Kasus 1
Kelompok 5 – 2B
Anggota:
● Cinta Meilika (222040)
● Noer Aulia (222055)
● Ajeng nur fitriyani (222036)
● Chindy Nurjainah (222039)
● Jihan Febry Choirunnisa (222048)
● Romi Firdaus (222062)
● Siti Sarah (222066)
● Shenly Aulia Fadilla (222064)
● Ranti Putriningtiyas Damayanti (222059)
● Nurkhofifah Aulia Zahra (222056)
Daftar Isi
a. Obat hipoglikemik oral (OHO) dimulai dengan dosis keeil dan ditingkatkan secara
bertahap sesuai respons kadar glukosa darah, dapat diberikan sampai dosis optimal.
b. Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis maksimal 2500 mg diberikan
1-3 kali/hari sebelum/pada saat/sesudah makan.
2. Oral glucose tolerance test (OGTT) : Pemeriksaan dilakukan dengan sampel darah vena 2 jam setelah
pemberian beban glukosa oral 75 gr. Pasien terdiagnosis DM tipe II apabila hasil gula darah 2 jam pasca
beban lebih dari atau sama dengan 200 mg/dL.
3. Gula darah sewaktu (GDS) : Pemeriksaan dilakukan dengan sampel darah vena dan dapat dilakukan
sewaktu-waktu, tanpa persiapan. Pasien terdiagnosis DM tipe II apabila hasil gula darah sewaktu lebih
dari atau sama dengan 200 mg/dL.
Lanjutan..
4. Tes HbA1C (Glycated Haemoglobin Test) : Tes ini bertujuan untuk mengukur kadar glukosa rata-rata
pengidap selama 2–3 bulan ke belakang. Melalui tes ini, petugas akan mengukur kadar gula darah yang terikat
pada hemoglobin, yaiUntuk menjalani tes HbA1C, pengidap tidak perlu berpuasa terlebih dahulu. Hasil tes
HbA1C di bawah 5,7 persen menunjukkan kondisi normal. Sedangkan hasil tes HbA1C yang berada di antara
5,7–6,4 persen, menunjukkan kondisi prediabetes. Hasil tes HbA1C di atas 6,5 persen berarti pengidap
mengalami diabetestu protein dalam sel darah merah yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh.
5. Pemeriksaan Urinalisis: Pemeriksaan ini akan memeriksa adanya glukosa dalam urin. Jika glukosa terdeteksi
dalam urin, ini dapat menjadi indikator adanya masalah gula darah.
6. Pemeriksaan Profil Lipid: Gangguan metabolisme seperti diabetes dapat berdampak pada kadar lipid dalam
darah. Pemeriksaan ini akan mengukur kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah.
Pertanyaan 3
Apakah persiapan yang harus dilakukan sebelum
dilakukan pemeriksaan diagnostic/laboratorium
pada pasien tersebut?
Persiapan untuk Pemeriksaan Lab
Puasa sebelum melakukan tes gula darah sangat Terkait lama waktu puasa, setiap jenis pemeriksaan
penting dilakukan untuk membantu memastikan kesehatan memiliki aturannya masing-masing. Untuk tes
hasil tes yang dilakukan akurat. Pasalnya, gula darah biasanya akan dianjurkan untuk berpuasa
kandungan gizi dalam makanan dan minuman minimal 8 jam saja. Sementara pada beberapa jenis
yang dikonsumsi sebelum melakukan tes pemeriksaan kesehatan lainnya, waktu puasa yang
kesehatan akan diserap ke dalam aliran darah dianjurkan adalah sekitar 10-12 jam. ika tidak berpuasa atau
dan bisa memberikan dampak langsung pada berpuasa tidak sesuai dengan waktu yang dianjurkan,
tingkat glukosa darah. pemeriksaan yang dilakukan akan memberikan hasil yang
tidak akurat karena pemeriksaan tertentu masih dipengaruhi
oleh makanan.
Pertanyaan 4
Carilah video di Youtube mengenai prosedur
pengkajian fisik yang sesuai dengan kasus
tersebut?
Video Prosedur
Pengkajian Fisik
Video
Prosedur
Koalas don’t have much energy and, when not feasting on leaves, they spend their time dozing in the branches.
Believe it or not, they can sleep for up to 18 hours a day!
Simpulan
Diabetes melitus adalah gangguan metabolik
yang ditandai oleh hiperglikemia akibat efek pada
kerja insulin ( resistensi insulin ) dan sekresi
insulin atau kedua – duanya.
Thank you!