Disusun Oleh:
Ega Edva Nurusyifa’ Hartono 17010044049
Dormian Kasriwati Siregar 17010044093
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami sampaikan kehadiran Tuhan Yang Maha Pemurah, karena berkat
kemurahan Nya Makalah berjudul “Metode Extinction Dan Setting Kelas Efektif : Solusi
Pengurangan Perilaku Menyimpang Siswa Tuna Grahita Hiperaktif” ini dapat kami selesaikan
sesuai yang diharapkan. tugas ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Manajemen Perilaku.
Dalam pembuatan Makalah ini, penulis mengucapkan terimakasih pada pihak yang
telah memberikan kesempatan dan memberi fasilitas sehingga makalah ini dapat selesai dengan
lancar. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai manajemen perilaku untuk anak tuna grahita dengan
hiperaktif. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu sempurna tanpa adanya
saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekirannya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang lain.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tuna grahita biasa diartikan sebagai seseorang yang memiliki keadaan intelektual di bawah
rata-rata. Americaan Association on Mental Retardation (AAMR), mendefinisikan retardasi
mental merupakan fungsi intelektual yang secara umum berada di bawah rata-rata yang disertai
dengan keterbatasan fungsi adaptasi di dua atau lebih area yaitu komunikasi, merawat diri,
kecakapan sosial-interpersonal, memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat, mengatur
diri, kemampuan fungsi akademik, bekerja, memanfaatkan waktu luang, kesehatan dan
keselamatan dan muncul sebelum usia 18 tahun ( Hardman, M.L.,Drew, C.J., & Egan, M.W.,
2002:280). Sebagian besar seseorang dengan tuna grahita dapat menyesuaikan diri dalam
kehidupan di masyarkat dan beradaptasi dengan baik di lingkungan keluarga. Namun, tidak
sedikit pula individu dengan tuna grahita yang juga memiliki perilaku hiperaktif, sehingga
menyebabkan individu tersebut kirang bisa beradaptasi dengan lingkungannya dan
membutuhkan penanganan ekstra.
Hiperaktif bukanlah masalah penyakit, namun suatu gejala yang disebabkan, kerusakan
pada otak, sehingga seringkali menunjukkan berbagai macam perilaku menyimpang. Mulai
dari perilaku menyimpang yang ringan seperti,sulit konsentrasi, sulit mengikuti perintah, selalu
berjalan, tidak mau diam hingga perilaku yang berat suka mengganggu teman, memukul teman,
memberontak dengan guru, dan lain sebagainya. Dari permasalahan individu dengan tuna
grahita hiperaktif tersebut tentunya diperlukan adanya metode khusus dalam pembelajaran dan
juga bentuk setting kelas yang ideal bagi sisa tuna grahita hiperaktif untuk mengurangi adanya
penyimpangan perilaku yang dimilikinya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perilaku menyimpang pada ATG Hiperaktif?
2. Bagaimana metode yang digunakan untuk mengurangi perilaku menyimpang pada
ATG Hiperaktif?
3. Bagaimana setting kelas untuk ATG Hiperaktif di sekolah luar biasa?
4. Bagaimana setting kelas untuk ATG Hiperaktif di sekolah inklusi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perilaku menyimpang pada ATG Hiperaktif
2. Untuk mengetahui metode yang digunakan untuk mengurangi perilaku menyimpang
pada ATG Hiperaktif Untuk mengetahui perilaku menyimpang pada ATG Hiperaktif
3. Untuk mengetahui setting ke;as untuk ATG Hiperaktif di sekolah luar biasa
4. Untuk mengetahui setting ke;as untuk ATG Hiperaktif di sekolah inklusi
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gangguan Intelektuan dan Hiperaktif
3
D. Penerapan Metode extinction Pada Anak Tuna Grahita Hiperaktif
1. Pengondisian anak dengan pengabaian perilaku menyimpang
Ketika anak sudah menunjukkan perilaku yang menyimpang di kelas dan tidak
fokus, Maka yang dilakukan guru adalah dengan mengabaikan perilaku tersebut.
Ketika biasanya guru berteriak-teriak untuk menenangkan anak, pada metode ini
berbeda, guru mencoba untuk mengabaikan anak dengan tujuan untuk memperoleh
perhatian anak. Pengabaian ini secara tidak langsung akan membuat anak mendekat
kepada guru dan ingin diperhatikan, sehingga secara otomatis dia akan
menghentikan perilaku yang menjadi penyebab diamnya gurunya. Artinya setiap
kapanpun gurunya diam dan mengabaikannya, berarti perilaku yang dilakukan pada
saat itu tidak boleh lagi dilakukan.
2. Pengondisian anak dengan pemberian “Token Economies”
Penerapan Token Ekonomi disini bertujuan untuk menambah perilaku positif pada
anak. Sehingga misalnya ketika guru akan mengajarkan perilaku membuang
sampah pada tempatnya. Maka, siswa akan melakukan serangkaian kegiatan
meliputi mencari sampah, menemukan sampah, mengambil sampah, dan
memasukkan sampah pada tempat sampah. Dan di setiap tahapan yang dilakukan
anak akan mendapatkan semacam reward yang dikumpulkan. Sehingga dari reward
yang telah terkumpul, anak akan mendapatkan seseuatu sesuai yang dijanjikan guru
berdasarkan perolehan reward yang dimilikinya.
4
BAB III
KESIMPULAN
5
DAFTAR PUSTAKA
Debi Puji Utari, Marlina.2018.Mengurangi Perilaku Hiperaktif pada Anak Tunagrahita
Ringan Melalui Teknik Extinction : Penelitian Pendidikan Kebutuhan Khusus Vol 6, No 1.
Miller, M. L., Fee, V. E., & Jones, C. J. (2004). Psychometric properties of ADHD
rating scales among children with mental retardation. Research in Developmental Disabilities,
25(5), 477–492. doi:10.1016/j.ridd.2003.11.002
Nasution,Syafrida Evi.2016.Efektifitas Modifikasi Perilaku untuk Mengatasi Enuresis
pada Anak, JP3SDM, Vol. 4, No. 1.
Noor Akbar.Sukma.2017.Terapi Modifikasi Perilaku Untuk Penanganan Hiperaktif
Pada Anak Retardasi Mental Ringan.Jurnal Ecopsy.Vol 4, No 1.
Yosiani,Novita.2014.Relasi Karakteristik Anak Tunagrahita Dengan Pola Tata Ruang
Belajar Di Sekolah Luar Biasa : E-Journal Graduate Unpar. Vol 1, No 2.
http://psikologi.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2014/ ( Diakses 09 Sept 2019 )
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3299352 ( Diakse 09/09/2019 )