RSUD K.R.M.T 086.03.00.2020 00 1/8 WONGSONEGORO KOTA SEMARANG Ditetapkan : Tanggal Terbit : Direktur Rumah Sakit Umum Daerah K.R.M.T. Wongsonegoro PANDUAN Kota Semarang ASUHAN KEPERAWATAN
Dr. Susi Herawati, M.Kes
NIP. 19641006 199003 2 006 PENGERTIAN Asuhan keperawatan pada pasien dengan STEMI ASESSMEN Asesmen KEPERAWATAN 1. Nyeri dada 2. Sesak nafas 3. Nyeri disalah satu lengan, punggung 4. Cemas 5. Mual 6. Keringat dingin 7. Palpitasi DIAGNOSA a. D.0077 Nyeri akut KEPERAWATAN b. D.0011 Resiko penurunan curah jantung c. D.0080 Anxietas d. D.0056 Intoleransi aktifitas e. D.0014 Resiko perfusi miokard tidak efektif f. D.0143 Resiko jatuh g. D.0111 Defisit pengetahuan KRITERIA a. L.08066 Tingkat nyeri menurun EVALUASI 1. Keluhan nyeri menurun 2. Meringis menurun 3. Frekuensi nadi membaik 4. Gelisah menurun b. L.02008 Curah jantung meningkat 1. Kekuatan nadi perifer meningkat 2. Dyspnea menurun 3. Ortopnea menurun 4. Palpitasi menurun 5. Tekanan darah membaik c. L.09093 Ansietas menurun 1. Perilaku gelisah, tegang menurun 2. Keluhan pusing menurun Anoreksia menurun 3. Pola tidur membaik 4. Frekuensi nadi dan nafas membaik 5. Kontak mata membaik d. L.05047 Toleransi aktivitas meningkat 1. Keluhan lelah menurun 2. Tekanan darah membaik 3. Dispnea saat aktivitas menurun 4. Dispnea setelah aktivitas menurun 5. Aritmia saat aktivitas menurun 6. Aritmia setelah aktifitas menurun e. L.02011 Perfusi miokard meningkat 1. Gambaran EKG aritmia menurun 2. Nyeri dada menurun 3. Mual menurun 4. Takikardia membaik 5. Diaporesis menurun f. L.14138 Tingkat jatuh menurun 1. Jatuh dari tempat tidur menurun 2. Jatuh saat dipindahkan menurun g. L.12111 Tingkat pengetaahuan 1. Perilaku sesuai anjuran verbalisasi minat dalam belajar meningkat 2. Kemampuan menjelaskan pengetahuan tentang suatu topik meningkat 3. Kemampuan menggambarkan pengalaman sebelumnya yang sesuai dengan topik meningkat 4. Perilaku sesuai dengan pengetahuan meningkat INTERVENSI a. I.08238 Manajemen nyeri KEPERAWATAN 1. Observasi : a) Identifikasi nyeri, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri b) Identifikasi skala nyeri c) Identifikasi respon nyeri non verbal d) Identifikasi factor yang memperberat dan memperingan nyeri e) Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri f) Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup g) Monitor efek samping penggunaan analgetik 2. Terapeutik: a) Berikan teknik non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri b) Kontrol lingkungan yang mempebarat rasa nyeri c) Fasilitasi istirahat dan tidur d) Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri 3. Edukasi : a) Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri b) Jelaskan strategi meredakan nyeri c) Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri 4. Kolaborasi : Kolaborasi pemberian obat analgetik, jika perlu
b. I.02076 Perawatan jantung akut
1. Observasi: a) Identifikasi nyeri dada ( meliputi : factor pemicu dan pereda, kualitas, lokasi, radialis, skala, durasi dan frekuensi ) b) Monitor EKG 12 sadapan untuk perubahan ST dan T c) Monitor aritmia ( kelainan irama dan frekuensi ) d) Monitor elektrolit yang dapat meningkatkan resiko aritmia e) Monitor enzim jantung ( CK, CKMB, Troponin I Dan T) f) Monitor saturasi oksigen g) Identifikasi stratifikasi pada sindrom coroner akut ( missal : skor TIMI, Killip, Crussade ) 2. Terapeutik: a) Pertahankan tirah baring minimal 12 jam b) Pasang akses intra vena c) Puasakan hingga bebas nyeri d) Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi ansietas dan stress e) Sediakan lingkungan yang kondusif untuk beristirahat dan pemulihan f) Siapkan menjalani intervensi coroner perkutan, jika perlu g) Berikan dukungan emosional dan spiritual 3. Edukasi: a) Anjurkan segera melaporkan nyeri dada b) Anjurkan menghindari valsava maneuver ( missal : mengedan saat BAB atau batuk ) c) Jelaskan tindakan yang dilakukaan pasien d) Anjurkan teknik menurunkan kecemasan dan ketakutan 4. Kolaborasi a) Kolaborasi pemberian antiplatelet, jika perlu b) Kolaborasi pemberian antiangina (misal : nitrogliserin, beta blocker) c) Kolaborasi pemberian morphin, jika perlu d) Kolaborasi pemberian inotropic, jika perlu e) Kolaborasi pemberian obat untuk mencegah valsava maneuver (misal : pelunak tinja, antiemetic) f) Kolaborasi pencegahan thrombus dengan antikoagulan, jika perlu g) Kolaborasi pemeriksaan X-ray dada, jika perlu
c. I.09314 Reduksi anxietas
1. Observasi: a) Identifikasi saat tingkat anxietas berubah b) Identifikasi kemampuan mengambil keputusan c) Monitor tanda tanda anxietas 2. Terapeutik: a) Ciptakan suasana terapeutikuntuk menumbuhkan kepercayaan b) Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika perlu c) Pahami situasi yang membuat anxietas d) Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan e) Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan 3. Edukasi: a) Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami b) Informasikan secara factual mengenai diagnosis, pengobatan, dan prognosis c) Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan d) Latih teknik relaksasi 4. Kolaborasi Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu
d. I. 05178 Manajemen Energi
1. Observasi : a) Monitor fungsi tubuh yang meyebabkan kelelahan b) Monitor kelelahan fisik dan emosional 2. Tindakan : a) Sediakan lingkungan rendah stimulus a) Fasilitasi duduk disisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah atau berjalan 3. Edukasi : a) Anjurkan tirah baring b) Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap c) Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang d) Anjurkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan 4. Kolaborasi : Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan nutrisi
e. I.02035 Manajemen Aritmia
1. Observasi: a) Periksa onset dan pemicu aritmia b) Identifikasi jenis aritmia c) Monitor frekuensi dan durasi aritmia d) Monitor keluhan nyeri dada e) Monitor respon hemodinamik akibat aritmia f) Monitor saturasi oksigen g) Monitor kadar elektrolit 2. Terapeutik: a) Berikan lingkungan yang tenang b) Pasang akses intra vena c) Pasang monitor jantung d) Rekam EKG 12 lead e) Periksa interval QT sebelum dan sesudah pemberian obat yang dapat memperpanjang interval QT f) Lakukan maneuver valsava g) Berikan oksigen sesuai indikasi 3. Kolaborasi a) Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu b) Kolaborasi pemberian kardioversi, jika perlu c) Kolaborasi pemberian defibrilasi, jika perlu
f. I.14540 Pencegahan jatuh
1. Observasi : a) Identifikasi factor resiko jatuh (misal : usia lebih dari 60 tahun, penurunan tingkat kesadaran, gangguan keseimbangan, neuropati a) Identifikasi resiko jatuh setidaknya sekali setiap shift atau sesuai dengan kebijakan institusi b) Identifikasi factor lingkungan yang meningkatkan resiko jatuh (misal : lantai licin, penerangan kurang) c) Hitung resiko jatuh dengan skala 9 misal : Fall morse skala, humty dumty scale ) jika perlu d) Monitor kemampuan berpindah dari tempat tidur ke kusi roda atau sebaliknya 2. Terapeutik: a) Orientasikan ruangan pada pasien dan keluarga b) Pasang handrail tempat tidur c) Atur tempat tidur mekanis pada posisi terendah d) Tempatkan pasien beresiko tinggi jatuh dekat dengan pantauan perawat dan nurse station e) Gunakan alat bantu berjalan ( missal : kursi roda, walker ) f) Dekatkan bel pemanggil dalam jangkauan pasien 3. Edukasi : a) Anjurkan memanggil perawat jika membutuhkan bantuan untuk berpindah b) Anjurkan menggunakan alas kaki yang tidak licin c) Anjurkan berkonsentrasi untuk menjaga keseimbangan tubuh d) Anjurkan melebarkan jarak kedua kaki untuk meningkatkan keseimbangan saat berdiri e) Ajarkan cara menggunakan bel pemanggil untuk memanggil perawat
g. I.12383 Edukasi Kesehatan
1. Observasi a) Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi b) Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku-perilaku hidup sehat 2. Terapeutik a) Sediakan materi dn media pendidikan kesehatan b) Jadwal pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan c) Berikan kesempatan untuk bertanya 3. Edukasi a) Jelaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan b) Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat c) Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat INFORMASI DAN a. 1.12444 Edukasi Proses Penyakit EDUKASI b. 1.12441 Edukasi Program Pengobatan c. 1.12442 Edukasi Prosedur Tindakan d. 1.12416 Edukasi Pengurangan Resiko e. 1.12383 Edukasi Kesehatan EVALUASI Mengevaluasi respon subyektif dan obyektif setelah dilaksanakan intervensi dan dibandingkan dengan standar luaran serta analisis terhadap perkembangan diagnosis keperawatan yang telah ditetapkan dan rencana tindak lanjut. PENELAAH Sub Komite Mutu Komite Keperawatan KRITIS
KEPUSTAKAAN a. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.(2007).Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II Edisi IV. Jakarta
b. Tim Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Indonesia.(2017).Panduan Praktik Klinis , Cetakan IV. Jakarta
c. Tim Pokja SDKI DPP PPNI.(2016). Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik (ed.1). Jakarta: DPP PPNI
d. Tim Pokja SLKI DPP PPNI.(2018). Standar Luaran
Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria hasil keperawatan (ed.1). Jakarta: DPP PPNI
e. Tim Pokja SIKI DPP PPNI.(2018). Standar Intervensi
Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan keperawatan (ed.1). Jakarta: DPP PPNI