Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMERIKSAAN PROTEIN URIN PADA METODE ASAM ASETAT


DAN PEMERIKSAAN GLUKOSA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah : Ilmu Biomedik Dasar


Dosen Pengampu : Yulina Dwi Hastuty, SKp.M.BioMed

Nama : Theresa Lusiana Pandiangan


NIM : P07520120117

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN


JURUSAN D-III KEPERAWATAN
TAHUN 2020
Kata pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan berkat dan karunia-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan Pemeriksaan Protein dan
Glukosa” ini tepat pada waktunya.

Saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu Yulina Dwi Hastuty ,


Skp,M.BioMed, selaku dosen Ilmu Biomedik Dasar saya yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang study yang saya tekuni ini.

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi


tugas pada mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar. laporan ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Pemeriksaan Protein dan Glukosa
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya menyadari, tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun saya
butuhkan demi kebaikan Laporan Praktikum ini.

i
Daftar isi

Kata pengantar........................................................................................i
Daftar isi.................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................1
C. Tujuan....................................................................................... 1
BAB II......................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................2
A. Protein Urin.................................................................................2
1. Definisi.........................................................................................2
2. Pemeriksaan protein urine.........................................................3
3. Penyebab Protein masuk kedalam urine..................................4
4. SOP Pemeriksaan Protein Urine Metode Asam Asetat 6%.....5
B. Glukosa darah.............................................................................6
1. Definisi.........................................................................................6
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kadar Glukosa Darah......6
3. SOP Pemeriksaan Gula darah dengan POCT (Point of
caretesting)......................................................................................7
BAB III.....................................................................................................8
KESIMPULAN.........................................................................................8
a. Kesimpulan....................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemeriksaan urin atau urinalisis merupakan pemeriksaan yang


memberikan informasi tentang ginjal, saluran urin dan mengenai faal
berbagai organ dalam tubuh seperti hati, saluran empedu, pankreas,
korteks adrenal dan lain-lain. Pemeriksaan ini merupakan
pemeriksaan dasar bagi pemeriksaan selanjutnya, yang meliputi
jumlah urin, makroskopik yaitu warna dan kejernihan urin, berat jenis,
protein, glukosa dan pemeriksaan sedimen
Glukosa darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang
terbentuk dari karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai
glikogen di hati dan otot rangka. Glukosa merupakan sumber energi
utama bagi sel manusia. Glukosa dibentuk dari karbohidrat yang
dikonsumsi melalui makanan dan disimpan sebagai glikogen dihati
dan otot.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :


“Bagaimana pemeriksaan protein dalam urin pada metode asam
asetat dan pemeriksaan glukosa darah kapiler ?”

C. Tujuan

1. Tujuan umum
- Mengetahui bagaimana pemeriksaan protein dalam urine
menggunakan metode asam asetat.
- Mengetahui bagaimana pemeriksaan glukosa dalam darah
kapiler
2. Tujuan khusus

Untuk mengetahui kajian apa saja yang dapat dipecahkan


dalam laporan ini dari pemeriksaan protein didalam urine dan
glukosa didalam darah.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Protein Urin
1. Definisi
Protein urin adalah terdapatnya protein dalam urin manusia
yang melebihi nilai normal yaitu lebih dari 150 mg/hari. Protein urin
baru dikatakan patologis bila kadarnya melebihi 200 mg/hari pada
beberapa kali pemeriksaan dalam waktu yang berbeda. Protein
urin persisten jika protein urin telah menetap selama 3 bulan atau
lebih dan jumlahnya biasanya hanya sedikit dari atas nilai normal.
Protein urin merupakan syarat untuk diagnosis preeklampsia,
tetapi protein urin pada umumnya timbul jauh pada akhir
kehamilan, sehingga sering dijumpai pre-eklampsia tanpa protein
urin, karena janin sudah lahir lebih dulu. Protein urin timbul
sebelum hipertensi, umumnya merupakan gejala penyakit ginjal,
sehingga dapat dipertimbangkan sebagai penyulit kehamilan.
Tanpa kenaikan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg, umumnya
ditemukan padainfeksi saluran kencing atau anemia. Jarang
ditemukan protein urin pada tekanan < 90 mmHg.
Pengukuran protein urin dapat dilakukan dengan :
Urin dipstik : 100 mg/l atau + 1, sekurang-kurannya diperiksa
2 kali urin acak selang jam
a. Pengumpulan protein urin dalam 24 jam, dianggap patologis
bila besaran protein urin ≥ 300 mg/24 jam.

