Anda di halaman 1dari 13

TUGAS TERSTRUKTUR

ILMU DASAR KEPERAWATAN (Pert. 11)

TUGAS PERAWAT DALAM PERSIAPAN PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH


PADA PASIEN DIABETES MELLITUS, PEMERIKSAAN KGD 2 JAM PP,
PEMERIKSAAN KGD PUASA, PEMERIKSAAN KGD SEWAKTU

Dosen Pengampu : Meriani Herlina Siahaan, SKM.,S.Kep.,M.Biomed

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3


S1 KEPERAWATAN/1A

 MARTINUS BAENE 2214201023


 AMANDA PRADITA.S 2214201010
 ADHELINA GLORIA SIMANJUNTAK 2214201003
 NABILAH RITONGA 2214201027
 DAIRA YONANDA PUTRI 2214201009

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
T.A 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat,
Taufik dan Hidayahnya, Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sederhana dan jauh dari kata sempurna. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan maupun pedoman bagi
pembaca dengan judul “TUGAS PERAWAT DALAM PERSIAPAN
PEMERIKSAAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES
MELLITUS, PEMERIKSAAN KGD 2 JAM PP, PEMERIKSAAN KGD PUASA
DAN PEMERIKSAAN KGD SEWAKTU”. Dalam mata kuliah Ilmu Dasar
Keperawatan .

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
dari makalah yang kami buat ini agar kedepannya lebih baik lagi.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu, kami harapkan para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
makalah ini.

Medan, 02 April 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... 1


DAFTAR ISI ........................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 3
1.1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 4
1.1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 4
1.2.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 6
2.2.1 Diabetes Mellitus ......................................................................................... 7
2.2.2 Istilah Diabetes Mellitus ............................................................................. 7
2.2.3 Klasifikasi Diabetes Mellitus Serta Patofisiologi Diabetes Mellitus ........... 8
2.2.4 Faktor Penyebab Diabetes Mellitus ............................................................. 8
2.2.5 Tanda Gejala Diabetes Mellitus ................................................................... 9
2.2.6 Klasifikasi Pemeriksaan Kadar Gula Darah ............................................... 10
2.2.7 Tugas Perawat Dalam Persiapan Pemeriksaan KGD ................................ 16
2.2.8 Prosedur Pemeriksaan Gula Darah ..............................................................16
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 17
A. KESIMPULAN ............................................................................................... 17
B. SARAN ............................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat
kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Suyono, 1995). DM merupakan
penyakit yang menjadi masalah pada kesehatan masyarakat. Oleh karena itu DM
tercantum dalam urutan keempat prioritas penelitian nasional untuk penyakit
degeneratif setelah penyakit kardiovaskuler, serebrovaskuler, rheumatik dan katarak
(Tjokroprawiro, 2001). Data dari Internasional Diabetes Federation tahun 2011, angka
penderita diabetes adalah sekitar 194 juta orang. Jumlah ini diperkirakan akan
meningkat menjadi 500 juta orang pada tahun 2025. Prevalensi penderita diabetes
tertinggi di dunia yaitu India, Cina, dan Amerika Serikat. Indonesia menempati
peringkat ke 4 dengan angka 8,4 juta tahun 2000, yang diperkirakan akan meningkat
tahun 2030 menjadi 21,3 juta penderita (Dwikayana, Subawa dan Yasa, 2016).
Berdasarkan Laporan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2018) oleh Dinas
Kesehatan, prevalensi DM di Bali tertinggi berada di daerah Badung (1,67%),
Jembrana (1,66%), Tabanan (1,19%), Gianyar (1,02%), dan Bangli (1,18%). Diabetes
merupakan gangguan metabolisme (metabolic syndrome) dari distribusi gula oleh
tubuh. Penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup,
atau tubuh tak mampu menggunakan insulin secara efektif, sehingga terjadilah
kelebihan gula di dalam darah (Sustrani, Alam dan Hadibroto, 2004).
Diabetes melitus (DM) adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
yang mengalami peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan hormon
insulin secara absolut atau relatif (Almatsier, 2004). Diabetes merupakan penyakit
kronik menahun yang ditandai dengan hiperglikemia akibat dari kelainan sekresi
insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya (American Diabetes Association, 2017)

