Disusun Oleh :
AISYAH
(Nim 1011423214) Kelas L
Dosen Pengampuh :
Ibu Gamaria Tambulango, S.pd M.pd
Rumusan Masalah
Bagaimana perancangan kampanye sosial yang efektif untuk menghindarkan remaja Kota
Semarang dari minuman keras menggunakan strategi kreatif Desain Komunikasi Visual?
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
Di Indonesia, definisi "minuman keras" dan "minuman beralkohol" tercampur aduk dan
cenderung dianggap barang yang sama sehingga juga meliputi minuman fermentasi yang
tidak disuling seperti bir, tuak, anggur, dan cider. Contoh dalam RUU Anti Miras yang telah
dibuat sejak tahun 2013.Istilah "hard liquor" (juga berarti "minuman keras") digunakan di
Amerika Utara dan India untuk membedakan minuman suling dari yang tidak disuling (jauh
lebih rendah kadar alkoholnya).
Adapun pengertian minuman beralkohol sebagaimana diatur dalam Keputusan Presiden
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1997 tentang pengawasan dan pengendalian minuman
beralkohol, pada Pasal 1 dijelaskan: Yang dimaksud dengan minuman beralkohol dalam
keputusan Presiden ini adalah minuman yang mengandung ethanol yang diproses dari bahan
hasil pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi dengan destilasi atau
fermentasi tanpa destilasi, baik dengan cara memberikan perlakuan perlakuan terlebih dahulu
atau konsentrat dengan ethanol atau dengan cara pengenceran minuman mengandung ethanol.
KESIMPULAN :
Dampak Minuman Keras terhadap Psikis Remaja Minuman keras tidak hanya merusak fisik remaja,
namun juga mengganggu dan merusak keadaan psikis remaja. Remaja yang meminum minuman keras
akan menjadi acuh tidak acuh terhadap nasehat orang tua, mendongkol dan melawan kepada orang tua
maupun orang yang ada disekitar.
SARAN :
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dalam penelitian ini peneliti ingin mengajukan saran kepada
berbagai pihak yaitu: a. Remaja yang mengkonsumsi minuman keras agar berhenti untuk meminum
minuman keras karena akan berdampak buruk terhadap perkembangan fisik dan psikis selain itu juga
berdampak buruk terhadap orang lain. Selain itu, remaja sebaiknya pintar-pintar memilih pergaulan
agar tidak terjerumus kejalan yang salah. Untuk itu sebaiknya remaja mengembangkan potensi diri
kearah yang positif sehingga tercapai cita-cita yang positif. b. Orang tua, sebaiknya lebih terampil
dalam mendidik, membimbing dan mengarahkan anak agar tidak terjerumus kepada hal-hal yang
tidak diinginkan. Orang tua sebaiknya bisa menjadi leader, partner,friends bagi anak dalam berbagai
hal sehingga anak tidak kehilangan teman untuk berbagi dan mencari diluaran dengan cara yang salah.
c. Tokoh masyarakat, sebaiknya bisa menciptakan lingkungan yang positif bagi remaja. Menyediakan
wadah untuk remaja mengembangkan potensi diri secara positif sehingga terhindar dari pengaruh
yang negatif. d. Untuk peneliti selanjutnya, sebaiknya melakukan penelitian mengenai upaya orang
tua dan guru BK untuk mencegah remaja terhindar dari minuman keras.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.unika.ac.id/17126/2/14.L1.0065%20BENTANG%20ADI%20GUMELAR%20%281.82%
29.BAB%20I.pdf
https://repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/4261/3/Kesimpulan.pdf