Anda di halaman 1dari 20

BAB III.

PENGEMBANGAN EKONOMI
MARITIM DAN AGRIKULTUR

1. PENGEMBANGAN EKONOMI
MARITIM
BY : DAHNIAR, S.Pd
TUJUAN PEMBELAJARAN
 Menjelaskan pengertian ekonomi maritim
 Menjelaskan sejarah perkembangan ekonomi

maritim sebelum penjajahan


 Menjelaskan sejarah perkembangan ekonomi

maritim pada masa penjajahan


 Menjelaskan sejarah perkembangan ekonomi

maritim pada masa kemerdekaan


 Mengidentifikasi potensi ekonomi maritim

Indonesia
MATERI PEMBELAJARAN
 Pengertian ekonomi maritim
 Sejarah perkembangan maritim di Indonesia :
 1. Sebelum penjajahan
 2. Pada masa penjajahan
 3. Pada masa kemerdekaan
 Potensi maritim Indonesia
Aktivitas Ekonomi Maritim
1. Pengertian Ekonomi Maritim
 Ekonomi maritim adalah : kegiatan ekonomi
yang mengarah kepada laut, misalnya :
menangkap ikan, mencari rumput laut, usaha
pertambangan lepas pantai, membuat garam,
usaha pariwisata, transportasi laut, aktivitas
olah raga, pemandu wisata, dan lain-lain.
2. Sejarah Perkembangan Ekonomi
Maritim Di Indonesia
A. Masa Sebelum Penjajahan
 Sejumlah kerajaan di Indonesia pernah menjalankan

perekonomian maritim. Salah satu kerajaan maritim


terbesar adalah Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-5.
Kerajaaan yang memiliki armada laut besar ini
menjadikan Palembang sebagai Ibukota. Selat Malaka
menjadi pintu gerbang perdagangan Sriwijaya dengan
India dan Tiongkok. Sriwijaya telah mampu
memperdagangkan sejumlah komoditas, seperti :
kamper, cendana dan gaharu. Berdasarkan catatan dari
Tiongkok , Sriwijaya pernah mengirimkan utusan untuk
mendirikan perwakilan dagang di daerah Chuan Chou
( Fukian), Tiongkok
B. Masa Penjajahan
Pada masa penjajahan, negara-negara Eropa
seperti : Portugis, Inggris dan Belanda menguasai
perekonomian maritim di wilayah Indonesia.
Tujuan bangsa Eropa ini adalah mencari dan
menguasai rempah-rempah di wilayah Indonesia.
Portugis sempat menguasai maluku pda abad ke-
16 dnan memperjualbelikan rempah-rempah
seperti : lada. Inggris sempat membangun jalur
perdagangan dengan daerah Batavia dan Ambon
di Indonesia. Adapun Belanda melalui VOC
menguasai berbagai wilayah di Indonesia,
termasuk perairannya. Belanda pun memonopoli
komoditi rempah-rempah dari Indonesia.
C. Masa Kemerdekaan
1. Masa Presiden Soekarno
Setelah kemerdekaan Indonesia, salah satu tonggak
penting ekonomi maritim Indonesia terjadi pada tahun
1957. Saat itu dideklarasikan Deklarasi Wawasan
Nusantara (Deklarasi Djuanda). Berdasarkan itu,
Indonesia menyatakan bahwa laut Indonesia merupakan
bagian tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Pada tahun 1963, Munas Maritim Indonesia
Pertama dilangsungkan. Setelah Munas, dibentuk
Kementerian Perindustrian Maritim pada tahun 1954
serta Kementerian Koordinator Kompartemen
Kemaritimaan Indonesia. Pada masa Presiden Soekarno
pernah dibentuk Kementerian Perhubungan Laut,
Kementerian Perindustrian Maritim, Kementerian
Kemaritiman dan Kementerian Sumber Daya Perikanan
2. Masa Presiden Suharto
Pada Era kepemimpinan Presiden Suharto,
Kementerian Perhubungan Laut dilebur dalam
Kementerian Perhubungan, Kementerian
Sumber Daya Ikan dilebur dalam Kementerian
Pertanian. Pada tahun 1982, perjuangan
Indonesia sebagai negara kepulauan akhirnya
diakui PBB dengan dokumen UNCLOS ( United
Nations Convention on the Law of the Sea
atau Konvensi PBB mengenai Hukum Laut di
Jamaika
3. Masa Presiden B.J Habibie, Abdurrahman Wahid, dan
Megawati Soekarnoputri
 Pada saat B.J Habibie menjadi Presiden ketiga

Indonesia, diluncurkan Deklarasi Bunaken pada tahun


1998. Melalui Deklarasi ini dinyatakan visi
pembangunan kelautan Indonesia. Pengganti B.J
Habibie, Abdul Rahman Wahid membentuk Departemen
Eksplorasi Kelautan pada tahun 1999. Departemen ini
menjadi Departemen Kelautan dan Perikanan (KKP)
pada tahun 2001. Selain itu dibentuk pula Dewan
Maritim Indonesia (DMI) dan berganti nama menjadi
Dewan Kelautan Indonesia (DEKIN) pada tahun 2010.
Pengganti Abdurrahman Wahid adalah Presiden
Megawati Soekarnoputri, menyatakan Deklarasi Maritim
dengan nama Seruan Sunda Kelapa pada tahun 2001.
Deklarasi ini berisi kebijakan Industri Maritim Nasional.
4. Masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
 Pada masa kepemimpinan Presiden Susilo

Bambang Yudhoyono, dihasilkan Instruksi


Presiden ( Inpres ) No 5 tahun 2005
Pemberdayaan Industri Pelayaran Nasional.
Melalui Inpres ini, semua kapal yang
beroperasi di perairan Indonesia harus
dimiliki secara domestik. Selain itu ditetapkan
UU No 17 tahun 2008 tentang Pelayaran.
Pada tahun 2014 disahkan UU No 32 tahun
2014 tentang Kelautan
5. Masa Presiden Joko Widodo
 Pemerintah Jokowi menyatakan visi kemaritiman

sebagai bagian utama pemerintahan. Hal ini


antara lain diwujudkan dengan adanya
Kementerian Kelajutan dan Perikanan serta
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.
Presiden Jokowi juga mencanangkan Lima Pilar
Pembangunan Indonesia sebagai Poros Maritim
Dunia pada KTT Asia Timur pada tanggal 13
November 2014. Selain itu, di depan forum G-20,
kelompok 20 negara ekonomi utama dunia pada
tahun 2014. Presiden Joko Widodo juga
menyatakan Indonesia akan mengoptimalkan
pemanfaatan potensi laut Indonesia dengan
ekonomi maritim.
3. Potensi Ekonomi Maritim Indonesia
 Faktor Penyebab Keanekaragaman Hayati
Laut:
a. Indonesia terletak disekitar garis khatulistiwa,
sehingga banyak mendapatkan cahaya matahari.
Tumbuhan laut mikro, fitoplanton tumbuh lebih
subur di wilayah dengan banyak cahaya matahari.
b. Indonesia terdiri dari ribuan pulau. Pulau-pulau
terpisah satu sama lain. Aneka ragam hayati yang
unik dapat berkembang di pulau-pulau yang
saling terpisah tersebut.
c. Indonesia memiliki banyak gunung, baik di darat
maupun di dasar laut. Aneka hayati laut hidup di
sekitar pulau dengan gunung serta sekitar
gunung-gunung berapi di dasar laut.
d.Indonesia memiliki wilayah geologis tertentu.
Indonesia merupakan pertemuan Paparan
Sunda dan Paparan Sahul. Diantara kedua
dataran tersebut terdapat laut-laut dangkal
dan dalam. Hal ini medukung
keanekaragaman hayati laut Indonesia
Potensi Ekonomi Maritim Indonesia
1. Perikanan
Perikanan Indonesia mencakup : Ikan demersal,
ikan pelagis kecil, ikan pelagis besar, kan karang,
udang, lobster, kepiting, rajungan dan cumi-cumi.
2. Pariwisata Bahari, meliputi : penyelaman, aktivitas
pantai, aktivitas pelayaran.
3. Energi Terbarukan. Jenis potensi energi terbarukan
dari laut antara lain : energi arus laut, energi angin,
energi gelombang dan energi pasang surut.
4. Transportasi Laut, meliputi : angkutan batubara,
angkutan kelapa sawit, angkutan minyak bumi dan
gas, serta angkutan peti kemas.
5. Minyak Bumi dan Gas Lepas Pantai
6. Industri dan Jasa Maritim, meliputi :
a. Industri galangan kapal
b. Peralatan dan mesin
c. Peralatan mesin untuk industri migas serta
pertambangan mineral
d. Fiber optik dan kabel laut
e. Perangkat lunak untuk manjemen
pelabuhan dan transportasi laut
f. Perangkat lunak untuk prediksi lokasi
sumber
ikan, cuaca dan kondisi oceanografi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai