PEMERIKSAAN FESES
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah KDK
Dosen Pengampu : Devi Permatasari, S.Kep.Ns.,MAN
Disusun Oleh :
A. PEMERIKSAAN FESES
1. Definisi
Tinja merupakan semua benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh yang
harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Tinja (faeces) merupakan salah satu sumber
penyebaran penyakit yang multikompleks. Orang yang terkena diare, kolera dan infeksi
cacing biasanya mendapatkan infeksi ini melalui tinja (faeces). Seperti halnya sampah,
tinja juga mengundang kedatangan lalat dan hewan-hewan lainnya. Lalat yang hinggap di
atas tinja (faeces) yang mengandung kuman-kuman dapat menularkan kuman-kuman itu
lewat makanan yang dihinggapinya, dan manusia lalu memakan makanan tersebut
sehingga berakibat sakit. Beberapa penyakit yang dapat disebarkan akibat tinja manusia
antara lain tipus, disentri,kolera, bermacam – macam cacing (gelang, kremi, tambang,
pita), schistosomiasis, dan sebagainya.
Dalam keadaan normal dua pertiga tinja terdiri dari air dan sisa makanan, zat hasil
sekresisaluran pencernaan, epitel usus, bakteri apatogen, asam lemak, urobilin, debris,
celulosa gasindol, skatol, sterkobilinogen dan bahan patologis. Normal : 100 – 200 gram /
hari. Frekuensidefekasi : 3x / hari – 3x / minggu.
2. Tujuan
Secara umum, pemeriksaan feses lengkap bertujuan untuk mendeteksi penyakit, seperti :
Pemeriksaan feses merupakan jenis tes yang dengan risiko yang minim, tidak
menyakitkan, dan dapat dilakukan secara rawat jalan.
Secara umum, pemeriksaan feses lengkap bertujuan untuk mendeteksi penyakit, seperti:
- Setelah defekasi, sekitar 20-40 gram atau setara dengan 5-6 sendok
sampel diambil menggunakan aplikator yang tersedia. Untuk
memudahkan, instruksikan pasien untuk mengisi wadah tersebut
setengah penuh
- Kemudian sampel dimasukan ke dalam dalam wadah dan ditutup dengan
rapat
- Pada kasus konstipasi, minta pasien untuk mengumpulkan sampel
sebanyak “dua butir kacang” Kemudian tutup wadah tersebut dengan
rapat
Jika pengambilan sampel telah selesai, kontainer khusus atau plastik pada
jamban atau bedpan bisa dilepaskan
Lepaskan sarung tangan, lalu cuci tangan dengan bersih menggunakan sabun
pada air yang mengalir
Wadah diberi label yang lengkap. Label berisikan nama lengkap pasien, umur,
jenis kelamin, dan tanggal pengambilan sampel feses. Terdapat beberapa
kebijakan yang berbeda dari laboratorium maupun rumah sakit. Tidak jarang
label telah diisi sebelum prosedur dijalankan
Segera kumpulkan spesimen dan slip pada petugas laboratorium
Prosedur pengumpulan sampel pada anak yang sedang dilatih atau baru saja dilatih
memakai toilet sendiri (toilet training):
Pasien anak didampingi oleh orang dewasa
Pasien anak didampingi untuk membuang air kecil atau membuang urin
terlebih dahulu
Pendamping memasang kontainer khusus atau plastik. Kemudian prosedur
berjalan serupa dengan pengumpulan sampel pada orang dewasa
c. Kirim specimen ke laboratorium segera untuk diproses dan dianalisi
4. Persiapan Perawat
5. Persiapan Klien
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan sampel feses
agar tidak mengganggu interpretasi, yaitu: