Anda di halaman 1dari 13

TUGAS 1

PSIKOLOGI ABNORMAL

“Konsep Dasar Normal dan Abnormal”

DOSEN

Dr. Dina Sukma, S.Psi., M.Pd.

Oleh

Nama: Elsa Astya Maretta

NIM: 18006016

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah Subhanahuwata’ala karena berkat rahmat-
Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Dasar Normal dan
Abnormal”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas dari mata kuliah Psikologi
Abnormal.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya, terkhususnya untuk dosen
kami dosen pengampu kami yaitu ibu Dr. Dina Sukma, S.Psi., M.Pd.
Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Padang, Februari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………….. ……... i


DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….... ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………... 1
A. Latar Belakang………………………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….. 2
C. Tujuan………………………………………………………………………… 2
BAB II TEKNIK DESENSITISASI…………………………………………………….. 4
A. Pengertian Psikologi Abnormal………………………………………………. 4
B. Pengertian Abnormal…………………………………………………………. 5
C. Pengertian Normal…………………………………….……………………… 5
D. Karakteristik Normal…………………………………………………………. 5
E. Karakteristik Abormal………………………………………………………... 6
F. Ruang Lingkup Kajian Abnormal……………………………………………. 7

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………… 9


A. Kesimpulan…………………………………………………………………… 9
B. Saran………………………………………………………………………….. 9
KEPUSTAKAAN………………………………………………………………………... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia dan tingkah lakunya memiliki banyak keunikan. Tingkah laku yang
muncul memberikan dampak bagi diri sendiri dan juga orang lain. Masing-masing
orang tingkah laku yang muncul memmiliki sebab yang berbeda-beda, oleh karena itu
harus di perhatikan segala perilaku atau tingkah lakunya untuk mengatahui normal atau
abnormal perilaku orang tersebut.
Tingkah laku yang normal adalah bentuk tingkah laku yang serasi dan tepat yang
bisa di terima oleh masyarakat pada umumnya.tingkah laku pribadi yang normal
tersebut, yaitu sikap hidup atau memiliki attitude sesuai dengan pola kelompok
masyarakat tempat individu berada, sehingga tercapai satu relasi interpersonal dan
intersosial yang memuaskan. Pribadi yang normal secra relative dekat dengan integrasi
jasmaniah dan rohaniah yang ideal, kehidupan psikis bersifat stabil, tidak banyak
memendam konflik batin, tenang, dan jasmaninya sehat.
Perilaku abnormal adalah suatu perilaku yang menunjukan aspek kepribadian, aspek
perilaku yang dapat langsung diamati. Menunjuk pada perilaku maladaptif yaitu setiap
perilaku yang mempunyai dampak merugikan bagi individu atau masyarakat. Memiliki
gangguan mental pada semua bentuk perilaku abnormal mulai dari yang ringan sampai
yang terberat. Mencakup penyakit jiwa yakni mengalami gangguan-gangguan yang
melibatkan patologi otak atau berupa disorganisasi kepribadian yang parah.
Masa kanak-kanak merupakan masa yang rawan bagi perkembangan anak, oleh
karena itu harus diperhatikan segala perilakunya untuk mengetahui normal atau
abnormal perilaku anak tersebut. Umumnya adanya gangguan perilaku abnormal pada
anak dapat diketahui dari berbagai sumber dan seorang yang ahli dalam bidang
psikologi. Perilaku abnormal adalah suatu perilaku yang menunjukan aspek

