Anda di halaman 1dari 6

FAKTOR-FAKTOR PENDORONG KALANGAN REMAJA MENGKONSUMSI

MINUMAN KERAS DI KELURAHAN WAY HALIM PERMAI


KECAMATAN SUKARAME KOTA BADAR LAMPUNG
Slamet Riadi 1
Anita Damayantie 2

Abstract
The purpose of this study was to determine the factors that drives teens to consume
alcohol and to know how teen promiscuity in villages Way Halim Permai keamatan
Sukarame Bandar Lampung. The research is qualitative. Informants from the community,
officials who have been determined based on purposive sampling technique according to the
needs of research. The results in this study are among the causes of teenage drinking yag
views of the individual factors which liquor by a juvenile can eliminate the problem and
promising pleasure and want to know who has a high action and trial and error. Viewed
from external factors, namely family factors seen from the lack perhatia, supervision,
religious education, the economy and the direction of the parents, social factors
impressionable teenagers and the pressure from my existing theme environment.
Keywords: Determine the factors, teens, consume alcohol

1.

Pendahuluan

Pada umumnya kehidupan remaja akan mudah terpengaruhi oleh hal yag bersifat
relatif baru, salah satu seperti budaya yang datang dari luar, sehingga hal ini cenderung
menggiring prilaku menyimpang pada remaja. Kecenderungan demikian terjadi pada masa
remaja merupakan masa transisi bagi perkembangan seorang anak sehingga merupakan
masa yang sangat krisis. Seorang remaja masih dalam masa mencari jati diri selalu berusaha
mencoba hal yang baru, sehingga apa bila tidak adaya kontrol dari orang dewasa maka
kalangan remaja tersebut akan terjerumus dalam perbuatan yang bersifat negatif, Minuman
beralkohol adalah minuman yang mengandung etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan
konsumsinya menyebabkan penurunan kesadaran. Di berbagai negara penjualan minuman
beralkohol dibatasi ke sejumlah kalanga saja, umumnya orang orang yang telah melewati
batas usia tertentu. Tidak jelas benar kata bir berasal. Namun proses pembuatanya sendiri
sudah ditemukan sejak lama. Sebuah prasasti yang ditemukan di delta subur antara sungai
Eufart dan sungai Tigris dikawasan Mesopotamia (sekarang kawasan irak) dan diperkirakan
dari masa 6.000SM, sudah memuat gambaran tentang proses pembuatan bir.
Di China minuma beralkohol di sebut jiu, mereka biasa menyebut dengan maotai.
Minuman ini terbuat dari campuran sorgun dengan kadar alkohol yang cukup tinggi. Di
Jepang, sake dan sochu sudah lebih dari 2.000 taun menjadi bagian dari budaya dan
kehidupan orang jepang. Kemudian di India ada juga beberapa jenis minuman beralkohol
seperti : soma, sura, sidhu, arishta, madhu dan ashava. Minuman beralkohol memang bisa
1
2

Alumni program sarjana Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Lampung


Staf pengajar Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Lampung

138

Faktor-Faktor Pendorong Kalangan Remaja Mengkonsumsi Minuman Keras

digunakan untuk berbagai macam tujuan. Salah satunya dimanfaatkan untuk makanan dan
minuman. Menurut Hartati da Zulies (2009-169) menyatakan bahwa, alkohol seperti obatobatan terlarang lainya yang menimbulkan banyak dampak negatif yang ditimbulkan lagi
seseorang mengkonsumsi minuman beralkohol terutama pada remaja antara lain farmologi,
gagguan fisik dan gangguan kesehatan pada jenis alkohol tetapi jumlah yang diminum saat
itu. Pada dasarnya terdapat dua jenis dampak pda pecandu alkohol, yaitu efek jangka pendek
dan efek jangka panjang.
Ganggua kesehatan fisik. Minum minuman keras dalam jumlah yang banyak dan
dalam waktu yang lama menimbulkan kerusakan dalam hati, jantung pankreas, lambung dan
otot. Pada pemakaian kronis minuman keras dapat terjadi pergeseran hati, peradangan
pankreas dan peradagan lambung. Gangguan kesehatan jiwa. Akibat minuman keras, alam
perasaan seseorang menjadi berubah, orang menjadi mudah tersinggung dan perhatian
terhadap lingkungan terganggu yang dapat giliranya tersingkirkan dari lingkungan
sosialnya. Penelitian ini menggali beberapa hal yang berkaitan dengan faktor-faktor
penggunaan minimum keras dikalangan remaja di kelurahan Way Halim Permai kecamatan
Sukarame kota Bandar Lampung.

2.

Tinjauan Pustaka

2.1.

Tinjauan tentang Kecanduan

Adiksi berasal dari bahasa inggris Addiction. Adiksi sama dengan kecanduan. Adiksi
merupakan kondisi dimana seseorang sudah tidak lagi mempunyai kendali terhadap perilaku
kecanduanya, Pada umumnya seseorang yang minum-minuman keras untuk bersantai dan
akan berhenti minum tanpa kesukaran. Namun apabila seseorang mulai tergantung pada
minuman keras, maka timbulah apa yang disebut alkoholisme. Pada umumnya seseorang
yang minum-minuman keras untuk bersantai dan akan berhenti minum tanpa kesukaran.
Namun apabila seseorang mulai tergantung pada minuman keras, maka timbulah apa yang
disebut alkoholisme. Seseorang pecandu minuman keras tidak dapat lagi berhenti minum
tapa merasakan akibat yang buruk bagi dirinya. Ia menjadi tergantung pada minuman keras,
secara fisik maupun psikologis. Minuman keras merupakan penekanan (Depresant) terdapat
aktivitas disusunan saraf pusat.
Seseorang pecandu minum-minuman keras dimulai denga minum minuman lebih
banyak dari yang lain, yang akhirnya menyebabkan Hangover (Perasaan sakit pada esok
harinya setelah minuman terlalu bayak). Hal tersebut bisa disembuhkan dengan minum lagi
sehingga tidak bisa pisah dari minuman keras. Pemakai merasa tegas, euforia, hambatan
dirinya kurang sehingga berbicara lebih banyak dari biasanya, merasa lebih bebas dalam
hubungan antar personal, muka kelihatan kemerah-merahan karena tekanan darah dan
denyut jantung meningkat. Peminum akan gelisah, tingkah lakunya kacau, bicara cedal,
berjalan sempoyongan (Sangsaka, 2003:108).
2.2.
1.

Tinjauan Remaja Pecandu Minuman Keras


Pengaruh Pengguna Minuman Keras
Penulis menyebutkan beberapa remaja terjerumus dalam masalah minuman keras
karena dipengaruhi lingkungan pergaulan antara lain sebagai berikut, Remaja yang
selalu minum-minuman keras mempunyai Kelompok Pemakai.
Jurnal Sociologie, Vol. 1, No. 2: 138-143

139

2.

Faktor Pengaruh Pengguna Minuman Keras


Lingkungan Sosial
Kepribadian
3. Tinjauan Minuman Keras
Minuman Keras
Minuman yang mengandung ethanol yang diproses bahan hasil pertanian yang
mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dan distilasi atau fermentasi tanpa
distilasi, baik dengan cara memberikan perlakuan terlebih dahulu atau tidak,
menambahkan bahan lain atau tidak, maupun yang diproses dengan cara menyampur
konsentrat dengan ethanol atau dengan pengenceran minuman mengandung ethanol.
Jenis-jenis Minuman Keras
Dikelurahan Way Halim Permai keberadaan minuman keras beragam, mulai dari
minuman beralkohol 6%-15%. Dari jenis bir, anggur, arak, tuak, pletok dan lain
sebgainya.
4. Dampak Dan Penanggulangan Para Remaja Kecanduan Minuman Keras
Dampak remaja akibat minuma keras ada 4, yaitu. Famologi, gangguan kesehatan
fisik, gangguan kesehatan jiwa dan gangguan KAMTIBMAS.
Penanggulangan kecanduan minuman keras dikalangan remaja dengan usaha
preventif, represif, treatment dan rehabilitasi.
Faktor pendorong remja minum-minumn keras. Menurut Sudarsono (2004:64-65)
dibagi menjadi dua, yaitu. Faktor intern da faktor ekstern.

3.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif, metode
kualitatif disini lebih berdasarkan pada landasan teoritis fenomenologis yang mengutamakan
penghayatan. Karena dalam tindakan individu selalu berdasarkan dua faktor, yakni faktor
interm dan faktor ekstern. Sehingga metode ini berusaha memahami dan menafsirkan
makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu, dan
penggunaan fenomenologi sesuai dengan metode yang dipakai yaitu metode kualitatif.
Subjek informan yang diambil adalah remaja di kelurahan Way Halim Permai dengan
keadaan ekonomi menengah dan bawah, umur iforman di ambil mulai dari 11 24 tahun.
Banyaknya informan yang di ambil oleh penulis berjumlah 6 informan. Kalangan ekonomi
menengah (sederhana) sebanyak 3 informan dan kalangan ekonomi bawah (Miskin)
sebanyak 3 informan.

4.

Hasil dan Pembahasan

Wawancara penulis terhadap enam informan dengan inisial nama AT, WN, AN, FR,
AI, dan NA dari kalangan ekonomi menengah dan bawah, pertanyaan di mulai dari pertama
faktor intern yaitu kepribadian. kedua faktor estern yaitu faktor keluarga yang dilihat dari
peran orang tua, dilihat dari pendidikan agama dan kondisi ekonomi. Ketiga fator pegaulan
yang dilihat dari cara bergaul remaja tersebut dan pengaruh lingkungan tempat remaja itu
berada. Berikut ini data diri para informan :
140

Faktor-Faktor Pendorong Kalangan Remaja Mengkonsumsi Minuman Keras

Nama
Umur
Pekerjaan
Pendidikan Terakhir
Kalangan Ekonomi
Agama
Pekerjaan Orangtua

: AT
: 17 Tahun
: Pedagang Sembako
: SMP (Sekolah Menengah Pertama )
: Ekonomi Menengah
: Islam
: Wirausaha

Nama
Umur
Pekerjaan
Pendidikan Terakhir
Kalangan Ekonomi
Agama
Pekerjaan Orangtua

: WN
: 23 Tahun
: Pengusaha Counter Hand Phone
: D3 komputer
: Ekonomi Menengah
: Islam
: PNS

Nama
Umur
Pekerjaan
Pendidikan Terakhir
Kalangan Ekonomi
Agama
Pekerjaan Orangtua

: AN
: 23 Tahun
: Pedagang Sembako
: SMA (Sekolah Menengah Atas)
: Ekonomi Menengah
: Islam
: Wirausaha

Nama
Umur
Pekerjaan
Pendidikan Terakhir
Kalangan Ekonomi
Agama
Pekerjaan Orangtua

: FR
: 25 Tahun
: Loper Koran
: SMK (Sekolah Menengah Kejuruan )
: Ekonomi Bawah
: Islam
: Buruh

Nama
Umur
Pekerjaan
Pendidikan Terakhir
Kalangan Ekonomi
Agama
Pekerjaan Orangtua

: AI
: 18 Tahun
: Pedagang Kaki Lima
: SMA ( Sekolah Menengah Atas )
: Ekonomi Bawah
: Islam
: Pemilik Warung

Nama
Umur
Pekerjaan
Pendidikan Terakhir
Kalangan Ekonomi
Agama
Pekerjaan Orangtua

: NA
: 22 Tahun
: Belum Bekerja
: SMA ( Sekolah Menengah Atas )
: Ekonomi Bawah
: Islam
: Pedagang Pasar
Jurnal Sociologie, Vol. 1, No. 2: 138-143

141

Kelurahan Way Halim Permai merupakan salah satu daerah yang berada di kota yang
didalamnya terdapat berbagai aktifitas kehidupan yang tidak lepas dari berbagai fenomena
disegala bidang kehidupan, baik sosial, ekonomi, budaya dan religi. Perilaku minumminuman keras merupakan salah satu bentuk perilaku menyimpang yang secara umum
memang ada dalam setiap masyarakat. Perilakau minum-minuman keras tersebut bukanlah
sebuah rahasia lagi, lebih dari 50% remaja yang ada di kelurahan Way Halim Permai
merupakan peminum minuman keras. Remaja yang merupakan peminum-minuman keras
berasal dari kalangan ekonomi menengah hingga bawah, berusia dari 17 tahun hingga 25
tahun.
Berbagai faktor sebagai alasan yang menyebabkan remaja mengkonsumsi minumminuman keras dapat ditinjau dari segi sosial dan psikologis menurut Edy Karsono, yang
dikelompokan menjadi 2 bagian yaitu faktor intern dan faktor ekstern, yaitu alasan yang
dapat dianalisa dari informan yang keseluruhanya adalah warga masyarakat di kelurahan
Way Halim Permai bahwa faktor internal yang menyebabkan kalangan remaja
mengkonsumsi minum-minuman keras :
Faktor Intern
Remaja yang mengkonsumsi minum-minuman keras pada umumnya karena minuman
tersebut menjanjikan sesuatu yag menjadi rasa kenikmatan, kenyamanan, kesenangan,
dan ketenangan, yang terpenting dapat menghilangkan beban dan semua permasalahan
yang dihadapi. Hal tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Noegroho
Djajoesman (1995:5) bahwa kalangan remaja selalu mempunyai sifat ingintahu segala
sesuatu yang belum atau yang kurang diketahui dampak negatifnya dan dengan tidak
mencoba-coba.
Faktor ekstern
Remaja yang mengkonsumsi minum-minuman keras terjadi karena dorongan dari luar
pribadinya, sehingga mereka melakukan hal tersebut dengan atau tanpa paksaan dan suka
atau tidak suka. Antara lain dari faktor keluarga adalah kurangnya perhatian orang tua
sang remaja pada saat di rumah akibat orang tua lebih sibuk dengan pekerjaan dan
masalah rumah tangganya sehingga perhatian kepada anak menjadi terabaikan. Lalau
faktor dari pendidikan agama adalah pendidikan agama yang di dapat oleh informan
sudah cukup tetapi karena makin bertambahnya usia mereka membuat mereka malas
untuk menjalankan perintah agama dan mendapatkan ajaran agamanya. Lalau faktor dari
kondisi ekonomi adalah Keadaan ekonomi yang menengah ataupun yang bawah
mempunyai pengaruh besar terhadap prilaku remaja. Pada remaja dengan ekonomi yang
menengah karena orang tua selalu sibuk dengan kegiatan-kegiatan luarnya bahkan
terlalau asik mengejar materi sering melupakan perhatian dan pengawasan kepada anak
sehingga anak merasa bebas dan menyebabkan mereka beralih pada minuman keras.
Sedangka dikalangan ekonomi bawah bisa terjadi akibat orang tua terlalu sibuk mencari
nafkah sehingga lupa menyediakan waktu untuk keperluan, perhatian, dan pengawasan
kepada anaknya.
Faktor pergaulan (masyarakat)
Masyarakat merupkan salah satu tempat pendidikan baik secara langsung atau tidak
langsung yang mempunyai pengaruh besar terhadap Kelurah Way Halim Permai
Kecamatan Sukarame Bandar Lampung yang mempunyai kebiasaan minum-minuman
keras, biasanya berasal dari lingkungan pergaulan dimana teman sebayanya mempunyai
kebiasaan minum-minuman keras, adanya tingkat kegagalan pada masyarakat dan
pengaruh norma-norma atau nilai-nilai baru dari lingkungan masyarakat.
142

Faktor-Faktor Pendorong Kalangan Remaja Mengkonsumsi Minuman Keras

5.1.

Simpulan

Berdasarkan penelitian yang berjudul faktor-faktor yang memnyebabkan remaja


mengkonsumsi minuman keras di Kelurahan Way Halim Permai Kecamatan Sukarame Kota
Bandar Lampung dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Faktor-faktor Pendorong kalangan remaja mengkonsumsi minum-minuman keras di
kelurahan Way Halim Permai adalah :
a. Faktor Intern
Faktor Kepribadian
Kalangan remaja yang mengkonsumsi minum-minuman keras pada umumnya karena
minuman tersebut menjanjikan sesuatu yang menjadi rasa kenikmatan, kenyamanan,
kesenangan dan ketenangan, yang terpenting dapat menghilangkan beban dan semua
permasalahan yang dihadapi serta memiliki rasa ingin tahu dengan tidak mencobacoba.
b. Faktor ekstern
Lingkungan keluarga sangat mempengaruhi apabila hubungan antar orang tua dan
anak yang tidak baik akan menyebabkan anak muda terjerumus kedalam minuman
keras. Bukan Cuma itu, cara mendidik yang salah juga membawa anak pada
perkembangan dan pembentukan kepribadian yang buruk. Karena tidak kenalnya
anak dengan jiwa agama yang benar maka lemahnya hati nuraninya, diwaktu ia
masih kecil jika hati nuraninya lemah atau un sur pengontrol yang ada pada anak dari
nilai-nilai yang benar sehingga mudah terjerumus kedalam perilaku menyimpang
seperti minuman keras. Dan kebutuhan remaja itu beraneka ragam, bila tidak
diimbangkan dengan pemenuhan oleh orang tua, maka akan ada upaya mencari cara
untuk memenuhi kebutuhnya tapa memperdulikan apakah cara yang dilakukan baik
atau menyalahi aturan. Lingkungan pergaulan sangat mempengaruhi terhadap
kalangan remaja yang mempunyai kebiasaan minum-minuman keras dan sering
nongkrong sampai larut malam. Terkadang diselingi minum-minuman keras dengan
cara patungan, karena umumnya remaja dikelurahan Way Halim Permai
perekonomianya menengah kebawah.

6.

Daftar Pustaka

Maleong, Lexy. 2007. Metedologi penelitian. PT. Remaja Rosda Karya : Bandung
Mappiare, Andi. 1982. Psikologi remaja. Usaha Nasional : Jakarta
Mulyono, Y. Bambang. 1985. Kenakalan remaja (dalam perspektif pendekatan, sosiologis,
psikologis, teologis, dan usaha penanggulanganya). Andi Offset : Jakarta
Nasir Moh. 1988. Metode penelitian suatu pendekatan praktis. Bina Aksara : Jakarta
Peraturan Daerah Bandar Lampung Nomor 11 Tahun 2008 Pengawasan dan Pengendalian
Pengedaran dan Penjualan Minuman Beralkohol Bandar Lampung.

Jurnal Sociologie, Vol. 1, No. 2: 138-143

143

Anda mungkin juga menyukai