Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

RESUME : PEMERIKSAAN LABORATORIUM SEDERHANA UNTUK MEMBANTU MENINGKATKAN


DIAGNOSA KEBIDANAN

DISUSUN OLEH:

NAMA : RIKA IRWANA

KELAS : 1A KEBIDANAN

NIM : PO7224222120

DOSEN PENGAJAR : DEWI MEY LESTANTI M.Keb

POLTEKKES KEMENKES TANJUNG PINANG PRODI D-III KEBIDANAN

TAHUN AKADEMIK 2023/2024


Pemeriksaan laboratorium adalah jenis pemeriksaan kesehatan dengan menggunakan sampel darah,
urine, atau jaringan tubuh. Dari hasil pengambilan sampel ini, dokter atau ahli medis akan
menganalisis sampel uji untuk melihat apakah hasil pemeriksaan berada dalam kisaran normal.

Faktor yang Memengaruhi Hasil Tes Laboratorium

Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi hasil tes, ini termasuk:

1. Jenis kelamin, usia, dan etnis.

2. Apa yang kamu makan dan minum.

3. Obat-obatan yang diminum.

4. Seberapa baik kamu mengikuti instruksi pra-tes.

Biasanya, dokter akan membandingkan hasil sekarang dengan hasil dari tes sebelumnya.
Pemeriksaan laboratorium sering menjadi bagian dari pemeriksaan rutin untuk mencari tahu kondisi
kesehatan tubuh.

Lewat hasil pemeriksaan laboratorium ini dokter akan mendiagnosis kondisi medis, merencanakan
atau mengevaluasi perawatan, serta memantau penyakit.

Tujuan Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium medis bertujuan untuk deteksi dini, diagnosis, dan pengobatan penyakit
pada pasien. Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan secara rutin diperlukan agar dokter dapat
memberikan respons cepat dan melakukan tindakan pencegahan kemungkinan terjadinya penyakit
di masa depan.

Diperkirakan 60 sampai 70 persen dari semua keputusan mengenai diagnosis pasien, termasuk
pengobatan dan rawat inap pasien, dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan Pengujian juga merupakan bagian penting dari pemeriksaan lengkap untuk gangguan
penggunaan zat atau obat-obatan tertentu.

Misalnya, pemeriksaan laboratorium pada pasien keracunan yang sakit kritis ditentukan oleh toksin
yang dicurigai dan temuan dari riwayat dan pemeriksaan fisik. Apabila kondisinya demikian,
pemeriksaan laboratorium harus mencakup elektrolit serum dan perhitungan anion gap.

Pemeriksaan laboratorium lebih lanjut mungkin termasuk parameter prothrombin time (PT) dan
activated partial thromboplastin time (APTT). Kedua pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui
penyebab dari kelainan dan gangguan pembekuan darah.

Ada banyak jenis pemeriksaan laboratorium dan biasanya jenis pemeriksaan dilakukan atas
rekomendasi dokter. Pemeriksaan laboratorium dilakukan untuk mendukung rekam medis pasien
serta penentuan tindakan perawatan selanjutnya.
Jenis Pemeriksaan Laboratorium

Ada banyak jenis pemeriksaan laboratorium, beberapa di antaranya adalah:

1. Hitung Darah Lengkap

Pemeriksaan hitung darah lengkap adalah tes darah yang paling umum dilakukan. Pemeriksaan ini
dilakukan untuk mengukur jenis dan jumlah sel dalam darah, termasuk sel darah merah, sel darah
putih, dan trombosit.

Tes ini digunakan untuk menentukan status kesehatan umum, menyaring kelainan, dan
mengevaluasi status gizi pasien. Pemeriksaan ini dapat membantu mengevaluasi gejala seperti
kelemahan, kelelahan, dan memar. Selain itu, pemeriksaan ini juga dapat membantu mendiagnosis
kondisi seperti anemia, leukemia, malaria, dan infeksi.

2. Prothrombin Time

Tes ini mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan darah untuk membeku. Tes koagulasi ini
mengukur keberadaan dan aktivitas lima faktor pembekuan darah yang berbeda.

Tes ini dapat menyaring kelainan perdarahan dan juga dapat digunakan untuk memantau perawatan
obat yang mencegah pembentukan bekuan darah.

3. Tes Darah Panel Metabolik Dasar

Tes ini mengukur glukosa, natrium, kalium, kalsium, klorida, karbon dioksida, nitrogen urea darah,
dan kreatinin. Pemeriksaan ini dapat membantu menentukan kadar gula darah, keseimbangan
elektrolit dan cairan, serta fungsi ginjal.

Tes darah ini dapat membantu dokter memantau efek obat yang diminum, seperti obat tekanan
darah tinggi, dapat membantu mendiagnosis kondisi tertentu, atau dapat menjadi bagian dari
pemeriksaan kesehatan rutin. Kamu direkomendasikan untuk berpuasa hingga 12 jam sebelum
melakukan tes ini.

4. Panel Metabolik Komprehensif

Tes ini menggabungkan Panel Metabolik Dasar dengan enam tes lagi untuk evaluasi fungsi
metabolisme yang lebih komprehensif, dengan fokus pada sistem organ.

5. Panel Lipid

Panel lipid adalah sekelompok tes yang digunakan untuk mengevaluasi risiko jantung. Ini termasuk
kadar kolesterol dan trigliserida.

6. Panel Hati

Panel hati adalah kombinasi tes yang digunakan untuk menilai fungsi hati dan menentukan
kemungkinan adanya tumor hati.
7. Hemoglobin A1C

Tes ini digunakan untuk mendiagnosis dan memantau diabetes.

8. Urinalisis

Merupakan pemeriksaan laboratorium umum untuk memeriksa tanda-tanda awal penyakit. Ini juga
dapat digunakan untuk memantau diabetes atau penyakit ginjal.

9. Tes Kultur Darah

Tes ini digunakan untuk menguji diagnosis dan pengobatan infeksi. Penyakit seperti infeksi saluran
kemih, pneumonia, radang tenggorokan, MRSA, dan meningitis dapat dideteksi melalui tes ini,
sehingga bisa diberikan pengobatan antibiotik yang tepat.

Persiapan sebelum Pemeriksaan Laboratorium

Persiapan yang dilakukan sebelum melakukan pemeriksaan laboratorium tergantung pada jenis
pemeriksaannya. Pada tes laboratorium sampel yang diambil bisa berbeda. Mulai dari sampel darah,
urine, cairan tubuh lain, atau jaringan tubuh untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan
pasien.

Untuk semua jenis tes laboratorium, pada umumnya harus mempersiapkan beberapa hal ini :

 Mengikuti semua instruksi yang diberikan oleh penyedia layanan kesehatan.


 Memberi tahu dokter atau ahli medis jika kamu tidak mengikuti petunjuk dengan tepat.
Penting untuk jujur karena perubahan sekecil apapun akan memberikan hasil yang besar.
Misalnya, beberapa obat dapat meningkatkan atau menurunkan kadar gula darah. Minum
obat tersebut sebelum tes gula darah dapat memengaruhi hasil.
 Memberi tahu penyedia layanan medis mengenai obat-obatan, vitamin, atau suplemen apa
pun yang kamu konsumsi.

Salah satu persiapan tes laboratorium yang paling umum lainnya adalah puasa. Dengan kata lain,
kamu tidak boleh makan atau minum apapun kecuali air hingga beberapa jam atau semalaman
sebelum tes.

Hal ini dilakukan karena nutrisi dan bahan dalam makanan diserap dalam aliran darah. Ini dapat
memengaruhi hasil tes darah tertentu. Lamanya puasa bisa berbeda-beda. Jadi, jika kamu memang
perlu berpuasa. Pastikan kamu bertanya kepada penyedia layanan medis mengenai jangka
waktunya.

Persiapan tes umum lainnya meliputi:


 Menghindari makanan dan minuman tertentu seperti daging yang dimasak, teh herbal, atau
alkohol.
 Pastikan untuk tidak makan berlebihan sehari sebelum tes.
 Tidak merokok.
 Menghindari perilaku tertentu seperti olahraga berat atau aktivitas seksual.
 Untuk beberapa tes darah, kamu mungkin diminta untuk minum air ekstra untuk membantu
menjaga lebih banyak cairan di pembuluh darah. Kamu mungkin juga diminta untuk minum
air 15 hingga 20 menit sebelum tes urine tertentu.

Beberapa tes laboratorium paling umum yang memerlukan puasa meliputi:

 Tes Glukosa Darah.


 Tes Kadar Kolesterol.
 Uji Trigliserida.
 Tes Kalsitonin.

Prosedur Pemeriksaan Laboratorium

Prosedur pemeriksaan laboratorium tergantung pada jenis pemeriksaan yang akan dilakukan. Begitu
juga dengan sampel yang diambil akan disesuaikan dengan kebutuhan pemeriksaan. Apabila kamu
akan melakukan pemeriksaan hitung darah lengkap, tentu saja sampel yang diambil adalah darah.
Untuk pemeriksaan diabetes, selain pengambilan darah, urine juga akan diambil.

Untuk pemeriksaan laboratorium dengan sampel sperma, ejakulasi diperoleh dengan cara
masturbasi. Sperma kemudian harus dikumpulkan ke dalam wadah plastik. Penggunaan kondom
untuk pengumpulan sperma tidak disarankan, karena zat yang digunakan untuk produksi kondom
dapat memengaruhi tingkat mobilitas sel sperma.

Begitu juga dengan tes pap smear, kamu akan diinstruksikan untuk tidak melakukan douche,
menggunakan tampon, atau berhubungan seks selama 24 hingga 48 jam sebelum tes dilakukan.

Vagina akan dibuka dengan spekulum, lalu sampel diambil menggunakan spatula. Setelah itu, sampel
diletakkan di kaca preparat untuk kemudian diperiksa di laboratorium.

Ada begitu banyak jenis pemeriksaan laboratorium dan masing-masing bisa jadi memiliki persiapan
yang berbeda. Pastikan kamu mendapatkan informasi yang sesuai dengan jenis pemeriksaan yang
akan dilakukan

Hal yang Perlu Dilakukan setelah Pemeriksaan Laboratorium

Setelah melakukan pemeriksaan laboratorium, biasanya kamu bisa beraktivitas seperti biasa.
Terkadang prosedur pemeriksaan akan meninggalkan sedikit ketidaknyamanan. Namun, itu hanya
berlangsung sebentar, karena setelahnya kamu akan merasa normal kembali.

Hasil pemeriksaan laboratorium bisa diketahui tergantung dari jenis pemeriksaan yang dilakukan.
Mulai dari hitungan menit, jam, hari, dan minggu.
Jika kamu merasakan ketidaknyamanan setelah pemeriksaan laboratorium, kamu bisa mengontak
petugas medis untuk mendapatkan saran atau rekomendasi yang harus dilakukan untuk membuat
ketidaknyamanan itu membaik.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.halodoc.com/artikel/pemeriksaan-laboratorium-tujuan-jenis-dan-prosedur

Anda mungkin juga menyukai