Anda di halaman 1dari 17

MASALAH-MASALAH SOSIAL

PENYALAHGUNAAN ALKOHOL & NARKOTIKA

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Masalah-Masalah Sosial

Disusun Oleh:

Wiwin Anggraeni 170710150003

Vivi Octaviyani 170710150004

Ami Dwi Fitriani 170710150010

Nanda Fauziah 170710150026

Galih Prawira 170710150034

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2016

i
DAFTAR ISI

COVER ...........................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................3

Latar Belakang..................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................4

I ALKOHOL................................................................................................4

A.Pengertian Alkohol.......................................................................................4

B. Jenis Alkohol................................................................................................4

C. Penyalahgunaan Alkohol dan Faktornya.....................................................4

D.Akibat penyalahgunaan Alkohol..................................................................5

II NARKOTIKA...........................................................................................6

A. Pengertian Narkotika...................................................................................6

B. Jenis Narkotika.............................................................................................7

C. Penyalahgunaan Narkotika dan Faktornya..................................................9

D.Akibat penyalahgunaan Narkotika................................................................11

III Pecandu.....................................................................................................12

IV Pencegahan & Penanggulangan..............................................................13

V Studi Kasus Penyalahgunaan Alkohol dan Narkotika.........................14

BAB III PENUTUP.........................................................................................16

3.1 Kesimpulan.................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................17

2
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Penyalahgunaan alkohol dan narkotika di Indonesia saat ini semakin


memperihatinkan, penyalahgunaan alkohol dan narkotika telah meluas ke seluruh
kalangan. Korban penyalahgunaan alkohol dan narkotika meluas ke semua lapisan
masyarakat dari pelajar, mahasiswa, artis, ibu rumah tangga, pedagang, supir
angkot, anak jalanan, pekerja, dan lain sebagainya. Alkohol dan narkotika dengan
mudahnya diperoleh, bahkan dapat diracik sendiri yang sulit dideteksi, pabrik
narkoba secara ilegalpun sudah didapati di Indonesia.

Kita semua pasti sudah mengetahui apabila penyalahgunaan Alkohol dan


Narkotika mempunyai dampak negatif yang sangat luas, baik secara fisik, psikis,
ekonomi, sosial, budaya, hankam, dan lain sebagainya.

Bila penyalahgunaan narkoba tidak diantisipasi dengan baik, maka akan


rusak bangsa dan negara ini. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama yang baik dari
seluruh komponen bangsa untuk penanggulangan penyalahgunaan narkoba
(Soedjono, 2000 : 41).

3
BAB II

PEMBAHASAN

I. ALKOHOL

A. Pengertian Alkohol

Minuman keras (alkohol) dalam kehidupan manusia mempunyai fungsi


ganda yang saling bertentangan. Disatu sisi alkohol merupakan suatu zat yang
dapat membantu umat manusia terutama dalam bidang kedokteran yakni dapat
digunakan sebagai pembersih kulit. Perangsang nafsu makan dalam tonikum dan
juga dapat digunakan untuk kompres. Akan tetapi disisi lain alkohol atau
minuman keras merupakan boomerang yang sangat membahayakan dan
menakutkan karena dewasa ini minuman keras dikalangan masyarakat atau
khalayak ramai telah menjadi sumber kerawanan dan kesenjangan dalam
masyarakat itu sendiri.

Menurut Wresniwiro, Alkohol adalah minuman yang mengandung alkohol


yang bila dikonsumsi secara berlebihan dan terus menerus dapat merugikan dan
membahayakan jasmani, rohani maupun bagi kepentingan perilaku dan cara
berpikir kejiwaan, sehingga akibat lebih lanjut akan mempengaruhi kehidupan
keluarga dan hubungan masyarakat sekitarnya.

B. Jenis Alkohol

 Golongan A kadar alkohol 1%-5%, yaitu : bir bintang, green sand.


 Golongan B kadar alkohol 5%-20%, yaitu : anggur Malaga/weni.
 Golongan C kadar alkohol 20%-45%, yaitu : brandy, whisky, vodka,TKW,
manson, johny walker, kamput.

C. Penyalahgunaan Alkohol

Penyalahgunaan alkohol merupakan pemakaian alkohol yang bukan untuk


tujuan pengobatan atau yang digunakan tanpa mengikuti aturan atau pengawasan
dokter,digunakan berkali-kali atau terus menerus, seringkali menyebabkan

4
ketagihan atau ketergantungan baik secara fisik atau jasmani maupun psikologis,
menimbulkan gangguan pada tubuh, pikiran, perasaan, dan perilaku.

Seseorang yang sering mengkonsumsi alkohol dapat diketahui dengan


melihat roman mukanya. Biasanya seorang pecandu alkohol memperlihatkan
roman muka kemerah-merahan. Bukan karena ia merasa malu terhadap orang lain,
melainkan karena efek samping dari pengonsumsian alkohol yang berlebihan.
Adapun beberapa penyebab seseorang menyalahgunakan Alkohol, antara lain:

a. Faktor individu, berbicara tentang faktor-faktor pada individu, yaitu


keturunan, watak atau kepribadian, pengetahuan, sikap dan keyakinan
tentang alkohol.
b. Faktor keluarga, disfungsi keluarga yang menggambarkan terganggunya
hubungan antara anggota keluarga (ayah, ibu, dan anak) dengan resiko
gangguan kepribadian dan penyimpangan perilaku anak, antara lain :
kematian orang tua, kedua orang tua bercerai, hubungan kedua orang tua yang
tidak harmonis, hubungan orang tua dan anak tidak harmonis, suasana rumah
yang tegang, suasana rumah tangga tanpa kehangatan, orang tua sibuk dan
jarang di rumah, orang tua mempunyai kelainan kepribadian.
c. Faktor lingkungan, terdiri atas lingkungan sosial di sekitar lingkungan
remaja (pengaruh kelompok teman sebaya), lingkungan yang
kurangmendukung dimana seseorang terpengaruh/bergaul dengan teman-
teman yang mengkonsumsi minuman beralkohol.
D. Akibat Penyalahgunaan Alkohol

Semua orang tahu tentang pengaruh buruk alkohol (minuman keras). Alkohol
(minuman keras) dapat menghancurkan manusia karena dapat merusak pikiran,
mental, kesehatan dan kemampuan bekerja serta menyebabkan keputusasaan,
kemiskinan dan bunuh diri. Minuman keras dapat menghancurkan kehidupan
keluarga karena merangsang perilaku berbahaya, seperti ketidakpedulian dan
kekerasan. Hal ini dapat memalukan dan merusak nama baik keluarga. Minuman
keras juga dapat mencelakakan orang lain karena penggunannya menjadi cerobah
sehingga menyebabkan kecelakaan. Orang-orang yang tidak bersalah menjadi celaka.

5
Adapun beberapa pengaruh atau akibat lain dari penyalahgunaan Alkohol
diantaranya,

 Gangguan kesehatan fisik, Minuman keras dalam jumlah banyak


menimbulkan kerusakan hati,jantung, pankreas, lambung dan otot.
 Gangguan kesehatan jiwa, Menimbulkan kerusakan permanen dalam jaringan
otak sehinggamenimbulkan gangguan daya ingat, kemampuan belajar
dangangguan jiwa tertentu.
 Gangguan fungsi sosial dan pekerjaan, Mudah tersinggung perhatian terhadap
lingkungan, tergangguhilangnya daya ingatan dan terganggunya kemampuan
menilaimengakibatkan yang bersangkutan dikeluarkan dari pekerjaan.

II. NARKOTIKA

A. Pengertian Narkotika

Istilah narkotika yang dikenal di Indonesia berasal dari bahasa inggris


“narcotics” yang berarti obat bius,dalam bahasa Yunani istilah narkotika disebut
“narcosis” yang berarti menidurkan atau membiuskan.

