri non-farmasi, pemberian cairan, dan pendinginan.
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
1. Nyeri akut Setelah dilakukan intervensi selama 1. Label: Manajemen Nyeri
Penyebab : ..x….jam, diharapkan Nyeri Akut Observasi: □ Agen Pencedera berkurang dengan kriteria hasil: □ Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, Fisiologis (mis. 1. Label : Tingkat Nyeri kualitas, intensitas nyeri. Inflamasi, iskemia, □ Keluhan nyeri menurun □ Identifikasi skala nyeri neoplasma) □ Meringis menurun □ Identifikasi respon nyeri non verbal □ Agen pencedera kimiawi □ Sikap protektif menurun □ Identifikasi factor yang memperberat dan (mis. Terbakar, bahan □ Gelisah menurun memperingan nyeri kimia iritan) □ Kesulitan tidur menurun □ Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang □ Agen pencedera fisik □ Frekuensi nadi membaik (60-80 nyeri (mis. Abses, amputasi, kali/menit) □ Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon terbakar, terpotong, □ Pola napas membaik (16-24 nyeri mengangkat berat, kali/menit) □ Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup prosedur operasi, trauma, □ Tekanan darah membaik (100/70 □ Monitor keberhasilan terapi komplementer yang latihan fisik berlebih – 120/90 mmHg) sudah diberikan Gejala dan Tanda Mayor : □ Monitor efek saming penggunaan analgetik Subjektif : Terapeutik : □ Mengeluh Nyeri □ Berikan teknik non farmakologis untuk Objektif : mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis, □ Tampak meringis akupresure, terapi music, biofeedback, terapi pijat, □ Bersikat protektif aromaterapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres (mis. Waspada, posisi hangat atau dingin, terapi bermain) menghindari nyeri) □ Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri □ Gelisah (mis. Suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan) □ Frekuensi nadi □ Fasilitasi istirahat dan tidur meningkat □ Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam □ Sulit tidur pemilihan strategi meredakan nyeri. □ Edukasi : Gejala dan Tanda Minor □ Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri Subjektif : - □ Jelaskan strategi meredakan nyeri Objektif : □ Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri □ Tekanan darah □ Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat meningkat □ Ajarkan teknik non farmakologis untuk □ Pola napas berubah mengurangi rasa nyeri □ Nafsu makan berubah Kolaborasi : □ Proses berikir □ Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu terganggu □ Menarik diri □ Berfokus pada diri sendiri □ Diaphoresis Kondisi Klinis Terkait : □ Kondisi pembedahan □ Cedera traumatis □ Infeksi □ Sindrom koroner akut □ Glaukoma No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
1. Hipertermia Setelah dilakukan intervensi selama 1. Label: Manajemen hipertermia
Penyebab : ..x….jam, diharapkan Hipertermi Observasi: □ Dehidrasi berkurang dengan kriteria hasil: □ Identifikasi penyebab hipertermi ( mis. Dehidrasi, □ Terpapar lingkungan 2. Label : Termoregulasi terpapar lingkungan panas, penggunaan panas □ Suhu tubuh membaik incubator) □ Proses penyakit ( mis. □ Suhu kulit membaik □ Monitor suhu tubuh Infeksi, kanker) □ Tekanan darah membaik □ Monitor kadar elektrolit □ Ketidaksesuaian pakaian □ Ventilasi membaik □ Monitor haluaran urine dengan suhu ligkungan □ Menggigil menurun □ Monitor komplikasi akibat hipertermia □ Peningkatan laju □ Kulit merah menurun Terapiutik : metabolism □ Kejang menurun □ Sediakan lingkungan yang dingin □ Respon trauma □ Pucat menurun □ Longgarkan atau lepaskan pakaian □ Aktivitas berlebihan □ Takikardia menurun □ Basahi dan kipasi permukaan tubuh □ Penggunaan inkubator □ Takipnea menurun □ Berikan cairan oral □ Bradikardi menurun □ Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika Gejala dan Tanda Mayor : mengalami hiperhidrosis (keringat berlebih) Subjektif : - □ Lakukan pendinginan eksternal (mis. Selimut Objektif : hipotermia atau kompres dingin pada dahi, leher, dada, abdomen, aksila) □ Suhu tubuh di atas □ Hindari pemberian antipiretik atau aspirin nilai normal □ Berikan oksigen jika perlu Gejala dan Tanda Minor Edukasi : Subjektif : - □ Anjurkan tirah baring Objektif : kolaborasi : □ Kulit merah □ Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit □ Kejang intravena, jika perlu □ Takikardia □ Takipnea □ Kulit terasa hangat Kondisi Klinis Terkait : □ Proses infeksi □ Hipertiroid □ Stroke □ Dehidrasi □ Trauma □ Prematuritas