1
kepribadian, aspek perilaku yang dapat langsung diamati. Menunjuk pada perilaku
maladaptif yaitu setiap perilaku yang mempunyai dampak merugikan bagi individu atau
masyarakat. Memiliki gangguan mental pada semua bentuk perilaku abnormal mulai
dari yang ringan sampai yang terberat. Mencakup penyakit jiwa yakni mengalami
gangguan-gangguan yang melibatkan patologi otak atau berupa disorganisasi
kepribadian yang parah. Diagnosis gangguan perilaku abnormal pada anak tidak
memerlukan pemeriksaan canggih, seperti Brain Mapping, CT-Scan (Computerized
Tomo Scan), atau MRI (Magnetig Resonance Imaging). Pemeriksaan-pemeriksaan itu
hanya dilakukan jika ada indikasi tambahan. Suatu gangguan perilaku abnormal pada
anak dapat didiagnosis dari beberapa perilaku yang diperlihatkan oleh anak. Dari
diagnosis tersebut didapatkan suatu kesimpulan bahwa anak tersebut mengalami
gangguan perilaku abnormal atau tidak. Macam-macam gangguan perilaku abnormal
antara lain adalah Gangguan Autistik, Retardasi Mental, ADHD (Attention Deficit
Hiperactivity Disorder).
Berdasarkan pemaparan di atas, untuk membantu para orang tua yang ingin
mengetahui perkembangan anaknya tanpa harus berkonsultasi kepada seorang yang ahli
dalam bidang psikologi, maka diperlukan sebuah sistem pakar. Sistem pakar adalah
sebuah program komputer yang didukung dengan basis pengetahuan dalam domain
tertentu dan menggunakan penalaran inferensi menyerupai seorang pakar dalam
memecahkan masalah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini,
yaitu:
1. Apa pengertian dari abnormal?
2. Apa pengertian dari normal?
3. Bagaimana karakteristik normal?

2
4. Bagaimana karakteristik abnormal?
5. Bagaimana ruang lingkup kajian abnormal?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari abnormal?
2. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari normal?
3. Untuk mengetahui dan memahami karakteristik normal?
4. Untuk mengetahui dan memahami karakteristik abnormal?
5. Untuk mengetahui dan memahami ruang lingkup kajian abnormal?

3
BAB II

KONSEP DASAR NORMAL DAN ABNORMAL

A. Pengertian Psikologi Abnormal


Psikologi abnormal kadang-kadang disebut juga psikopatologi. Dalam bahasa
Inggris dinyatakan dengan istilah Abnormal Psychology. Menurut Kartono (2000:25),
psikologi abnormal adalah salah satu cabang psikologi yang menyelidiki segala bentuk
gangguan mental dan abnormalitas jiwa. Singgih Dirgagunarsa (1999:140)
mendefinisikan psikologi abnormal atau psikopatologi sebagai lapangan psikologi yang
berhubungan dengan kelainan atau hambatan kepribadian, yang menyangkut proses dan
isi kejiwaan. Berkenaan dengan definisi psikologi abnormal, pada Ensiklopedia Bebas
Wikipedia (2009), dinyatakan “Abnormal psychology is an academic and applied
subfield of psychology involving the scientific study of abnormal experience and
behavior (as in neuroses, psychoses and mental retardation) or with certain
incompletely understood states (as dreams and hypnosis) in order to understand and
change abnormal patterns of functioning”.
Definisi psikologi abnormal juga dapat dijumpai di Merriem-Webster OnLine
(2009). Pada kamus online tersebut dinyatakan: “Abnornal psychology: a branch of
psychology concerned with mental and emotional disorders (as neuroses, psychoses,
and mental retardation) and with certain incompletely understood normal phenomena
(as dreams and hypnosis)”.
Dari empat definisi yang dinyatakan dengan kalimat yang berbeda tersebut dapat
diidentifikasi pokok-pokok pengertian psikologi abnormal sebagai berikut:
1. Psikologi abnormal merupakan salah satu cabang dari psikologi atau psikologi
khusus.
2. Yang dibahas dalam psikologi abnormal adalah segala bentuk gangguan atau
kelainan jiwa baik yang menyangkut isi (mengenai apa saja yang mengalami

4
kelainan) maupun proses (mengenai faKtor penyebab, manifestasi, dan akibat dari
gangguan tersebut).

B. Pengertian Abnormal
Abnormal menurut Konsepsi Patologis, yaitu tingkah laku individu dinyatakan tidak
normal bila terdapat simptom-simptom klinis tertentu, misalnya ilusi, halusinasi, obsesi,
fobia,dst. Sebaliknya individu yang tingkah lakunya tidak menunjukkan adanya
simptom-simptom tersebut adalah individu yang normal. Pada hakikatnya, konsep
tentang normalitas dan abnormalitas itu sangat samar-samar batasnya, sebab kebiasaan-
kebiasaan dan sikap individu yang dirasakan sebagai normal oleh suatu kelompok
masyarakat, dapat dianggap sebagai abnormalitas oleh kelompok kebudayaan lainnya.
Individu yang dianggap abnormal oleh beberapa generasi sebelum kita, misalkan
dianggap sebagai normal pada saat ini (Kartono 2009:2).

C. Pengertian Normal
Dalam perilaku, normal adalah istilah yang dikenal untuk setiap makhluk hidup
bahwa tidak ada perbedaan signifikan dengan kelompoknya, meskipun dalam derajat
yang bervariasi, setiap hidup yang memiliki perbedaan apa pun biasanya tidak
diperhitungkan, dimana penggunaan Kata yang normal hanya bisa subjektif. Namun
istilah ini seringkali bukan yang paling tepat untuk mendefinisikan apa-apa, karena
semuanya berbeda satu sama lain dan tidak ada titik acuan untuk berbicara sebagai
"normal" (Wikipedia, 2014).

D. Karakteristik Normal
Menurut Maslow & Mittelmann (Kartono, 1989:9-10) kriteria pribadi yang normal
telah dideskripsikan sebagai berikut:
1. Memiliki rasa aman (sense of security) yang tepat.

5
2. Memiliki penilaian diri (slef evaluation) dan insight/wawasan rasional.
3. Memiliki spontanitas dan emosionalitas yang tepat.
4. Memiliki kontak dengan realitas secara efisien.
5. Memiliki dorongan-dorongan nafsu jasmaniah yang sehat, serta memiliki
kemampuan dan attitude untuk memenuhi dan memuaskannya.
6. Mempunyai pengetahuan diri yang cukup antara lain bisa menghayati motif-motif
hidupnya dalam status sadar.
7. Memiliki tujuan/objek hidup yang adekuat.
8. Memiliki kemampuan untuk belajar dari pengalaman hidupnya.
9. Ada kesanggupan untuk memuaskan tuntutan-tuntutan dan kebutuhan-kebutuhan
dari kelompok individu berada.
10. Ada sikap emansipasi yang sehat terhadap kelompoknya dan terhadap kebudayaan.
11. Ada integrasi dalam kepribadiannya.

E. Karakteristik Abnormal
Para ahli kesehatan mental menggunakan berbagai kriteria dalam membuat
keputusan tentang apakah suatu perilaku abnormal atau tidak. Kriteria umum yang
digunakan adalah (Jeffrey S. Nevid, & dkk, 2002):
a. Perilaku yang tidak biasa. Perilaku yang tidak biasa sering dikatakan abnormal.
Hanya sedikit dari kita yang menyatakan melihat ataupun mendengar sesuatu yang
sebenarnya tidak ada.
b. Perilaku yang tidak dapat diterima secara sosial atau melanggar norma sosial.
Setiap masyarakat memiliki norma-norma (standar) yang menentukan jenis perilaku
yang dapat diterima dalam beragam tertentu.Perilaku yang dianggap normal dalam
satu budaya mungkin akan dipandang sebagai abnormal dalam budaya lainnya.
c. Persepsi atau interpretasi yang salah terhadap realitas.Sistem sensori dan kognitif
yang memungkinkan seseorang untuk membentuk representasi mental yang akurat

6
tentang lingkungan sekitar. Namun melihat sesuatu ataupun mendengar suara yant
tidak ada objeknya akan disebut sebagai halusinasi, dimana dalam budaya sering
dianggap sebagai tanda-tanda yang mendasari suatu gangguan.
d. Orang-orang tersebut berada dalam stress personal yang signifikan. Kondisi stress
personal yang diakibatkan oleh gangguan emosi, seperti kecemasan, ketakutan, atau
depresi, dapat dianggap abnormal. Namun kecemasan dan depresi terkadang
merupakan respon yang sesuai dengan situasi tertentu. Gangguan emosi dapat
mempengaruhi kejiwaan seseorang, sehingga seseorang yang menggunakan pikiran
akan tetapi tidak bisa mengendalikan, maka bisa berakibat stress, Emosi ini
menghalangi seseorang karena tindakan-tindakan yang dilakukannya tersebut pada
umumnya merupakan tindakan fisik, dalam era sekrang tindakan fisik jarang untuk
memecahkan suatu persoalan.
e. Perilaku maladaptif atau self-defeating. Perilaku yang menghasilkan ketidak
bahagiaan dan bukan self-fulfillment dapat dianggap sebagai abnormal. Perilaku
yang membatasi kemampuan kita untuk berfungsi dalam peran yang diharapkan
atau untuk beradaptasi dengan lingkungan juga dapat disebut sebagai abnormal.
f. Perilaku berbahaya. Perilaku yang menimbulkan bahaya bagi orang itu sendiri
ataupun orang lain dapat dikatakan abnormal.

