Anda di halaman 1dari 12

CONTOH PROPOSAL PENELITIAN ; FAKTOR-FAKTOR RESIKO PENYALAHGUNAAN

ALKOHOL DIKALANGAN REMAJA DI KELURAHAN LIPU KABUPATEN BUTON UTARA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan dibidang kesehatan bertujuan untuk meningkatkan deraja kesehatan


masyarakat agar tingkat kesehatan masyarakat menjadi lebih baik (Suwelo, 1992 : 1)

Menurut WHO, kesehatan adalah keadaan status sehat utuh secara fisik, mental
(rohani) dan sosial dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit cacat
dan kelemahan (Suwelo, 1992 : 1)

Untuk mencapai tujuan kesehatan rakyat yang tinggi pasal 11 ayat UU NO 9 tahun
1960 menetapkan bahwa pemerintah menguasai, mengatur, dan mengawasi
persediaan pembuatan penyimpangan, peredaran dan pemakaian obat-obatan
termasuk obat bius dan minuman keras/alkohol (Dirdjosisworo, 1984 : 119)

Alcoholism adalah penyelahgunaan serta ketergantungan alkohol. Sedangkan menurut


national Council on Alcoholism tahun 1992 mendefinisikan bahwa alcoholism adalah
suatu penyakit kronis progresif yang ditandai dengan hilangnya kontrol akibat
memakai alkohol dengan konsekuensi timbulnya masalah sosial, hukum, psikologi dan
juga fisik. Gangguan psikiatri acap kali timbul selama dalam keadaan keracunan
akibat maupun dalam keadaan putus alkohol (Soetjiningsih, 2007 : 165)

Adapun faktor-faktor resiko yang menyebabkan penyelahgunaan alkohol dikalangan


para remaja meningkat seperti faktor genetik, lingkungan, pergaulan dan karakteristik
individu Soetjiningsih, 2007 : 164)

Masalah minuman keras akhir-akhir ini telah menimbulkan masalah yang mengganggu
kondisi ketertiban dan keamanan kejahatan dan kekerasan pelakunya biasanya
menggunakan minuman keras. Menyadari akan bahaya pengaruh alkohol bagi tubuh
manusia bila disalah gunakan maka tatanan pengaturan, pengawasan dan
pengendalian sangat diperlukan. Penyalahgunaan minuman keras oleh remaja
menunjukan kecenderungan yang meningkat akibatnya dirasakan dalam bentuk
kenakalan, perkelahian, dan perbuatan asusila. Bila keadaan tersebut
dibiasakan maka bencana akan terjadi. Remaja yang keracunan alkohol adalah
remaja yang tidak produktif bagi pembangunan (Wresniwiro, 1999 : 212)
Remaja adalah masa antara datangnya pubertas sampai usia sekitar 18 masa
transisi dari anak-anak kedewasaan, masa ini hampir selalu merupakan masa-masa
sulit bagi remaja maupun orang tuanya ia mulai mudah dipengaruhi oleh temannya
mulai menyampaikan kebebasannya dan hanya mengalami perubahan fisik yang luar
biasa, menunjukan emosi mengakibatkan sukar menerima nasehat orang tua
(Bryanlank, 1989 : 119)

Dengan demikian faktor-faktor resiko penyelahgunaan alkohol dikalangan remaja perlu


diketahui secara dini oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai faktor-faktor resiko penyelahgunaan alkohol dikalangan
masyarakat di Kelurahan Lipu Kabupaten Buton Utara.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang dan melihat pentingnya masyarakat mengenal faktor-faktor resiko
penyalahgunaan alkohol, maka penulis ingin mengetahui Apakah faktor-faktor resiko
penyelahgunaan alkohol dikalangan remaja di Kelurahan Lipu Kabupaten Buton
Utara ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk memperoleh gambaran dan informasi tentang faktor-faktor resiko


penyalahgunaan alkohol dikalangan remaja di Kelurahan Lipu Kabupaten Buton Utara

2. Tujuan Khusus

Mendapatkan gambaran tentang faktor-faktor resiko penyalahgunaan alkohol


dikalangan remaja

Mendapatkan gambaran tentang faktor-faktor resiko penyelahgunaan alkohol


dikalangan remaja dari umur 15 tahun 21 tahun

Mendapatkan gambaran serta informasi pengalaman nyata dari remaja yang sering
konsumsi alkohol

