Seorang perempuan usia 49 tahun dengan diagnosa kanker serviks mengeluhkan keluar darah
bergumpal dari kemaluan disertai terkadang kepala terasa pusing. Pasien mengatakan nyeri perut
bagian bawah smpai dengan vagina seperti ditusuk-tusuk dengan skala nyeri 4 hilang timbul. Pasien
mengatakan cemas akan kondisi Penyakitnya Pasien mengatakan takut perdarahan akan terus
terjadi Pasien mengatakan takut penyakitnya semakin memburuk setelah kemoterapi. Hasil
pemeriksaan fisik: pasien terlihat pucat, Konjungtiva anemis, CRT > 2 detik. Pasien terlihat meringis
ketika nyeri timbul Nyeri tekan pada perut bagian bawah. TD : 140/80 mmHg. N : 98 x/menit. Pasien
sering menanyakan tentang kondisinya pada perawat Pasien terlihat murung.
Hematokrit 24,5 %
Pertanyaan:
1. Tentukan diagnose keperawatan pada kasus tersebut?
Jawab :
● Nyeri Kronis b.d Infiltrasi Tumor (D.0078)
● Perfusi Perifer Tidak Efektif b.d Anemia (D.0009)
● Risiko Ketidakseimbangan Cairan d.d Perdarahan (D.0036)
● Ansietas b.d Krisis Situasional (D.0080)
2. Tentukan luaran dan perencanaan prioritas pada kasus tersebut?
Jawab :
a. Tingkat nyeri menurun (L.08066), dengan kriteria hasil :
⮚ Keluhan nyeri menurun
⮚ Perasaan depresi menurun
⮚ Meringis menurun
⮚ Gelisah menurun
⮚ Kemampuan menuntaskan aktivitas meningkat
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi
Observasi
● Periksa sirkulasi perifer (mis: nadi perifer, edema, pengisian kapiler, warna,
suhu, ankle-brachial index)
Terapeutik
● Lakukan hidrasi
Edukasi
● Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan (mis: rasa sakit
yang tidak hilang saat istirahat, luka tidak sembuh, hilangnya rasa).
Observasi
● Monitor status hidrasi (mis: frekuensi nadi, kekuatan nadi, akral, pengisian
kapiler, kelembaban mukosa, turgor kulit, tekanan darah)
● Monitor status hemodinamik (mis: MAP, CVP, PAP, PCWP, jika tersedia)
Terapeutik
Kolaborasi
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi