Anda di halaman 1dari 16

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN

DENGAN ABSES

A. DEFINISI
Abses (Latin: abscessus) merupakan kumpulan nanah (netroil yang telah
mati) yang terakumulasi di sebuah kavitas jaringan karena adanya proses
infeksi (biasanya oleh bakteri atau parasit) atau karena adanya benda
asing (misalnya serpihan, luka peluru, atau jarum suntik). Proses ini
merupakan reaksi perlindungan oleh jaringan untuk mencegah
penyebaran/perluasan infeksi ke bagian tubuh yang lain. Abses adalah
infeksi kulit dan subkutis dengan gejala berupa kantong berisi nanah.
(Siregar, 2004)

Klasifikasi

B. MANIFESTASI KLINIK
Abses bisa terbentuk diseluruh bagian tubuh, termasuk paru-paru, mulut,
rektum, dan otot. Abses yang sering ditemukan didalam kulit atau tepat
dibawah kulit terutama jika timbul diwajah. Menurut Smeltzer & Bare,
gejala dari abses tergantung kepada lokasi dan pengaruhnya terhadap
fungsi suatu organ saraf.

C. MASALAH YANG LAZIM MUNCUL


1. Hipertermia b.d proses penyakit
2. Nyeri akut b.d agen injuri biologi
3. Kerusakan Intergritas jaringan b.d trauma jaringan
4. Resiko Infeksi b.d ketidakadekuatan pertahanan sekunder (leucopenia)
5. Resiko perdarahan b.d pembedahan
6. Defisiensi pengetahuan b.d kurang pengetahuan tentang proses penyakit
7. Ansietas b.d krisis situasional (tindakan yang akan dilakukan)

D. DISCHARGE PLANING
1. Berhenti merokok
2. Biasakan hidup bersih
3. Makan makanan yang banyak mengandung vitamin dan hindari minuman
beralkohol
4. Berolah raga secara rutin
5. Bersihkan Iuka dengan benar dan hindari memencet abses
6. Periksakan kedokter segera jika terdapat Iuka yang parah atau yang
beresiko menimbulkan infeksi atau abses
7. Istirahat yang cukup

E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


a. Hipertermia b.d proses penyakit
Definisi
Peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal
Batasan Karakteristik
Konvulsi
Kulit kemerahan Peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal
Kejang
Takikardi
Takipnea
Kulit terasa hangat
Faktor yang berhubungan
Anastesia
Penurunan respirasi
Dehidrasi
Pemajanan lingkungan yang panas
Penyakit
Pemakaian pakaian yang tidak sesuai dengan suhu lingkungan
Peningkatan laju metabolisme
Medikasi
Trauma
Aktivitas berlebihan

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
Thermoregulation
Fever treatment
Kriteria Hasil : - Timbang popok/pembalut jika
diperlukan
Suhu tubuh dalam rentang
- Monitor suhu sesering
normal mungkin
Nadi dan RR dalam rentang - Monitor IWL
normal - Monitor warna dan suhu kulit
Tidak ada perubahan warna kulit - Monitor tekanan darah, nadi
dan RR
dan tidak ada pusing - Monitor penurunan tingkat
kesadaran
- Monitor WBC Hb, dan Hct
- Monitor intake dan output
- Berikan anti piretik
- Berikan pengobatan untuk
mengatasi penyebab demam
- Selimuti pasien
- Lakukan tapid sponge
- Kolaborasi pemberian cairan
intratvena
- Kompres pasien pada iipat
paha dan aksila
- Tingkatkan sirkulasi udara
- Berikan pengobatan untuk
mencegah terjadinya
menggigil

Temperature regulation
- Monitor suhu minimal tiap 2
jam
- Rencanakan monitoring suhu
secara kontinyu
- Monitor TD, nadi, dan RR
- Monitor warna dan suhu kulit
- Monitor tanda-tanda
hipertermi dan hipotermi
- Tingkatkan intake cairan dan
nutrisi
- Selimuti pasien untuk
mencegah hilangnya
kehangatan tubuh
- Ajarkan pada pasien cara
mencegah keletihan akibat
panas
- Diskusikan tentang
pentingnya pengaturan suhu
dan kemungkinan efek
negatif dari kedinginan
- Beritahukan tentang indikasi
terjadinya keletihan dan
penanganan emergency yang
diperlukan
- Ajarkan indikasi dari
hipotermi dan penanganan
yang diperlukan
- Berikan anti piretik jika perlu

Vital sign Monitoring


- Monitor TD, nadi, suhu, dan
RR
- Catat adanya fluktuasi
tekanan darah
- Monitor VS saat pasien
berbaring, duduk, atau berdiri
- Auskultasi TD pada kedua
lengan dan bandingkan
- Monitor TD, nadi, RR,
sebelum, selama dan setelah
aktivitas
- Monitor kualitas dari nadi
- Monitor frekuensi dan irama
pernapasan
- Monitor suara paru
- Monitor pola pernapasan
abnormal
- Monitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit
- Monitor sianosis perifer
- Monitor adanya cushing triad
(tekanan nadi yang melebar,
bradikardi, peningkatan
sistolik)
- Identifikasi penyebab dari
perubahan vital sign

b. Nyeri akut b.d agen injuri biologi


Definisi
Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang
muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau
digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa (International
Association for the study of Pain): awitan yang tiba-tiba atau lambat
dari intensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat
diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung <6 bulan.
Batasan Karakteristik
Perubahan selera makan
Perubahan tekanan darah
Perubahan frekwensi jantung
Perubahan frekwensi pernapasan
Laporan isyarat
Diaforesis
Perjlaku distraksi (mis.,berjalan mondar-mandir mencari orang
lain atau aktivitas lain, aktivitas yang berulang)
Mengekspresikan perilaku (mis.,gelisah, merengek, menangis)
Masker wajah (mis.,mata kurang bercahaya, tampak kacau
gerakan mata berpencar atau tetap pada satu fokus meringis)
Sikap meiindungi area nyeri
Fokus menyempit (mis.,gangguan persepsi nyeri, hambatan
proses berfikir, penurunan interaksi dengan orang dan
iingkungan)
Indikasi nyeri yang dapat diamati
Perubahan posisi untuk menghindari nyeri
Sikap tubuh melindungi
Dilatasi pupil
Melaporkan nyeri secara verbal
Gangguan tidur
Faktor yang berhubungan
Agen cedera (mis.,biologis, zat kimia, fisik, psikologis)

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
Pain Level,
Pain control, Pain Management
- Lakukan pengkajian nyeri
Comfort level
secara komprehensif
termasuk lokasi, krakteristik,
Kriteria Hasil : durasi, frekuensi, kualitas dan
Mampu mengontrol nyeri (tahu factor presipitasi
penyebab nyeri, mampu - Observasi reaksi nonverbal
menggunakan tehnik dari ketidaknyamanan
nonfarmakologi untuk - Gunakan teknik komunikasi
terapeutik untuk mengetahui
mengurangi nyeri, mencari
pengalaman nyeri pasien
bantuan) - Kaji kultur yang
Melaporkan bahwa nyeri mempengaruhi respon nyeri
berkurang dengan - Evaluasi pengalaman nyeri
menggunakan manajemen nyeri masa lampau
Mampu mengenali nyeri (skala, - Evaluasi bersama pasien dan
tim kesehatan lain tentang
intensitas, frekuensi dan tanda ketidakefektifan kontrol nyeri
nyeri) masa lampau
Menyatakan rasa nyaman - Bantu pasien dan keluarga
setelah nyeri berkurang untuk mencari dan
menemukan dukungan
- Kontrol lingkungan yang
dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan
- Kurangi faktor presipitasi
nyeri
- Pilih dan lakukan penanganan
nyeri (farmakologi, non
farmakologi dan inter
personal)
- Kaji tipe dan sumber nyeri
untuk menentukan intervensi
- Ajarkan tentang teknik non
farmakoiogi
- Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
- Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri
- Tingkatkan istirahat
- Kolaborasikan dengan dokter
jika ada keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil
- Monitor penerimaan pasien
tentang manajemen nyeri

Analgesic Administration
- Tentukan lokasi, karakteristik,
kualitas dan derajat nyeri
sebelum pemberian obat
- Cek instruksi dokter tentang
jenis obat, dosis dan
frekuensi
- Cek riwayat alergi
- Pilih analgesik yang
diperlukan atau kombinasi
dari analgesik ketika
pemberian lebih dari satu
- Tentukan pilihan analgesik
tergantung tipe dan beratnya
nyeri
- Tentukan analgesik pilihan,
rute pemberian, dan dosis
optimal
- Pilih rute pemberian secara
IV, IM untuk pengobatan nyeri
secara teratur
- Monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian
analgesik pertama kali
- Berikan analgesic tepat
waktu terutama saat nyeri
hebat
- Evaluasi efektivitas analgesik,
tanda dan gejala

c. Kerusakan Intergritas jaringan b.d trauma jaringan


Definisi
Kerusakan jaringan membram mukosa, kornea, integumen, atau
subkutan.
Batasan Karakteristik
Kerusakan jaringan (mis., kornea, membram mukosa, kornea,
integumen, atau subkutan)
Kerusakan jaringan

Faktor yang berhubungan

Gangguan sirkulasi
Iritan zat kimia
Defisit cairan
Kelebihan cairan
Hambatan mobilitas fisik
Kurang pengetahuan
Faktor mekanik (mis., tekanan, koyakan/robekan, friksal)
Faktor nutrisi (mis kekurangan atau kelebihan)
Radiasi
Suhu ekstrem

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
NOC. NIC.
Tissue integrity : skin and Prssure ulcer prevention wound care
mucous
- Anjurkan pasien untuk
Wound healing : primary and
menggunakan pakaian yang
secondary intention longgar
Kriteria Hasil : - Jaga kulit agar tetap bersih
Perfusi jaringan normal dan kering
Tidak ada tand-tanda infeksi - Mobilisasi pasien (ubah posisi
Ketebalan dan tekstur jaringan pasien) setiap dua jam sekaii
normal - Monitor kulit akan adanya
Menunjukkan pemahaman kemerahan
dalam proses perbaikan kulit dan - Oleskan lotion atau
mencegah terjadinya cidera minyak/baby oil pada daerah
berulang yang tertekan
Menujukkan terjadinya proses - Monitor aktivitas dan
penyembuhan luka mobilisasi pasien
- Monitor status nutrisi pasien
- Memandikan pasien dengan
sabun dan air hangat
- Observasi luka : lokasi,
dimensi, kedalaman luka,
jaringan nekrotik, tanda-
tanda infeksi lokal, formasi
traktus
- Ajarkan keluarga tentang iuka
dan perawatan luka
- Kolaborasi ahli gizi pemberian
diet TKTP( tinggi kalori tinggi
protein)
- Cegah kontaminasi fese dan
urin
- Lakukan tehnik perawatan
luka dg steril
- Berikan posisi yang
mengurangi tekanan pada
luka
- Hindari kerutan pada tempat
tidur

d. Resiko Infeksi b.d ketidakadekuatan pertahanan sekunder


(leucopenia)
Definisi
Mengalami peningkatan resiko terserang organisme patogenik.
Faktor-faktor resiko
Penyakit kronis
- Diabetes melitus
- obesitas
Pengetahuan yang tidak cukup untuk menghindari
pemanjangan patogen
Pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat
- Gangguan peritalsis
- Kerusakan integritas kulit (pemasangan kateter
intervena,prosedur invasif)
- Perubahan sekresi pH
- Penurunan kerja siliaris
- Pecah ketuban dini
- Pecah ketuban lama
- Merokok
- Stasis cairan tubuh
- Trauma jaringan (trauma destruksi jaringan)
Ketidak adekuatan pertahanan sekunder
- Penurunan hemoglobin
- Imunosupresi (imunitas didapat tidak adekuat,agen
farmaseutikal termasuk imunosupresan, steroid, antibodi,
monoklonal, imunomudulator)
- Supresi respon inflamasi
Vaksinasi tidak adekuat
Pemajanan terhadap patogen lingkungan meningkat
- wabah
Prosedur invasif
Malnutrisi
Factor psikologis
Kelemahan struktur panggul pendukung

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
Immune Status
Infection Control
Knowledge : Infection control - Bersihkan lingkungan setelah
Risk Control dipakasi pasien lain
Kriteria Hasil : - Pertahankan teknik isolasi
Klien bebas dari tanda dan - Batasi pengunjung bila perlu
- Instruksikan pada
gejala infeksi
pengunjung untuk mencuci
Mendeskripsikan proses tangan saat berkunjung dan
penularan penyakit, factor yang setelah berkunjung
mempengaruhi penularan serta meninggalkan pasien.
penatalaksanaanya - Gunakan sabun antimikrobia
untuk cuci tangan
Menunjukan kemampuan untuk
- Cuci tangan setiap sebelum
mencegah timbulnya infeksi dan sesudah tindakan
Jumlah leukosit dalam batas keperawatan
normal - Gunakan baju, sarung tangan
Menunjukan perilaku hidup sehat sebagai alat pelindung
- Pertahankan lingkungan
aseptik selama pemasangan
alat
- Ganti letak IV perifer dan line
central dan dressing sesuai
dengan petunjuk umum
- Gunakan kateter intermiten
untuk menurunkan infeksi
kandung kencing
- Tingkatkan intake nutrisi
- Berikan terapi antibiotik bila
perlu infection protection.
- Monitor tanda dan gejala
infeksi sistemik dan lokal
- Monitor hitung granulosit,
WBC
- Monitor kerentanan terhadap
infeksi
- Batasi pengunjung
- Sering pengunjung terhadap
penyakit menular
- Pertahankan tehnik aspesis
pada pasien yang berisiko
- Pertahankan teknik isolasi k/p
- Berikan perawatan kulit pada
area epidema
- Inspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan,
panas drainase
- Inspeksi kondisi luka/insisi
bedah
- Dorong masukan nutrisi yang
cukup
- Dorong masukan cairan
- Dorong istirahat
- Instruksiskan pasien untuk
minum antibiotik sesuai
resep
- Ajarkan pasien dan keluarga
tanda dan gejala infeksi
- Ajarkan cara menghindari
infeksi
- Laporkan kecurigaan infeksi
- Laporkan kecurigaan infeksi
- Laporkan kultur positif
e. Resiko perdarahan b.d pembedahan
Definisi
Beresiko mengalami penurunan volume darah yang dapat
mengganggu kesehatan.
Factor resiko
Aneurisme
Sirkumsisi
Defisiensi pengetahuan
Kooagulopati intravaskuler diseminata
Riwayat jatuh
Gangguan gastrointestinal (mis.,penyakit ulkus Iambung, polip,
varises)
Gangguan fungsi hati (miss, sirosis, hepatitis)
Koagulopati inheren (mis.,trombositopenia)
Komplikasi pascapartum (mis.,atoni uteri, retensi plasenta)
Komplikasi terkait kehamilan (mis., plasenta previa, kehamiian
mola, solusio plasenta)
Trauma
Efek samping terkait terapi (mis., pembedahan, pemberian
obat, pemberian produk darah defisiensi trombosit, kemoterapi

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
Blood lose severity
Blood koagulation Bleeding precautions
- Monitor ketat tanda2
Kriteria Hasil :
perdarahan
Tidak ada hematuria dan
- Catat nilai Hb dan HT
hematemesis sebelum dan sesudah
Kehilangan darah yang terlihat terjadinya perdarahan
Tekanan darah dalam batas - Monitor nilai lab (koagulasi)
yang meliputi PT, PTT,
normal sistol dan diastole
trombosit
Tidak ada perdarahan pervagina - Monitor TTV ortostatik
Tidak ada distensi abdominal - Pertahankan bed rest selama
Hemoglobin dan hematrokrit perdarahan aktif
- Kolaborasi dalam pemberian
daiam batas normal
produk darah (platelet atau
Plasma, PT, PTT dalam batas fresh frozen plasma)
normal - Lindungi pasien dari trauma
yang dapat menyebabkan
perdarahan
- Hindari mengukur sunu lewat
rectal
- Hindari pemberian aspirin
dan anticoagulant
- Anjurkan pasien untuk
meningkatkan intake
makanan yang banyak
mengandung vitamin K
- Hindari terjadinya kcnstipasi
dengan menganjurkan untuk
mempertahankan intake
cairan yang adekuat dan
pelembut feses

Bleeding reduction
- Identifikasi penyebab
perdarahan
- Monitor trend tekanan darah
parameter hemodinamik
(CVP, pulmonary capillary /
artery wedge pressure
- Monitor status cairan yang
meliputi intake dan output
- Monitor penentu pengiriman
oksigen ke jaringan (PaO2,
SaO2 dan level Hb dan
cardiac output)
- Pertahankan patensi IV line
Bleeding reduction: wound/luka
- Lakukan manual pressure
(tekanan) pada area
perdarahan,
- Gunakan ice pack pada area
perdarahan
- Lakukan pressure dressing
(perban yang menekan) pada
area luka
- Tinggikan ekstremitas yang
perdarahan
- Monitor ukuran dan
karakteristik hematoma
- Monitor nadi distai dari area
luka atau perdarahan
- Instruksikan pasien untuk
menekan area luka pada saat
bersin atau batuk
- instruksikan pasien untuk
membatasi aktivitas
Bleeding reduction: gastrointestinal
- Observasi adanya darah
dalam sekresi cairan tubuh:
emesis, feces, urine, residu
lambung, dan drainase luka
- Monitor complete blood count
dan leukosit
- Kolaborasi dalam nemberian
terapi: lactulose atau
vasopressin
- Lakukan pemasangan NGT
untuk memonitor sekresi dan
perdarahan lambung
- Lakukan bilas lambung
dengan NaCI dingin
- Dokumentasikan warna,
jumlah dan karakteristik feses
- Hindari pH lambung yang
ekstrem dengan kolaborasi
pemberian antacids atau
histamine blocking agent)
- Kurangi faktor stress
- Pertahankan jalan nafas
- Hindari penggunaan
anticoagulant
- Monitor status nutrisi pasien
- Berikan cairan Intra vena
- Hindari penggunaan aspirin
dan ibuprofen

f. Defisiensi pengetahuan b.d kurang pengetahuan tentang proses


penyakit
Definisi
Ketiadaan atau defisiensi informasi kognitif yang berkaitan dengan
topik tertentu.
Batasan karakteristik :
Perilaku hiperboia
Ketidakakuratan mengikuti perintah
Ketidakakuratan melakukan tes
Perilaku tidak tepat (mis., histeria, bermusuhan, agitasi, apatis)
Pengungkapan masalah
Faktor yang berhubungan :
Keterbatasan kognitif
Salah intepretasi informasi
Kurang pajanan
Kurang minat dalam belajar
Kurang dapat mengingat
Tidak familier dengan sumber informasi

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
Knowledge : disease process
Knowledge : health Behavior Teaching : disease Process
- Berikan penilaian tentang
tingkat pengetahuan pasien
Kriteria Hasil :
tentang proses penyakit
Pasien dan keluarga menyatakan
yang spesifik
pemahaman tentang penyakit, - Jelaskan patofisiologi dari
kondisi, prognosis dan program penyakit dan bagaimana hal
pengobatan ini berhubungan dengan
Pasien dan keluarga mampu anatomi dan fisiologi, dengan
cara yang tepat.
melaksanakan prosedur yang - Gambarkan tanda dan gejala
dijelaskan secara benar yang biasa muncul pada
Pasien dan keluarga mampu penyakit, dengan cara yang
menjelaskan kembali apa yang tepat
dijelaskan perawat/tim - Gambarkan proses penyakit,
dengan cara yang tepat
kesehatan lainnya
- Identifikasi kemungkinan
penyebab, dengan cara yang
tepat
- Hindari jaminan yang kosong
- Sediakan bagi keluarga atau
SO informasi tentang
kemajuan pasien dengan cara
yang tepat
- Diskusikan perubahan gaya
hidup yang mungkin
diperlukan untuk mencegah
komplikasi di masa yang akan
datang dan atau proses
pengontrolan penyakit
- Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
- Dukung pasien untuk
mengeksplorasi atau
mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
- Rujuk pasien pada group atau
agensi di komunitas lokal,
dengan cara yang tepat
- Instruksikan pasien mengenai
tanda dan gejala untuk
melaporkan pada pemberi
perawatan kesehatan,
dengan cara yang tepat.

g. Ansietas b.d krisis situasional (tindakan yang akan dilakukan)


Definisi
Perasaan tidak nyaman atau kekawatiran yang samar disertai
respon autonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak
diketahui oleh individu); perasaan takut yang disebabkan oleh
antisipasi terhadap bahaya. Hal ini merupakan isyarat kewaspadaan
yang memperingatkan individu akan adanya bahaya dan
kemampuan individu untuk bertindak menghadapi ancaman.
Batasan karakteristik :
Perilaku :
- Penurunan produktivitas
- Gerakan yang ireleven
- Gelisah
- Melihat sepintas
- Insomnia
- Kontak mata yang buruk
- Mengekspresikan kekawatiran karena perubahan dalam
peristiwa hidup
- Agitasi
- Mengintai
- Tampak waspada
Affektif :
- Gelisah, Distres
- Kesedihan yang mendalam
- Ketakutan
- Perasaan tidak adekuat
- Berfokus pada diri sendiri
- Peninfikatan kewaspadaan
- Iritabilitas
- Gugup senang berlebihan
- Rasa nyeri yang meningkatkan ketidak berdayaan
- Peninakatan rasa ketidak berdayaan yang persisten
- Bjngung, Menyesal
- Ragu/tidak percaya diri
- Khawatir
Fisiologis :
- Wajah tegang, Tremor tangan
- Peningkatan keringat
- Peningkatan ketegangan
- Gemetar, Tremor
- Suara bergetar
Simpatik :
- Anoreksia
- Eksitasi kardiovaskular
- Diare, Mulut kering
- Wajah merah
- Jantung berdebar-debar
- Peningkatan tekanan darah
- Peningkatan denyut nadi
- Peningkatan reflek
- Peningkatan frekwensi pernapasan, Pupil melebar
- Kesulitan bernapas
- Vasokontriksi superfisial
- Lemah, Kedutan pada otot
Parasimpatik :
- Nyeri abdomen
- Penurunan tekanan darah
- Penurunan denyut nadi
- Diare, Mual, Vertigo
- Letih/ Ganguan tidur
- Kesemutan pada extremitas
- Sering berkemih
- Anyang-anyangan
- Dorongan segera berkemih
Kognitif :
- Menyadari gejala fisiologis
- Bloking fikiran, Konfusi
- Penurunan lapang persepsi
- Kesulitan berkonsentrasi
- Penurunan kemampuan belajar
- Penurunan kemampuan untuk memecahkan masalah
- Ketakutan terhadap konsekwensi yang tidak spesifik
- Lupa, Gangguan perhatian
- Khawatir, Melamun
- Cenderung menyalahkan orang lain
Faktor yang berhubungan :
Perubahan dalam (status ekonomi, lingkungan, status
kesehatan, pola interaksi, fungsi peran, status peran)
Pemajanan toksin
Terkait keluarga
Herediter
Infeksi/kontaminan interpersonal
Penurunan penyakit yang interpersonal
Krisis maturasi, Krisis situasional
Stres, Ancaman kematian
Penyalahgunaan zat
Ancaman pada (status ekonomi, lingkungan, status kesehatan,
pola interaksi, fungsi peran, status peran, konsep diri)
Konflik tidak disadari mengenai tujuan penting hidup
Konflik tidak disadari mengenai nilai yang esensial/penting
Kebutuhan yang tidak dipenuhi

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan


NOC. NIC.
Anxiety self-control
Anxiety level Anxiety Reduction (penurunan
kecemasan)
Coping
- Gunakan pendekatan yang
Kriteria Hasil : menenangkan
Klien mampu mengidentifikasi - Nyatakan dengan jetas
dan mengungkapkan gejala harapan terhadap pelaku
cemas pasien
Mengidentifikasi, - Jelaskan semua prosedur dan
mengungkapkan dan apa yang dirasakan selama
prosedur
menunjukkan tehnik untuk - Pahami prespektif pasien
mengontol cemas terhdap situasi stres
Vital sign dalam batas normal - Temani pasien untuk
Postur tubuh, ekspresi wajah, memberikan keamanan dan
bahasa tubuh dan tingkat mengurangi takut
aktivitas menunjukkan - Dorong keluarga untuk
menemani anak
berkurangnya kecemasan - Lakukan back/ neck rub
- Dengarkan dengan penuh
perhatjar
- Identifikasi tingkat
kecemasan
- Bantu pasien mengenal
situasi yang menimbulkan
kecemasan
- Dorong pasien untuk
mengungkapkan perasaan,
ketakutan, persepsi
- Instruksikan pasien
menggunakan teknik
relaksasi
- Berikan Obat untuk
mengurangi kecemasan

Anda mungkin juga menyukai