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari Diabetes Mellitus?
2. Apa saja Istilah Diabetes Mellitus?
3. Ada berapakah Klasifikasi Diabetes Mellitus serta Bagaimana Patofisiologi
dari Diabetes Mellitus?
4. Apa faktor penyebab Diabetes Mellitus?
5. Apa sajakah Tanda Gejala Diabetes Mellitus?
6. Apa saja tugas perawat dalam persiapan pemeriksaan Kadar Gula Darah?
7. Apa yang dimaksud pemeriksaan KGD 2 jam PP dan berapa nilai
Normalnya?
8. Apa yang dimaksud pemeriksaan KGD puasa dan berapa nilai normalnya?
9. Apa yang dimaksud dengan pemeriksaan KGD sewaktu dam berapa nilai
Normalnya?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Diabetes Mellitus
2. Untuk mengetahui klasifikasi Diabetes Mellitus serta patofisiologi Diabetes
Mellitus dan juga untuk mengetahui istilah-istilah yang ada di Diabetes Mellitus
3. Untuk mengetahui penyebab Diabetes Mellitus
4. Untuk mengetahui Tanda gejala Diabetes Mellitus
5. Untuk mengetahui serta memahami tugas apa saja yang dilakukan perawat dalam
persiapan pemeriksaan kadar gula darah
6. Untuk mengetahui informasi lengkap pemeriksaan KGD 2 Jam PP, pemeriksaan
KGD puasa, pemeriksaan KGD sewaktu.
7. Untuk mengetahui Prosedur pemeriksaan Gula Darah
BAB II
PEMBAHASAN

2.2.1 Diabetes Mellitus


Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit tidak menular yang ditandai
dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah. Diabetes Melitus atau sering disebut
dengan kencing manis adalah suatu penyakit kronik yang terjadi ketika tubuh tidak
dapat memproduksi cukup insulin atau tidak dapat menggunakan insulin (resistensi
insulin). Insulin merupakan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas yang
berperan dalam memasukkan glukosa dari aliran darah ke sel-sel tubuh untuk
digunakan sebagai sumber energi (International Diabetes Federation, 2019)

2.2.2 Istilah Diabetes Mellitus


Ada dua yaitu :
- Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana konsentrasi glukosa darah <60 mg/dL,
atau < 80mg/dL disertai gejala klinis
- Hiperglikemia adalah suatu keadaan dimana konsentrasi glukosa dalam darah
meningkat secara berlebihan melebihi 140 mg/dL atau mencapai 180-200 mg/dL.

2.2.3 Klasifikasi Serta Patofisiologi Diabetes Mellitus


Menurut American Association, 2017) Diabetes Mellitus
dibagi menjadi 4 tipe yaitu :
 Diabetes Melitus Tipe 1
Diabetes tipe 1 terjadi karena penghancuran sel-b Autoimun, biasanya
menyebabkan defisiensi insulin absolut. karena pankreas tidak dapat atau kurang
mampu membuat insulin sehingga tubuh kekurangan insulin atau bahkan tidak
memiliki insulin sama sekali. Dengan demikian, gula tidak dapat diangkut ke dalam
sel dan menumpuk dalam peredaran darah. Penyakit ini biasanya timbul di usia anak-
anak atau remaja dan bisa terjadi pada pria maupun wanita. Biasanya gejala diabetes
tipe ini timbul secara mendadak dan bisa bersifat berat sampai menimbulkan koma
apabila tidak segera ditolong dengan suntikan insulin (Tandra, 2018).
 Diabetes Melitus Tipe 2
Diabetes tipe 2 terjadi karena menurunnya produksi insulin-sel b yang sering
terjadi karena latar belakang resistensi insulin. Pada DM tipe 2, pankreas masih bisa
membuat insulin tetapi dengan kualitas yang buruk dan tidak dapat berfungsi dengan
baik sehingga glukosa darah meningkat. Kemungkinan lain yang menyebabkan
terjadinya DM tipe 2 adalah sel-sel jaringan tubuh dan otot si penderita tidak peka
atau sudah resisten terhadap insulin. Keadaan ini dinamakan resistensi insulin (insulin
resistence). Resistensi ini menyebabkan kualitas insulin yang dihasilkan pancreas
buruk sehingga pada akhirnya gula tertimbun dalam peredaran darah (Tandra, 2018).

 Diabetes Mellitus Gestasional


Diabetes melitus Gestasional adalah diabetes yang terdiagnosa pada trimester kedua
atau ketiga kehamilan yang tidak terlihat jelas saat sebelum kehamilan.

