Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PATOLOGI SOSIAL

MINUMAN KERAS
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Patologi Sosial
Dosen Pengampu: Nur Fitriyani Hardi, M.Psi
NIP. 19900327 201903 2 016

Disusun oleh:
Safina Ramadhani 20102020006
Dinta Mahendra 20102020010
Iis Anisah 20102020014
Muhammad Irfan Gunawan 20102020067
Mutiara Tresna Dewi 20102020076

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana atas rahmat dan
anugerah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Patologi Sosial ini dengan judul
“Minuman Keras”. Sholawat beserta salam semoga senantiasa tercurah limpahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari
kegelapan menuju kehidupan yang terang benderang.

Kami sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah Patologi Sosial ini
dengan pembahasan “Minuman Keras“ . Tak lupa kami sampaikan banyak terimakasih
kepada pihak-pihak yang atas keterlibatannya kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan kami, makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah dengan pembahasan “Minuman Keras”.

Demikian yang dapat kami sampaikan, kami selaku penyusun menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan dan materi
didalamnya. Kami mengharapkan kritik dan saran pembaca untuk penyempurnaan
makalah-makalah kami selanjutnya.

Kuningan, 09 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 1

C. Tujuan 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Minuman Keras 2

B. Penyebab Seseorang Remaja Mengkonsumsi Minuman Keras 3

C. Alternatif Pemecahan Masalah Kepada Seseorang Remaja yang

Mengkonsumsi Minuman Keras 4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan 6

B. Saran 6

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa remaja ini adalah suatu tahapan kehidupan yang bersifat perlihan dan
sangat rentan terhadap terhadap pengaruh-pengaruh negatif dari lingkungan maupun
pergaulan. Namun harus kita akui bahwa masa remaja adalah masa yang amat baik
untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki. Dalam perkembangan remaja
sendiri dalam emosi lebih kepada keinginan untuk selalu mencoba sesuatu yang
dilihatnya, bertanya tentang dirinya, memilih untuk kepercayaan. Penyimpangan yang
biasa dilakukan oleh para remaja di berbagai daerah termasuk di pedesaan adalah
minum-minuman keras (miras), yang dapat memabukkan. Banyak sekali minuman
yang dapat memabukkan baik yang dibuat secara tradisional maupun secara modern,
banyak beredar dalam masyarakat luas.
Minuman keras ialah segala jenis minuman yang memabukkan, sehingga
dengan meminumnya menjadi hilang kesadarannya, yang termasuk minuman keras
seperti arak (khamar) minuman yang banyak mengandung alcohol, seperti wine,
whisky brandy, sampagne, malaga dan lain-lain. Minuman beralkohol adalah
minuman yang mengandung etanol. Etanol adalah bahan psikoaktif dan konsumsinya
menyebabkan penurunan kesadaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu minuman keras ?
2. Apa faktor penyebab seseorang remaja mengkonsumsi minuman keras ?
3. Bagaimana alternatif pemecahan masalah kepada seseorang remaja yang
mengkonsumsi minuman keras ?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu minuman keras
2. Mengetahui faktor penyebab seseorang mengkonsumsi minuman keras
3. Mengetahui alternatif pemecahan masalah kepada seseorang pengkonsumsi
minuman keras

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Minuman Keras

Khamar sudah lazim dikenal dengan minuman keras, minuman beralkohol,


atau minuman yang memabukkan. Minuman ini sudah dikenal dan dikonsumsi
sejak sebelum Alquran diturunkan. Meskipun begitu, tidak ada satu agamapun
yang memberikan penjelasan kedudukan yang jelas tentang khamar pada saat itu.
hingga ada yang menggunakannya sebagai obat, sebagai sebuah minuman
adat/kebiasaan, sebagai minuman dalam sebuah pesta, juga dalam ritual
penyembahan.

Sedangkan secara istilah syariat khamar diartikan langsung oleh Rasulullah


saw dan juga sahabat seperti Umar bin Khattab, sebagai segala sesuatu yang
menghalangi atau menutupi akal atau istilah yang biasa dipakai dan dipahami
adalah yang memabukkan. Dalam riwayat Muslim, dari Abdullah bin Umar bahwa
Rasulullah saw bersabda, “setiap yang memabukkan itu khamar, dan setiap khamar
itu haram, barang siapa yang meminumnya di dunia dan dia belum bertaubat
hingga mati dalam kebiasaan meminum khamar, maka ia tidak akan meminumnya
di akhirat”.