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapakan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan bagi
para pembaca dan masyarakat

Memberikan informasi dalam membantu peneliti mengumpulkan data

Memberikan pengalaman dan pengetahuan yang berharga dalam memperluas


wawasan dan pengetahuan
Memberikan informasi bagi peneliti berikutnya yang berkenaan dengan penelitian ini

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Faktor-Faktor Resiko Penyalahgunaan

1. Genetik

Keturunan diartikan sebagai pembawaan yang merupakan karunia Tuhan yang maha
esa. Keturunan sering disebut pula dengan pembawaan, heredity. Teori tentang
keturunan disampaikan oleh Gregor Mendel dalam Purwanto yang dikenal dengan
hipotesa genetika. Teori Mendel menyatakan bahwa :

a. Tiap sifat makhluk hidup dikendalikan oleh faktor keturunan

b. Tiap pasangan merupakan penentu alternaif bagi keturunannya

c. Pada waktu pembentukan sel kelamin, pasangan keturunan memisah dan


menerima pasangan faktor keturunan (Purwanto, 1998 : 13)

2. Lingkungan

Lingkungan sering disebut environment atau juga disebut nurture. Lingkungan turut
berpengaruh terhadap perkembangan pembawaan dan kehidupan manusia.
Lingkungan dapat digolongkan:

a. Lingkungan manusia, yang termasuk kedalam lingkungan ini adalah keluarga,


sekolah dan masyarakat, termasuk didalamnya kebudayaan, agama, taraf kehidupan
dan sebagainya

b. Lingkungan benda, yaitu terdapat disekitar manusia yang turut


memberi warna pada jiwa manusia yang berada disekitarnya

c. Lingkungan geografis, latar geografis turut mempengaruhi corak kehidupan


manusia. Masyarakat yang tinggal di daerah pantai mempunyai keahlian, kegemaran
dan budaya yang berbeda dengan manusia yang tinggal di daerah yang gersang
(Purwanto, 1998 : 13)

3. Pergaulan

Dalam pergaulan sehari-hari, pengaruh oleh teman dekat untuk menyalahgunakan


alkohol lebih besar dibandingkan dengan orang yang tidak dikenal. Remaja-remaja
yang mempunyai riwayat kejahatan, bolos sekolah, gagal sekolah atau perilaku seks
bebas mempunyai resiko menyalahgunakan obat seperti alkohol lebih besar
(Soetjiningsih, 2004 : 164)

4. Karakteristik Dini

Penyalahgunaan obat oleh remaja pada usia dini (dibawah 15 tahun) atau usia lebih
lanjut (di atas 24 tahun) cenderung didasari oleh gangguan psikiatri seperti depresi atau
gangguan kecemasan dan mempunyai resiko penyalahgunaan obat dua kali lebih besar
dibandingkan dengan remaja yang tidak mempunyai riwayat depresi atau gangguan
kecemasan (Soetjiningsih, 2004 : 165)

B. Konsep Alkohol (Minuman Keras)

Adalah minuman yang mengandung alkohol yang bila dikonsumsi secara berlebihan
dan terus menerus dapat merugikan dan membahayakan jasmani, rohani maupun bagi
kepentingan perilaku dan cara berpikir kejiwaan, sehingga akibat lebih lanjut akan
mempengaruhi kehidupan keluarga dan hubungan masyarakat sekitarnya. Adapun
akibat penyalahgunaan minuman keras yang mengandung alkohol yaitu :

1. Gangguan kesehatan fisik

Minuman keras dalam jumlah banyak menimbulkan kerusakan hati, jantung, pankreas,
lambung dan otot

2. Gangguan kesehatan jiwa

Menimbulkan kerusakan permanen dalam jaringan otak sehingga menimbulkan


gangguan daya ingat, kemampuan belajar dan gangguan jiwa tertentu

3. Gangguan fungsi sosial dan pekerjaan

Mudah tersinggung perhatian terhadap lingkungan, terganggu hilangnya daya ingatan


dan terganggunya kemampuan menilai mengakibatkan yang bersangkutan dikeluarkan
dari pekerjaan (Wresniwiro, 1999 : 218 219)

Minuman keras (alkohol) dalam kehidupan manusia mempunyai fungsi ganda yang
saling bertentangan. Disatu sisi alkohol merupakan suatu zat yang dapat membantu
umat manusia terutama dalam bidang kedokteran yakni dapat digunakan sebagai
pembersih kulit. Perangsang nafsu makan dalam tonikum dan juga dapat digunakan
untuk kompres. Akan tetapi disisi lain alkohol atau minuman keras merupakan
boomerang yang sangat membahayakan dan menakutkan karena dewasa ini minuman
keras dikalangan masyarakat atau khalayak ramai telah menjadi sumber kerawanan
dan kesenjangan dalam masyarakat itu sendiri (Dirdjosisworo, 1984 : 26)
Penggunaan alkohol dalam waktu lama ditambah berkurangnya asupan protein
berkontribusi terhadap timbulnya sirosis hati, suatu penyakit dimana beberap sel hati
dipenuhi lemak dan protein sehingga melemahkan fungsinya : beberapa sel kemudian
mati, memicu proses peradangan. Bila jaringan rusak semakin luas, aliran darah
terhambat

Minum sangat banyak yang kronis dikaitkan dengan kerusakan dibanyak bagian otak,
yang banyak diantaranya berperan dalam fungsi-fungsi memori. Orang-orang yang
tergantung pada alkohol secara umum memiliki simtom-simtom gangguan yang lebih
parah, seperti toleransi dan putus zat (Davison, Gerald. 2006)

Resiko yang berkaitan dengan alkoholisme bervariasi. Jika anda seorang pecandu
alkohol (menurut ukuran lima pint sehari), anda kira-kira empat kali kemungkinannya
meninggal pada usia tertentu dibandingkan orang yang tidak kecanduan yang usia,
jenis kelamin dan status ekonominya sama. Anda lebih besar kemungkinannya
mendapat kecelakaan serius, dan terjangkit kanker berbagai jenis. Jika pecandu
alkohol, lebih besar kemungkinannya terlibat dalam suatu tindak kekerasan dan bahkan
menanggung resiko kerusakan otak yang serius dan permanen (Coleman, Vernon.
1993)

Gangguan yang terjadi akibat penggunaan alkohol waktu lama : gangguan amnesia,
lesi N, abducen (N. VI) dan terjadi sindrom korsakoff, dengan gejala amnesia
antrogarde dan amnesia antrograde dan amnesia retro grade, gangguan dalam
pengertian abstrak, gangguan pemahaman visnospastial dan gangguan belajar. Alkohol
merusak enzyme tranketolase, selanjutnya dapat terjadi demensia konsumsi alkohol
dalam tekanan besar dan jangka panjang dapat menyebabkan gangguan mood,
depresi dan kecemasan serupa serangan panik

Ketergantungan akan alkohol harus dipertimbangkan dengan gangguan mental lainnya


seperti : gangguan kepribadian, anti sosial, gangguan skizofrenia, gangguan bipolar
dan depresi (Soetjiningsih, 2004)

C. Konsep Remaja

Masa remaja adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa disatu
pihak bersifat kanak-kanak dan pihak lain bertingkah laku seperti orang dewasa. Sering
kali menyebabkan perilaku-perilaku aneh dan bila tidak terkontrol menyebabkan
menjadi kenakalan (Purwanto, 1998 : 29). Dimana remaja dibagi dalam fase
perkembangan menurut Hurlock dalam Sabri yaitu :

1. Masa kanak-kanak awal (Early childhood) 2 6 tahun


2. Masa kanak-kanak akhir (Later childhood) 6 12 tahun

3. Masa puber (puberty) 15 21 tahun

4. Masa remaja 15 21 tahun

(Alisof, Sabri. 1995 : 13)

Dalam kehidupan manusia selalu dibagi dalam beberapa tahap kehidupan yaitu
mulai dari lahir, bayi, anak-anak, dewasa dan menjadi tua. Keseluruhan tahapan
tersebut maka sebagai tahapan kehidupan yang menjadi konsentrasi
pembahasan dalam karya ini adalah tahapan kehidupan remaja karena pada tahapan
tersebut seorang manusia penuh dengan problem dan tantangan dalam rangka mencari
jalan kehidupan serta tercapai suatu cita-cita kehidupan remaja yang dimaksudkan
menurut Benyamin (1985 : 117) adalah sebagai berikut :

Kehidupan remaja adalah kehidupan yang penuh dengan cita-cita dan angan-
angan, ingin selalu mengaktualisasikan diri serta ingin selalu berubah, semua ingin
dicobanya, ingin bebas tanpa ada batasan tertentu, dan ingin segera dipandang
sebagai orang dewasa serta mempunyai keinginan untuk bergaul seluas-luasnya
dengan orang-orang sebaya.

Dari pengertian tentang kehidupan remaja tersebut maka dapat mengingatkan


kepada orang tua agar senantiasa dapat memahami keinginan-keinginan remaja
sehingga dapat diarahkan kepada hal-hal yang baik dan berguna. Ramaja merupakan
periode transisi dari periode anak kepada periode dewasa. Pada periode anak
dibolehkan dan malah sering diharapkan untuk bergantung, sedangkan dalam periode
dewasa orang diharpkan atau malahan diharuskan untuk dapat berdiri sendiri. Periode
remaja memang sangat sukar, sehingga sering menyusahkan dirinya sendiri maupun
orang yang ada di sekitarnya (Benyamin, 1985 : 119)

Masa remaja ini sangat menarik karena seorang berusaha mencari identitas diri
sehingga selalu ingin melebihi orang lain. Pada masa remaja itulah mereka mengalami
gejolak kepribadian, mulai mengembangkan kepribadian sesuai dengan persepsi, dan
bagaimana orang tua mengawasi dan mengarahkannya, sangat memerlukan sikap
yang bijaksana. Jadi sekalipun pada masa remaja seorang ingin selalu bebas
mengembangkan dirinya, namun pengawasan dan pengarahan sangatlah penting
(Nadek, 1990 : 11)

Berkaitan dengan pengarahan remaja tersebut, khususnya kearah hal-hal yang


positif (Singih D. Gunarsa, 1991 : 118) mengemukakan bahwa :
Seorang remaja perlu diperhatikan dengan siapa dan dengan kelompok mana
anak tersbut bergaul. Karena oleh pengaruh pergaulan, seorang anak bisa melakukan
yang tidak baik sebelumnya yang tidak pernah dilakukannya. Misalnya mencuri uang
agar bisa menyesuaikan dengan keuangan teman-temannya, mentraktir teman-teman
agar ia merasa terpandang oleh teman-temannya.

BAB III

KERANGKA PIKIR

A. Kerangka Pikir

B. Variabel Penelitian

1. Variabel dependen

Variabel dependen adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain. Jadi
variabel dependen adalah faktor-faktor resiko penyalahgunaan remaja terhadap alkohol

2. Variabel independen
Variabel yang nilainya menentukan variabel lain (Nursalam, 2003 : 102)

Variabel independen terdiri dari :

1. Lingkungan

2. Pergaulan

3. Karakteristik

B. Definisi Operasional

1. Lingkungan

Adalah segala apa yang berpengaruh pada diri individu terhadap resiko
penyelahgunaan yang terdiri dari :

(a) Lingkungan manusia

(b) Lingkungan benda

(c) Lingkungan geografis

2. Pergaulan

Yaitu pergaulan remaja sehari-hari di Kelurahan Lipu Kab. Buton Utara yang
mengkonsumsi alkohol

3. Karakteristik dini

Yaitu perilaku individu yang mempunyai resiko penyalahgunaan alkohol

4. Remaja

Yaitu masa pubertas antara usia 15 21 tahun yang masa transisi dari kanak-kanak
menjadi dewasa

