Anda di halaman 1dari 2

BAB II ISI

Pendahuluan.

2.1 latar belakang.

Di Indonesia banyak sekali pulau pulau, mulai dari Sabang sampai Merauke dari
berbagai pulau pulau tersebut pasti memiliki pendidikan, mulai dari
SD,SMP,SMA/SMK. Pendidikan sendiri merupakan suatu usaha sadar yang dengan
sengaja direncanakan untuk Mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dilihat dari
berbagai presfektif, membangun Sumber daya manusia sangatlah penting. Di dalam
pendidikan sekolah pasti memiliki remaja terlebih khususnya para pelajar
SMA/SMK, kenakalan para pelajar tersebut mulai dari merokok, balap liar, bolos
sekolah, dan minum minuman keras (Alkohol).

Minuman keras sangatlah berbahaya bagi para pelajar. Pelajar juga terkadang
terpengaruh oleh lingkungan pertemanan di sekolah. Dimana seorng remaja yang
tidak pernah mengkomsumsi minuman keras bisa saja terpengaruh oleh ajakan teman
teman sekolah,Penyebab penyalahgunaan alkohol atau minuman keras bisa saja
menimbulkan Gangguan pada pelajar secara internal seperti depresi, kecemasan,
Ketakutan dan ketidak berdayaan. Dan faktor eksternal yang bisa saja terjadi pada
pelajar, yaitu kondisi Keluarga yang kuran baik, hubungan interpersonal yang
terganggu, pola asuh yang salah dan kurangnya komunikasi. Serta faktor pencetus,
yaitu teman sebaya peminum, Tersedianya minuman keras atau alkohol secara mudah
dan murah. Saat ini generasi muda yang menikmati minuman keras mengalami
perubahan sikap yang sangat dratis, karena minuman keras, Kepercayaan diri
meningkat, dari pemalu menjadi pemberani, semua masalah dapat di atasi atau dapat
dilupakan dengan cara mengkonsumsi minuman keras. Bahkan sebagian berpendapat
bahwa minuman keras dapat memperbanyak teman. Mengkonsumsi minuman keras
adalah salah satu bentuk perilaku yang dianggap menyimpang. Perilaku menyimpang
yang terjadi di kalangan remaja tidak akan begitu saja muncul apabila tidak ada faktor
penarik atau faktor pendorong. Faktor penarik berada di luar diri seseorang,
sedangkan faktor pendorong berasal dari dalam diri atau keluarga yang
memungkinkan seseorang untuk melakukan penyimpangan tersebut.
2.2 Identifikasi masalah.
Masalah yang akan di indentifikasi dalam masalah in adalah:

 Apa dampak minuman keras bagi perkembangan pelajar?


 Apakah ada faktor yang mempengaruhi pelajar SMA di manokwari
mengkomsumsi minuman keras?
 Bagaimana cara mengatasi para remaja SMA di manokwari agar terbebas dri
alkohol?
2.3 Rumusan masalah.

Dampak minuman keras bagi perkembangan para pelajar SMA Manokwari, ialah
peserta didik akan mabuk, melanggar aturan atau tatib sekolah, hubungan dengan
orang lain tidak harmonis, prestasi pelajar akan menurun, dan renggang karena cepat
tersinggung.

Faktor pelajar SMA di manokwari mengkomsumsi alkohol adalah faktor individual /


kepribadian individu. Hal itu dapat membuat pelajar remaja merasa kurang percaya
diri, mudah kecewa pada hal” kecil, dan rasa ingin tahu yang besar akan hal-hal yang
tidak senonoh.

Para pelajar SMA harus lebih menyayangi diri mereka sendiri, karena yang seperti
kita tahu minum keras sangatlah berbahaya bagi kesehatan pelajar. Para pelajar juga
harus lebih banyak melakukan hal-hal yang positif walaupun masa remaja adalah
masa ingin tahu sesuatu dan masa ingin mencoba.
Pemerintah juga harus melakukan Sosialisasi di setiap sekolah di manokwari tentang
bahaya alkohol bagi masa depan mereka. Serta mengarahkan mereka untuk
melakukan hal” positif seperti :
1) mendekatkan diri dengan agama dan ingat akan tujuan hidup mereka.
2) memilih pergaulan yang positif.
3) menggunakan waktu luang untuk hal hal yang bermanfaat.
4) tahu akan efek buruk mabuk mabuk kan.
5) mengutamakan pendidikan.

2.3 Batasan masalah.

Anda mungkin juga menyukai