F. Ruang Lingkup Kajian Psikologi Abnormal


Mempelajari perilaku dan karakteristik individu yang yang menyimpang dari
keadaan normal. Individu tidak selalu berada dalam keadaan normal, pada suatu ketika
ia dapat bergeser pada kondisi yang kurang bahkan tidak normal. Psikologi bukan
hanya mempelajari individu-individu yang wajar tetapi juga yang kurang atau tidak
normal (Psikologi, 2013).
Psikologi abnormal menangani beberapa hal yang merupakan ruang lingkup
psikologi abnormal, yaitu:

7
1. Intervensi, yaitu upaya yang dilakukan untuk mengubah pikiran, perilaku, dan
perasaan seseorang. Intervensi dilakukan agar seseorang menjadi lebih baik dalam
menjalani hidupnya.
2. Asesmen, yaitu suatu proses di mana informasi mengenai subyek atau klien
dikumpulkan. Asesmen ditujukan untuk mendapatkan pemahaman dan informasi
yang detail tentang seseorang. Informasi dari asesmen digunakan untuk mengambil
keputusan yang akan disampaikan.
3. Penelitian, yaitu untuk membuktikan kebenaran teori, serta bagaimana praktek dari
teori tersebut. Selain itu, penelitian psikologi abnormal dilakukan untuk memahami
keunikan individu mulai dari perasaan, perilaku, dan pikiran.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam perilaku, normal adalah istilah yang dikenal untuk setiap makhluk hidup
bahwa tidak ada perbedaan signifikan dengan kelompoknya, meskipun dalam derajat
yang bervariasi, setiap hidup yang memiliki perbedaan apa pun biasanya tidak
diperhitungkan, dimana penggunaan. Umumnya adanya gangguan perilaku abnormal
pada anak dapat diketahui dari berbagai sumber dan seorang yang ahli dalam bidang
psikologi. Perilaku abnormal adalah suatu perilaku yang menunjukan aspek
kepribadian, aspek perilaku yang dapat langsung diamati. Menunjuk pada perilaku
maladaptif yaitu setiap perilaku yang mempunyai dampak merugikan bagi individu atau
masyarakat. Memiliki gangguan mental pada semua bentuk perilaku abnormal mulai
dari yang ringan sampai yang terberat.
Psikologi abnormal merupakan salah satu cabang dari psikologi atau psikologi
khusus. Yang dibahas dalam psikologi abnormal adalah segala bentuk gangguan atau
kelainan jiwa baik yang menyangkut isi (mengenai apa saja yang mengalami kelainan)
maupun proses (mengenai faKtor penyebab, manifestasi, dan akibat dari gangguan
tersebut).

B. Saran
Makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan, diharapkan
kritik dan saran yang mendukung dari pembaca untuk dijadikan sebagai acuan
pemakalah untuk memperbaiki makalah lebih baik lagi.

9
KEPUSTAKAAN
Dirgagunarsa, Singgih. 1999. Pengantar Psikologi. Jakarta: Mutiara.

Jeffrey S. Nevid, dkk, 2005, Psikologi Abnormal, Edisi Kelima, Jilid I, Jakarta: Airlangga.

Kartono, Kartini. 1989. Psikologi abnormal dan Abnormalitas Sosial. Bandung: Mandar
Maju.

Kartono, Kartini. 2000. Psikologi Abnormal. Bandung: Mandar Maju.

Kartono, Kartini. 2009. Psikologi Abnormal. Bandung: Mandar Maju.

Merriem-Webster OnLine. 2009. Abnormal Psychology. (Online).


http://www.aolsvc.merriem-webster.aol.com/. Diakses: 22 Februari 2021.

Wikipedia, the Free Encyclopedia. 2014. Psychosis. (Online).


http://www.En.wikipedia.org/wiki/Psychosis. Diakses pada 22 Februari 2021.

10

Anda mungkin juga menyukai