DENGAN ABSES
A. DEFINISI
Abses (Latin: abscessus) merupakan kumpulan nanah (netroil yang telah
mati) yang terakumulasi di sebuah kavitas jaringan karena adanya proses
infeksi (biasanya oleh bakteri atau parasit) atau karena adanya benda
asing (misalnya serpihan, luka peluru, atau jarum suntik). Proses ini
merupakan reaksi perlindungan oleh jaringan untuk mencegah
penyebaran/perluasan infeksi ke bagian tubuh yang lain. Abses adalah
infeksi kulit dan subkutis dengan gejala berupa kantong berisi nanah.
(Siregar, 2004)
Klasifikasi
B. MANIFESTASI KLINIK
Abses bisa terbentuk diseluruh bagian tubuh, termasuk paru-paru, mulut,
rektum, dan otot. Abses yang sering ditemukan didalam kulit atau tepat
dibawah kulit terutama jika timbul diwajah. Menurut Smeltzer & Bare,
gejala dari abses tergantung kepada lokasi dan pengaruhnya terhadap
fungsi suatu organ saraf.
D. DISCHARGE PLANING
1. Berhenti merokok
2. Biasakan hidup bersih
3. Makan makanan yang banyak mengandung vitamin dan hindari minuman
beralkohol
4. Berolah raga secara rutin
5. Bersihkan Iuka dengan benar dan hindari memencet abses
6. Periksakan kedokter segera jika terdapat Iuka yang parah atau yang
beresiko menimbulkan infeksi atau abses
7. Istirahat yang cukup
Temperature regulation
- Monitor suhu minimal tiap 2
jam
- Rencanakan monitoring suhu
secara kontinyu
- Monitor TD, nadi, dan RR
- Monitor warna dan suhu kulit
- Monitor tanda-tanda
hipertermi dan hipotermi
- Tingkatkan intake cairan dan
nutrisi
- Selimuti pasien untuk
mencegah hilangnya
kehangatan tubuh
- Ajarkan pada pasien cara
mencegah keletihan akibat
panas
- Diskusikan tentang
pentingnya pengaturan suhu
dan kemungkinan efek
negatif dari kedinginan
- Beritahukan tentang indikasi
terjadinya keletihan dan
penanganan emergency yang
diperlukan
- Ajarkan indikasi dari
hipotermi dan penanganan
yang diperlukan
- Berikan anti piretik jika perlu
Analgesic Administration
- Tentukan lokasi, karakteristik,
kualitas dan derajat nyeri
sebelum pemberian obat
- Cek instruksi dokter tentang
jenis obat, dosis dan
frekuensi
- Cek riwayat alergi
- Pilih analgesik yang
diperlukan atau kombinasi
dari analgesik ketika
pemberian lebih dari satu
- Tentukan pilihan analgesik
tergantung tipe dan beratnya
nyeri
- Tentukan analgesik pilihan,
rute pemberian, dan dosis
optimal
- Pilih rute pemberian secara
IV, IM untuk pengobatan nyeri
secara teratur
- Monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian
analgesik pertama kali
- Berikan analgesic tepat
waktu terutama saat nyeri
hebat
- Evaluasi efektivitas analgesik,
tanda dan gejala
Gangguan sirkulasi
Iritan zat kimia
Defisit cairan
Kelebihan cairan
Hambatan mobilitas fisik
Kurang pengetahuan
Faktor mekanik (mis., tekanan, koyakan/robekan, friksal)
Faktor nutrisi (mis kekurangan atau kelebihan)
Radiasi
Suhu ekstrem
Bleeding reduction
- Identifikasi penyebab
perdarahan
- Monitor trend tekanan darah
parameter hemodinamik
(CVP, pulmonary capillary /
artery wedge pressure
- Monitor status cairan yang
meliputi intake dan output
- Monitor penentu pengiriman
oksigen ke jaringan (PaO2,
SaO2 dan level Hb dan
cardiac output)
- Pertahankan patensi IV line
Bleeding reduction: wound/luka
- Lakukan manual pressure
(tekanan) pada area
perdarahan,
- Gunakan ice pack pada area
perdarahan
- Lakukan pressure dressing
(perban yang menekan) pada
area luka
- Tinggikan ekstremitas yang
perdarahan
- Monitor ukuran dan
karakteristik hematoma
- Monitor nadi distai dari area
luka atau perdarahan
- Instruksikan pasien untuk
menekan area luka pada saat
bersin atau batuk
- instruksikan pasien untuk
membatasi aktivitas
Bleeding reduction: gastrointestinal
- Observasi adanya darah
dalam sekresi cairan tubuh:
emesis, feces, urine, residu
lambung, dan drainase luka
- Monitor complete blood count
dan leukosit
- Kolaborasi dalam nemberian
terapi: lactulose atau
vasopressin
- Lakukan pemasangan NGT
untuk memonitor sekresi dan
perdarahan lambung
- Lakukan bilas lambung
dengan NaCI dingin
- Dokumentasikan warna,
jumlah dan karakteristik feses
- Hindari pH lambung yang
ekstrem dengan kolaborasi
pemberian antacids atau
histamine blocking agent)
- Kurangi faktor stress
- Pertahankan jalan nafas
- Hindari penggunaan
anticoagulant
- Monitor status nutrisi pasien
- Berikan cairan Intra vena
- Hindari penggunaan aspirin
dan ibuprofen