Menurut Undang-undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika Pasal 1


yang dimaksud dengan: “Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Dapat di
simpulkan bahwa narkotika adalah zat atau obat yang mengandung candu yang
dapat menimbulkan rasa mengantuk serta menghilangkan rasa sakit.

6
B. Jenis Narkotika

Jenis-jenis narkotika yang sering digunakan adalah sebagai berikut:

1. Ganja, Dibuat dari bunga dan daun dari sejenis tumbuhan rumput di India
(dalam ilmu tumbuhan disebut Cannabis Sativa. Penggunaannya biasanya diisap
seperti rokok dalam bentuk batangan maupun pipa.

2. Candu atau Opium, Tumbuhan candu dinamakan Papever Somniferum, yang


diambil adalah getah dari buahnya. Opium termasuk narkotika jenis Depressans
yang mempunyai pengaruh hypnotics (mengantuk) dan trangalizers (penenang).

3. Heroin, adalah Drug yang dibuat dari benih tumbuhan Papaver Somniferum.
Heroin merupakan suatu bubuk berkristal, biasanya berwarna putih atau putih
suram tapi kadang- kadang pirang atau coklat tua. Pengunaannya biasanya
diinjeksikan yang sebelumnya dipanaskan terlebih dahulu.

4. Morfin, Berasal dari candu yang sudah diolah secara kimia dengan rumus
C17H12NO3. Morfin merupakan bubuk yang berwarna putih dan rasanya pahit,
pemakaian morfin yaitu dengan cara diinjeksikan.

Adapun jenis- jenis narkotika menurut Undang- Undang Nomor 05 Tahun 2009
adalah sebagai berikut:

7
GOLONGAN I GOLONGAN II GOLONGAN III

1. Tanaman Papaver 1. Alfasetilmetadol 1. Asetildihidrokodeina


somniverum L dan semua
bagian-bagiannya 2. Alfameprodina 2. Dekstropropoksifena
termasuk buah dan
jeraminya, kecuali 3. Alfametadol 3. Dihidrokodeina
bijinya.
4. Alfaprodina 4. Etilmorfina

5. Alfentanil 5. Kodeina

2. Opium mentah yaitu 6. Allilprodina 6. Nikodikodina


getah yang membeku
sendiri diperoleh dari 7. Anileridina 7. Nikokodina
buah tanaman Papaver
somniverum L. 8. Asetilmetadol 8. Norkodeina

3. Opium masak terdiri 9. Benzetidin 9. Polkodina


dari : candu, jicing dan
jicingko 10.Benzilmorfina 10. Propiram

4. Tanaman koka 11. Garam-garam dari


11. Betameprodina Narkotika dalam
5. Daun koka golongan tersebut diatas
12.Betametadol
6. Kokain mentah 12. Campuran atau
13. Betaprodina sediaan Opium dengan
7. Kokaina bahan lain bukan
14. Betasetilmetadol Narkotika
8. Tanaman ganja
15. Bezitramida

9.Tetrahydrocannabinola 13. Campuran atau


16. Dekstromoramida sediaan Difenoksin
10. Delta dengan bahan lain bukan
17. Diampromida Narkotika
9 tetrahydrocannabinol
18. Dietiltiamutena 14. Campuran atau
11. Asetorfina, dst. sediaan Difenoksilat

8
dengan bahan lain bukan
19. Difenoksilat, Dst Narkotika

Sumber: http://bnnp-diy.com/

C. Penyalahgunaan Narkotika

Penyalahgunaan narkotika adalah merupakan suatu tindak kejahatan dan


pelanggaran yang mengancam keselamatan, baik fisik maupun jiwa si pemakai
dan juga terhadap masyarakat di sekitar secara sosial. Sedangkan pengertian
penyalahgunaan narkotika yang dikemukakan oleh Soedjono Dirdjosisworo,
adalah bentuk kejahatan berat yang sekaligus merupakan penyebab yang dapat
menimbulkan berbagai bentuk kejahatan.

