Anda di halaman 1dari 5

1.

Faktor yang Memengaruhi Hasil Tes


Laboratorium
Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi hasil tes, ini termasuk:

1. Jenis kelamin, usia, dan etnis.

2. Apa yang kamu makan dan minum.

3. Obat-obatan yang diminum.

4. Seberapa baik kamu mengikuti instruksi pra-tes.

Biasanya, dokter akan membandingkan hasil sekarang dengan hasil dari tes sebelumnya.
Pemeriksaan laboratorium sering menjadi bagian dari pemeriksaan rutin untuk mencari tahu
kondisi kesehatan tubuh.

Lewat hasil pemeriksaan laboratorium ini dokter akan mendiagnosis kondisi medis,
merencanakan atau mengevaluasi perawatan, serta memantau penyakit.

2. Tujuan Pemeriksaan Laboratorium


Pemeriksaan laboratorium medis bertujuan untuk deteksi dini, diagnosis, dan pengobatan
penyakit pada pasien. Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan secara rutin diperlukan agar
dokter dapat memberikan respons cepat dan melakukan tindakan pencegahan kemungkinan
terjadinya penyakit di masa depan.

Diperkirakan 60 sampai 70 persen dari semua keputusan mengenai diagnosis pasien,


termasuk pengobatan dan rawat inap pasien, dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan
laboratorium. Pemeriksaan Pengujian juga merupakan bagian penting dari pemeriksaan
lengkap untuk gangguan penggunaan zat atau obat-obatan tertentu.

Misalnya, pemeriksaan laboratorium pada pasien keracunan yang sakit kritis ditentukan oleh
toksin yang dicurigai dan temuan dari riwayat dan pemeriksaan fisik. Apabila kondisinya
demikian, pemeriksaan laboratorium harus mencakup elektrolit serum dan perhitungan anion
gap.

Pemeriksaan laboratorium lebih lanjut mungkin termasuk parameter prothrombin time (PT)
dan activated partial thromboplastin time (APTT). Kedua pemeriksaan ini dilakukan untuk
mengetahui penyebab dari kelainan dan gangguan pembekuan darah.

Ada banyak jenis pemeriksaan laboratorium dan biasanya jenis pemeriksaan dilakukan atas
rekomendasi dokter. Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk mendukung rekam medis
pasien serta penentuan tindakan perawatan selanjutnya.

3. Jenis Pemeriksaan Laboratorium


Ada banyak jenis pemeriksaan laboratorium, beberapa di antaranya adalah:
1. Hitung Darah Lengkap
Pemeriksaan hitung darah lengkap adalah tes darah yang paling umum dilakukan.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengukur jenis dan jumlah sel dalam darah, termasuk sel
darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

Tes ini digunakan untuk menentukan status kesehatan umum, menyaring kelainan, dan
mengevaluasi status gizi pasien. Pemeriksaan ini dapat membantu mengevaluasi gejala
seperti kelemahan, kelelahan, dan memar. Selain itu, pemeriksaan ini juga dapat membantu
mendiagnosis kondisi seperti anemia, leukemia, malaria, dan infeksi.

2. Prothrombin Time
Tes ini mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan darah untuk membeku. Tes koagulasi
ini mengukur keberadaan dan aktivitas lima faktor pembekuan darah yang berbeda.

Tes ini dapat menyaring kelainan perdarahan dan juga dapat digunakan untuk memantau
perawatan obat yang mencegah pembentukan bekuan darah.

3. Tes Darah Panel Metabolik Dasar


Tes ini mengukur glukosa, natrium, kalium, kalsium, klorida, karbon dioksida, nitrogen urea
darah, dan kreatinin. Pemeriksaan ini dapat membantu menentukan kadar gula darah,
keseimbangan elektrolit dan cairan, serta fungsi ginjal.

Tes darah ini dapat membantu dokter memantau efek obat yang diminum, seperti obat
tekanan darah tinggi, dapat membantu mendiagnosis kondisi tertentu, atau dapat menjadi
bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin. Kamu direkomendasikan untuk berpuasa hingga 12
jam sebelum melakukan tes ini.

