Anda di halaman 1dari 3

Feses adalah produk akhir dari metabolisme pencernaan tubuh manusia.

Maka dari itu,


pemeriksaan feses lengkap, berguna untuk mengetahui suatu nilai atau kondisi tertentu dari
sistem perncernaan seseorang.

Pemeriksaan feses lengkap adalah suatu pemeriksaan laboratorium untuk menilai dan mengukur
melalui beberapa parameter yang bertujuan untuk mengetahui kondisi sistem pencernaan
seseorang melalui feses. Parameter yang digunakan ini memiliki nilai dari segi kuantitatif dan
kualitatif. Dan hal inilah yang membuat hasil pemeriksaan feses lengkap memiliki satuan yang
berbeda-beda tergantung parameternya. Berikut ini adalah beberapa fungsi pemeriksaan feses
lengkap:
 Mendeteksi adanya mikoorganisme parasit
 Mendiagnosis penyakit atau masalah pencernaan
 Mengetahui adanya darah yang tak terlihat secara kasat mata
 Mengevaluasi fungsi sistem pencernaan
 Mengevaluasi pola diet
 Mendeteksi kondisi kesehatan

Macam-Macam Pemeriksaan Feses Lengkap Pemeriksaan fases lengkap umumnya mencakup


dua macam cara (makroskopis dan mikroskopis) serta pemeriksaan tambahan seperti
pemeriksaan darah samar dan kultur feses, yang dimana tergantung dari tujuan dan hasil yang
ingin diketahui dokter untuk menilai kondisi pasien.

1. Pemeriksaan makroskopis
Pemeriksaan feses secara makroskopis dilakukan dengan cara memeriksa kondisi feses secara
kasat mata. Ada beberapa parameter yang digunakan pada pemeriksaan feses secara makroskopis
yaitu warna, bau, konsistensi, jumlah, lendir, parasit makro, dan darah tampak.
2. Pemeriksaan mikroskopis
Pemeriksaan feses secara mikroskopis harus dilakukan dengan menggunakan alat mikroskop
untuk mengetahui adanya hal-hal yang tidak bisa dilihat secara kasat mata. Ada tiga parameter
yang ada di dalam pemeriksaan mikroskopis feses: Parasit mikro: Telur dan jentik cacing,
protozoa Seluler: Sel epitel, leukosit dan makrofag, eritrosit Sisa makanan
3. Pemeriksaan darah samar
Pemeriksaan darah samar merupakan pemeriksaan tambahan feses, yang dimana mendeteksi
darah dalam tinja yang tidak terlihat pada pemeriksaan baik secara makroskopis maupun
mikroskpis, namun dapat terdeteksi melalui reaksi kimia. Tes ini paling sering digunakan pada
pasien skrining beberapa penyakit gastrointestinal, tumor jinak atau ganas.
4. Kultur Feses
Tes tambahan feses yang lainnya adalah kultur feses. Pemeriksaan ini betujuan untuk menilai
pertumbuhan bakteri yang tidak normal, yang menyebabkan infeksi dari saluran pencernaan.
Prosedur Pemeriksaan Feses Lengkap Sampel tinja bisa diambil secara privasi di dalam rumah
atau diambil dengan bantuan tenaga medis pada pasien dengan kasus tertentu. Petugas
laboratorium akan memberikan wadah khusus untuk menampung sampel feses dan pastikan
wadah tersebut selalu dalam keadaan bersih.
Berikut ini adalah prosedur pemeriksaan feses lengkap pada tahap pengambilan sampel:
 Siapkan tempat penampung feses
 Siapkan alat untuk mengambil dan memasukkan feses ke tempat penampung
 Cuci tangan dengan bersih
 Ambil sampel feses secukupnya, Pastikan tinja tidak berceceran atau jatuh menyentuh
dasar kloset untuk mencegah kontaminasi.
 Masukkan feses ke dalam tempat penampung
 Bersihkan area sekitar anus
 Cuci tangan hingga bersih
 Lengkapi identitas pada label tempat penampung feses

Faktor yang Memengaruhi Keakuratan Hasil Pemeriksaan faeces lengkap memiliki serangkaian
prosedur yang harus dipatuhi oleh pasien dan tenaga medis terkait. Pelaksanaan pemeriksaan
feses lengkap yang sesuai dengan prosedur bisa meningkatkan akurasi hasil feses. Ada beberapa
hal penting untuk kita ketahui yang harus dilakukan atau yang tidak boleh dilakukan sebelum
pemeriksaan feses, untuk membantu meningkatkan keakurasian hasil pemeriksaan, yaitu:
Sebaiknya Anda memberitahu dokter mengenai obat-obatan tertentu yang sedang digunakan.
Pasalnya, ada beberapa obat yang dapat mengubah hasil tes. Ada kemungkinan dokter
menyarankan untuk menghentikan konsumsi beberapa obat atau suplemen 2-3 hari sebelum
pemeriksaan. Bagi pasien yang sebelumnya menjalani foto rongent dengan zat kontras perlu
menginformasikan kepada dokter karena dapat mengubah hasil. Sebaiknya hindari pemeriksaan
feses jika Anda sedang mengalami siklus menstruasi atau wasir. Jangan menggunakan sampel
feses yang sudah terkena urine, jatuh atau menyentuh dasar toilet. Feses yang telah
terkontaminasi bisa mempengaruhi hasil. Iinformasikan kepada dokter sebelumnya jika Anda
baru berpergian terutama berpergian ke luar negeri, selama beberapa minggu atau bulan. Hal ini
dikarenakan ada kemungkinan terkena penyakit Travelers’ diarrhea.

Nilai Normal Feses Anda perlu mengetahui nilai normal feses untuk setiap pemeriksaan pada
masing-masing parameter yang diteliti. Nilai normal feses pada setiap parameter bisa menjadi
acuan bagi hasil pemeriksaan feses lengkap yang didapatkan.

Nilai normal feses pada beberapa parameter bisa dilihat di bawah ini:
1. Nilai normal feses pada pemeriksaan makroskopis Jumlah : 100-300 gram per hari dan 70%
air dan 30% sisa makanan Warna : kuning kehijauan Bau : bau indol, asam butirat, dan scatol
Konsistensi : berbentuk dan agak lunak Lendir : tidak ada Parasit makro : tidak ada Darah
tampak : tidak ada
2. Nilai normal feses pada pemeriksaan mikroskopis Parasit mikro Telur dan jentik cacing :
negatif (tidak ada) Protozoa : negatif (tidak ada) Seluler Sel epitel : sedikit Leukosit dan
makrofag : sedikit Eritrosit : negatif (tidak ada) Sisa makanan : ada sebanyak 30% dari volume
total
3. Nilai normal feses pada pemeriksaan darah samar Nilai normal feses pada pemeriksaan darah
samar adalah negatif. Ini artinya tidak ada darah samar di dalam feses.

Anda mungkin juga menyukai