Anda di halaman 1dari 13

MAKAH KELOMPOK

PEMERIKSAAAN PROTEIN URINE PADA IBU HAMIL

Dosen : Bq. Iin Rumintang S.ST M. Keb

DISUSUN OLEH :
1. Baiq Nurmala Sari : P07124023005
2. Iin Melani : P07124023014
3. Ika Sabrina : P07124023015
4. Inayah Dwijulyani : P07124023016
5. Mazidan Najwa : P07124023024
6. Nining Anggraini : P07124023028
7. Sopira : P07124023041
8. Okxanera Chessa Kuncoro Putri : P07124023032
9. Wulan Maulida : P07124023043

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES MATARAM
PRODI D3 KEBIDANAN
JURUSAN KEBIDANAN
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kepada Allah SWT. Karena berkat rahmatnya kami dapat
menyelesaikan pembuatan makalah ini. Yaitu salah satu tugas pada mata kuliah KDKK
Poltekkes Kemenkes Mataram. Untuk menjadikan makalah ini sempurna tentu jauh dari kata itu
karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Namun insha Allah kami telah berusaha
semaksimal mungkin, untuk memberikan yang terbaik dalam mengerjakan makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaant bagI kita semua dalam kehidupan sehari hari dan dapat menjadi
pelajaran bagi kita semua Aamiin.
DAFTAR ISI

COVER.........................................................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................
A. Latar Belakang...................................................................................................
B. Rumusan Masalah..............................................................................................
C. Tujuan................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................
A. Pengertian protein urin............................................................................................
B. Pengertian Ibu Hamil
C. Pngertian Preklamsia
D. Prosedur Pemeriksaan Urin ....................................................................................

BAB III PENUTUUP...................................................................................................


A. Kesimpulan........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hipertensi pada saat kehamilan menyebabkan perfusi darah pada ginjal dan kecepatan
filtrasi glomerulus menurun secara bervariasi sehingga dapat menyebabkan protein
dengan berat molekul besar lolos dari glomerulus sehingga dapat menyababkan protein
keluar melalui urine (proteinuria) (Makhfiroh, 2017). Protein dapat ditemukan pada
pemeriksaan urine rutin, baik tanpa gejala ataupun bisa menjadi gejala awal bahkan
mungkin dapat menjadi bukti adanya penyakit ginjal yang serius. Adanya protein pada
urine sanagat perlu diperhatikan dan memerlukan penelitian lebih lanjut untuk dapat
mengetahui penyebab ataupun penyakit dasar yang dialami. Prevalensia proteinuria yang
ditemukan pada pemeriksaan penyaring rutin pada orang sehat sikat 3,5%. Bisa dikatakan
proteinuria tidak selalu meurupakan sesuatu tentang kelainan ginjal. Pemeriksaan protein
urine yang dilakukan pada ibu hamil merupakan salah satu jenis pemeriksaan
laboratorium untuk mengetahui fungsi ginjal selama masa kemahilan dan untuk
mengidentifikasi adanya preeklampsia baik yang ringan ataupun berat yang dapat
mengarah pada eklampsia. Mendeteksi proteinuria merupakan hal yang sangat penting
dalam mendiagnosis dan penanganan hipertensi dalam kehamilan. Proteinuria termasuk
gejala yang terakhir muncul pada pasien preeklampsia. Namun, 4 eklampsia juga dapat
terjadi tanpa proteinuria. Proteinuria pada preeklampsia merupakan suatu indikator
adanya bahaya pada janin, berat badan lahir rendah, dan meningkatnya resiko kematian
perinatal (Setyawan, 2019).
A. Rumusan Masalah
1. Apa itu perubahan protein urin?
2. Bagaimana cara pemeriksaan protein urin?
3. Apa itu ibu hamil?
4. Bagaimana prosedur pemberian protein pada ibu hamil?

B. Tujuan
1. Mengetahui perubahan protein urin
2. Mengetahhui cara pemeriksaan protein urin
3. Mengeahui pengertian ibu hamil
4. Mengetahui prosedur pemberian protein pada ibu hamil
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Protein urin adalah terdapatnya protein dalam urin manusia yang melebihi nilai
normal yaitu lebih dari 150 mg/hari. Protein urin baru dikatakan patologis bila kadarnya
melebihi 200 mg/hari pada beberapa kali pemeriksaan dalam waktu yang berbeda.
Protein urin persisten jika protein urin telah menetap selama 3 bulan atau lebih dan
jumlahnya biasanya hanya sedikit dari atas nilai normal. Protein urin merupakan syarat
untuk diagnosis preeklampsia, tetapi protein urin pada umumnya timbul jauh pada akhir
kehamilan, sehingga sering dijumpai pre-eklampsia tanpa protein urin, karena janin sudah
lahir lebih dulu. Protein urin timbul sebelum hipertensi, umumnya merupakan gejala
penyakit ginjal, sehingga dapat dipertimbangkan sebagai penyulit kehamilan. Tanpa
kenaikan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg, umumnya ditemukan padainfeksi saluran
kencing atau anemia. Jarang ditemukan protein urin pada tekanan < 90 mmHg.

Pengukuran protein urin dapat dilakukan dengan :

1. Urin dipstik : 100 mg/l atau + 1, sekurang-kurannya diperiksa 2 kali urin acak selang
jam
2. Pengumpulan protein urin dalam 24 jam, dianggap patologis bila besaran protein urin
≥ 300 mg/24 jam.
B. Pemeriksaan protein urine

Pemeriksaan protein dalam urine ini bertujuan untuk mengetahui komplikasi adanya
preklampsia pada ibu hamil yang sering kali menyebabkan masalah dalam kehamilan
maupun persalinan dan terkadang menyebabkan kesakitan dan kematian ibu dan bayi bila
tidak segera diantisipasi. Pemeriksaan protein urine adalah pemeriksaan protein dengan
menggunakan asam asetat 5%, dan apabila setelah dipanaskan urine menjadi keruh
berarti
ada protein dalam urine. Standar kadar kekeruhan protein, dijelaskan pada tabel 2.1
berikut

NO KETERANGAN PENGELUARAN KADAR PROTEIN


1 Negatif Urine jernih
2 Positif 1 (+) Ada keluhan
3 Positif 2 (++) Kekeruhan mudah dilihat dan ada endapan
4 Positif 3 (+++) Urine lebih keruh dan endapan terlihat lebih jelas
Urine sangat keruh disertai endapan yang
5 Positif 4 (++++) menggumpal

Mekanisme terjadinya protein urin disebabkan oleh dinding pembuluh darah dan
strukteur jaringan yang ada disekitarnya berperan penting sebagai barier terhadap
melintasnya mekromulekuler seperti globuli dan albumin. Hal ini terjadi karena peran
dari endotel pada kapiler, membran basal dari glomerlus dan epitel viseral,
mikroglobulin, vasopresin, insulin dan hormon paratiroid. Secara bebas melalui filter
glomerulus dan selanjutnya diabsorbsi serta dikatabolisme pada tubulus kontrortus
proksimalis. Kerusakan pada epitel tubulus proksimalis menyebabkan kegagalan untuk
mereabsorbsi protein dengan berat molekuk rendah yang selanjutnya keluar melali urin.
Protein urin merupakan indikasi terjadinya pre-eklampsia, sehingga ibu hamil pada saat
melakukan kunjungan antenatal care dianjurkn melakukan pemeriksaan protein di
laboratorium
C. Ibu Hamil
Pengertian Kehamilan (konsepsi) adalah pertemuan antara sperma dan sel telur
yang menandai awal kehamilan. Peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian yang
meliputi pembentukan gamet (telur dan sperma), ovulasi (pelepasan telur), penggabungan
gamet dan implantasi embrio di dalam uterus ( Kusmiyati dkk, 2008 ). Kehamilan
merupakan hasil pembuahan sel telur dari perempuan dan sperma dari laki laki, sel telur
akan bisa hidup selama maksimal 48 jam, spermatozoa sel yang sangat kecil dengan ekor
yang panjang bergerak memungkinkan untuk dapat menembus sel telur (konsepsi), selsel
benih ini akan dapat bertahan kemanapun fertilisasinya selama 2-4 hari, prosese
selanjutnya akan terjadi nidasi, jika nidasi ini terjadi, barulah disebut adanya kehamilan
(Sunarti, 2013).
Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan, yaitu:
1. Triwulan kesatu : 0 sampai 12 minggu
2. Triwulan kedua : 13 sampai 28 minggu
3. Triwulan ketiga : 29 sampai 42 minggu (Prawirohardjo, 2008).
Lama kehamilan dibagi menjadi :
1. Lama kehamilan normal berlangsung sampai persalinan aterm sekitar 280 sampai
300 hari dengan perhitungan sebagai berikut:
2. Kehamilan sampai 28 minggu dengan berat janin 1000g bila berakhir disebut
keguguran.
3. Kehamilan 29 sampai 36 minggu bila terjadi persalinan disebut prematuritas
4. Kehamilan berumur 37 sampai 42 minggu disebut aterm.
5. Kehamilan melebihi 42 minggu disebut kehamilan lewat waktu atau postdatism
(serotinus).

Pemeriksaan kehamilan Wanita hamil dalam kunjungan asuhan kehamilan yang


perlu diperhatikan adalah sebagai berikut (Asrianah, 2010 ) :

1. Anamnesa Tanyakan tentang keluhan utama, gerakan janin, dan apakah ada tanda
bahaya. Selama anamnesa, bidan harus tetap membina hubungan saling percaya
dengan ibu dan keluarga.
2. Pemeriksaan fisik
a. Timbangan berat badan untuk memantau kenaikan BB selama hamil.
b. Ukur tekanan darah. Berdasarkan penelitian, pemeriksaan tekanan darah
secara rutin merupakan sebuah cara yang efektif untuk mendeteksi
preeklampsi.
c. Ukuran tinggi fundus uteri (TFU), setelah 12 minggu dengan palpasi dan
setelah 22 minggu dengan pita ukur. Penelitian menunjukkan bahwa
perkembangan bayi dapat dimonitor dengan menggunakan pengukuran tinggi
fundus uteri.
d. Lakukan palpasi abdominal (setelah 28 minggu untuk mendeteksi adanya
kehamilan ganda, dan setelah 38 minggu untuk mendeteksi kelainan letak)
e. Periksa denyut jantung janin (DJJ) setelah 18 minggu
3. Pemeriksaan Laboratorium
a. Hb, untuk mendeteksi status anemia.
b. Protein urin, untuk memeriksa status pre-eklampsia.
c. Glukosa urin, untuk memeriksa status DM.
D. Pengertian preklamsia

Pre-eklampisa merupakan salah satu komplikasi pada trimester II dan III Ini adalah suatu
kondisi medis dimana timbul hipertensi dalam kehamilan pada usia 20 minggu dan
ditemukannya protein dalam urine. Gejalanya berupa peningkatan tekanan darah > 140/90
mmHg dan disertai protein urin. Pre-eklampsia terjadi sebanyak 10% dari kehamilan,
biasanya pada trimester kedua atau ketiga, dan setelah minggu ke-23. Beberapa wanita akan
mengalami pre-eklampsia pada usia kehamilan 20 minggu, meskipunjarang terjadi. Pre-
eklampsia juga lebih sering ditemukan pada wanita yang sebelumnya menderita hipertensi,
diabetes, penyakit autoimun seperti lupus, thrombophilias berbagai mewarisi seperti V
leiden, atau penyakit ginjal, pada wanita dengan riwayat keluarga preeklampsia, wanita
gemuk dan pada wanita dengan kehamilan multipel (kembar, kembar tiga, dan banyaklagi)
(Setiawati, 2013

E. Prosedur pemeriksaan urin ibu hamil


Persiapan Sebelum Pemeriksaan Protein Urine Sebelum melakukan pemeriksaan protein
urine, dokter biasanya akan menanyakan apakah pasien sedang menjalani mengonsumsi
obat-obatan tertentu, baik obat bebas maupun obat resep.
Obat-obatan tertentu dapat memengaruhi kadar protein dalam urine, sehingga
mungkin diminta untuk menghentikan konsumsi obat untuk sementara waktu. Obat-
obatan yang dapat memengaruhi hasil pemeriksaan protein urine antara lain
a. Antibiotik
b. Antijamur
c. Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
d. Obat untuk mengatasi rheumatoid arthritis, seperti penicillamine (Cuprimine)
e. Litium atau obat untuk gangguan bipolar
f. Heroin
g. Pengambilan Sampel untuk Pemeriksaan Protein Urine
Pemeriksaan protein urine terdiri dari 2 jenis, yakni pemeriksaan urine sewaktu
dan pemeriksaan urine 24 jam. Pemeriksaan urine 24 jam ini dilakukan pada sampel urine
yang terkumpul dalam waktu 24 jam terakhir. Prosedur pengambilan sampel bisa
dilakukan di laboratorium maupun di rumah.

Dalam pemeriksaan urine acak, kadar normal protein dalam urine berkisar antara
0–20 mg/dL. Sementara untuk pemeriksaan protein urine 24 jam, nilai normalnya adalah
kurang dari 80 mg/dL. Meski demikian, standar nilai normal protein urine bisa berbeda-
beda tergantung laboratorium pemeriksaan.

Langkah-langkah pengambilan sampel dilakukan dengan cara berikut:

a. Cuci tangan sampai bersih.


b. Bersihkan organ kelamin dengan tisu pembersih yang diberikan dokter. Bagi pria,
bersihkan bagian lubang saluran kemih di ujung penis. Sementara bagi wanita,
usapkan tisu pembersih dari arah vagina menuju anus.
c. Saat buang air kecil, buanglah urine di wadah steril khusus yang sudah
disediakan. Usahakan agar tidak menyentuh bagian dalam wadah sampel karena
dapat menyebabkan kontaminasi.
d. Tes urine acak bisa dilakukan setiap saat. Namun, jika dilakukan di rumah,
lakukanlah pengambilan dan penyimpanan sampel sesuai arahan dokter atau
petugas laboratorium.

Hasil Pemeriksaan Protein Urine


Setelah sampel dikumpulkan, dokter atau petugas laboratorium akan melakukan
analisis untuk menilai kadar protein urine. Pemeriksaan protein urine bisa dilakukan
dengan metode tes celup atau dip stick dan metode kuantitatif menggunakan mesin
khusus.

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kadar protein urine tinggi, hal ini bisa
mengindikasikan adanya gangguan kesehatan, seperti: Gangguan ginjal, meliputi infeksi
ginjal atau infeksi saluran kemih, gagal ginjal akut maupun kronis, sindrom nefrotik, dan
glomerulonefritis
KESIMPULAN

Protein urine pada ibu hamil merupakan indikator penting untuk mengidentifikasi adanya
preklampsia, yang merupakan kondisi serius selama kehamilan. Hasil penelitian menunjukkan
proteinura, yang dapat menjadi tanda preklampsia.pemeriksaan protein urine pada ibu hamil
trimester II dianggap penting untuk skrining preklampsia dan dapat membantu dalam
pencegahan kondisi tersebut.oleh karena itu, penting bagi tenaga kesehatan untuk memberikan
penyuluhan kepada ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan protein urine untuk deteksi dini
preklampsia.
DAFTTAR PUSTAKA

Dian Nintyasari Mustika,Dewi Pupita Ningrum, Pemeriksaan Kadar Hemoglobin Dan


urine Pada Ibu Hamil Di Laboratorium Kesehatan Terpadu UNIMUS, Universitas
Muhammadiyah Semarang

Kusmiyati, Yuni, Penuntun Pratikum Asuhan Kehamilan Yogyakarta FITRAMAYA


2010

Anda mungkin juga menyukai