Anda di halaman 1dari 12

1.

ANALISA DATA
PRE OPERATIF
Masalah
NO Data Etiologi
Keperawatan
1. DS : - Adanya trauma thoraks Pola nafas tidak
DO : - klien tampak  efektif
sesak Ruptur pleura
- Klien bernafas 
menggunakan Banyak udara masuk
otot bantu ke rongga pleura
pernafasan 
Udara yang masuk
melebihi tekanan
barometrik

Ekspansi paru

Hambatan upaya nafas

Pola nafas tidak efektif

2. DS : - Adanya trauma thoraks Ansietas


DO : - klien tampak takut 
akan dilakukan tindakan Ruptur pleura
- Klien tampak 
gelisah Banyak udara masuk
- Klien tampak ke rongga pleura
ansietas 
Indikasi pemasangan
WSD (water Steel
Drainase)

Respon psikologis
terganggu

Timbul rasa
kekhawatiran
mengalami kegagalan

Ansietaa
POST OPERATIF
Masalah
NO Data Etiologi
Keperawatan
1. DS : - Adanya trauma Nyeri
DO : - klien tampak nyeri thoraks
- Klien tampak meringis 
- Terpasangnya selang Ruptur pleura
WSD di ICS 5 
- Selang WSD tampak ber Banyak udara
embun berisikan udara masuk ke rongga
pleura

pemasangan
WSD (water
Steel Drainase)

Terdapat luka
insisi di ICS 5

Mengeluarkan
zat kimia
bradikinin,
serotonin,
prostaglandin
hingga
menstimulasi
nyeri

Diteruskan ke
thalamus sebagai
pusat sensori
nyeri

Nyeri
dipersepsikan

2. DS : - Pemasangan Resik infeksi


DO : - tampak ada luka insisi di WSD (water
ICS 5 Steel Drainase)
- Tampak terpasang 
selang WSD Terdapat luka
- Tampak ada balutan insisi di ICS 5
luka post operasi 
Buffer
pertahanan
terganggu

Tempat
masuknya
kuman melalui
insisi

Resiko infeksi

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS


PRE OPERATIF
a. Pola nafas tidak efektif berhubugan dengan hambatan upaya nafas (Banyak
udara masuk ke rongga pleura)

b. Ansietas berhubungan dengan Timbul rasa kekhawatiran mengalami


kegagalan (rencana operasi)

POST OPERATIF
a. Nyeri berhubungan dengan agen pencedera fisik (pemasangan WSD)
b. Resiko infeksi dibuktikan dengan efek prosedur invasif
3. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
PRE OPERATIF
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA
NO INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN HASIL
1. Pola nafas tidak Tupan : 1. Observasi
efektif berhubugan Setelah dilakukan tindakan a. Identifikasi indikasi dilakukan latihan a. Agar tepat tindakan terhadap pasien yang
dengan hambatan
keperawatan selama 3x24 jam pernafasan mengalami gangguan pola nafas
upaya nafas (Banyak
udara masuk ke pola nafas efektif b. Monitor frekuensi, irama dan b. Agar diketahui sejauh mana klien
rongga pleura), kedalaman nafas mengalami sesak nafas
ditandai dengan :
Tupen
DS : -
DO : - klien tampak Setelah dilakukan tindakan 2. Terapeutik
sesak keperawatan selama 1x24 jam a. Sediakan tempat yang tenang a. Agar klien tenang
- Klien
hambatan upaya nafas b. Posisikan pasien yang nyaman dan b. Agar klien merasa nyaman dan rileks dan
bernafas
menggunakan adekuat, dengan kriteria hasil : rileks klien bisa bernafas dengan lega
otot bantu - Klien tidak sesak nafas c. Ambil nafas dalam secara perlahan c. Agar nafas klien terpenuhi dengan cara
pernafasan - Klien tidak melalui hidung dan tahan selama tujuh latihan nafas
menggunakan otot hitungan d. Agar nafas klien terpenuhi dengan cara
bantu pernafasan d. Hitungan ke delapan hembuskan nafas latihan nafas
melalui mulut dengan perlahan
3. Edukasi
a. Jelaskan tujuan dan prosedur latihan a. Agar klien mengetahui bahwa latihan
pernafasan pernafasan bisa mengurangi sesak nafas
yang sedang dialami
b. Anjurkan mengulangi latihan 4-5 kali b. Agar klien bisa meredakan sesak nafas
jika timbul sesak nafas berulang
2. Ansietas Tupan : 1. Observasi
berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan a. Identifikasi saat tingkat ansietas a. Agar bisa mengetahui ansietas klien
Timbul rasa
keperawatan selama 3x24 jam berubah
kekhawatiran
mengalami ansietas hilang
kegagalan (rencana b. Identifikasi mengambil keputusan b. Agar klien bisa memutuskan suatu
operasi), ditandai
Tupen c. Monitor tanda-tanda ansietas keputusan dan klien tidak ansietas lagi
dengan :
DS : - Setelah dilakukan tindakan
DO : - klien tampak keperawatan selama 1x24 jam 2. Terapeutik
takut akan dilakukan
rasa kekhawatiran mengalami a. Ciptakan suasana terapeutik untuk a. Agar klien bisa merasa tenang dan
tindakan
- Klien tampak kegagalan tidak ada, dengan menumbuhkan kepercayaan percaya kepada kita sebagai petugas
gelisah kriteria hasil :
- Klien tampak - Klien tampak tenang b. Temani pasien untuk mengurangi b. Agar klien tidak merasa sendirian
ansietas
- Klien tidak tampak kecemasan
ansietas
c. Pahami sitauasi yang membuat c. Agar bisa teridentifikasi apa yang
ansietas menjadi klien ansietas
d. Motivasi mengidentifikasi situasi d. Agar klien mendapatkan dukungan
yang memicu kecemasan

3. Edukasi
a. Jelaskan prosedur, termasuk sensasi a. Agar klien tahu prosedur yang dilakukan
yang mungkin dialami oleh petugas

b. Informasikan secara faktual b. Agar klien mengetahui tentang kondisi


mengenai diagnosis, pengobatan penyakitnya
dan prognosis

c. Agar masalah yang dialami pasien bisa


c. Anjurkan mengungkapkan dan
berkurang dengan mengungkapkan
persepsi
perasaan yang dialami

4. Kolaborasi
a. Jika diperlukan agar klien tenang dan
a. Kolaborasi pemberian obat
tiidak gelisah
antiansietas, jika perlu
POST OPERATIF
DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA
NO INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN HASIL
1. Nyeri berhubungan Tupan : 1. Observasi
dengan agen Setelah dilakukan tindakan a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, a. Untuk mengetahui jenis
pencedera fisik keperawatan selama 3x24 jam intenstias nyeri nyeri yang dirasakan klien
(pemasangan WSD), nyeri hilang b. Untuk mengetahui
ditandai dengan : b. Identifikasi skala nyeri seberapa berat jenis nyeri
DS : - Tupen klien
DO : - klien tampak Setelah dilakukan tindakan
nyeri c. Identifikasi respon nyeri non verbal
keperawatan selama 1x24 jam c. Agar bisa melihat kondisi
- Klien tampak
meringis agen pencedera fisik teratasi, nyeri klien
- Terpasangnya d. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
dengan kriteria hasil : d. Agar bisa menjadi acuan
selang WSD di nyeri
- Klien tidak nyeri untuk mengurangi nyeri
ICS 5
- Selang WSD - Selang WSD dalam klien
tampak ber keadaan baik-baik saja
2. Terapeutik
embun
a. Agar klien bisa mengatasi
berisikan a. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
udara rasa nyeri selain dengan
nyeri
terapi pengobatan
b. Agar bisa membuat klien
b. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
nyaman dan tidak merasa
nyeri

3. Edukasi a. Agar klien mengetahui


a. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri tentang penyebab nyeri
yang dirasakan
b. Agar klien tahu apa yang
b. Jelaskan strategi meredakan nyeri harus dilakukan apabila
nyeri datang

c. Agar klien bisa


c. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri melakukan strategi
meredakan nyeri dengan
sendiri atau mandiri

d. Agar klien bisa tahu


d. Anjurkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa
tindakan
nyeri
nonfarmakologis apa
yang nanti bisa
mengurangi rasa nyeri
4. Kolaborasi
a. Kolaborasi dalam pemberian analgetik, jika perlu a. Bisa memblok syaraf nyeri
dan nyeri berkurang
bahkan nyeri hilang

2. Resiko infeksi Tupan : 1. Observasi


dibuktikan dengan Setelah dilakukan tindakan a. Periksa lokasi insisi adanya kemerahan, bengkak, a. Agar diketahuinya kondisi
efek prosedur keperawatan selama 3x24 jam atau tanda-tanda dehisen luka insisi klien
invasif, ditandai infeksi tidak terjadi
dengan : b. Identifikasi karakteristik drainase b. Agar drainase bisa
DS : - Tupen terkontrol
DO : - tampak ada Setelah dilakukan tindakan
luka insisi di ICS 5 c. Monitor proses penyembuhan area insisi c. Agar luka insisi klien bisa
keperawatan selama 1x24 jam
- Tampak
cepat sembuh
terpasang efek prosedur invasif teratasi
selang WSD d. Monitor tanda dan gejala infeksi
dengan kriteria hasil :
- Tampak ada d. Agar klien bisa terhindar
- Balutan insisi klien
balutan luka dari infeksi
post operasi tidak kotor
- Balutan selang WSD
baik-baik saja
- Tidak ada tanda-tanda
peradangan 2. Terapeutik
a. Agar luka balutan klien
a. Bersihkan area insisi dengan pembersih yang
bersih dam terhindar dari
tepat
infeksi

b. Posisi tersebut untuk


b. Usap area insisi dari dari area yang bersih
mencegah kontaminasi
menuju area yang kurang bersih
dari are yang kurang
bersih ke area yang bersih

c. Ganti balutan luka sesuai jadwal c. Agar balutan luka insisi


klien tetap bersih dan
terjaga dari infeksi

3. Edukasi
a. Jelaskan prosedur kepada pasien dengan a. Agar klien mengetahu
menggunakan alat bantu tentang mengganti
balutan yang baik dan
benar
b. Ajarkan cara merawat luka insisi b. Agar klien bisa
melakukan perawatan
luka insisi di rumah
dengan baik

4. DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai