Anda di halaman 1dari 15

Sejarah Psikologi

Eksperimen

KELOMPOK 2 MATA KULIAH PSIKOLOGI EKSPERIMEN | 2021


Anggota Kelompok
MATA KULIAH PSIKOLOGI EKSPERIMEN | 2021

Jeany E. Kalumata (18101081)


Regine A. V. Tompodung (18101001)
Weifina Putri Tompunu (18101073)
I
Awal Mula Psikologi Eksperimen
Psikologi dipisahkan sebagai bagian disiplin ilmu dari filsafat dan biologi pada
akhir tahun 1800.
Di masa awal berdirinya sebagai disiplin, ilmu Psikologi menghadapi tantangan antara terus
dipandang sebagai subdisiplin Filsafat atau direduksi menjadi sekedar bagian dari Fisiologi.
Untuk mengatasi stigma itu sekaligus menegaskan identitasnya sebagai disiplin ilmu yang baru,
di masa awal berdirinya Psikologi mengembangkan metodologi eksperimental sebagai
metodologi ilmiah dalam rangka mempelajari objek penelitiannya. Seperti disiplin ilmu lainnya,
Psikologi juga bertujuan mengungkap kausalitas atau hubungan sebab dan akibat antara sebuah
fenomen atau lebih dan fenomen lain (Howitt & Cramer, 2011). Pada tahun 1879, Wilhem
Wundt mendirikan laboratorium Psikologi pertama di University of Leipzig, Jerman. Dengan
berdirinya laboratorium ini, maka metode ilmiah untuk lebih memahami manusia telah
ditemukan walau tidak terlalu memadai. Maka lengkaplah syarat psikologi untuk menjadi ilmu
pengetahuan, sehingga tahun berdirinya laboratorium diakui pula sebagai tanggal berdirinya
psikologi sebagai ilmu pengetahuan.
I

Nicolas dan Ferrand (1999) menjelaskan bahwa pembukaan laboratorium eksperimental menandai
awal bagaimana perilaku manusia selamanya dinilai dan dinilai ulang secara ilmiah. Pemisahan antara
filsafat dan psikologi muncul sebagai akibat dari keyakinan Wundt bahwa kesadaran bisa dipecah
menjadi berbagai aspek tanpa mengorbankan keseluruhan. Ilmu baru ini diberi nama "Strukturalisme".
Nama itu berasal dari Edward Bradford Titchener, asisten setia Wundt yang kemudian pergi untuk
mendirikan sekolah baru psikologi yang dikenal sebagai "Fungsionalisme".
Sekitar tahun 1897, Wilhelm Wundt dan Edward Titchener mengembangkan metodologi eksperimental
untuk mengungkap struktur dasar pengalaman sadar manusia dengan cara meneliti sensasi atau
penginderaan, persepsi dan ingatan secara eksperimental. Sampai dasawarsa 1920-an di Amerika
Serikat metodologi eksperimental itu berkembang pesat melibatkan penggunaan aparatus atau
peralatan canggih terbuat dari logam sedemikian rupa, sampai-sampai psikologi di Amerika Serikat di
masa itu secara olok-olok dijuluki ‘brass-instrument psychology’ atau ‘psikologi instrumen logam’
oleh William James, pelopor lain Psikologi di Amerika Serikat.
I

Metodologi eksperimental yang dikembangkan di masa itu memiliki beberapa ciri utama sebagai
berikut:

1. Pelaksanaan eksperimen hanya melibatkan sedikit orang sebagai subjek penelitian, yaitu sekitar 3
sampai 4 orang.
2. Aneka kondisi eksperimennya—mulai dari tritmen atau tugas yang harus dilakukan subjek sampai
keadaan ruangan—dikontrol atau dikendalikan secara ketat.
3. Data berupa hasil kinerja dari tiap subjek dicatat dan disajikan secara terpisah atau sendiri-sendiri,
tidak dalam bentuk ringkasan statistik.
4. Subjek tambahan diharapkan menunjukkan ‘replikasi’ atau tiruan dari hasil kinerja subjek
sebelumnya sebagai bukti kesahihan ‘teori’ yang sedang diuji melalui prosedur eksperimental yang
dilaksanakan.
5. Peneliti berperan sebagai eksperimentalis dan subjek sekaligus.
Berdirinya Laboratorium Eksperimental di Leipzig oleh William Wundt
pada tahun 1879 adalah kontribusi yang signifikan dan penting untuk
pengembangan pembelajaran psikologi. Itu penting karena itu adalah awal dari
psikologi tidak lagi dilihat sebagai anggota gabungan antara filsafat dan biologi
tetapi menjadi ilmu ilmiah yang berdiri sendiri. Ini adalah dasar dari banyak konsep
dalam bidang psikologi fungsionalisme dan behaviorisme.
Tokoh-tokoh Sejarah
Psikologi Eksperimen
MATA KULIAH PSIKOLOGI EKSPERIMEN | 2021
Wilhelm Wundt (1832-1920)
• Diakui sebagai pendiri psikologi eksperimental dan psikologi kognitif.