Umar bin Khattab pernah menyampaikan dalam sebuah khutbah, bahwa,


“khamar adalah semua yang menutupi akal dan pikiran. Kemudian dikarenakan
setiap buah atau biji-bijian yang diolah untuk menjadi khamar pasti menghasilkan
alkohol, maka khamarjuga dikenal sebagai minuman beralkohol. Dalam ilmu
kimia alkohol/alkanol adalah nama yang umum untuk senyawa organic, yang
memiliki gugus hidroksil (-OH) yang terkait pada atom karbon, yang ia sendiri
terikat pada atom hydrogen atau karbon lain, alkohol yang biasa dijumpai pada
minuman keras adalah ethyl alcohol atau disebut juga etanol, dengan rumus kimia
C2H5OH, namun biasanya lebih sering disebut sebagai alcohol saja. Kata alkohol
berasal dari bahasa Arab, “al-ku-hul” dan al-‘kuhl’, yang artinya mengacu pada
bubuk antimony (bahan celak mata). Webster’s New World Dictionary
mendefinisakan alcohol sebagai, “suatu cairan yang tidak berwarna, mudah

2
menguap, pedas atau tajam, cairan(C2H5OH), yang dapat terbakar seperti bensin,
digunakan di industry dan dalam obat, elemen memabukkan dari minuman whisky,
anggur, bir, dan minuman keras berfermentasi atau sulingan lainnya.

B. Penyebab Seseorang Remaja Mengkonsumsi Minuman Keras


a) Faktor Eksternal
 Faktor Lingkungan.
1. Remaja selalu mempunyai sifat selalu ingin tahu segala sesuatu yang
belum atau kurang diketahui dampak negatifnya. Karena kesibukan orang
tua maupun keluarga dengan kegiatannya masing-masing atau akibat
broken home.
2. kurang kasih sayang, dalam hal ini keluarga memang menjadi lingkungan
pendidikan utama dan paling pertama untuk mendidik anak menjadi orang
yang berperilaku baik di masyarakat. Sehingga di sini, anak memerlukan
pendampingan dan dukungan yang baik dari orang tua dan keluarga. maka
dalam kesempatan tersebut kalangan remaja berupaya mencari pelarian
dengan cara minum-minuman keras.
3. Sebagai ungkapan rasa kasih sayang terhadap anaknya terkadang orang
tua memberikan fasilitas dan uang yang berlebihan. Namun hal tersebut
disalah gunakan untuk memuaskan segala keinginan dirinya antara lain
berawal dari minum-minuman keras.
4. Kurangnya Pemahaman Agama
Dalam hal ini orang tua perlu memberikan pendidikan agama yang baik
kepada anak sedari dini. Sebab, melalui pendidikan agama anak bisa
mendapatkan nilai-nilai moral yang berlaku di masyarakat. Dengan
begitu, anak mengerti hal-hal apa saja yang mempunyai nilai kebaikan dan
serta yang bersifat merusak dan perlu dihindari. Jika pendidikan agama
tidak dapat ditanamkan ada anak dengan baik, maka anak akan merasa
kesulitan dalam menjalankan peranan di masyarakat.
5. Pengaruh Lingkungan Sekitar
Di sini, teman sepermainan atau sebaya memberikan peranan penting bagi
setiap remaja yang sedang berkembang. Seorang anak yang berada pada

3
lingkungan pertemanan buruk maka tentu akan mendapat banyak
pengaruh perilaku buruk.

Sebaliknya, anak dengan lingkungan pertemanan baik dan suportif tentu


dapat saling membantu dan memberikan pengaruh baik satu dengan yang
lain. Hal ini tentu perlu menjadi perhatian setiap orang tua.
b) Faktor Internal
 Faktor Kepribadian
 Rendah diri dalam pergaulan masyarakat, karena tidak dapat
mengatasi perasaan tersebut maka untuk menutupi kekurangan dan
agar dapat menunjukkan eksistensi dirinya. Maka menyalah gunakan
minuman keras sehingga dapat merasa mendapatkan apa yang
diangan-angankan antara lain lebih aktif, lebih berani dan
sebagainya.
 Emosional, emosi remaja pada umumnya masih labil apabila pada
masa pubertas, pada masa tersebut biasanya ingin lepas dari ikatan
aturan - aturan yang diberlakukan oleh orang tua untuk memenuhi
kehidupan peribadinya, sehingga hal tersebut menimbulkan konflik
pribadi. Dalam upaya untuk melaksanakan konflik pribadi tersebut ia
mencari pelarian dengan minum-minuman keras dengan tujuan untuk
mengurangi ketagihan dan aturan yang diberikan oleh orang tua.
C. Alternatif Pemecahan Masalah Kepada Seseorang Remaja yang
Mengkonsumsi Minuman Keras
1. Pemberian edukasi secara masif terkait bahaya miras oplosan, yaitu bisa
melalui media massa seperti TV, dalam bentuk iklan atau dalam acara yang
diminati remaja, bisa juga dengan melibatkan tokoh masyarakat, tokoh
agama, serta tokoh dalam komunitas remaja.
2. Penguatan fungsi keluarga, misalnya dengan menghidupkan program
semacam PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga). Edukasi mengenai
keberfungsian keluarga dapat diberikan kepada orang tua, terutama ibu,
melalui program tersebut.

4
3. Pengupayaan untuk menutup peluang bagi pengaruh negatif masuk dalam
kehidupan remaja. Keinginan remaja untuk diakui dan dilihat hebat bisa
diarahkan pada kegiatan positif.
4. Pengupayaan untuk meningkatkan persepsi keterancaman remaja terhadap
miras oplosan, yaitu dengan melakukan razia tempattempat nongkrong
remaja secara rutin dan penegasan sanksi terhadap mereka yang
mengonsumsi miras oplosan.
5. Pengupayaan untuk mempersulit remaja mengakses miras oplosan, yaitu
dengan membatasi ruang gerak pembuat, pengedar, dan penjual miras
oplosan. Upaya konkrit yang bisa dilakukan, yaitu melakukan razia tempat-
tempat penjualan miras oplosan secara rutin, penegasan sanksi terhadap
pembuat, pengedar, dan penjual miras oplosan, serta memperketat
pengawasan penjualan alkohol.

Kelima alternatif ini, apabila dilakukan dengan konsisten, akan dapat


memperkecil faktor perilaku berisiko remaja terhadap minuman keras.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Khamar dikenal dengan minuman keras, minuman beralkohol, atau minuman
yang memabukkan. Faktor penyebabnya dari dalam diri sendiri dan dari
lingkungan. Faktor dari diri sendiri meliputi kepribadian remaja yang lemah
seperti rasa rendah diri, minder, atau tertutup sehingga mencari kesenangan dan
pelampiasan dengan minuman keras atau narkoba. Faktor lingkungan meliputi
lingkungan sekitar remaja seperti orang tua, teman sebaya (kelompok) dan
masyarakat. Apabila remaja tidak mendapatkan pola asuh yang baik, kasih sayang
dan perhatian dari orang tua atau keluarganya biasanya akan mencari pelampiasan
ke kelompok sebayanya. Ada beberapa alternatif untuk mengurangi faktor
perilaku remaja terhadap minuman keras. Apabila alternatif dilakukan dengan
konsisten maka akan dapat memperkecil faktor perilaku remaja terhadap minuman
keras.
B. Saran
Kami menyadari dalam membuat makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik
dari penulisan maupun kata atau kalimat. Kami mohon agar pembaca sekalian
dapat memberikan saran yang membangun untuk kelompok kami agar bisa
berkembang lebih baik dalam membuat makalah.

6
DAFTAR PUSTAKA

Nurbiyati, Titik dan Arif Widyatama. 2014. “Sosialisasi Bahaya Minuman Keras Bagi
Remaja.” Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan. 3(03)
https://journal.uii.ac.id/ajie/article/view/7831/6843 diakses pada tanggal 09 November
2021.

Prasasti, Suci. 2017. “Kenakalan Remaja dan Faktor Penyebabnya” Seminar Nasional
Bimbingan dan Konseling. 1(1).
http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/SNBK/article/view/110 diakses pada tanggal
09 November 2021.

Winurini, Sulis. 2018. “Remaja dan Perilaku Berisiko Terhadap Minuman Keras
(MIRAS) Oplosan.” Info Singkat. X(08).
http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info%20Singkat-X-8-II-P3DI-April-
2018-217.pdf diakses pada tanggal 09 November 2021.

Anda mungkin juga menyukai