 Diabetes Mellitus Tipe Lain terjadi karena penyebab lain, misalnya, sindrom diabetes
monogenik (seperti diabetes neonatal dan diabetes yang mulai terlihat pada usia
muda), penyakit pada pankreas eksokrin (seperti fibrosis kistik), dan obat-obatan atau
yang diinduksi oleh bahan kimia diabetes (seperti penggunaan glukokortikoid, dalam
pengobatan HIV / AIDS, atau setelah transplantasi organ.
Patofisiologi Diabetes Mellitus Tipe 1 dan Tipe 2
Diabetes Mellitus Tipe 1 Diabetes Mellitus Tipe 2

Autoimun Sel mengalami resistensi insulin

Kerusakan sel Beta Pankreas Insulin tidak dapat bekerja pada sel

Produksi insulin menurun Glukosa darah tidak bisa masuk ke sel

Glukosa darah tidak bisa masuk ke sel-sel Glukosa darah tinggi

Glukosa darah tinggi Glukosa darah tinggi

( HIPERGLIKEMIA) (HIPERGLIKEMIA)

Patofisiologi Diabetes Pada Kehamilan

DIABETES PADA KEHAMILAN


1. hPL
Makrosomia Janin 2. Kortisol
3. Growth
Glukosa Ibu Pre-Gestasional Gestasional Hormone
4. Progesteron

Glukosa Bayi 10% 90% Glukosa


Ibu
Organogenesis Resistensi

Insulin Bayi
yaitu proses
pembentukan
Organ
X Insulin

Pertumbuhan
Lemak Organ Keguguran Glukosa pada bayi

Makrosomia
2.2.4 Faktor Penyebab Diabetes Mellitus
1. Genetik
2. Usia
3. Gangguan Autoimun
4. Gaya Hidup
5. Malas Gerak
6. Kelebihan Berat Badan (Obesitas)
7. Penggunaan obat-obatan tertentu (steroid,statin,obat diuretik)
8. Kekurangan Cairan, dsb

2.2.5 Tanda Gejala Diabetes Mellitus


1. Meningkatnya frekuensi Buang air kecil (Poliuria)
2. Rasa haus yang berlebihan (Polidipsia)
3. Penurunan berat badan
4. Rasa lapar yang berlebihan (Polifagia)
5. Kulit jadi bermasalah (gatal dan warna kulit menjadi menghitam)
6. Penyembuhan luka yang lama
7. Infeksi Jamur
8. Iritasi Genital (Urtikaria)
9. Pandangan yang kabur
10.Kesemutan atau mati rasa
11. Nokturia ( Sulit tidur dimalam hari)

2.2.6 Klasifikasi Pemeriksaan Kadar Gula Darah


Pemeriksaan KGD dibagi menjadi 3 diantaranya :
1. Pemeriksaan KGD 2 Jam PP
Suatu pemeriksaan gula darah yang dilakukan 2 jam setelah pasien makan,
dan biasanya dikerjakan setelah tes gula darah puasa. Tes ini dapat menggambarkan
kemampuan tubuh dalam mengontrol kadar gula dalam darah, yang terkait dengan
jumlah serta sensitivitas insulin di dalam tubuh.Dikatakan Pada pemeriksaan gula
darah 2 jam PP (post prandial/setelah makan), kadar gula darah di bawah 140 mg/dL
adalah normal. Bila kadar gula darah 2 jam PP antara 140-199 mg/dL, maka disebut
memiliki prediabetes, sementara bila kadar gula darah 2 jam PP berada di atas 199
mg/dL, maka disebut memiliki diabetes.

2. Pemeriksaan KGD Puasa


merupakan pemeriksaan gula darah yang mengharuskan kita untuk berpuasa
(biasanya 8 jam) sebelum melakukan tes, agar hasilnya tidak dipengaruhi oleh
makanan yang dikonsumsi. Tes gula darah puasa ini umumnya digunakan sebagai tes
pertama untuk mendiagnosa penyakit diabetes.
Kadar gula darah puasa pada pasien dinilai normal jika masih di bawah 100 mg/dL,
dan prediabetes jika kadarnya antara 100 hingga 125 mg/dL.

3. Pemeriksaan KGD Sewaktu


Ialah suatu Pemeriksaan gula darah yang dapat dilakukan kapan saja tanpa
perlu berpuasa dan tanpa memperhatikan kapan terakhir makan. Tes ini dapat
dilakukan untuk memantau kadar gula darah penderita diabetes, atau untuk menilai
tinggi-rendahnya kadar gula darah orang yang lemas atau pingsan. Dikatakan batas
gula darah normal kurang dari 200 mg/dL. Gula darah sebelum tidur: 100-140 mg/dL.

2.2.7 Tugas Perawat Dalam Persiapan Pemeriksaan Kadar Gula Darah


1. Perawat Mempersiapkan Alat yang digunakan pada saat pemeriksaan
Gula Darah diantaranya : Glukometer, jarum lancet, lancet device, strip glukosa darah,
batrai, Alcohol swabs, handscone, serta wadah limbah infeksius

2. Perawat mempersiapkan pasien


- Gula Darah Puasa : 1) Pasien dipuasakan 8-12 jam sebelum tes
2) Semua obat diberhentikan dulu, bila ada obat
yang harus diberikan ditulis pada formulir
permintaan tes
- Gula Darah 2 jam Post Prandial : Pengambilan sampel darah dilakukan
2 jam sesudah makan
- Gula darah sewaktu : Tidak ada persiapan kusus.
3. Perawat mempersiapkan diri untuk menjelaskan prosedur kerja
pemeriksaan KGD serta menanyakan kesediaan pasien untuk dilakukannya
tindakan

4. Perawat mempersiapkan buku catatan kegiatan.


Hal ini berguna untuk mencatat kegiatan apa saja yang sudah dilakukan
sebagai bentuk dokumentasi tindakan

2.2.8 Prosedur Pemeriksaan Gula Darah


- Cuci Tangan
- Pakai Handscone
- Alat glukosa meter disiapkan
- Jarum dimasukkan dalam lancet dan dipilih nomor pada lancet sesuai
ketebalan kulit pasien
- Chip khusus untuk pemeriksaan glukosa dimasukkan pada alat glukosameter
pada tempatnya (sesuai alat glukosameter)
- Strip dimasukkan pada tempatnya (sesuai alat glukosameter)
- Jari kedua/ketiga/keempat pasien dibersihkan dengan menggunakan kapas
alkohol lalu dibiarkan mengering
- Darah kapiler diambil dengan menggunakan lancet yang ditusuk pada jari
kedua /ketiga/keempat pasien
- Sampel darah kapiler dimasukkan ke dalam strip dengan cara ditempelkan
pada bagian khusus strip yang meyerap darah
- Hasil pemgukuran kadar glukosa akan ditampilkan pada layar
- Strip dicabut dari alat Glukosa meter
- Jarum dibuang dari lancet
- Catat hasil Gula Darah di buku Catatan Keperawatan
- Beritahu Gula darah kepada pasien
BAB III
PENUTUPAN

A. KESIMPULAN
Tugas perawat dalam persiapan pemeriksaan kadar gula darah tergantung
dengan pasien yang bagaimana yang ingin dilakukan pemeriksaan kgd, apakah pasien
dengan gula darah acak, gula darah 2 jam PP, atau gula darah puasa.Setiap
pemeriksaan yang dilakukan mendapatkan angka normal yang berbeda pula. Gula
darah normal adalah gula darah <140mg/dL. Dikatakan faktor penyebab seseorang
terkena Diabetes Mellitus ini diantaranya karena : Genetik, Usia, Gangguan Autoimun,
Gaya Hidup, Malas Gerak, Kelebihan Berat Badan (Obesitas), Penggunaan obat-
obatan tertentu (steroid,statin,obat diuretik), Kekurangan Cairan, dsb

B. SARAN
Dengan ditulisnya makalah ini penulis mengharapkan kepada semua para pembaca
agar dapat mengubah gaya hidup masing-masing, mulai menjaga pola
makan(makanlah makanan yang sehat tanpa pemanis buatan dan hindari konsumsi
garam yang berlebih). Rajin berolahraga dan menjaga Berat Badan.
DAFTAR PUSTAKA

Aura N. 2020. Patofisiologi Diabetes Mellitus . : Yogyakarta


Med.unhas.ac.id. Prosedur Pemeriksaan Gula Darah : Makassar
American Diabetes Association. (2012). Standar of Medical Care in Diabetes.
Diabetes care, 33(1),S11-S61.
American Diabetes Association. (2016). Standar of Medical Care in Diabetes.
Diabetes care, Vol. 39, Sup. 1.
https://youtu.be/TrxDXFquz34 - Patofisiologi Diabetes Pada Kehamilan : 2021

Anda mungkin juga menyukai