“GANGGUAN MENTAL”
Oleh Kelompok 4 :
1. Milinia J. Pongai
2. Mutiara P.F Rawung
3. Graciela Mamahit
4. Ferendita Manatar
5. Ferni Manopo
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktunya,walaupun pada saat ini kami semua
berkomunikasi lewat mediasosial untuk pembuatan makalah ini karena
Pandemic Corona-19 saat ini tapi kami bersyukur Tuhan masih memberikan
kesehatan & kesempatan untuk kami semua
Terima Kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman kelompok yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa
disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap makalah ini bisa menambah pengetahuan bagi para
pembaca. Namun terlepas dari itu semua, kami memahami bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan
kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar.................................................................... 2
Daftar Isi............................................................................... 3
Bab I “Pendahuluan”
A. Latar Belakang.......................................................................... 4
B. Rumusan Masalah..................................................................... 5
C. Tujuan Pembelajaran................................................................ 5
Bab II “Pembahasan”
A. Kesimpulan..................................................................................... 12
B. Saran............................................................................................... 12
C. Sumber Artikel................................................................................ 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyimpangan sosial merupakan suatu perilaku yang tidak sesuai dengan tata
kelakuan di dalam masyarakat, sehingga seseorang yang melanggarnya akan
dianggap sebagai pelanggar dan harus dihukum sesuai dengan ketentuan yang
sudah berlaku. Dalam kamus besar bahasa Indonesia perilaku menyimpang
diartikan sebagai tingkah laku,perubahan,atau tanggapan seseorang terhadap
lingkungan yang bertentangan dengan norma-norma dan hukum yang berlaku
di dalam masyarakat. Dalam kehidupan masyarakat,semua tindakan manusia
dibatasi oleh aturan untuk berbuat dan berperilaku sesuai dengan sesuatu yang
dianggap baik oleh masyarakat. Namun di tengah kehidupan masyarakat
dewasa ini seringkali kita temukan tindakan-tindakan atau perilaku remaja
(siswa) bertentangan dengan norma hukum bahkan untuk tidak segan-segan
untuk melanggar aturan hukum. Penyimpangan terhadap norma-norma atau
nilai-nilai masyarakat semakin memprihatinkan. Secara sosiologis,remaja
(siswa) pada umumnya memang sangat rentan terhadap pengaruh-pengaruh
eksternal. Karena proses pencarian jati diri,mereka mudah sekali terombang-
ambing,masih merasa sulit menentukan tokoh panutannya. Mereka juga
mudah terpengaruh oleh gaya hidup masyarakat di sekitarnya. Sebab kondisi
kejiwaannya masih labil.
4
B. Rumusan Masalah
1) Apa itu perilaku menyimpang ?
2) Apa itu Gangguan Mental dalam perilaku menyimpang ?
3) Apa dampak dalam perilaku menyimpang ?
C. Tujuan Pembelajaran
1) Mengetahui apa itu perilaku menyimpang
2) Mengetahui apa itu Gangguan Mental dalam perilaku menyimpang
3) Mengetahui dampak dalam perilaku menyimpang
5
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam ilmu sosiologi, terdapat 2 teori umum yang membahas tentang perilaku
menyimpang, yaitu teori hubungan diferensiasi dan teori labeling.
Dalam teori hubungan diferensiasi, seorang sosiolog asal Amerika Serikat, Edwin
H. Sutherland, menyatakan bahwa penyimpangan dapat terjadi setelah seseorang
berinteraksi dengan lingkungan sosial dan mempelajari hal apa saja yang
dianggap normal dan menyimpang, kemudian melakukan perilaku menyimpang
tersebut.
Sementara itu, teori labeling yang dikemukakan oleh Edwin M. Lemert juga
menjelaskan bahwa seseorang dapat melakukan perilaku menyimpang akibat
adanya proses labeling atau stigma dari orang-orang di sekitarnya, kemudian
orang yang terstigma tersebut akan berperilaku sesuai label atau stereotip negatif
yang melekat.
Ada banyak contoh perilaku menyimpang dari sisi sosiologi, misalnya seorang
anak menjadi berperilaku menyimpang setelah bergaul dengan teman-teman yang
memiliki perilaku serupa atau ketika seseorang masuk penjara dan menjadi napi,
kemudian setelah keluar dari penjara ia menjadi berperilaku menyimpang.
6
B. Ciri-Ciri Perilaku Sosial Menyimpang
7
Dysfunction atau ketidakmampuan untuk beraktivitas normal
Saat seseorang berkabung, kecenderungan untuk menarik diri dari
lingkungan selama beberapa waktu adalah sesuatu yang wajar. Namun,
tidak demikian halnya pada penderita depresi.
Penderita depresi dapat menarik diri dari rutinitas dan orang-orang di
sekitarnya secara berkelanjutan. Perilaku tersebut dapat dikatakan
menyebabkan disfungsi dalam kehidupan sehari-hari penderitanya.
Danger atau perilaku yang membahayakan
Perilaku yang membuat seseorang membahayakan orang lain atau dirinya
sendiri juga termasuk perilaku menyimpang. Contohnya, memiliki
keinginan atau percobaan bunuh diri. Ini merupakan gejala berat dari
gangguan kejiwaan yang memerlukan penanganan dokter secara
menyeluruh.
8
C. Gangguan Mental penyebab terjadinya perilaku menyimpang
Banyak orang yang tampil perlente, kaya, dan pintar bahkan menduduki jabatan
penting dalam pemerintahan. Namun kondisi ini bukanlah jaminan bahwa
orangnya sungguh-sungguh sehat lahir batin. Karena kalau memang sudah sehat
lahir batin, maka mustahil orang akan berprilaku menyimpang. Misalnya
mengambil sesuatu yang bukan miliknya, baik untuk memperkaya diri maupun
keluarganya. Mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang bersifat tebar kebencian
dan memecah belah atau apapun yang bersifat negatif. Orang yang sehat lahir batin
akan tercermin dari tutur kata dan prilaku dalam kesehariannya.
Kalau mengacu pada kriteria tentang arti dan makna manusia sehat menurut World
Health Organization, maka salah satu point yang perlu digaris bawahi dari seluruh
paparan tentang kriteria sehat menurut Badan Kesehatan Dunia ini adalah
seseorang atau manusia itu baru dapat dikatakan sehat, bila kondisinya sehat lahir
dan batin serta mampu hidup berinteraksi dan bertetangga dengan baik.
9
D.Faktor Penyebab Perilaku Menyimpang
Di luar itu, perilaku menyimpang jusa bisa disebabkan oleh masalah psikologis
yang diderita. Berikut ini adalah beberapa jenis gangguan mental yang dapat
membuat penderitanya melakukan perilaku menyimpang :
Demensia
Skizofrenia
Obsesive compulsive disorder (OCD)
Autisme
ADHD
Gangguan mood,seperti gangguan bipolar dan depresi
Pada intinya, perilaku menyimpang perlu diwaspadai dan ditangani jika sudah
menimbulkan kerugian bagi pelakunya atau orang lain. Jika Anda atau orang yang
Anda kenal menunjukkan tanda-tanda penyimpangan perilaku, sebaiknya
periksakan ke psikiater agar penanganan dapat dilakukan secara tepat.
10
Untuk menentukan penyebab mengapa seseorang melakukan perilaku
menyimpang, dokter dapat melakukan pemeriksaan kejiwaan untuk menentukan
apakah perilaku tersebut muncul akibat adanya gangguan mental.
Dalam menyikapi orang yang terkena penyimpangan sosial ini ada 2 macam yaitu:
Sikap positif dan negatif.
1) Sikap Positif
Sikap positif bukan berarti membenarkan begitu saja penyimpangan sosial.
Sikap positif merupakan sikap yang dianggap wajar atau sesuai dengan
peristiwa yang terjadi, sikap seperti ini bisa dibangun dengan kesanggupan
menahan emosi dan memakai akal sehat dalam menghadapi penyimpangan
sosial.Sikap positif dapat dilihat melalui simpati seseorang terhadap pelaku
penyimpangan sosial, simpati merupakan sikap menaruh perhatian terhadap
si penderita. Sikap simpati membuat seseorang sanggup memahami
pandangan atau situasi pelaku penyimpangan sosial.
2) Sikap Negatif
Sikap negatif merupakan sikap yang tidak peduli sama sekali terhadap
adanya penyimpangan sosial. Contoh, Akmal adalah teman sebangku Teguh,
ketika ulangan tiba Teguh menyontek dan Akmal mengetahuinya, akan
tetapi si Akmal pura-pura tidak tahu dan tak peduli.
11
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
Pada dasarnya setiap individu mempunyai latar belakang yang berbeda, hal itulah
yang kemudian menimbulkan tindakan-tindakan yang berlawanan dan tidak semua
individu mampu mengidentifikasi nilai dan norma yang sudah berlaku di
masyarakat. Demikian akhir dari penulisan ini. Semoga karya ini bermanfaat bagi
penulis dan intelektual Mahasiswa Psikologi UNIMA. Semoga apa yang telah kita
buat dapat terealisasikan, dan bisa dijadikan contoh untuk kedepannya.
Sumber Teori
https://www.alodokter.com/tanda-khas-perilaku-menyimpang-yang-perlu-mendapat-perhatian-khusus
https://www.kompasiana.com/tjiptadinataeffendi21may43/5964279b2bbb134b986394f2/gangguan-
mental-penyebab-terbesar-terjadinya-penyimpangan-prilaku?page=1
https://alihamdan.id/penyimpangan-sosial/
12