4. Panel Metabolik Komprehensif


Tes ini menggabungkan Panel Metabolik Dasar dengan enam tes lagi untuk evaluasi fungsi
metabolisme yang lebih komprehensif, dengan fokus pada sistem organ.

5. Panel Lipid
Panel lipid adalah sekelompok tes yang digunakan untuk mengevaluasi risiko jantung. Ini
termasuk kadar kolesterol dan trigliserida.

6. Panel Hati
Panel hati adalah kombinasi tes yang digunakan untuk menilai fungsi hati dan menentukan
kemungkinan adanya tumor hati.

7. Hemoglobin A1C
Tes ini digunakan untuk mendiagnosis dan memantau diabetes.
8. Urinalisis
Merupakan pemeriksaan laboratorium umum untuk memeriksa tanda-tanda awal penyakit. Ini
juga dapat digunakan untuk memantau diabetes atau penyakit ginjal.

9. Tes Kultur Darah


Tes ini digunakan untuk menguji diagnosis dan pengobatan infeksi. Penyakit seperti infeksi
saluran kemih, pneumonia, radang tenggorokan, MRSA, dan meningitis dapat dideteksi
melalui tes ini, sehingga bisa diberikan pengobatan antibiotik yang tepat.

4. Cek Lab di Rumah Lebih Praktis Pakai


Halodoc
Apabila ibu ingin melakukan cek lab untuk dirimu sendiri atau orang terdekat, namun
memiliki kendala untuk ke rumah sakit, jangan khawatir!

Halodoc menyediakan fasilitas medical check up di rumah melalui layanan Halodoc Home
Lab (tersedia di Jabodetabek dan Surabaya).

Layanan dari Halodoc ini akan mendatangkan petugas ke tempat kamu atau di lokasi
manapun yang dipilih untuk mengambil sampel darah atau urine.

Nah, ada beberapa keunggulan dari layanan tes lab ini, antara lain:

✔ Tak perlu repot keluar rumah.

✔ Hemat waktu dan biaya.

✔ Petugas profesional dan responnya cepat.

✔ Protokol kesehatan ketat.

✔ Sampel diambil secara aman dan steril.

✔ Peralatan yang digunakan berkualitas, aman, tersegel, dan sesuai standarisasi.

✔ Harganya terjangkau, mulai dari Rp 199.000,-, kamu bahkan bisa melakukan family
booking untuk mendapatkan ekstra diskon.

✔ Semua layanan tes lab terdiri dari pemeriksaan laboratorium dan konsultasi dokter.

✔ Setelah tes, kamu akan mendapatkan voucher 25 ribu untuk konsultasi hasil dengan dokter
tepercaya dari Halodoc.

Booking Medical Chek-up di Rumah Lebih Mudah Pakai Halodoc.


5. Persiapan sebelum Pemeriksaan
Laboratorium
Persiapan yang dilakukan sebelum melakukan pemeriksaan laboratorium tergantung pada
jenis pemeriksaannya. Pada tes laboratorium sampel yang diambil bisa berbeda. Mulai dari
sampel darah, urine, cairan tubuh lain, atau jaringan tubuh untuk mendapatkan informasi
tentang kesehatan pasien.

Untuk semua jenis tes laboratorium, pada umumnya harus mempersiapkan beberapa hal ini :

 Mengikuti semua instruksi yang diberikan oleh penyedia layanan kesehatan.


 Memberi tahu dokter atau ahli medis jika kamu tidak mengikuti petunjuk dengan
tepat. Penting untuk jujur karena perubahan sekecil apapun akan memberikan hasil
yang besar. Misalnya, beberapa obat dapat meningkatkan atau menurunkan kadar gula
darah. Minum obat tersebut sebelum tes gula darah dapat memengaruhi hasil.
 Memberi tahu penyedia layanan medis mengenai obat-obatan, vitamin, atau suplemen
apa pun yang kamu konsumsi.

Salah satu persiapan tes laboratorium yang paling umum lainnya adalah puasa. Dengan kata
lain, kamu tidak boleh makan atau minum apapun kecuali air hingga beberapa jam atau
semalaman sebelum tes.

Hal ini dilakukan karena nutrisi dan bahan dalam makanan diserap dalam aliran darah. Ini
dapat memengaruhi hasil tes darah tertentu. Lamanya puasa bisa berbeda-beda. Jadi, jika
kamu memang perlu berpuasa. Pastikan kamu bertanya kepada penyedia layanan medis
mengenai jangka waktunya.

Persiapan tes umum lainnya meliputi:

 Menghindari makanan dan minuman tertentu seperti daging yang dimasak, teh herbal,
atau alkohol.
 Pastikan untuk tidak makan berlebihan sehari sebelum tes.
 Tidak merokok.
 Menghindari perilaku tertentu seperti olahraga berat atau aktivitas seksual.
 Untuk beberapa tes darah, kamu mungkin diminta untuk minum air ekstra untuk
membantu menjaga lebih banyak cairan di pembuluh darah. Kamu mungkin juga
diminta untuk minum air 15 hingga 20 menit sebelum tes urine tertentu.

Beberapa tes laboratorium paling umum yang memerlukan puasa meliputi:

 Tes Glukosa Darah.


 Tes Kadar Kolesterol.
 Uji Trigliserida.
 Tes Kalsitonin.

6. Prosedur Pemeriksaan Laboratorium


Prosedur pemeriksaan laboratorium tergantung pada jenis pemeriksaan yang akan dilakukan.
Begitu juga dengan sampel yang diambil akan disesuaikan dengan kebutuhan pemeriksaan.
Apabila kamu akan melakukan pemeriksaan hitung darah lengkap, tentu saja sampel yang
diambil adalah darah. Untuk pemeriksaan diabetes, selain pengambilan darah, urine juga akan
diambil.

Untuk pemeriksaan laboratorium dengan sampel sperma, ejakulasi diperoleh dengan cara
masturbasi. Sperma kemudian harus dikumpulkan ke dalam wadah plastik. Penggunaan
kondom untuk pengumpulan sperma tidak disarankan, karena zat yang digunakan untuk
produksi kondom dapat memengaruhi tingkat mobilitas sel sperma.

Begitu juga dengan tes pap smear, kamu akan diinstruksikan untuk tidak melakukan douche,
menggunakan tampon, atau berhubungan seks selama 24 hingga 48 jam sebelum tes
dilakukan.

Vagina akan dibuka dengan spekulum, lalu sampel diambil menggunakan spatula. Setelah itu,
sampel diletakkan di kaca preparat untuk kemudian diperiksa di laboratorium.

Ada begitu banyak jenis pemeriksaan laboratorium dan masing-masing bisa jadi memiliki
persiapan yang berbeda. Pastikan kamu mendapatkan informasi yang sesuai dengan jenis
pemeriksaan yang akan dilakukan

7. Hal yang Perlu Dilakukan setelah


Pemeriksaan Laboratorium
Setelah melakukan pemeriksaan laboratorium, biasanya kamu bisa beraktivitas seperti biasa.
Terkadang prosedur pemeriksaan akan meninggalkan sedikit ketidaknyamanan. Namun, itu
hanya berlangsung sebentar, karena setelahnya kamu akan merasa normal kembali.

Hasil pemeriksaan laboratorium bisa diketahui tergantung dari jenis pemeriksaan yang
dilakukan. Mulai dari hitungan menit, jam, hari, dan minggu.

Jika kamu merasakan ketidaknyamanan setelah pemeriksaan laboratorium, kamu bisa


mengontak petugas medis untuk mendapatkan saran atau rekomendasi yang harus dilakukan
untuk membuat ketidaknyamanan itu membaik.

Anda mungkin juga menyukai