2. Pemeriksaan protein urine


Pemeriksaan protein dalam urine ini bertujuan untuk
mengetahui komplikasi adanya preklampsia pada ibu hamil yang
sering kali menyebabkan masalah dalam kehamilan maupun
persalinan dan terkadang menyebabkan kesakitan dan kematian
ibu dan bayi bila tidak segera diantisipasi. Pemeriksaan protein
urine adalah pemeriksaan protein dengan menggunakan asam
asetat 5%, dan apabila setelah dipanaskan urine menjadi keruh
berarti ada protein dalam urine.
2
Standar kadar kekeruhan protein dijelaskan pada tabel berikut ini :
Tabel Standar kadar kekurahan protein

No. Keterangan Kadar kekurahan protein

1 Negatif Urine jernih


2 Positif 1 (+) Ada kekeruhan
3 Positif 2 (++) Kekeruhan mudah dilihat dan ada endapan
4 Positif 3 (+++) Urine lebih keruh dan endapan yang lebih
jelas
5 Positif 4 (++++) Urine sangat keruh dan disertai endapan
yang menggumpal

Mekanisme terjadinya protein urin disebabkan oleh dinding


pembuluh darah dan strukteur jaringan yang ada disekitarnya
berperan penting sebagai barier terhadap melintasnya
mekromulekuler seperti globuli dan albumin. Hal ini terjadi karena
peran dari endotel pada kapiler, membran basal dari glomerlus
dan epitel viseral, mikroglobulin, vasopresin, insulin dan hormon
paratiroid. Secara bebas melalui filter glomerulus dan selanjutnya
diabsorbsi serta dikatabolisme pada tubulus kontrortus
proksimalis. Kerusakan pada epitel tubulus proksimalis
menyebabkan kegagalan untuk mereabsorbsi protein dengan
berat molekuk rendah yang selanjutnya keluar melali urin. Protein
urin merupakan indikasi terjadinya pre-eklampsia, sehingga ibu
hamil pada saat melakukan kunjungan antenatal care dianjurkn
melakukan pemeriksaan protein di laboratorium.
3. Penyebab Protein masuk kedalam urine
Protein bisa masuk ke dalam urine bila ginjal tidak bekerja dengan
baik. Pembuluh darah dalam ginjal yang bernama glomerulus
bekerja dengan menyaring produk sisa dari darah dan menjaga
komponen yang diperlukan tubuh, termasuk protein.
Glomerulus akan memastikan protein dan sel darah yang
lebih besar tidak masuk ke dalam urine. Jika ada yang masuk pun
bagian tubulus ginjal akan menangkap kembali protein tersebut
dan menyimpannya di dalam tubuh.

Namun ketika keduanya mengalami gangguan atau jika ada


beban protein berlebihan, protein ini akan ikut mengalir dalam
urine.
Selain itu, adanya batu saluran kemih juga bisa menyebabkan
proteinuria. Tak hanya penyakit yang berhubungan dengan ginjal,
penyakit ini bisa disebabkan oleh kondisi kesehatan yang
berlangsung sementara seperti dehidrasi, peradangan, dan
tekanan darah rendah. Olahraga yang terlalu intens, stres,
pemakaian obat aspirin, dan paparan terhadap dingin adalah
penyebab lain yang mungkin bisa menimbulkan terjadinya
proteinuria.

