0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2K tayangan4 halaman
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan dan kelelahan akibat penurunan suplai oksigen ke jaringan dan metabolisme.
2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan peningkatan osmotik kapiler yang menyebabkan edema.
3. Perawatan meliputi pemantauan tanda vital, bantuan aktivitas harian, terapi diuretik, dan pengukuran intake-output cairan.
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan dan kelelahan akibat penurunan suplai oksigen ke jaringan dan metabolisme.
2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan peningkatan osmotik kapiler yang menyebabkan edema.
3. Perawatan meliputi pemantauan tanda vital, bantuan aktivitas harian, terapi diuretik, dan pengukuran intake-output cairan.
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan dan kelelahan akibat penurunan suplai oksigen ke jaringan dan metabolisme.
2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan peningkatan osmotik kapiler yang menyebabkan edema.
3. Perawatan meliputi pemantauan tanda vital, bantuan aktivitas harian, terapi diuretik, dan pengukuran intake-output cairan.
- Klien mengeluh lemah dan kardiak out put aktivitas
sesak jika banyak bergerak ↓ DO : Penurunan suplay O2 ke jaringan - Perawatan diri dibantu ↓ - Klien tampak lemas Metabolisme menurun ↓ Energi jaringan menurun ↓ Lelah, letih dan lemah ↓ Intoleransi aktivitas
DS : Penurunan suplay darah ke ginjal Kelebihan
- Klien mengatakan perut ↓ volume cairan buncit Peningkatan ureum dan klatinin DO : ↓ - Abdomen tampak buncit Peningkatan osmotik kapiler - JVP 4 cm ↓ - Lingkar perut 86 cm Cairan pindah ke ekstrasel - Terdapat oedema pada kedua ↓ kaki Edema - Intake 7-8 gelas /hari = 1750- 2000 cc. out put 1500 cc /hari.
DS : Proses komplikasi (peradangan) Nyeri
- Klien mengeluh nyeri pada ↓ daerah abdomen atas Nyeri DO : ↓ - Nyeri tekan pada daerah Kelemahan abdomen atas - Klien tampak meringis - Skala nyeri 2 - Klien bergerak dengan hati- hati
3) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan dan kelelahan
4) Kelebihan volume cairan berhubungan dengan peningkatan osmotik kapiler.
berhubungan Setelah dilakukan vital sebelum dan dapat terjadi dengan dengan kelemahan perawatan selama 3x24 sesudah beraktivitas aktivitas. dan kelelahan jam intoleransi aktivitas seperti makan dan teratasi secara bertahap mandi Tupen : 2. Kaji penyebab 2. Kelemahan dapat Setelah dilakukan kelemahan disebabkan dari efek perawatan selama 1x24 samping penggunaan jam intoleransi aktivitas obat teratasi secara bertahap 3. Bantu dalam 3. Pemenuhan kebutuhan dengan kriteria hasil : perawatan makan dan perawatan diri tanpa - Klien dapat melakukan minum mempengaruhi stress aktivitas secara bertahap dan mengurangi dengan bantuan kelelahan pada klien. maximal/minimal 4. Tirah baring - Klien tidak mengeluh mengurangi beban lemas kerja jantung dengan mengurangi energi 4. Pertahankan tirah yang dibutuhkan baring untuk tubuh. mencegah komplikasi dari mobilisasi 4 Kelebihan volume Tupan : 1. Catat intake out put 1. Haluaran cairan cairan berhubungan Setelah dilakukan dan warna mungkin sedikit atau dengan osmotik perawatan selama 5x24 pekat karena pengaruh kapiler. jam volume cairan tidak penurunan perfusi terjadi. ginjal Tupen : 2. Reensi cairan Setelah dilakukan 2. Pantau adanya dimanifestasikan perawatan selama 2x24 peningkatan dan dengan adanya jam penurunan curah penurunan JVP bendungan vena jantung dapat teratasi 3. Therapy diuretik dapat dengan kriteria hasil : 3. Pantau / hitung disebabkan oleh - Edema hilang pemasukan dan kehilangan cairan tiba- - Perut tidak buncit pengeluaran selama 24 tiba/berlebihan - Intake dan out put jam 4. Mengurangi oedema. seimbang. 4. Berikan obat terapi furosemid 2x1 tablet/oral
3 Tanggal 20 Mei 2006 Ira Tanggal 20 Mei 2006 Ira
Pukul 06.00 WIB Pukul 14.00 WIB 1. Membantu klien mandi S : Klien mengatakan segar karena R/ Klien merasa segar sudah mandi dan klien mengatakan 2. Memberikan pengarahan tentang tirah lemas baring O: R/ Klien mengatakan tidak akan banyak - Klien tampak lemah melakukan aktivitas. - TD : 120/80 mmHg R : 28x/menit N : 80x/menit S : 370C - Aktivitas masih dibantu A : Masalah belum teratasi P : Intervensi lanjutkan no 1,2,4 4 Tanggal 20 Mei 2006 Ira Tanggal 20 Mei 2006 Pukul 10.00 WIB Pukul 13.00 WIB 1. Menghitung jumlah urine dengan S : Klien mengeluh perut masih buncit jumlah 700 cc, warna kuning keruh O: 2. Mengukur lingkar perut dengan - Abdomen masih buncit jumlahh 88 cm - JVP 4 cm 3. Mengukur JVP dengan jumlah 4 cm - Jumlah urien 700 cc - Lingkar perut 88 cm A : Masalah belum teratasi P : Intervensi lanjutkan 1,2,3
3 20 Mei S : Klien mengeluh lelah dan sesak Ira
2006 bila banyak bergerak Jam 08.00 O: WIB - Klien tampak lemah - Perawatan diri seperti mandi dan makan dibantu A : Intoleransi belum teratasi P : Intervensi lanjutkan no 1,2,3 dan 4 Jam 07.00 I: WIB - Mandikan klien R/ Klien mengatakan lebih segar setelah dimandikan Jam 10.00 - Mengobservasi TTV WIB TD : 120/80 mmHg N : 80x/menit R : 28x/menit S : 370C E : Masalah belum teratasi 21 Mei - Klien mengatakan aktivitas masih 2006 dibantu 00 Jam 07. - Klien tampak lemah dan lemas WIB 4 20 Mei 2006 S : Klien mengeluh perut buncit Jam 08.00 WIB O: - Abdomen terlihat buncit - JVP 4 cm - Oedema pada kedua kaki (+) - Intake 2-3 gelas/hari 50-750 - Output 700 cc/hari A : Kelebihan volume cairan belum teratasi P : Intervensi lanjutkan no 1,2,3 dan 4 Jam 08.00 WIB I: Jam 13.00 WIB - Memberikan furosemid oral 1 tablet - Mencatat intake dan output, dengan hasil intake : minum 3-4 gelas dan Jam 18.00 WIB out put : 700 cc dengan warna 21 Mei 2006 kuning keruh Jam 07.00 WIB - Memberikan furosemid oral 1 tablet 30 Jam 07. WIB E : Masalah belum teratasi ditandai dengan : - Melakukan pemeriksaan EKG - Klien mengeluh perut masih buncit