Anda di halaman 1dari 21

PENGARUH SENAM DIABETES TERHADAP KADAR GULA DARAH

PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE II


(Studi Kasus di Puskesmas Kelurahan Pangkut, Kecamatan Arut Utara, Kabupaten
Kotawaringin Barat)
SKRIPSI

JULIANUS
151110009

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BORNEO CENDEKIA MEDIKA
PANGKALAN BUN
2019
LATAR BELAKANG

DM Tipe II disebabkan oleh penggunaan insulin yang kurang oleh tubuh.


Dampak dari obesitas, gaya hidup dan pola makan.
DM Tipe II merupakan penyakit yang beresiko tinggi dari diabetes melitus yang lain
dengan 90 % tingkat keparahan.
Dari data register puskesmas kelurahan pangkut tahun 2018 mencapai 70 orang penderita
Dm.
Latihan jasmani merupakan salah satu kendali untuk memperbaiki glukosa darah.
Salah satu model latihan yang kembangkan untuk penderita dm antara lain senam
diabetes.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan maslah pada penelitian ini adalah
apakah ada pengaruh senam diabetes terhadap kadar gula darah penderita
diabetes melitus tipe II di puskesmas kelurahan pangkut, kecamatan arut
utara, kabupaten kotawaringin barat ?

Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh senam diabetes terhadap kadar gula darah
penderita diabetes melitus di puskesmas kelurahan pangkut, kecamatan arut
utara, kabupaten kotawaringin barat.
Tujuan Khusus

Untuk mengidentifikasi karakteristik usia, jenis kelamin, pendidikan, pada


kelompok kontrol dan kelompok intervensi di puskesmas kelurahan pangkut,
kecamatan arut utara, kabupaten kotawaringin barat.

Untuk mengidentifikasi kadar gula darah sebelum dan sesudah senam pada
kelompok kontrol dan kelompok intervensi di puskesmas kelurahan pangkut,
kecamatan arut utara, kabupaten kotawaringin barat.

Menganalisis pengaruh senam diabetes terhadap kadar gula darah pada


kelompok kontrol dan kelompok intervensi di puskesmas kelurahan pangkut,
kecamatan arut utara, kabupaten kotawaringin barat.
SENAM DIABETES

Menurut Sinaga & Hondro (2012), Senam diabetes adalah senam fisik yang
dirancang khusus untuk pasien diabetes melitus dan merupakan bagian dari
pengobatan diabetes mellitus. Senam diabetes merupakan latihan fisik sebagai
upaya mencegah dan mengontrol DM, bahwa secara langsung latihan fisik atau
jasmani dapat menyebabkan penurunan glukosa darah (Wiwit Unairawati, 2011).

KADAR GULA DARAH

Kadar gula darah merupakan sejumlah glukosa yang terdapat didalam plasma
darah (Dorland, 2010). Kadar gula darah dapat diperiksa saat pasien sedang dalam
kondisi puasa atau bisa juga saat pasien datang untuk periksa, dengan hasil
pemeriksaan, kadar glukosa darah sewaktu > 200mg/dl, sedangkan untuk hasil
kadar glukosa saat puasa >126 mg/dl (Waspadji, 2011).
KERANGKA KONSEPTUAL

SENAM KADAR GULA


DIABETES DARAH

Faktor Penyebab DM Tipe II :

-Faktor Keturunan Atau Genetik

-Obesitas

-Usia Diatas 30 Tahun

-Tekanan Darah Tinggi

-Aktifitas Fisik Kurang

-Kadar Kolestrol Tinggi

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak Diteliti

: Berpengaruh
HIPOTESIS
H1 : Ada pengaruh senam diabetes melitus terhadap perubahan kadar gula darah
pada penderita diabetes melitus tipe II.

LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN


Lokasi
Penelitian ini telah dilaksanakan di Puskesmas Arut Utara Kelurahan Pangkut.

Waktu Penelitian
Waktu penelitian telah dilakukan pada bulan November 2019.
DESAIN PENELITIAN
Menurut Sugiyono, (2010) Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah Quasi
Experimental Design dengan menggunakan model None Quivalent Control Grup Desaign.
Sebelum diberi perlakuan, baik kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberi tes
yaitu pretest, dengan maksud untuk mengetahui keadaan kelompok sebelum perlakuan.
Kemudian setelah diberikan perlakuan, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
diberikan test yaitu posttest, untuk mengetahui keadaan kelompok setelah diberikan
perlakuan senam diabetes.
Gambar 4.1 Rancangan Penelitian.
Kelompok Eksperimen O1 X O2