5. Resiko penyelahgunaan

Yaitu gejala-gejala kognitif, perilaku, dan fisik yang meliputi kehilangan kontrol terhadap
penggunaan alkohol dan penggunaan terus menerus zat yang mempunai konsekuen
merugikan

6. Alkohol
Yaitu obat depresan yang memiliki potensi untuk menjadi kecanduan seperti minuman
keras

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif yaitu memaparkan
peristiwa yang terjadi pada masa kini (Nursalam, 2003 : 83)

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Lipu yang terletak di Kabupaten Buton Utara.
Dimana di Kelurahan Lipu banyak remaja yang mengkonsumsi alkohol/minuman keras
dan tempatnya strategis sehingga dapat dijangkau

2. Waktu Penelitian

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi pada penelitian ini seluruh remaja berumur 15 21 tahun yang mengkonsumsi
alkohol/miras di Kelurahan Lipu Kab. Buton Utara

2. Sampel

Jenis sampel yang digunakan adalah total sampling yaitu dengan mengambil semua
populasi

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa cara,
yaitu :
1. Quisioner, yaitu menggunakan daftar pertanyaan tertulis dan sistematis, yang dibuat
oleh peneliti

2. Wawancara, yaitu mengadakan dialog langsung dengan responden yang


mengalami ketergantungan alkohol

E. Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan secara manual, sebelum data dianalisa secara deskriptif
terlebih dahulu dilakukan seleksi, edit, koding dan tabulasi

1. Seleksi; Salah satu kegiatan untuk penelitian dalam menghasilkan data

2. Editing; Pengecekan kembali terhadap data yang masuk dan melengkapi data yang
dianggap masih kurang

3. Koding; Mengklasifikasikan jawaban-jawaban dari responden kedalam bentuk nilai


yang dilakukan dengan memberi tanda/kode berbentuk angka pada masing-masing
jawaban

4. Tabulasi; Kegiatan membuat tabel dimana jawaban-jawaban yang telah diolah


kemudian dimasukkan dalam tabel dan dianalisa secara deskriptif melalui presentase
dan perhitungan dengan menggunakan rating scale, kemudian diuraikan makna
presentase akan hasil perhitungan tersebut

F. Analisa Data Penelitian

Berdasarkan hasil pengolahan data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi akan
dianalisis dengan menggunakan rumus :

Keterangan :
x = Variabel yang diteliti

f = Jumlah jawab dari responden

n = Jumlah sampel penelitian (Candra, 1995 : 35)

DAFTAR PUSTAKA

Alisof Sabri, 1995. Psikologi Pendidikan. Pendidikan Ilmu Jaya, Jakarta

Benyamin, Fine, 1982. Problem Kenakalan Anak-Anak Remaja. Yayasan Kanisius,


Jakarta

Bryanlak, 1989. Memahami dan Mengatasi Masalah Anak Anda. Gramedia, Jakarta

Coleman, Vernon. 1993. Kenali Tubuh Anda. PT Arcan, Jakarta

Dirdjosisworo, Soedjono, 1984. Alkoholisme Paparan Hukum dan Kriminologi. Remaja


Karya, Bandung

Davison, Gerald, dkk. 2006. Psikologi Abnormal. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Gunarsa, S.D. dan Singgih D. Gunarsa, 1991. Psikologi Praktis Anak Remaja dan
Keluarga. Rineka Cipta, Jakarta

Nadek, Wilson, 1990. Memahami Kehidupan Remaja. Kanisius, Jakarta

Nursalam, 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan. Salemba Medika, Jakarta

Ngalim Purwanto, 1995. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis. RemajaRosdakarya,


Bandung

Purwanto, Heri, 1998. Pengantar Perilaku Manusia Untuk Keperawatan. Yasmin Asih,
Jakarta

Suwelo, I.S, 1992. Karies Gigi pada Anak dan Pelbagai Faktor Etilogi. EGC. Jakarta

Soetjiningsih, 2004. Tumbuh kembang Remaja dan Permasalahannya. CV Sagung


Seto, Jakarta

Wresniwiro, 1999. Masalah Narkotika Psikotropika dan Obat-obatan Berbahaya. Mitra


Bitibnas, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai