PSIKOLOGI KLINIS
Tentang
Oleh:
Kelompok 1
Zakiah 2015040097
Dosen Pengampu:
1443 H / 2022M
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Karena atas nikmat dan
karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Judul dari
makalah “Normal dan Abnormal Dalam Psikologi” makalah ini disusun dengan
tujuan untuk memenuhi syarat dari salah satu tugas mata kuliah “Psikologi Klinis”
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada dosen matakuliah yang bersangkutan, atas bimbingannya. Penulis merasa
dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan, baik dalam kemampuan
penulis pada penerapan penulisan maupun materi, maka dari itu kami selaku penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun, agar dalam penulisan
selanjutnya bisa lebih baik. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat berguna
bagi penulis dan pihak lain yang berkepentingan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………1
A. Latar Belakang………………………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………..1
C. Tujuan Masalah……………………………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………….3
C. Faktor Abnormalitas…………………………………………………………..8
A. Kesimpulan………………………………………………………………….16
B. Saran………………………………………………………………………...16
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku Abnormal adalah bagian dari kenyataan yang kita hadapi
dalam kehidupan ini. Baik didasari ataupun tidak, perilaku abnormal banyak
terjadi disekitar kita. Ia dapat berbentuk perilaku-perilaku yang jarang
dilakukan, tidak sesuai dengan norma, menyebabkan stress pribadi, tidak
diharabkan disfungsi perilaku (Davinson, Neale, dan Kring,2004). Sayangnya
masyarakat masih kurang memahami perilaku abnormal tersebut, sehingga
perilaku-perilaku abnormal ada sering dipahami secara keliru. Salah satu
perilaku abnormal yang kurang begitu dikenal dan dipahami masyarakat
adalah gangguan bipolar. American Psychology Association (2000)
mendefinisikan gangguan bipolar sebagai gangguan yang disertai satu atau
lebih episode manic atau hipomanik. Berbagai macam neurologis saat ini telah
dipahami sebagai terganggunya fungsi otak akibat pengaruh fisik atau
kimiawi dan seringkali melibatkan segi psikologi atau tingkah laku.
Fungsi otak yang kuat bergantung pada efisiensi sel saraf atau neuron
untuk mentransmisikan suatu pesan melalui synaps ke neuron berikutnya
dengan menggunakan zat kimia yang disebut neurotransmiter. Dengan
ketidakseimbangan bio kimia inilah yang mendasari perspektif biologis
munculnya tingkah laku abnormal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Perilaku Normal dan Abnormal Dalam
Psikologi?
2. Apa saja Penyebab Perilaku Abnormal?
3. Apa saja Faktor Abnormalitas?
4. Apa saja Karakteristik Perilaku Abnormal?
1
5. Apa saja Jenis-jenis Perilaku Abnormal?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Normal dan Abnormal
dalam Psikologi?
2. Untuk mengetahui apa saja Penyebab Perilaku Abnormal?
3. Untuk mengetahui apa saja Faktor abnormalitas?
4. Untuk mengetahui apa saja Karakteristik Perilaku Abnormalitas?
5. Untuk mengetahui apa saja Jenis-jenis Perilaku Abnormal?
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pendekatan Kuantitatif
2. Pendekatan Kualitatif
3
berlebihan hingga menjerit-jerit pada mereka yang sedang mengalami
kehilangan seseorang di suatu lingkungan budaya. Jadi, batas antara normal
dengan abnormal bukan dilihat sebagai dua kutub yang berlawanan,
melainkan lebih berada dalam satu kontinum sehingga garis yang
membedakan sangatlah tipis.
4
menjadi terganggu sesudah mengalami kekecewaan berat ditinggalkan oleh
tunangannya. Contoh lain seorang pria setengah baya yang menjadi terganggu
karena kecewa berat sesudah bisnis pakaiannya bangkrut.
a. Faktor Biologis
5
sehari – hari seperti kelainan gen, kurang gizi, penyakit dsb. Pengaruh –
pengaruh faktor biologis lazimnya bersifa menyeluruh. Artinya
mempengaruhi seluruh aspek tingkah laku, mulai dari kecerdasan sampai daya
tahan terhadap stress.
b) Deprivasi Parental
2) Kurangnya perhatian dari pihak orang tua kendati tinggal bersama orang
tua di rumah.
Hubungan patogenik adalah hubungan yang tidak serasi, dalam hal ini
hubungan antara orang tua dan anak yang berakibat menimbulkan masalah
atau gangguan tertentu pada anak.
6
Struktur keluarga sangat menentukan corak komunikasi yang
berlangsung diantara para anggotanya. Struktur keluarga tertentu melahirkan
pola komunikasi yang kurang sehat dan selanjutnya muncul pola gangguan
perilaku pada sebagian anggotanya. Ada empat struktur keluarga yang
melahirkan gangguan pada para anggotanya:
4. Keluarga yang tidak utuh. Keluarga dimana ayah / ibu yang tidak ada di
rumah, entah karena sudah meninggal atau sebab lain seperti perceraian, ayah
memiliki dua istri dll.
e) Stress berat
2) Konflik nilai.
7
c. Faktor – Faktor Sosiokultural
C. Faktor Abnormalitas
5. Psikosis sifilitik
1. Kekurangan nutrisi
2. Infeksi
8
3. Luka
4. Keracunan
5. Menderita penyakit
6. Menderita psikosis
1. Pengalaman traumatik
4. Kekurangan nutrisi
5. Faktor psikologis
1. Kejarangan statistic
9
Salah satu aspek perilaku abnormal adalah perilaku tersebut jarang
ditemukan. Perkataan yang mengungkapkan bahwa seseorang dianggap
normal adalah orang tersebut tidak menyimpang jauh dari rata-rata pola trait
atau perilaku tertentu.
2. Pelanggaran norma
3. Distress pribadi
10
sesuai agar dapat digolongkan sebagai perilaku abnormal. Sebab tidak semua
perilaku abnormal yang sesuai dengan satu criteria, juga akan sesuai untuk
criteria yang lainnya.
1. Gangguan Kecemasan
Sebagian besar kita merasa cemas dan tegang bila menghadapi situasi
yang mengancam dan menekan. Persaan ini merupakan reaksi yang normal
terhadap stress. Kecemasan dianggap abnormal bila terjadi dalam situasi yang
oleh kebanyakan orang dapat diatasi dengan mudah. Gangguan kecemasan
mencakup sekelompok gangguan dimana rasa cemas merupakan gejala utama
(kecemasan merata dan gangguan panik) atau kecemasan dialami bila individu
berupaya mengendalikan perilaku maladaptif tertentunya (fobia dan obsesi
kompulsif). Gangguan kecemasan merata dan Gangguan Panik
11
bergetar,kepusingan, dan rasa muak. Semua ini akibat dari aktifnya bagian
simpatetik sistem saraf otonomik.
4. Fobia
6. Gangguan afektif
12
(girang yang tidak wajar) yang parah atau dapat berganti-ganti antara saat-saat
depresi atau manik (girang yang tidak wajar) yang parah dan dapat berganti-
ganti antara saat-saat depresi atau saat-saat panik. Perubahan suasana hati
semacam ini mungkin saja sangat parah sehingga individu tersebut perlu
dirumahsakitkan.
7. Episode manik
9. Gangguan Kepribadian
13
Gangguan kepribadian merupakan cara-cara yang tidak dewasa dan
tidak wajar dalam mengatasi stress atau memecahkan masalah. Sifat-sifat
tersebut biasanya muncul pada masa remaja dan dapat berlangsung sepanjang
hidup.
10. Skizofrenia
a. Kekacauan kepribadian
b. Distorsi realita.
c. Ketidakmampuan untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari.
a. Cenderung menyendiri.
Ciri-ciri Skisofrenia :
14
mengambil makna.Pembicaraan para penderita ini tidak relevan, tidak ada
ujung pangkalnya.
2. Kekacauan Persepsi.
Dalam fase yang akut seringkali dilaporkan bahwa dunia tampak lain
bagi penderita tersebut. Ketidakmampuan memahami sesuatu sebagai suatu
keseluruhan.
3. Kekacauan Afektif.
Penderita dengan tahap akut dalam proses pikiran dan persepsi yang
menyimpang disertai pula dengan berbagai delusi. Delusi yang paling umum
adalah keyakinan bahwa kekuatan eksternal mencoba mengendalikan pikiran
dan tindakan orang tersebut. Halusinasi dapat terjadi sendiri atau merupakan
bagian dari keyakinan.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kita perlu memahami perilaku Abnormal seseoang, sebab “ orang
berperilaku abnormal” biasanya tampak di dalam kelas dan dia menampakkan
perilaku bermasalah itu dalam keseluruhan interaksinya denga lingkungan.
Perilaku Abnormal adalah bagian dari kenyataan yang kita hadapi dalam
kehidupan ini. Baik didasari ataupun tidak, perilaku abnormal banyak terjadi
disekitar kita. Ia dapat berbentuk perilaku-perilaku yang jarang dilakukan,
tidak sesuai dengan norma, menyebabkan stress pribadi, tidak diharabkan
disfungsi perilaku (Davinson, Neale, dan Kring,2004). Fungsi otak yang kuat
bergantung pada efisiensi sel saraf atau neuron untuk mentransmisikan suatu
pesan melalui synaps ke neuron berikutnya dengan menggunakan zat kimia
yang disebut neurotransmiter. Dengan ketidakseimbangan bio kimia inilah
yang mendasari perspektif biologis munculnya tingkah laku abnormal.
B. Saran
Saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi perbaikan
makalah ini. Bagi para pembaca dan rekan-rekan lainnya, jika ingin
menambah wawasan dan ingin mengetahui lebih jauh maka kami
mengharapkan dengan rendah hati agar membaca buku-buku ilmiah yang
berkaitan dengan makalah ini
16
DAFTAR PUSTAKA
Nevid, Jeffrey S., dkk. 2005. Psikologi Abnormal, Jakarta : PT Gelora Aksara
Pratama
17