O3 OX O4
Kelompok Kontrol
Keterangan :
O1 : Kelompok eksperimen sebelum diberi perlakuan
O2 : Kelompok eskperimen setelah diberi perlakuan
O3 : Kelompok kontrol sebelum diberi perlakuan
O4 : Kelompok kontrol diberi perlakuan
X : Senam diabetes
OX : Senam biasa di puskesmas
Populasi
KERANGKA KERJA Semua penderita Diabetes Melitus Tipe II
di Puskesmas Arut Utara berjumlah 70 orang

Sampel
Sebagian penderita Diabetes Melitus Tipe II
di Puskesmas Arut Utara berjumlah 70 orang

Sampling
Total Sampling

Desain Penelitian
None Quivalent Control Grup Desaign

Pengumpulan Data
Lembar Observasi

Obsevasi cek gula darah Pemberian Senam Diabetes Observasi cek gula
sebelum perlakuan darah setelah perlakuan

Pengolahan data
Editing,Coding,Scoring,Entry,Tabulating

Analisis
Independen sampel t-Test

Hasil dan Kesimpulan

Pelaporan
Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah semua penderita Diabetes Mellitus Tipe II di
Puskesmas Arut Utara dengan jumlah 70 orang.

Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cara Total
Sampling. Dimana jumlah sampel sama dengan jumlah populasi, alasan
mengambil teknik ini berdasarkan jumlah populasi yang kurang dari 100, sehingga
jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 70 orang.
Analisa Univariat
Analisa Univariat dilakukan untuk dapat menggambarkan dari masing-
masing variabel, baik variabel bebas dan variabel terikat dan karakteristik
responden. Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas/independen
adalah Senam Diabetes dan variabel terikat/dependen adalah Kadar gula
darah.
Analisa Bivariat
Analisa bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang
diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2012). Metode
Analisa Statistik Uji T Paired dengan mengunakan bantuan software SPSS
dengan tingkat signifikan p > 0,05.
Jika nilai sig p> 0,05 maka hipotesis penelitian ditolak.
Jika nilai sig p ≤0,05 maka hipotesis penelitian diterima.
Adapun Uji Normalitas yang dapat digunakan yaitu Kolmogorov-Smirnov
untuk mengetahui data yang diambil berdistribusi Normal. Apabila ingin
mengetahui data tidak normal maka digunakan Uji T- Berpasangan.
DEFINISI OPERASIONAL

Variabel Defenisi
No Parameter Alat Ukur Skala Skor Kriteria
Penelitian Operasional
1 Variabel Senam fisik yang Melakukan Ceklist dan Nominal (1) dilakukan
Independen : dirancang khusus senam SOP (0) tidak
Senam Diabetes untuk pasien diabetes dilakukan
diabetes melitus
dan merupakan
bagian dari
pengobatan
diabetes mellitus
2 Variabel Kadar gula darah Melakukan Lembar Rasio 110 mg/dl -
Dependen : yang diukur pada pengukuran observasi 434 mg/dl
Kadar Gula Darah responden kadar gula dan
sebelum dan darah Glucose
sesudah senam Cholesterol
Urid acid
(GCU)
KETERBATASAN PENELITIAN
Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang
sudah ditetapkan, namun demikian masih memiliki keterbatasan pada hasil cek
kadar gula darah dimana melebihi batasan kadar gula darah yang sudah
ditentukan pada definisi operasional.

GAMBARAN LOKASI PENELITIAN


Puskesmas Kelurahan Pangkut berada di Jl. Eden Jeha, Rt.
05, Kode Pos 74152, Kelurahan Pangkut, Kecamatan Arut
Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Umur Jumlah Presentase


31-40 20 28%
41-50 31 44%
51-60 13 18%
61-70 6 8%
Total 70 100%

UMUR
Pada tabel diatas menunjukan bahwa penderita Diabetes Melitus
Tipe II di Kelurahan Pangkut berusia 31- 40 tahun dengan jumlah
20 penderita (28%), 41-50 tahun dengan jumlah 31 penderita (44%),
51- 60 tahun dengan jumlah 13 penderita (18%), 61 – 70 tahun
dengan jumlah 6 penderita (8%), dari data diatas disimpulkan
penderita Diabetes Melitus Tipe II berusia 41-50 tahun.
Jenis kelamin Jumlah Presentase
Laki-Laki 23 32%
Perempuan 47 67%
Total 70 100%

JENIS KELAMIN
Pada tabel diatas menunjukan bahwa sebagian besar jenis kelamin
penderita Diabetes Melitus Tipe II di Kelurahan Pangkut adalah
laki-laki sebanyak 23 penderita (32%) dan perempuan sebanyak 47
penderita (67%), dari data diatas dapat disimpulkan penderita
Diabetes Melitus Tipe II terbanyak diderita oleh perempuan dengan
47 penderita.
Pendidikan Jumlah Presentase
SD 22 31%
SMP 23 32%
SMA 24 34%
Perguruan Tinggi 1 1%
Total 70 100%

