Anda di halaman 1dari 3

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang telah di uraikan ,dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh relaksasi otot progresif terhadap tingkat

ansietas penderita diabetes mellitus tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas

Purbolinggo tahun 2022. Hal tersebut dapat dilihat dari perbedaan tingkst

kecemasan antara kelas control dan krlas eksperimen. Hasil uji indepnendent t

test menunjukkan bahwa sebelum perlakuan, tidak terdapat perbedaan

bermakna antara tingkat kecemasan penderita diabetes mellitus tipe 2

kelompok intervensi dengan kelompok kontrol dimana pada hasil analisis

didapatkan p-value 0,070 (p>0,05), sedangkan setelah perlakuan terdapat

perbedaan signifikan antara tingkat kecemasan penderita diabetes mellitus tipe

2 kelompok intervensi dengan kelompok kontrol dimana tingkat kecemasan

penderita diabetes mellitus tipe 2 kelompok intervensi lebih rendah secara

bermakna dibandingkan kelompok kontrol dengan selisih rata-rata sebesar -

0,286, p-value 0,000 (p<0,05).

Pada hasil uji paired sample t-test didapatkan selisih rata-rata tingkat

kecemasan penderita diabetes mellitus tipe 2 kelompok intervensi antara

sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) perlakuan sebesar 10.091± 4.286 (p-

value 0,000), sedangkan selisih rata-rata tingkat kecemasan kelompok kontrol

adalah sebesar 0, 227± 0, 528 (p-value 0,188), dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh relaksasi otot progresif terhadap tingkat


kecemasan penderita diabetes mellitus tipe 2 dimana rata-rata skor tingkat

kecemasan penderita diabetes mellitus tipe 2 yang mendapatkan terapi

relaksasi otot progresif lebih rendah secara bermakna dibandingkan penderita

diabetes mellitus yang tidak mendapatkan terapi relaksasi otot progresif.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experiment sehingga

terdapat beberapa keterbatasan penelitian, antara lain:

1. Pada saat responden melakukan latihan relaksasi otot progresif

menjelang tidur, peneliti tidak dapat mengobservasi secara maksimal

dikarenakan waktu pelaksanaan adalah malam hari.

2. Rata-rata responden dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga

sehingga peneliti melibatkan keluarga responden sebagai sumber data.

C. Saran

a. Bagi penderita diabetes mellitus tipe 2 hendaknya dapat menjaga tingkat

kecemasanya sehingga derajat kesehatannya dapat meningkat dan kadar

gula darahnya dapat terkontrol. Selain itu, bagi penderita diabetes

mellitus hendaknya dapat mempergunakan terapi relaksasi otot progresif

secara mandiri agar relaks dan untuk membantu menurunkan tingkat

kecemasan penderita diabetes tipe 2.

b. Bagi tenaga kesehatan hendaknya dapat terus memberikan informasi

kepada penderita diabetes mellitus tentang bagaimana mengontrol tingkat

kecemasan penderita diabetes tipe 2., salah satunya dapat memberikan


informasi terkait terapi relaksasi otot progresif yang telah terbukti efektif

dalam menurunkan tingkat kecemasan.

c. Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian yang berkaitan dengan

tingkat kecemasan penderita diabetes tipe 2 hendaknya dapat mengambil

lokasi penelitian yang berbeda dan menggunakan terapi relaksasi lainnya

yang dapat dipergunakan untuk menurunkan tingkat kecemasan

penderita diabetes tipe 2 sehingga dapat memberikan maanfaat yang

lebih luas. 2

Anda mungkin juga menyukai