Penyebab proteinuria amat beragam dan bisa berbeda


setiap orang. Ada beberapa orang yang memiliki faktor risiko
proteinuria lebih tinggi, seperti:

 Penderita diabetes
 Tekanan darah tinggi atau hipertensi
 Trauma
 Aktivitas fisik terlalu intens
 Konsumsi obat tertentu yang menyebabkan protein masuk ke
urine
 Racun
 Infeksi sistemik
 Infeksi saluran kemih
 Gangguan kekebalan tubuh
 Obesitas
 Usia diatas 65 tahun
 Faktor genetik gangguan ginjal
 Preeklampsia

Biasanya, seseorang dikatakan mengalami proteinuria ketika


kadar pengeluaran proteinnya dalam urine lebih dari 150 mg per
hari. Kadar ini bisa dideteksi dalam waktu 24 jam sejak sampel
urine diperiksa di laboratorium. Jenis protein yang paling umum

3
ditemukan dalam spesimen urine penderita proteinuria adalah
albumin.

4
4. SOP Pemeriksaan Protein Urine Metode Asam Asetat 6%

Tujuan : Untuk mengetahui protein urine secara semi kuantitatif.

Prinsip : Berdasarkan sifat protein jika dipanaskan pada titik iso


elektrik akan terjadi denaturasi yang diikuti koagulasi.

Alat dan Bahan :


- Sampel Urine
- Tabung reaksi
- Penjepit tabung
- Pembakar spiritus / lampu spiritus
- Beaker glass
- Asam asetat 6%

Prosedur Pemeriksaan Protein Urine Metode Asam Asetat 6% :

1. Masukkan sampel urine ke dalam beaker glass.


2. Masukkan urine ke dalam tabung reaksi sebanyak 2/3 tabung.
3. Peganglah tabung reaksi pada bagian bawah menggunakan
penjepit tabung.
4. Panaskan urine pada lapisan atas sampai mendidih selama 30
detik.
5. Baca kekeruhan lapisan atas dan bandingkan dengan lapisan
bawah yang tidak dipanasi.
6. Baca kekeruhannya, jika terjadi kekeruhan tambahkan 3-5 tetes
asam asetat 6%, baca hasilnya lagi :
- jika tetap keruh berarti protein positif jika kekeruhan hilang
disertai gelembung gas berarti unsur karbonat
- jika kekeruhan hilang tanpa disertai gelembung gas berarti
unsur fosfat
7. Interprestasi hasil pemeriksaan protein urine secara semi
kuantitatif :
- (-) tidak terjadi kekeruhan
- (+1) kekeruhan ringan tanpa butir-butir (kadar protein 0,01%
– 0,05%)
- (+2) kekeruhan berbutir-butir (kadar protein 0,05% – 0,2%)
- (+3) kekeruhan berkeping-keping (kadar protein 0,2% –
0,5%)
- (+4) kekeruhan berkeping besar dan bergumpal (kadar
protein > 0,5%)

Nilai Normal : (-) tidak terjadi kekeruhan

5
B. Glukosa darah

1. Definisi
Glukosa darah adalah sumber energy bagi sel-sel dan diangkut
kedalam sel oleh insulin. Kadar glukosa meningkat setelah makan,
pankreas melepaskan insulin dan memindahkan glukosa dari
darah ke sel. Kadar glukosa juga dapat diukur dalam urin, namun
tidak dapat digunakan untuk mendiagnosis atau memantau kadar
glukosa (Keogh. J, 2011).

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kadar Glukosa Darah

Faktor secara fisiologis

- Diet Makanan dan minuman dapat mempengerahu


beberapa jenis pemeriksaan baik langsung maupun tidak
langsung, misalnya pemeriksaan glukosa darah

- Obat Obat yang diberikan baik secara oral mapun cara lain
dapat menimbulkan terjadinya respon tubuh terhadap obat
tertentu. Salah satunya adalah obat tiazid yang dapat
menyebabkan terjadinya peningkatan kadar gula darah.

- Alkohol Konsumsi alcohol juga dapat menyebabkan


terjadinya perubahan cepat dan lambat beberapa kadar
analit. Perubahan cepat terjadi dalam waktu 2-4 jam setelah
konsumsi alcohol dan terlihat terjadinya peningkatan kadar
gula darah ( Menkes, 2010)

- Aktivitas Fisik Aktivitas fisik yang berat sebelum dilakukan


pemeriksaan laboratorium dapat mengakibatkan tejadinya
penurunan kadar glukosa darah

Kurang olahraga, jumlah makanan yang dikonsumsi banyak,


stress dan faktor emosi, serta usia merupakan beberapa hal
yang dapat menyebabkan terjadinya peningkatan kadar gula
darah.(Fox & Kilvert, 2010)

6
3. SOP Pemeriksaan Gula darah dengan POCT (Point of
caretesting)

Pengertian :
Kegiatan pemeriksaan gula darah dengan Alat Point Of Care
Testing (POCT) adalah aktivitas pemeriksaan gula darah
secara cepat menggunakan alat POCT.

Tujuan
Agar pasien yang dalam kondisi gawat darurat/memerlukan
monitoring/pemeriksaan gula darah secara cepat,
mendapatkan pelayanan laboratorium dengan segera tanpa
mengesampingkan ketepatan dan ketelitian

PROSEDUR
A. Prosedur Kalibrasi Alat POCT Gula Darah
o Kalibrasialat POCT untuk pemeriksaan gula darah
dilaksanakan di laboratorium dan dikerjakan setiap ada
permintaan strip dari ruang rawat inap
o Tanpa perlu menghidupkan alat (menekan tombol ON)
o Masukkan chip warna putih
o Pada alat POCT akan muncul lot number
o Pastikan lot number sesuai dengan kemasan
o Alat siap dipakai

B. Prosedur Pemeriksaan Gula Darah dengan alat POCT


- Bersihkan ujung jari dengan kapas alkohol swab
- Pasang lancet pada pen autolick 
- Atur kedalaman jarum lancet pada pen autoclick dengan
cara memutar ujung pen autoclick 
- Masukkan strip glukosa
- Pada layar akan muncul angka/kode sesuai kemasan
strip.
- Setelah itu akan muncul gambar tetesdarah & kedip-
kedip.
- Tembakkan jarum pada ujung jari & tekan supaya darah
keluar
- Darah disentuh pada tengah strip alat test darah.
- Darah akan langsung meresap sampai ujung strip &
bunyi beep.
- Tunggu sebentar, hasil akan keluar beberapa detik pada
layar.

7
- Cabut jarumnya dari pen autoclick juga stripnya &buang.

6
BAB III

KESIMPULAN

a. Kesimpulan

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan Pemeriksaan urin atau


urinalisis merupakan pemeriksaan yang memberikan informasi
tentang ginjal, saluran urin dan mengenai faal berbagai organ dalam
tubuh seperti hati, saluran empedu, pankreas, korteks adrenal dan
lain-lain.
Dan pemeriksaan Glukosa darah yang terbentuk dari karbohidrat
dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot
rangka. Glukosa dibentuk dari karbohidrat yang dikonsumsi melalui
makanan dan disimpan sebagai glikogen dihati dan otot.

DAFTAR PUSTAKA

Sujanah, GOC517003 (2018) GAMBARAN KADAR PROTEIN URIN


PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS MARGOYOSO I KABUPATEN
PATI. Diploma thesis, UNIMUS. 

Hellosehat. https://hellosehat.com/urologi/urologi-
lainnya/albuminuria/#gref Diakses 4 November 2020

SehatQ. https://www.sehatq.com/artikel/saat-protein-dalam-urine-
berlebih-proteinuria-adalah-konsekuensinya Diakses 4 November 2020

Medlab. https://medlab.id/pemeriksaan-protein-urine/ Diakses 4


November 2020

Med.unhas. https://med.unhas.ac.id/kedokteran/wp-
content/uploads/2018/03/PEMERIKSAAN-GLUKOSA-DARAH.pdf
Diakses 4 November 2020

Anda mungkin juga menyukai