PENDIDIKAN
Pada tabel diatas menunjukan bahwa sebagian besar pendidikan
penderita Diabetes Melitus Tipe II di Kelurahan Pangkut
adalah SMA sebanyak 24 penderita (34%), SMP sebanyak 23
penderita (32%), dan SD sebanyak 22 penderita (31%).
Pekerjaan Jumlah Presentase
Tidak Bekerja 1 1%
IRT 35 50%
Buruh/Petani 23 32%
Wirasawasta 9 12%
PNS 2 2%
Total 70 100%

PEKERJAAN
Pada tabel diatas menunjukan bahwa sebagian besar pekerjaan
penderita Diabetes Melitus Tipe II di Kelurahan Pangkut adalah
IRT sebanyak 35 penderita (50%), buruh/petani sebanyak 23
penderita (32%), wirasawasta sebanyak 9 penderita (12%), PNS
sebanyak 2 penderita (2%), dari data diatas dapat disimpulkan
pekerjaan penderita terbanyak sebagai IRT (Ibu Rumah Tangga).
Statistik sig
Sebelum .113 .200
Sesudah .110 .200

UJI NORMALITAS
Pada tabel diatas menunjukan hasil uji normalitas dengan
menggunakan uji Kolmogorov-smirnov dimana hasil
dinyatakan normal dengan didapat nilai Sig sebelum yaitu Sig-
0,200 dan sesudah yaitu Sig- 0,200. Dinyatakan data
berdistribusi normal karena lebih besar dari 0,05.
Kadar Gula Mean Standar Minimum Maximum
Darah Deviasi
Sebelum 256.77 85.197 115 434
Sesudah 236.20 78.507 110 415

Pada tabel diatas menunjukan bahwa hasil penelitian kadar gula


darah sebelum dan sesudah senam diabetes pada penderita
Diabetes Melitus Tipe II dengan distribusi rata - rata nilai yaitu
sebelum senam diabetes 256.77 mg/dl dan sesudah senam
diabetes 236.20 mg/dl dengan nilai kadar gula sebelum senam
diabetes terendah 115 mg/dl dan tertinggi 434 mg/dl, kadar gula
sesudah senam diabetes terendah 110 mg/dl dan tertinggi 415
mg/dl.
Kadar Mean Standar P ʋalue N
Gula Deviasi
Darah
Sebelum 256.77 85.197
0,000 35
Sesudah 236.20 78.507

Hasil dari penelitian pada tabel diatas bahwa rata - rata kadar gula darah
sebelum senam diabetes adalah 256.77 mg/dl dengan standar deviasi
85.197. Pada responden yang sama rata - rata kadar gula darah sesudah
senam diabetes adalah 236.20 mg/dl dengan standar deviasi 78.507. Hasil
uji statistik dengan menggunakan uji T-Paired didapatkan nilai p ʋalue =
0,000 maka kriteria pengujian adalah bila p ʋalue ≤ alpha maka dengan
derajat kepercayaan 5% (0,05) maka disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan kadar gula darah penderita Diabetes Melitus Tipe II yang
signifikan antara sebelum senam diabetes dan sesudah senam diabetes. Ini
menunjukan terdapat pengaruh yang bermakna terhadap perbedaan
perlakuan dengan adanya penurunan kadar gula darah sesudah
melaksanakan senam dabetes.
Penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Salindeho, Mulyadi dan
Rottie (2016), dengan pengambilan judul pengaruh senam diabetes melitus terhadap
kadar gula penderita diabetes melitus tipe - 2 di sanggar senam persadia. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa terdapat pengaruh senam diabetes melitus
terhadap kadar gula darah penderita diabetes melitus tipe - 2 dengan nilai p ʋalue
sebesar 0,001.
Menurut peneliti aktivitas fisik yang dilakukan dalam bentuk pengaplikasian senam
diabetes dapat meningkatkan sesitifitas reseptor insulin sehingga glukosa dapat
diubah menjadi energy, sehingga dapat menurunkan kadar gula darah pada
penderita diabetes melitus Tipe II.
Setelah dilakukan penelitian didapat hasil uji statistik dengan menggunakan uji T-
Paired didapatkan nilai p ʋalue = 0,000, dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh antara senam diabetes terhadap kadar gula darah penderita Diabetes
Melitus Tipe II.

Anda mungkin juga menyukai