Anda di halaman 1dari 9

Lampiran 9 Analisa PICO

A. Pertanyaan Klinis
Apakah intervensi terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT)
efektif dalam menurunkan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe
2.
Tabel Analisis PICO
Unsur PICO Analisis Kata Kunci
Untuk menurunkan kejadian Stress, Blood Sugar
dan keparahan dari Diabetes Level, Type 2
Mellitus (DM) maka dilakukan Diabetes Mellitus
P (Problem)
pencegahan seperti modifikasi
gaya hidup salah satunya
adalah mengelola stres
I (Intervention) Terapi SEFT SEFT
C (Comparison) - -
O (Outcome) Kadar gula darah menurun Kadar gula darah

B. Temuan Penelusuran EBN


1. Temuan Penelusuran EBN 1
Judul Artikel : Pengaruh Spiritual Emotional Freedom Technique
(SEFT) Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes
Mellitus Tipe 2 Di RSUD Kota Surakarta

Referensi : Patriyani, Ros Endah Happy., Sunarsih Rahayu. (2018).


Pengaruh Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Terhadap
Penurunan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di
RSUD Kota Surakarta. Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 7, No 2,
November 2018, hlm 101-221.

Analisis Singkat Artikel :


Peneliti Patriyani, Ros Endah Happy., Sunarsih Rahayu
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian
eksperimen semu, dengan pendekatan one group pre
and postest. Penelitian dilakukan pada bulan April-Juli
2017 di RSUD Kota Surakarta. Sampel yang
digunakan pada penelitian ini adalah pasien diabetes
tipe 2 sebanyak 100 responden dibagi 2 kelompok,
kelompok intervensi 50 responden dan kelompok
kontrol 50 responden. Teknik sampling yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sample random
sampling. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah
pasien rawat inap, maksimal memiliki tiga komplikasi
yang umum terjadi pada DM tipe 2, menu dan porsi
makan terkontrol, tingkat stress (normal sampai dengan
ringan) diukur dengan kuesioner DASS 42, bersedia
menjadi responden penelitian dengan mengisi lembar
persetujuan (informed consent). Kriteria eksklusi pada
penelitian ini adalah responden yang tidak mengikuti
penelitan sampai proses selesai.
Intervensi Intervensi yang diberikan adalah terapi Spiritual
Emotional Freedom Technique (SEFT)
Hasil Hasil penelitian menunjukkan rata-rata KGD sebelum
diberikan SEFT adalah 390.52 dengan standar deviasi
126.139. Rata-rata KGD setelah diberikan SEFT
adalah 170.46 dengan standar deviasi 72.568.
Perbedaan rata-rata penurunan KGD sebelum dan
setelah diberikan SEFT adalah 220.060 dengan standar
deviasi 98.024. Hasil uji statistik didapatkan nilai
p=0.000, maka dapat disimpulkan bahwa SEFT dapat
menurunkan KGD pada pasien diabetes tipe 2.
Kekuatan dan Kekuatan :
Kelemahan a. Pengambilan sampel sudah dilakukan dengan
metode random sampling
b. Peneliti menggunakan kuesioner DASS 42
untuk mengukur tingkat stress
c. Hasil penelitian pemberian terapi Spiritual
Emotional Freedom Technique (SEFT) dapat
diterapkan sebagai intervensi oleh perawat
ruangan untuk menurunkan kadar gula darah
pada pasien diabetes melitus tipe 2
d. Peneliti menyebutkan SEFT mampu
memberikan efek relaksasi
e. Peneliti sudah mencantumkan kriteria inklusi
dan ekslusi
Kelemahan :
a. Peneliti tidak memberikan intervensi kepada
kelompok kontrol
b. Peneliti tidak menjelaskan waktu pemberian
intervensi

2. Temuan Penelusuran EBN 2


Judul Artikel : Effect of Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT)
Therapy Set-Up Phase And Tune-In Phase On Levels of Random Glucose
In The Blood In Patients With Diabetes Mellitus at Kitamura Clinic
Pontianak.

Referensi : Pebriani, A., Ramadhaniyati., Hidayah. (2015). Effect of


Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) Therapy Set-Up Phase
And Tune-In Phase On Levels of Random Glucose In The Blood In
Patients With Diabetes Mellitus at Kitamura Clinic Pontianak.