Banyak alasan mengapa narkotika disalahgunakan diantaranya,untuk


mengurangi stres,mengurangi kecemasan,mengurangi keletihan,kejunuhan atau
kebosanan dan untuk mengatasi masalah pribadi serta agar dapat diterima oleh
lingkungan terlepas dari semua alasan tersebut,seseorang memakai narkotika
karena hal itu membuatnya merasa nikmat,enak dan nyaman pada awal
pemakaian.Perasaan yang dihasilkan oleh narkotika itulah yang mula-mula dicari
pemakai.Mereka tidak melihat akibat buruk penggunaan narkotika,akibat buruk
yang dirasakan biasanya terasa setelah beberapa kali pemakaian,tetapi saat itu
telah terjadi kecanduan dan ketergantungan.

Ada beberapa faktor utama penyebab penyalahgunaan narkotika, diantaranya


sebagai berikut :

1. Faktor Pribadi, ada beberapa faktor pribadi yang menyebabkan seseorang


terlibat penyalahgunaan narkotika, yaitu:

 Mental yang lemah, memiliki mental lemah menyebabkan seseorang


mudah goyah dan terpengaruh ajakan keburukan. Mental yang lemah ini
bisa berbentuk seperti selalu merasa sendiri dan terasingkan, merasa tidak
berharga dan kurang mampu bergaul dengan baik.

9
 Stress dan Depresi, seseorang yang sedang stress dan depresi biasanya
melakukan hal-hal diluar kewajaran, tanpa disadari apa yang dilakukan itu
malah memperparah keadaan.

2. Faktor Keluarga, penyebab penyalahgunaan narkoba juga bisa terjadi


karena keluarga. Diantaranya sebagai berikut:

 Broken Home, orang tua yang sering bertengkar atau bahkan sampai
terjadi perceraian sehingga menyebabkan kurangnya perhatian terhadap
anak dapat menimbulkan anak medapatkan tekanan batin, dan kekurangan
kasih sayang sehingga sering kali anak menghilangkan tekanan tersebut
dengan mencoba-coba narkotika.
 Kurangnya komunikasi dan keterbukaan, komunikasi dalam sebuah
kelurga sangat penting, jika komunikasi tidak berjalan baik maka tidak ada
keterbukaan antara orang tua dan anak.

3. Faktor Sosial, lingkungan dan pergaulan sosial juga sangat berpengaruh


terhadap kepribadian dan moral seseorang. Apabila seseorang yang bergaul
dengan teman yang buruk, maka ia akan terjerat dalam jaring-jaring
keburukan, begitu juga jika memiliki teman seorang pengedar atau pengguna
narkotika pasti akan terbawa ikut-ikutan.

4. Faktor Ekonomi, kemiskinan dan kesusahan masalah finansial, banyak


hutang atau sebagainya bisa menyebabkan seseorang mencari segala cara
untuk mendapatkan uang dan dapat menjadi faktor seseorang bekerja sebagai
pengedar narkotika atau tindakan kriminal lainnya. Orang-orang yang
menempati posisi seperti ini akan sangat mudah gelap mata, memaksanya
untuk melakukan tindakan di luar batas moral bersosial, terutama dalam hal
ini adalah mengedarkan narkotika.

D. Akibat Penyalahgunaan Narkotika

1. Bagi Diri Sendiri

10
a. Terganggunya fungsi otak

- berkurangnya daya ingat sehingga mudah lupa

- sulit berkonsentrasi

- bertingkah laku aneh, tidak dapat bertindak rasional dan impulsif

b. Intoksikasi(keracunan), yaitu suatu gejala yang timbul akibat pemakaian


narkotika dalam jumlah yang cukup berpengaruh pada tubuh dan perilakunya.
Gejalanya bergantung jenis, jumlah, dan cara penggunaan. Istilah yang sering
dipakai pecandu adalah pedauw, fly, mabuk, teler, high, dan sebagainya.

c.Overdosis, akibat penggunaan narkotika yang berlebihan atau dalam jumlah


yang besar dapat menyebabkan kematian karena terhentinya pernapasan yang
biasanya disebabkan oleh heroin, atau pendarahan otak yang disebabkan oleh
amfetamin, sabu.

d. Gangguan perilaku/mental-sosial, seseorang yang dikatan sebagai pengguna


narkotika biasanya akan memiliki sikap yang aneh dan terjadi perubahan mental.
Mereka biasanya memiliki sikap acuh tak acuh, sulit mengendalikan diri, mudah
tersinggung, marah, menarik diri dari pergaulan, hubungan dengan keluarga dan
sesama terganggu. Terjadi perubahan mental diantaranya, gangguan pemusatan
perhatian, motivasi belajar atau bekerja lebih dan paranoid.

e. Gangguan Kesehatan, yaitu kerusakan atau gangguan fungsi organ tubuh


seperti hati, jantung, paru, ginjal, kelenjar endokrim, alat reproduksi, penyakit
kulit, gigi berlubang dan lain-lain.

2. Bagi Keluarga

11
Kehidupan yang nyaman dan tenteram menjadi terganggu. Membuat
keluarga resah karena melihat anggota keluarganya ada yang menjadi seorang
pecandu. Keluarga akan merasa bersalah, tetapi juga sedih dan marah.

Orang tua yang memiliki anak seorang pecandu biasanya akan putus asa
karena masa depan anak tidak jelas. Anak putus sekolah atau menganggur, karena
dikeluarkan sekolah atau pekerjaan. Stres meningkat dan membuat kehidupan
ekonomi morat-marit. Pengeluaran uang meningkat karena pemakaian narkotika
atau karena harus berulang kali keluar masuk rumah sakit, bahkan mungkin
mendengkam di penjara. Keluarga harus menanggung beban sosial ekonomi yang
terjadi.

3. Bagi Masyarakat, Bangsa, dan Negara

Mafia perdagangan gelap selalu berusaha memasok narkotika. Terjalin


hubungan antara pengedar/bandar dan korban sehingga tercipta pasar gelap. Oleh
karena itu, sekali pasar terbentuk, sulit memutus mata rantai peredarannya.
Masyarakat yang rawan narkoba tidak memililiki daya tahan, sehingga
kesinambungan pembangunan terancam. Negara menderita kerugian karena
masyarakatnya tidak produktif dan tingkat kejahatan meningkat.

III. Pecandu

Kecanduan atau ketagihan adalah saat tubuh atau pikiran seseorang dengan
parahnya menginginkan atau memerlukan sesuatu agar bekerja dengan baik.
Seseorang disebut pecandu bila ia memiliki ketergantungan fisik dan
ketergantungan psikologis terhadap zat psikoaktif, contohnya alkohol, tembakau,
heroin, kafein, nikotin. Zat psikoaktif ini akan melintasi darah otak setelah
dicerna, sehingga mengubah kondisi kimia di otak secara sementara. Kecanduan
juga bisa dipandang sebagai keterlibatan terus-menerus dengan sebuah zat atau
aktivitas meskipunhal-hal tersebut mengakibatkan konsekuensi negative.

Kenikmatan dan kepuasanlah yang pada awalnya dicari, namun perlu


keterlibatan selama beberapa waktu dengan zat atau aktivitas itu agar seseorang

12
merasa normal. Saat kecanduan sesuatu, seseorang bisa sakit jika mereka tak
mendapatkan sesuatu yang membuat mereka kecanduan, namun kelebihan sesuatu
itu bisa menyebabkan kesehatan mereka menurun. Beberapa orang yang
merupakan pecandu ingin pergi ke dokter atau rumah sakit untuk menyembuhkan
kecanduannya, agar mereka tak lama kecanduan (ingin atau perlu) akan obat-
obatan. Para pakar psikologi sekarang ini memaksudkan kecanduan sebagai
ketergantungan psikologis yang abnormal pada beberapa hal berikut ini misalnya
judi,makanan, seks, pornografi, komputer, internet, kerja, olahraga, idola,
narkotika dan alkohol.

IV. Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba dan Alkohol

Cara pencegahan dan penanggulangan narkoba salah satunya dengan cara


penyuluhan , hal ini dilakukan untuk meminimalisir penggunaan narkoba. Salah
satu faktor yang berpengaruh terhadap penyalahgunaan NAPZA adalah
pengetahuan, dimana dalam suatu kondisi jika seseorang tahu bahwa hal yang
dilakukannya akan berakibat buruk terhadap dirinya maka orang tersebut
kemungkinan tidak akan melakukan hal tersebut (Methan, 2013). Pemerintah
sendiri telah membuat program pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan
peredaran gelap narkoba (P4GN) yang bertujuan untuk pemberdayaan segenap
potensi yang ada diseluruh lapisan masyarakat agar secara sadar melakukan
gerakan untuk menentang atau menolak penyalahgunaan dan peredaran gelam
narkoba.Program (P4GN) tidak hanya bersifat pencegahan bahaya
penyalahgunaan narkoba akan tetapi memiliki kegiatan penegakan hukum bagi
penyalahgunaan narkoba dan kegiatan rehabilitas bagi korban penggunaan
narkoba.

Upaya penanggulangan narkotika dapat di kelompokkan menjadi beberapa


cara,yaitu:

1. Preventif

13
Upaya ini di lakukan untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan narkotika
melalui jalur-jalur peredaran gelap dengan tujuan agar potensi kejahatan tidak
berkembang menjadi ancaman faktual.Adapun bentuk kegiatan yang di lakukan
seperti memperketat pengawasan tempat-tempat yang memungkinkan digunakan
untuk penyalahgunaan narkotika seperti diskotik,night club,cafe dan tempat
hiburan malam lainnya.

2. Represif

Upaya ini merupakan penindakan dan penegakkan hukum terhadap para pelanggar
dengan sanksi yang tegas dan konsisten,sehingga membuat jera.

3.Treatment atau rehabilitasi

Treatment dan rehabilitasi merupakan usaha untuk menolong,merawat dan


merehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba dalam lembaga tertentu sehingga
di harapkan para korban dapat kembali ke dalam lingkungan masyarakat atau
dapat bekerja dengan layak.

V. Studi Kasus Narkotika dan Alkohol

1. Seperti yang di beritakan oleh liputan6.com , Kasus pemerkosaan dan


pembunuhan Yuyun (14) pelajar SMP N 5 Padang Ulak Tanding yang terjadi
pada 2 April 2016 lalu dilakukan di Desa Kasie Kasubun, Kecamatan Padang
Ulak Tanding, Rejanglebong, Bengkulu oleh 14 tersangka, dimana 12 tersangka
sudah ditangkap polisi tercatat tujuh orang berstatus anak-anak dan lima lainnya
dewasa.

Praktisi kesehatan dan pengajar Fakultas Kedokteran Universitas


Indonesia (FKUI) Dr Ari F Syam mengatakan, kasus tragis yang menimpa Yuyun
(14) di Bengkulu harus dijadikan momentum untuk mengeluarkan kebijakan
pembatasan alkohol di daerah. "Kasus Yuyun menjadi pelajaran buat kita semua.
Pemerintah daerah harus membatasi dan melarang penjualan minuman beralkohol
di tengah masyarakat," kata Ari F Syam dalam keterangan tertulis yang diterima
di Jakarta, Jumat (6/5/2016). Dari studi kasus tersebut dapat kita ambil

14
kesimpulan bahwa ketika seseorang mengonsumsi alkohol akan melakukan
tindakan diluar akal sehat yang dapat merugikan orang lain dan diri sendiri.

2. Kisruh Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) kembali muncul, setelah Aa


Gatot, ketua terpilih Parfi tertangkap tangan berpesta narkoba setelah Kongres
Parfi ke-15 selesai, di kamar 1100 Hotel Golden Tulip, Mataram, NTB.

Selain melakukan aktifitas seperti bernyanyi, mereka yang bergabung di


padepokan Brajamusti ini disuguhi makanan khusus. Menurut Rensi Milano
kakak kandung Elma Theana, makanan yang diberikan berupa serbuk putih.
Kepada anggota padepokan tersebut Gatot menyebutnya sebagai asfat. "Dia bilang
itu bukan sabu tapi aspat. Aspat itu makanan jin katanya," kata Rency Milano saat
dihubungi wartawan, Kamis (1/9/2012). Menurut dokter Yuli, selaku Tim dokter
BNNP NTB, menjelaskan asfat merupakan suatu benda yang dibakar di
bohr/nampan kecil. Asap dari barang tersebut bisa membuat badan yang tidak fit
menjadi bugar.Apakah aspat sama dengan sabu, ataukah aspat hanya barang
serupa sabu. Yang jelas cara mengonsumsi ‘makanan jin’ ini sama persis dengan
sabu.

Dari kasus tersebut dapat kita lihat bahwa narkoba di salah gunakan untuk hal-hal
yang tidak baik dan menimbulkan ketergantungan bagi penggunanya.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Narkotika dan Alkohol sebenarnya bermanfaat untuk medis namun saat ini
penggunaaan narkotika dan alkohol disalahgunakan sehingga menimbulkan efek
ketergantungan bagi individu tersebut,selain itu dari penyalahgunaan Narkotika
dan alkohol dapat menimbulkan kejahatan atau kriminalitas lain. Pengaruh
penggunaan alkohol dan narkotika sangatlah buruk, baik dari segi kesehatan
pribadinya, maupun dampak sosial yang ditimbulkannya. Seseorang yang sedang
mengonsumsi alkohol ataupun narkotika biasanya akan memiliki sikap yang aneh
dan terjadi perubahan mental.

Faktor-faktor penyebab seseorang terlibat dalam penyalahgunaan alkohol


dan narkotika adalah individu (diri mereka sendiri) dan lingkungannya.
Masalah pencegahan penyalahgunaan alkohol dan narkotika bukanlah menjadi
tugas sekelompok orang saja, melainkan adalah tugas kita bersama.

16
DAFTAR PUSTAKA

Buku

Joewana, Satya. 1989. Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Penggunaan Zat
Psikoaktif: Penyalahgunaan Napza/Narkoba. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Martono, Lydia H dan Satya Joewana.2006. Pencegahan dan Penanggulangan
Penyalahgunaan Narkoba. Jakarta: Balai Pustaka
Soedjono. 2000. Patologi Sosial. Bandung: Alumni
Soekanto. Soerjono. 2004. Sosiologi Keluarga. Jakarta: Asdi Mahasatya
Soekdy. 2002. Menyiram Bara Narkoba. Jakarta: Dyatama Milenia
Sodarsono. 2012. Kenakalan Remaja. Jakarta: Rinaka Cipta
Internet
Eleanora, Fransiska Novita. 2011. Jurnal Hukum, Bahaya Penyalahgunaan
Narkoba Serta Usaha Pencegahan dan Penanggulanagnnya (Suatu
Tinjauan
Teoritis).http://undana.ac.id/jsmallfib_top/JURNAL/HUKUM/HUKUM
%202011/203-358-1-SM.pdf. (Diakses tanggal 16 September 2016, pk.
10.13 WIB).
Jenis-Jenis Narkotika Menurut Undang-Undang No 35 Tahun 2009. http://bnnp-
diy.com/posting-94-jenisjenis-narkotika-menurut-undang-undang-no-35-
tahun-2009.html. (Diakses tanggal 16 September 2016, pk 13.20 WIB).
Website
http://news.okezone.com/read/2016/05/06/337/1381717/kasus-pemerkosaan-
yuyun-momentum-batasi-alkohol. (Diakses tanggal 16 September 2016, pk 15.57
WIB).
http://news.liputan6.com/read/2603241/aa-gatot-pakai-narkoba-bnn-diminta-
periksa-urine-anggota-parfi. (Diakses tanggal 16 September 2016, pk 14.00 WIB).
Undang-undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt50f7931af12dc/keterkaitan-uu-
narkotika-dengan-uu-psikotropika. (Diakses tanggal 16 September 2016, pk.
11.21 WIB).

17

Anda mungkin juga menyukai