Anda di halaman 1dari 3

Diagnosa NOC NIC

Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer Setelah diberikan asuhan Manajemen Asam Basa
keperawatan selama ...x... jam,
Batasan Karakteristik: □ mempertahankan keefektifan jalan
perfusi jaringan perifer pasien
nafas klien dengan menggunakan
□ Bruit Femoral menjadi efektif dengan kriteria
nasal kanul atau masker oksigen
□ Edema hasil:
□ memposisikan klien untuk
□ Indeks ankle-brakhial <0,90
NOC: mendapatkan ventilasi yang adekuat
□ Kelambatan penyembuhan luka
dengan memberikan posisi semi
perifer Perfusi Jaringan : Perifer
fowler pada pasien
□ Klaudikasi intermiten
□ Pengisian Kapiler jari □ mempertahankan kestabilan akses
□ Nyeri ekstremitas
□ Pengisian Kapiler jari kaki selang intravena dengan terapi diuretik
□ Paresthesia
□ Suhu kulit ujung kaki dan □ memonitor kencenderungan PH arteri
□ Pemendekan jarak bebas nyeri yang
tanagn PaCo2 dan HCo3 dengan pemeriksaan
ditempuh dalam uji berjalan 6 menit
□ Kekuatan denyut nadi Analisa Gas Darah (AGD)
□ Pemendekan jarak total yang
karotis (kanan) □ mengobservasi pola pernafasan
ditempuh dalam uji berjalan 6 menit
□ Kekuatan denyut nadi dengan melihat retraksi dada dan
(400-700m pada orang dewasa)
karotis (kiri) abdomen klien
□ Penurunan nadi perifer
□ Kekuatan denyut nadi □ berikan pasien terapi yang
□ Perubahan fungsi motorik
brachialis (kanan) mengandung HCO3 dengan dosis
□ Perubahan karakteristik kulit (mis.
□ Kekuatan denyut nadi yang tepat
Warna, elastisitas, rambut,
brachialis (kiri) □ mengatasi demam klien dengan
kelembapan, kuku, sensasi, suhu)
□ Denyut femoralis (kanan) memberikan obat oral parasetamol dan
□ Perubahan tekanan darah di □ Denyut femoralis (kiri) intravena
ekstremitas □ Kekuatan denyut pedal □ memberikan pengobatan nyeri pada
□ Tidak ada nadi perifer (kanan) klien sesuai dengan takaran yang tepat
□ Waktu pengisian kapiler > 3 detik □ Kekuatan denyut pedal (kiri) □ memberikan terapi oksigen pada klien
□ Warna kulit pucat saat elevasi □ Tekanan darah diastolik melalui nasal kanul atau masker
□ Warna tidak kembali ke tungkai 1 dalam batas normal oksigen dengan tepat
menit setelah tungkai diturunkan □ Tekanan darah sistolik Monitoring Asam Basa
Faktor yang Berhubungan: dalam batas normal
□ mengambil spesimen AGD, Urine, dan
□ Nilai rata-rata tekanan darah
□ Diabetes Melitus serum untuk Pemeriksaan
□ Bruit diujung kaki dan
□ Gaya hidup kurang gerak Laboratorium keseimbangan asam
tanagn
□ Hipertensi basa
□ MAP dalam batas normal
□ Kurang pengetahuan tentang factor □ menganalisa hasil pemeriksaan
□ Nadi teraba kuat
pemberat (mis. Merokok, gaya hidup laboratorium AGD, serum, dan urine
□ Tidak terjadi udeme pada
monoton, trauma, obesitas, asupan pada pasien yang mengalami kondisi
perifer.
garam, imobilitas) dengan effect yang lambat pada nilai
□ Nyeri diujung kaki dan
□ Kurang pengetahuan tentang proses Ph <7,35
tangan yang terlokalisasi
penyakit (mis. Diabetes, □ monitor tanda dan gejala kekurangan
□ Nekrosis
hiperlipidemia) HCo3 yang ditandai dengan
□ Mati rasa
□ Merokok pernafasan kusmaul, kelemahan,
□ Tingling
disorientasi, sakit kepala, anoreksia,
□ Muka tidak lagi pucat
koma, PH urine <6
□ Tidak terjadi keram otot
□ Tinggikan anggota badan yang terkena
□ Kerusakan integritas kulit 20 derajat atau lebih dari jantung
□ Rubor □ Monitor tanda dan gejala kelebihan
□ parastesial HCo3 dan alkalosis metabolik ditandai
dengan mati rasa, kesemutan pada
ekstremitas, hipertonus
otot,brakikardi, kekakuan, pH urine >9
□ Anjurkan latihan ROM pasif atau
aktif, terutama latihan ekstremitas
bawah, selama istirahat.
□ Monitor tanda dan gejala turunnya
nilai PaCo2 dan alkalosis respiratori
yang ditandai dengan sering
mendesah, menguap, kejang,
parastesia, kedutan, kesemutan, mati
rasa, pandangan kabur, dan pusing
□ Monitor tanda dan gejala kelebihan
PaCo2 dan asidosis respiratori ditandai
dengan tremor pada tangan, bingung,
perasaan mengantuk sampai dengan
koma, sakit kepala, respon verbal
lambat, mual muntah, ekstremitas
berkeringat dan hangat

Anda mungkin juga menyukai