Analisis Singkat Artikel :


Peneliti Pebriani, A., Ramadhaniyati., Hidayah
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah desain
quasi ekperimen dengan pendekatan the one group
pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah
semua pasien yang berobat di Klinik Kitamura
Pontianak. Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Non Probability Sampling. Pengambilan
sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling,
yaitu suatu metode pengambilan sampel yang
dilakukan dengan memilih semua individu yang
ditemui dan memenuhi kriteria pemilihan, sampai
jumlah sampel yang diinginkan terpenuhi. Jumlah
responden 20 orang. Pengukuran kadar gula darah
menggunakan glukometer dan hasil pengukuran
dicatat pada lembar observasi. Analisa statistic yang
digunakan melalui dua tahapan yaitu dengan
menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan
menggunakan uji paired-sample t test.
Intervensi Intervensi yang diberikan adalah terapi Spiritual
Emotional Freedom Technique (SEFT). Intervensi
dilakukan selama 20 menit.
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh terapi SEFT terhadap penurunan kadar
gula darah sewaktu. Kadar gula darah sewaktu
mengalami penurunan sesudah diberikan terapi
SEFT. Setelah diberikan terapi SEFT, responden
menyatakan bahwa dirinya lebih nyaman dan rileks.
Rata-rata kadar gula darah sewaktu sesudah terapi
SEFT lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata
kadar gula darah sewaktu sebelum terapi SEFT. Hal
ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar gula
darah setelah terapi SEFT. Hasil uji analisis
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh terapi SEFT
terhadap kadar gula darah sewaktu pada penderita
diabetes mellitus di klinik kitamura Pontianak yang
dibuktikan dengan nilai p= 0,000 ≤ 0,05.
Kekuatan dan Kekuatan :
Kelemahan a. Hasil penelitian pemberian terapi Spiritual
Emotional Freedom Technique (SEFT) dapat
diterapkan sebagai intervensi oleh perawat
ruangan untuk menurunkan kadar gula darah
pada pasien diabetes melitus tipe 2
b. Terapi SEFT dapat dijadikan salah satu
intervensi keperawatan mandiri untuk membantu
menurunkan kadar gula darah sewaktu pada
penderita diabetes mellitus.
c. Intervensi SEFT mampu memunculkan kondisi
rileks
Kelemahan :
a. Jumlah sampel pada penelitian terlalu sedikit
b. Pengukuran gula darah tidak dilakukan pada
periode yang lain seperti gula darah puasa dan
gula darah 2 jam setelah makan.

3. Temuan Penelusuran EBN 3


Judul Artikel : Investigation on Emotional-Freedom Technique
Effectiveness in Diabetic Patients’ Blood Sugar Control

Referensi : Mahnaz, H., Hassan Ahadi., Hossein Rezabakhsh., Adis


Kraskian Mojembari. (2014). Investigation on Emotional-Freedom
Technique Effectiveness in Diabetic Patients’ Blood Sugar Control,
Mediterranean Journal of Social Sciences, MCSER Publishing, Rome-
Italy, Vol 5 No 27 Desember 2014. ISSN 2039-2117; DOI :
10.5901/mjss.2014.v5n27p1280

Analisis Singkat Artikel :


Peneliti Mahnaz, H., Hassan Ahadi., Hossein Rezabakhsh.,
Adis Kraskian Mojembari
Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan metode semi
eksperimental dengan pre-test-post-test dari
kelompok kontrol. Populasi penelitian terdiri dari
semua pasien dengan diabetes tipe II yang dirujuk ke
departemen endokrin di Rumah Sakit Imam Hossein
pada Oktober dan November 2012 di Teheran.
Sampel penelitian termasuk 30 pasien dengan
diabetes tipe II yang dirawat di rumah sakit Imam
Hussein di Teheran Oktober 2012, dan semuanya
menggunakan insulin dosis penuh sebelum dan
dipilih. Metode pengambilan sampel sebagai berikut:
Peneliti memilih 30 orang yang menderita diabetes
tipe II, dan kemudian mereka secara acak
diklasifikasikan dalam dua kelompok (Grup 1:
dirawat menggunakan EFT) dan kelompok kontrol
menyewa. Secara umum anggota sampel adalah 27
pasien diabetes wanita dan 3 pria dalam kisaran usia
40 hingga 65 tahun. Mereka semua menikah dalam
hal status perkawinan dan memiliki gelar diploma
pendidikan dan berasal dari kelas menengah. Peneliti
bertindak sebagai berikut untuk mengumpulkan data
yang diperlukan : Pertama, dia mengunjungi
departemen endokrin Rumah Sakit Imam Hossein di
Teheran pada Oktober 2012 dan para pejabat berjanji
untuk membantu klien untuk meningkatkan kondisi
diabetes. Pasien diperkenalkan kepada peneliti
dengan mengkonfirmasi mereka, penyakit oleh
dokter ahli endokrin. 30 dari total 125 yang memiliki
gula darah tinggi dan HbA1c> 6 dipilih (sebelumnya
menggunakan insulin) dengan metode pengambilan
sampel. Kemudian mereka menyiapkan daftar nama
dan kemudian nomor 1 hingga 30 ditugaskan
masing-masing nama yang terdaftar. Kemudian,
angka-angka itu ditulis pada selembar kertas
terpisah, dilipat dan dibuang ke dalam kantong
plastik. Peneliti mengaduk kertas dan salah satunya
secara tidak sengaja dihapus. Ini diulang beberapa
kali sampai semua 30 kertas di dalam kantong
plastik telah dihapus. (Contoh acak sederhana).
Nama-nama nomor yang dipilih sebenarnya nama-
nama individu dalam sampel penelitian. 15 orang
pertama menjadi anggota Kelompok eksperimen - 1
(diperlakukan dengan EFT), dan 15 kedua berada di
Grup - 2 (kelompok Kontrol), masing-masing.
Semua anggota sampel dipilih berdasarkan akses
tetapi penugasan mereka dalam percobaan dan
kontrol dilakukan secara acak. Kemudian semua
anggota kelompok sampel, sebelum pertemuan
perawatan, toke glukosa darah, tes HbA1C oleh
medis ahli kanker Rumah Sakit Imam Hossein pada
bulan Desember 2012 (Sebagai tes awal) dan
kemudian pada akhirnya, peneliti melakukan hal
yang sama tes dengan bantuan ahli endokrin pada
akhir 12 sesi dari anggota sampel pada Maret 2012
(sebagai tes). Anggota kelompok kontrol dinilai
dengan glukosa darah, tes HbA1C, pada saat yang
sama. Variabel dalam penelitian ini meliputi: metode
terapi teknik kebebasan emosional (variabel
independen), darah kadar gula (variabel dependen)
dan pendidikan (variabel kontrol). Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini dipilih dengan
sehubungan dengan variabel asli, hemoglobin
glikosilasi (HbA1c), masing-masing.
Intervensi Intervensi yang diberikan adalah terapi Emotional
Freedom Technique (EFT) .
Hasil Hasil penelitian dianalisis secara statistik
menggunakan analisis satu arah univariat kovarians.
Rata-rata indeks yang dihitung (F: 7.24) lebih besar
dari F yang diindikasikan dengan derajat kebebasan
1 dan 26 (4.22) (df). Oleh karena itu hipotesis nol
pada dasar kesetaraan antara tanda setelah tes
diperoleh oleh kedua kelompok eksperimen dan
kelompok saksi (kontrol) setelah pre test menandai
efek penghapusan dengan kepercayaan 0,95 ditolak.
Rata-rata tes gula darah (HbA1C) setelah perawatan
pelepasan relaksasi dalam dua kelompok yang diuji
(setelah pra-tanda uji I.E, 7.88, penghapusan) dalam
arti kata-kata penuh akan lebih rendah daripada
kelompok saksi (kelompok kontrol) (setelah pra tes
menandai penghapusan efek rata-rata; 8,78) yang
teknik kebebasan Emosional untuk mereka belum
dioperasikan / diperiksa. Oleh karena itu, akan
diasumsikan bahwa metode perawatan pelepasan
kegembiraan akan menyebabkan kadar (kontrol) gula
darah masuk pasien diabetes.
Kekuatan dan Kekuatan :
Kelemahan a. Hasil penelitian pemberian terapi Emotional
Freedom Technique (EFT) dapat diterapkan
sebagai intervensi oleh perawat untuk
menurunkan kadar gula darah
b. Peneliti menjelaskan keuntungan dari terapi
EFT, salah satunya dapat mengurangi
kecemasan dan depresi
Kelemahan :
a. Jumlah sampel pada penelitian terlalu sedikit

C. Proses Pelaksanaan EBN


Intervensi Terapi Relaksasi dengan Spiritual Emotional Freedom (SEFT)
pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
Pengertian Panduan penatalaksanaan terapi Spiritual Emotional Freedom
(SEFT) untuk menurunkan kadar gula darah pada pasien diabetes
melitus tipe 2
Prosedur 1. Periksa catatan kesehatan pasien dan pengkajian kepada
Tindakan pasien terkait kadar gula darah
2. Pengukuran kadar gula darah kepada pasien dengan
menggunakan glukometer dan hasil pengukuran dicatat pada
lembar observasi.
3. Atur posisi yang nyaman
4. Minum air putih diiringi doa sepenuh hati dengan merasakan :
Cinta (Bismillah) dan Syukur (Alhamdulillah)
5. Melepaskan jam tangan dan perhiasan, mematikan handphone
dan menjauhkan diri dari alat-alat elektronik (menghindari
energy toxin).
6. Mengklarifikasi masalah :
a. Rasa sakit yang dirasakan
b. Lokasi spesifik rasa sakit (untuk sakit fisik) atau nama
perasaan negatif yang dirasakan (untuk masalah emosi)
c. Intensitas rasa sakit (0 = hilang, 10 = paling parah)
7. Lakukan terapi Spiritual Emotional Freedom Technique
(SEFT) dengan melakukan Set Up yaitu mengucapkan kalimat
set up “Ya Allah, meskipun kaki saya kebas dan kesemutan
sangat hebat, saya ikhlas, saya pasrah padaMu sepenuhnya”,
dengan penuh perasaan sebanyak 3 kali, sambil menekan dada
di bagian sore spot, yaitu di daerah sekitar dada atas yang jika
ditekan terasa agak sakit.
8. Selanjutnya lakukan Tune In dengan sambil membayangkan
peristiwanya atau merasakan sakitnya, lalu mengganti kata
pengingatnya dengan doa khusyuk : Saya ikhlas, saya pasrah
padaMu Ya Allah.
9. Lakukan Tapping yaitu, mengetuk ringan dengan dua ujung
jari pada titik-titik tertentu di tubuh sebanyak kurang lebih 5-7
kali ketukan, sambil terus melakukan tune in (mengucapkan
permasalahan yang sedang dialami klien). Adapun titik-titik
tersebut adalah:
a. CR (Crown) yaitu titik dibagian atas kepala (ubun-ubun).
b. EB (Eye Brow) yaitu titik permulaan alis mata, dekat
pangkal hidung.
c. SE (Side of the Eye) yaitu titik di atas tulang ujung mata
sebelah luar.
d. UE (Under the Eye) yaitu titik tepat di tulang bawah
kelopak mata
e. UN (Under the Nose) yaitu titik yang letaknya tepat di
bawah hidung.
f. Ch (Chin) yaitu titik yang letaknya diantara dagu dan
bagian bawah bibir.
g. CB (Colar Bone) yaitu titik yang letaknya di ujung tempat
bertemunya tulang dada dan tulang rusuk pertama.
h. UA (Under the Arm) yaitu titik yang berada di bawah
ketiak sejajar dengan puting susu (pria) atau tepat di
bagian bawah tali bra (wanita).
i. BN (Below Nipple) yaitu titik yang letaknya 2,5 cm di
bawah puting susu (pria) atau di perbatasan antara tulang
dada dan bagian bawah payudara.
j. IH (Inside of Hand) yaitu titik yang letaknya dibagian
dalam tangan yang berbatasan dengan telapak tangan.
k. OH (Outside of Hand) yaitu titik yang letaknya di bagian
luar tangan yang berbatasan dengan telapak tangan.
l. Th (Thumb) yaitu titik yang letaknya pada ibu jari di
samping luar bagian bawah kuku.
m. IF (Indeks Finger) yaitu titik yang letaknya pada jari
telunjuk di samping luar bagian bawah kuku (dibagian
yang menghadap ibu jari).
n. MF (Middle Finger) yaitu titik yang letaknya pada jari
tengah di samping luar bagian bawah kuku (dibagian yang
menghadap ibu jari).
o. RF (Ring Finger) yaitu titik yang letaknya pada jari manis
di samping luar bagian bawah kuku (dibagian yang
menghadap ibu jari).
p. BF (Baby Finger) yaitu titik yang letaknya pada jari
kelingking di samping luar bagian bawah kuku (di bagian
yang menghadap ibu jari).
q. KC (Karate Chop) yaitu titik yang letaknya di samping
telapak tangan, bagian yang digunakan untuk mematahkan
balok pada olahraga karate.
r. GS (Gamut Spot) yaitu titik yang letaknya dibagian antara
perpanjangan tulang jari manis dan tulang jari kelingking.
10. Di titik terakhir (Gamut Spot), lakukan 9 Gamut procedure
sambil menekan pada titik gamut dan tuning adalah sebagai
berikut:
a. Menutup mata
b. Membuka mata
c. Menggerakkan mata dengan keras ke kanan bawah
d. Menggerakkan mata dengan keras ke kanan bawah
e. Memutar bola mata searah jarum jam
f. Memutar bola mata berlawanan arah jarum jam
g. Bergumam dengan berirama selama 2 detik
h. Menghitung dari 1 sampai 5
i. Bergumam dan bersenandung lagi selama 2 detik
11. The Tapping Again
Langkah terakhir adalah mengulang lagi the tapping dan
diakhiri dengan tarik nafas panjang, hembuskan dan ucapkan
rasa syukur (sesuai agama masing-masing).
12. Lakukan kembali pengukuran gula darah setelah terapi SEFT
13. Dokumentasikan respon pasien terkait proses terapi SEFT

Anda mungkin juga menyukai