Disusun Oleh :
1.Childia Silalahi
2.Desy Yolanda Putri
Media : Leaflet
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang cara pemeriksaan gula darah diharapkan pasien dan
Keluarga pasien penderita DM mampu mengerti dan memahami cara pemeriksaan gula
darah dengan jelas.
B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan tentang cara pemeriksaan gula darah selama 30 menit
diharapkan pasien dan Keluarga pasien penderita DM mengetahui dan mampu :
1. Menjelaskan tujuan pemeriksaan gula darah
2. Menjelaskan pemeriksaan gula darah digunakan untuk
apa 3. Menjelaskan kapan dilakukan pemeriksaan guladarah
4. Menjelaskan cara pemeriksaan gula darah
C. Strategi Pelaksanaan
KEGIATAN
No. TAHAP KEGIATAN PENYULUHAN PESERTA WAKTU
1.Mengucapkan salam Peserta menjawab 1 menit
darah
pemeriksaan gula darah
digunakan untuk apa
kapan dilakukan
pemeriksaan gula darah
3. ISI
cara pemeriksaan gula
darah
2 menit
1. Mempersilahkan untuk Peserta mengajukan
3 PENUTUPAN bertanya pertanyaan 2 menit
2. Menanyakan kembali Peserta
menjelaskan
mengenai penjelasan yang
kembali apa yang
telah diberikan
ditanyakan
3. Membuat kesimpulan. Peserta mendengarkan 1 menit
4. Mengucapkan salam Peserta menjawab 1 menit
D. Evaluasi
Dilakukan secara lisan dengan mengajukan beberapa pertanyaan
1. Sebutkan tujuan pemeriksaan gula darah?
2. Sebutkan pemeriksaan gula darah dapat dilakukan untuk apa saja?
3.
Jelaskan kapan dilakukan pemeriksaan gula darah?
4.
Jelaskan cara pemeriksaan gula darah?
Lampiran: Materi
Gula darah (glukosa) adalah salah satu komponen dalam darah yang sangat berperan penting
dalam proses metabolisme dalam tubuh kita, sebagian besar energi yang kita perlukan bersumber
dari glukosa selain protein, mineral dan komponen lain tentunya.
2. Memantau kadar glukosa darah yang tinggi (hiperglikemia) atau sebaliknya yang rendah
(hipoglikemia).
3. Berguna bagi mereka yang memiliki diabetes, atau pun rentan terserang diabetes.
2.Kelelahan.
3.Pandangan kabur.
1. Berkeringat
2. Lapar
3. Gemetar
4. Cemas
5. Bingung
6. Pandangan kabur
Pemeriksaan gula darah yang dilakukan setiap waktu sepanjang hari tanpa
memperhatikan makanan terakhir yang dimakan dan kondisi tubuh orang tersebut.
Dilakukan kapan saja tanpa persiapan puasa, biasanya 1 kali pengambilan darah. Nilai
normal gula darah sewaktu 70-200 mg/dL.Hanya saja pemeriksaan gula sewaktu kurang
bisa mendiagnosis dengan tepat pada seseorang berpenyakit Diabetes Mellitus (DM)
misalnya, karena pada pemeriksaan ini banyak faktor yang berpengaruh seperti
makanan, minuman, aktifitas tubuh dll.
2. Gula Nuchter Post Prandial (GNPP)
Adalah serangkaian tindakan untuk proses pemeriksaan gula darah klien dalam
keadaan puasa dan 2 jam sesudah makan. Kadar gula darah ini memberikan gambaran
tentang kemampuan fungsi metabolism tubuh. Kadar glukosa tidak stabil, bervariasi
sesudah makan, maka kadar gula darah puasa dibutuhkan. Banyak faktor
mempengaruhi kadar gula darah, tetapi pemeriksaan kadar gula darah paling sering
digunakan untuk
mendiagnosa dan manajeman klien dengan diabetes
mellitus. a. Gula darah Puasa (Nuchter)
Sebelum dilakukan pengambilan darah dan pemeriksaan urin pasien sebelumnya
berpuasa pada malam hari selama 10-12 jam, kemudian pada pagi hari diambil darah dan
urin (darah dan urin nuchter/puasa).Nilai normal gula darah puasa 70-110 mg/dL
b. Gula darah 2 jam post prandial
Setelah pengambilan darah dan urin puasa pasien dianjurkan untuk makan, setelah
selesai makan pasien mulai lagi berpuasa selama 2 jam (dihitung setelah selesai makan)
kemudian diambil darah dan urin (darah dan urin post prandial/setelah makan) maka
berakhirlah proses pengambilan darah dan pasien boleh kembali makan. Nilai normal
gula darah post prandial 100-140 mg/dL.
3. Glukosa Toleransi Test (GTT)
Secara umum sama dengan pemeriksaan Gula NPP, gula darah yang diperiksa
dengan pengambilan darah sebanyak 3 kali dengan interval 1 jam, yang bertujuan untuk
mengetahui control gula darah selama 1 hari dengan diet dan obat yang dipakai.
Biasanya dilakukan pada pasien dengan kadar gula darah yang meragukan, Pada
keadaan ini pemeriksaan harus memenuhi persyaratan:
1. Tiga hari sebelum pemeriksaan pasien harus makan karbohidrat yang cukup.
2. Tidak boleh minuman alkohol.
3. Pasien harus puasa 10 – 12 jam tanpa minum obat, merokok dan olahraga sebelum
pemeriksaan dilakukan.
4. Di laboratorium pasien diberi kangula 75 g glukosa dilarutkan dalam 1 gelas air yang
harus dihabiskan dalam waktu 10 – 15 menit atau 1.75 g per kg berat badan
untuk
anak.
5. Gula darah diambil pada saat puasa dan 2 jam setelah minum glukosa.
4. Hemoglobin A1c (HbA1c)
HbA1c adalah zat yang terbentuk dari reaksi antara glukosa dengan hemoglobin
(bagian dari sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen keseluruh bagian
tubuh). HbA1c yang terbentuk akan tersimpan dan tetap bertahan di dalam sel darah
merah selama ± 3 bulan, sesuai masa hidup sel darah merah. Jumlah HbA1c yang
terbentuk, tergantung kadar glukosa di dalam darah sehingga hasil pemeriksaan HbA1c
dapat menggambarkan rata-rata kadar glukosa darah selama ± 3 bulan. Diabetesi perlu
melakukan pemeriksaan HbA1c untuk mengetahui rata-rata kadar glukosa darah dalam
waktu 1-3 bulan sebelumnya. Dengan demikian, diabetisi dapat menilai pengendalian
diabetesnya dengan tujuan untuk mencegah komplikasi diabetes.Selain itu, pemeriksaan
HbA1c juga dapat digunakan untuk menilai efektivitas perubahan terapi setelah 2-3
bulan.Semua diabetisi memerlukan pemeriksaan HbA1c secara berkala untuk
mendapatkan pengendalian diabetes yang baik.Sebaiknya diabetisi melakukan
pemeriksaan HbA1c pada evaluasi medis pertama kali semenjak terdiagnosa menderita
diabetes, selanjutnya dapat dilakukan setiap 3 bulan sekali sebagai bagian
dari pengelolaan diabetes.
Pemeriksaan HbA1c tidak dipengaruhi oleh asupan makanan, obat maupun olahraga, maka
diabetisi dapat melakukannya kapan saja tanpa perlu persiapan khusus. Sampel yang diperlukan
berupa darah yang diambil dari pembuluh darah vena (di lengan).