Anda di halaman 1dari 4

Nama : Mikha B Tuuk

Nim : 19704120
Mk : Peaktikum Mikrobiologi dan Parasitologi

MODUL PRAKTIKUM PEMERIKSAAN FESES

Deskripsi Singkat

Modul ini mendeskripiskan tentang konsep persiapan dan pengambilan feses. Sekarang ini,
banyak penyakit yang bertambah dan merajalela dalam kehidupan masyarakat. Akan tetapi, penyakit
infeksi tetap menjadi primadona penyakit yang paling sering menyerang manusia.
Penyakit infeksi yang ditimbul sering diakibatkan mikroorganisme yang bersifat patogen.
Dalam pemeriksaan penyakit infeksi, biasanya dilakukan pemeriksaan fisik dan anamnese
gunamenemukan etiologi penyakit. Cara lain dalam menegakkan diagnosa guna
menemukanmikroorganisme apa yang menjadi penyebab suatu penyakit adalah dengan cara
pemeriksaanspesimen.
Yang harus diperhatikan dalam hal pengelolaan spesimen adalah Cara
Pengambilan/Penyimpanan/Pengiriman specimen . Adapun tujuan dari pemahaman cara pengelolaan
spesimen tersebut adalah agar spesimen dapat memberikan hasil yang akurat dalam pemeriksaan
secara makroskopis/mikroskopis dan spesimen tidak rusak dalam rentang waktu pengiriman ke
laboratorium.
satu hal paling penting yang mendasari cara pengelolaan spesimen yaitu harusdiperhatikan tujuan
pengambilan spesimen. Spesimen diambil apakah untuk pemeriksaan mikrobiologi/patologi
klinik/patologi anatomi/parasitologi. Hal ini harus diperhatikan sebab prosedur pengelolaan spesimen
pada setiap bidang pastilah berbeda.

Tujuan Pembelajaran

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar diharapkan mahasiswa dapat sertamemahami ruang


lingkup keterampilan apabila di tempat kan ke suatu tempat, untuk mengetahuan tingkat kesehatan
seseorang melalui keterampilan ini.

Pengertian

Pemeriksaan faeses yaitu pemeriksaan laboratorium dengan cara pengambilan


tertentu. .Macam pemeriksaan tinja adalah pemeriksaan lengkap yang meliputi
warna,,bau,konsistensi,lendir,darah dan telur cacing. Pada pasien yang tidak dapat BAB ,tidak boleh
dilakukan secara huknah/clisma atau diberi obat pencahar,tetapi harus diambil langsung dengan cara
diambil dengan jari(cara touch).
Pemeriksaan Feses (tinja) adalah salah satu pemeriksaan laboratorium yang telah lama
dikenal untuk membantu menegakkan diagnosis suatu penyakit.
Feses adalah sisa hasil pencernaan dan absorbsi dari makanan yang kita makan yangdikeluarkan lewat
anus dari saluran cerna.Jumlah normal produksi 100 – 200 gram / hari. Terdiridari air, makanan tidak
tercerna, sel epitel, debris, celulosa, bakteri dan bahan patologis, Jenis makanan serta gerak peristaltik
mempengaruhi bentuk, jumlah maupun konsistensinya denganfrekuensi defekasi normal 3x per-hari
sampai 3x per-minggu.
Feses juga adalah salah satu parameter yang digunakan untuk membantu dalam penegakan
diagnosis suatu penyakit serta menyelidiki suatu penyakit secara lebih mendalam.
pemeriksaan feses yang dilakukan pada modul ini adalah pemeriksaan feses secara mikroskopis
khusus untuk pemeriksaan parasit, sedangkan pemeriksaan secara makroskopis dan mikroskopis
(eritrosit, leukosit. Selain itu, pemeriksaan feses juga bertujuan untuk memeriksa apakah terjadi
masalah lain pada pencernaan. Misalnya, gangguan penyerapan nutrisi atau bahkan adanya kanker.

Manfaat

Tujuan dari pemeriksaan spesimen feaces ini adalah untuk pemeriksaan laboratorium untuk
membantu menegakan diagnosa.

Persiapan Pengambilan Spesimen Feses


a) Persiapan alat
b)Hand scoon bersih
c) Vasseline
d) Botol bersih dengan penutup
e) Lidi dengan kapas lembab dalam tempatnya
f) Bengkok
g) Perlak pengalas
h) Tissue
i) Tempat bahan pemeriksaan
j) Sampiran

Indikasi Pemeriksaan Feses

Hal-hal yang harus di pertimbangkan saat pemeriksaan feses :


 Alergi atau peradangan pada saluran pencernaan. Misalnya, alergi susu pada bayi
 Infeksi yang bisa disebabkan oleh bakteri, jamur, parasit, atau virus yang menyerangsaluran
cerna.
 Perdarahan di saluran pencernaan.
 Mengalami gejala-gejala gangguan saluran cerna, seperti mual, muntah, perut kembung,nyeri
atau kram perut, BAB berlendir , demam, serta diare.
 Sebagai pemeriksaan penyaring kanker usus besar dengan melihat ada atau tidaknyadarah
pada tinja.
 Gangguan penyerapan gizi atau sindrom malabsorbsi.
 Membantu dalam mengidentifikasi penyakit hati,pankreas, atau saluran pencernaan.Dalam
kondisi ini, dokter akan memeriksa enzim pada tinja pasien untuk memastikannormal atau
tidaknya fungsi pankreas.

Syarat Pengumpulan Feses

a. Tempat harus bersih, kedap, bebas dari urine, diperiksa 30 – 40 menit sejak dikeluarkan. Bila
pemeriksaan ditunda simpan pada almari es.

b. Pasien dilarang menelan Barium, Bismuth, dan Minyak dalam 5 hari sebelum pemeriksaan.

c. Di ambil dari bagian yang paling mungkin memberi kelainan.


d. Paling baik dari defekasi spontan atau Rechtal Toucher.

e. Pasien konstipasi.

Prosedur Kerja

Prosedur pemeriksaan feses dapat secepatnya dilakukan pada masa akut penyakit.
Pengumpulan sampel bisa di rumah, klinik, maupun rumah sakit. Prosedur ini dapat dilakukan
oleh pasien dewasa secara mandiri. Pada pasien anak, pastikan ibu atau penjaga anak tersebut
dapat mengumpulkan sampel dengan benar. Berikan bantuan pada pasien yang mempunyai
kesulitan mengumpulkan sampel.

Prosedur pengumpulan sampel pada orang dewasa adalah sebagai berikut:


1. Pasien telah terlebih dahulu buang air kecil
2. Pasien menutup jamban atau bedpan dengan kontainer khusus atau plastik. Feses tidak
boleh diambil dari bedpan karena feses yang mengenai bedpan telah terkontaminasi dengan
desinfektan. Feses juga tidak boleh bercampur dengan air, air sabun, ataupun tissue
3. Pasien menggunakan sarung tangan tidak steril saat pengambilan sampel
 Setelah defekasi, sekitar 20-40 gram atau setara dengan 5-6 sendok sampel diambil
menggunakan aplikator yang tersedia. Untuk memudahkan, instruksikan pasien
untuk mengisi wadah tersebut setengah penuh
 Kemudian sampel dimasukan ke dalam dalam wadah dan ditutup dengan rapat
 Pada kasus konstipasi, minta pasien untuk mengumpulkan sampel sebanyak “dua
butir kacang” Kemudian tutup wadah tersebut dengan rapat
4. Jika pengambilan sampel telah selesai, kontainer khusus atau plastik pada jamban atau
bedpan bisa dilepaskan
5. Lepaskan sarung tangan, lalu cuci tangan dengan bersih menggunakan sabun pada air yang
mengalir
6. Wadah diberi label yang lengkap. Label berisikan nama lengkap pasien, umur, jenis
kelamin, dan tanggal pengambilan sampel feses. Terdapat beberapa kebijakan yang berbeda
dari laboratorium maupun rumah sakit. Tidak jarang label telah diisi sebelum prosedur
dijalankan
7. Segera kumpulkan spesimen dan slip pada petugas laboratorium

Hasil

Hasil pencernaan makanan dan kuman- kuman nonpatogen. Orang dewasa normal
mengeluarkan 100-300 gram tinja per hari. Dari jumlah tesebut 60- 70% merupakan air
dansisanya terdiri dari substansi solid (10-20%) yang terdiri dari makanan yang tidak
tercerna(selulosa), sisa makanan yang tidak terabsorbsi, sel- sel saluran pencernaan (sel
epitel) yangrusak, bakteri dan unsur- unsur lain (+ 30%). Tinja yang dikeluarkan merupakan
hasil pencernaan dari + 10 liter cairan masuk dalam saluran cerna. Tinja normal
menggambarkan bentuk dan ukuran liang kolon.Perhatian terhadap pemeriksaan tinja di
laboratorium dan klinik pada umumnya masih kurang. Berlainan dengan pemeriksaan cairan
tubuh lainnya, sampel tinja biasanya tidak dapat di keluarkan pada waktu hendak diperiksa
dan penderita biasanya enggan untuk mengumpulkan dan mengirimkannya untuk
pemeriksaan. Hal yang sama dirasakan pula bila dokter, perawat ataupegawai laboratorium
lain diminta untuk melakukan pemeriksaan tinja.Tinja merupakan spesimen yang penting
untuk diagnosis adanya kelainan pada systemtraktus gastrointestinal seperti diare, infeksi
parasit, pendarahan gastrointestinal, ulkus peptikum,karsinoma dan sindroma malabsorbsi.
Pemeriksaan dan tes yang dapat dilakukan pada tinjaumumnya meliputi : Tes makroskopi, tes
mikroskopi, tes kimia dan tes mikrobiologi.

Kesimpulan

Feses adalah sisa hasil pencernaan dan absorbsi dari makanan yang kita makan
yangdikeluarkan lewat anus dari saluran cerna, pemeriksaan feses juga bertujuan untuk
memeriksa apakah terjadi masalah lain pada pencernaan. Misalnya, gangguan penyerapan
nutrisi atau bahkan adanya kanker.
Prosedur pemeriksaan feses dapat secepatnya dilakukan pada masa akut penyakit.
Pengumpulan sampel bisa di rumah, klinik, maupun rumah sakit. Prosedur ini dapat dilakukan
oleh pasien dewasa secara mandiri. Pada pasien anak, pastikan ibu atau penjaga anak tersebut
dapat mengumpulkan sampel dengan benar,
Tinja merupakan spesimen yang penting untuk diagnosis adanya kelainan pada systemtraktus
gastrointestinal seperti diare, infeksi parasit, pendarahan gastrointestinal, ulkus
peptikum,karsinoma dan sindroma malabsorbsi. Pemeriksaan dan tes yang dapat dilakukan
pada tinjaumumnya meliputi : Tes makroskopi, tes mikroskopi, tes kimia dan tes mikrobiologi

Anda mungkin juga menyukai