Anda di halaman 1dari 6

NAMA: Aryoputro Anggoro

Kelompok: A5
Pembimbing: dr. Silpi Hamidiyah Sp.PA

Medical Check Up
1. Memahami dan menjelaskan medical check up
1.1 Definisi
Medical Check Up adalah sebuah program pemeriksaan kesehatan yang bertujuan
untuk mengetahui kondisi kesehatan serta mendiagnosis dan mendeteksi dini gejala
penyakit sehingga dapat dicegah dan ditindaklanjuti.

1.2 Tujuan dan manfaat


Sistem Medical Check Up adalah pemeriksaan kesehatan yang bertujuan untuk
mengetahui status kesehatan, bukan untuk mendiagnosis gejala atau mengobati
penyakit. Medical check up mencangkup serangkaian wawancara dan pemeriksaan
kesehatan. Jenis-jenis dan lingkup pemeriksaan kesehatan dalam medical check up
bervariasi, tergantung keperluan dan permintaanya. Contohnya : foto thorax
(pemeriksaan jantung) check laboratorium dan scaning.

 Manfaat medical check up


1. Mendeteksi Kondisi Kesehatan atau Penyakit Sejak Dini
Melakukan medical check up dapat membantu kita untuk mengetahui kondisi tubuh
yang sebenarnya. Dengan begitu, jika terjadi sesuatu pada kondisi kesehatan tubuh
dapat diketahui dan segera untuk ditangani. Hal ini membantu dokter untuk
menentukan pengobatan atau pencegahan penyakit yang lebih serius.
2. Mengurangi Risiko Komplikasi dari Suatu Penyakit
Medical check up dapat membantu dokter untuk memantau kondisi tubuh yang
sebenarnya. Sehingga, selain melakukan berbagai pencegahan, dokter juga dapat
menentukan tindakan terbaik agar tidak terjadi komplikasi penyakit lainnya.
3. Meningkatkan Kesempatan untuk Sembuh
Penyakit memiliki tingkat keseriusan atau keganasannya masing-masing. Oleh
karena itu, perlu dilakukan medical check up secara rutin minimal 6 bulan sekali
untuk mengetahui kondisi tubuh saat itu juga. Apabila ditemukan kegawatan atau
gejala penyakit serius, dokter dapat segera melakukan tindakan yang tepat agar
dapat sembuh secara cepat.
4. Mengurangi Biaya Perawatan Kesehatan
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Medical check up dapat menjadi panduan
perencanaan kesehatan dalam mempersiapkan pelayanan kesehatan yang
diperlukan oleh tubuh. Dengan melakukan pemeriksaan rutin, maka dapat
membantu menemukan potensi masalah kesehatan sebelum menjadi masalah yang
lebih serius. Jadi, dengan mendapatkan layanan kesehatan, pemeriksaan, dan
perawatan yang benar, maka kita telah mengambil langkah penting untuk menjalani
hidup yang lebih lama dan lebih sehat.

1.3 Klasifikasi Medical check up


 Pemeriksaan fungsi jantung dengan EKG
 Pemeriksaan radiologi
 Pemeriksaan laboratorium
 Pemeriksaan Kolestrol
 Pemeriksaan gula darah
 Pemeriksaan fungsi hati
 Pemeriksaan fungsi ginjal
 Pemeriksaan anamnesis
 Pemeriksaan gigi dan mulut
 Tes bone density dan densitometri tulang
 Skrinning Kesehatan usus besar
 Skrinning Kesehatan kulit
 Tes audiometri
 Pemeriksaan urine

1.4 Prosedur Pemeriksaan

 Tanya Jawab. Dokter akan menanyakan gejala, gaya hidup yang, status
vaksinasi, dan riwayat medis kamu serta keluarga.
 Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital. Mencakup pemeriksaan tekanan darah,
denyut jantung, frekuensi pernapasan, dan suhu tubuh.
 Pemeriksaan Jantung. Dengan menggunakan stetoskop, dokter akan
memeriksa suara jantung, untuk mendeteksi masalah pada organ ini.
 Pemeriksaan Paru-Paru. Dokter akan memeriksa bunyi napas abnormal,
dengan stetoskop. Bunyi napas yang abnormal bisa jadi masalah jantung
atau paru-paru.
 Pemeriksaan Kepala dan Leher. Dokter akan memeriksa rongga mulut,
tenggorokan, telinga, hidung, mata, kelenjar limpa, dan tiroid.
 Pemeriksaan Perut. Dengan menekan perut, dokter akan memeriksa ukuran
organ hati dan ada tidaknya cairan dalam perut.
 Pemeriksaan Saraf. Dokter akan memeriksa kekuatan otot, refleks,
keseimbangan, dan status mental.
 Pemeriksaan Laboratorium. Beberapa jenis tes yaitu tes hitung darah
lengkap, tes urine, tes kadar gula darah, dan tes kolesterol.

2. Memahami dan menjelaskan pemeriksaan laboratorium


2.1 Definisi
Pemeriksaan laboratorium ialah suatu tindakan dan prosedur pemeriksaan khusus
dengan mengambil bahan atau sampel dari pasien dalam bentuk darah, sputum,
urine, kerokan kulit, dan cairan tubuh lainnya dengan tujuan untuk menentukan
diagnosis atau membantu menegakkan diagnosis penyakit. Pemeriksaan
laboratorium tidak hanya dilakukan bagi individu yang sakit. Individu sehat yang rutin
melakukan pemeriksaan laboratorium akan memperoleh banyak manfaat.
Pemeriksaan laboratorium dapat berupa Medical Check Up berkala sehingga
individu dapat memantau terus kesehatannya.

2.2 Tujuan dan manfaat


Pemeriksaan laboratorium bertujuan untuk membantu menegakkan diagnosa
penyakit pada penderita atau menegakkan diagnosa penyakit, memantau perjalan
penyakit dan menentukan prognosis. Hasil pemeriksaan laboratorium dikeluarkan
oleh bagian laboratorium harus melalui berbagai tindakan atau penanganan.
Laboratorium memiliki fungsi dan manfaat sebagai berikut:
1. Skrining atau uji saring adanya penyakit subklinis, dengan tujuan
menentukanresiko terhadap suatu penyakit dan mendeteksi dini penyakit terutama
bagiindividu beresiko tinggi (walaupun tidak ada gejala atau keluhan).
2. Konfirmasi pasti diagnosis, yaitu untuk memastikan penyakit yang
dideritaseseorang, berkaitan dengan penanganan yang akan diberikan dokter serta
berkaitan erat dengan komplikasi yang mungkin saja dapat terjadi
3. Menemukan kemungkinan diagnostik yang dapat menyamarkan gejala klinis
4. Menyediakan informasi prognosis atau perjalanan penyakit, yaitu
untukmemprediksi perjalanan penyakit dan berkaitan dengan terapi dan pengelolaan
pasien selanjutnya
5. Mengetahui ada tidaknya kelainan atau penyakit yang banyak dijumpai dan
potensial membahayakan
6. Memberi ketenangan baik pada pasien maupun klinisi karena tidak didapati
penyaki

2.3 Jenis pemeriksaan

 Pemeriksaan albumin dalam darah,Pemeriksaan asam urat,Pemeriksaan


bilirubin direct,Pemeriksaan bilirubin total, Pemeriksaan kolesterol,
Pemeriksaan feses rutin, Pemeriksaan glukosa, Pemeriksaan golongan
darah, Pemeriksaan HbsAg, Pemeriksaan HDL Kolesterol, Pemeriksaan
Hematologi lengkap, Pemeriksaan Kehamilan, Pemeriksaan kreatinin,
Pemeriksaan laju endap darah, Pemeriksaan waktu pembekuan,
Pemeriksaan waktu pendarahan, Pemeriksaan malaria, Pemeriksaan napza
kualitatif, Pemeriksaan SGOT AST, Pemeriksaan SGPT ALT, Pemeriksaan
total protein, Pemeriksaan triglyserida, Pemeriksaan ureum, Pemeriksaan
urine rutin

2.4 Persiapan Pemeriksaan (kepada pasien)


- Pasien harus puasa minimal selama 10 jam sebelum
pengambilan darah, kecuali untuk pemeriksaan glukosa
puasa minimal 8 jam. Untuk pemeriksaan
trigliserida,sebaiknya pasien puasa selama 12 jam
- Selama puasa, pasien tyidak di[perbolehkan makan dan
minum, kecuali air putih
- Hindari merokok, makan permen karet, minum kopi dan the
(tanpa gula), alcohol,addioctive drugs (seperti amfetam,in,
morfin, heroin, carnabius0
- Jangan berpuasa lebih dari 14 jam
- Jangan melakukan aktivitas berat seperti berolahraga
sebelum pengambilan darah
- Pengam,bilan darah sebaiknya dilakukan di pagi hari, antara
pukul 07.00-09.00. Hal ini karena pagi hari merupakan
keadaan basal tubuh Dimana [pada umumnya belum banyak
melakukan aktivitas
-
2.5 Prosedur pemeriksaan
- Prosedur pemeriksaan laboratorium tergantung pada jenis
pemeriksaan yang akan dilakukan
- Pasien melakukan pendaftaran danb menyerahkan formujlir
pemeriksaan laboratorium
- Petugas melakukan identifikasin pasien
- Pasien menyerahkan sampel (untuk sampel urin dan dahak)
- Petugas mengambil sampel darah (untuk pemeriksaan
darah)
- Petugas menyerahkan hasil pemeriksaan kepada pasien
- Pasien Kembali ke bagian pelayanan yang mengirim
2.6 Faktor yang mempengaruhi Hasil Laboratorium:
- Puasa
- Variasi Diurnal
- Makanan/minuman tertentu termasuk obat
- Aktivitas fisik
- Stress kejiwaan
- Cara pengambilan, pengiriman dan penanganan sampel
- Persiapan Alat
- Pemilihgan metode
- Alat yang tepat
- Control kualitas (quality control) bauik eksternal dan Internal
- Ketreampoilan dan ketelitian Petugas
- Administrasi
-

Refrensi

1.Widijanti A. 2002. Peranan Laboratorium Dalam menunjang penatalaksanaan


penderita. Majh.Kedok.Unibraw Vol.XVIII,No.1,April. 20-25

2. Medline Plus. Diakses pada 2024.How to prepare for a lab Test.

3. Nurhayati S, Cahyati WH.2016. Hubungan antara status Medical Check up terhadap


kejadian disabilitas fisik pada lamnsia di kecamatan Punung Kabupaten Pacitan. Unnes
Journal of Public Health.1-6

4. Keputusan Menteri Kesehatan. No. 1158/Menkes/SK/XII/2008. Tanggal 15 Desember


2008

5. Shiel Jr, W.C. Emedicinehealth (2020). General Medical Checkup Check List, When,
and How Often.

6. Aamodt, A., dan Plaza, E., 1994. Case Based Reasoning : Foundational Issues,
Methodological Varations. And System Approaches. AI Communications, 7 : 39 – 59.

7. Medline Plus. Diakses pada 2022. How to Prepare for a Lab Test. Stanford Health
Care. Diakses pada 2022. Different Types of Lab Tests. Johns Hopkins Medicine.
Diakses pada 2022. Blood Test.

Anda mungkin juga menyukai