• Dua karyanya yang terkenal adalah Principles of Physiological


Psychology dan Voelkerpsychologie.

• Principles of Physiological Psychology berisi hasil-hasil eksperimen


Wundt terkait pengalaman langsung dari kesadaran, termasuk sensasi,
MATA KULIAH PSIKOLOGI EKSPERIMEN | 2021

perasaan, volitions (studi tentang kehendak, pilihan, dan keputusan),


apersepsi (mempersepsikan pengalaman baru dalam kaitannya dengan
pengalaman masa lalu) dan ide-ide.

• Voelkerpsychologie berfokus pada metode historical psychological.


Pikiran individu adalah hasil dari sebuah perkembangan spesies yang
panjang. Maka usaha untuk memahami pikiran juga harus dilakukan
dengan cara menelusuri perkembangan sejarah peradaban manusia
terutama terkait dengan pemikirannya.
Hermann Ebbinghaus (1850-1909)
• Menggunakan pendekatan eksperimen untuk mempelajari proses kognitif
yaitu memori. Beberapa penelitian Ebbinghaus menunjukkan bahwa memori
dapat dipelajari secara empiris.

• Ebbinghaus menggunakan pengalamannya sendiri sebagai sumber data.

• Untuk menguji memori ia menggunakan 2300 suku non syllables


MATA KULIAH PSIKOLOGI EKSPERIMEN | 2021

kemudian diingat dan di-recall.

• Hasil eksperimennya menunjukkan:


1. Makin tidak bermakna suatu kata maka makin sulit dihafalkan.
2. Makin banyak materi yang dipelajari makin membutuhkan waktu yang
lebih lama untuk menyimpan dalam memori.
3. Metode mengingat yang dibagi-bagi lebih baik daripada metode
mengingat yang sekali waktu disimpan.
Ernst Weber (1795-1878)
• Weber dikenal dengan eksperimennya untuk menguji atau
mengeksplorasi fenomenologi sensorik dari pengalaman taktil.

• Weber memberikan bukti adanya hubungan antara peristiwa fisik atau


pengalaman fisik dengan kondisi internal yaitu mental.

• Pengalaman fisik yang sama dapat dirasakan sebagai sesuatu yang


MATA KULIAH PSIKOLOGI EKSPERIMEN | 2021

berbeda antara individu yang satu dengan yang lainnya.


Psikologi Eksperimen
di dalam
MATA KULIAH PSIKOLOGI EKSPERIMEN | 2021

Perkembangannya
III

Sekolah Wurzburg merupakan landasan sejarah psikologi


eksperimental. Sekolah ini didirikan oleh sekelompok psikolog
yang dipimpin oleh Oscar Kulpe. Para ahli psikologi ini
menyediakan ide-ide alternatif untuk apa yang telah diputuskan
oleh Edward dan Wilhelm Wundt pada saat itu. Fokus utama
studi mereka pada saat itu adalah mengenai operasi mental.

Selanjutnya, psikologi eksperimental diperkenalkan dan


dikembangkan di daratan Amerika Serikat oleh George Ladd
Trumbull. Trumbull merupakan pendiri laboratorium
Universitas Yale pada tahun 1879. Pada tahun 1887, Ladd
membuat buku berjudul “Elemen Psikologi Fisiologis”. Buku
ini merupakan buku teks Amerika pertama yang secara
ekstensif mendiskusikan psikologi eksperimental. Hal ini
dikarenakan belum berkembangnya psikologi eksperimental
secara luas pada saat itu.
III

Psikologi Eksperimental tidak terbatas pada gender. Salah satu


kontributor utama untuk metode adalah Mary Whiton Calkins.
Dia pada satu waktu pernah menjadi mahasiswa William James
dan mendirikan laboratorium eksperimental pertama di Wellesley
College pada tahun 1891. Dia memberi keterangan lengkap
tentang program dia mengajar dan topik dia digunakan dalam
artikel “Psikologi Eksperimental di Wellesley University”.

Salah satu tahun yang sangat penting di dalam sejarah psikologi


eksperimental adalah tahun 1893. Seorang mahasiswa Hall,
Joseph Jastrow, menciptakan laboratorium psikologi publik di
World’s Columbian Exposition yang diadakan di Chicago. Acara
tersebut dihadiri oleh banyak peneliti dari seluruh Amerika
Serikat serta Amerika Utara. Banyak orang dari negara lain yang
juga ikut serta sehingga disebut sebagai suatu kemenangan besar
bagi proses eksperimental Amerika.
IV

Kritik Metode Eksperimental


Tahun 1920 psikologi eksperimental mendapat banyak kritik oleh mereka yang percaya bahwa proses
desain tidak mampu memperhitungkan kemerdekaan pengalaman budaya, ekonomi, dan sejarah.
Kritikus percaya bahwa proses eksperimentasi dalam pengolahan psikologis itu tidak akurat dalam
merepresentasikan sifat manusia. Psikologi eksperimental mendapat banyak kritik karena metode
untuk memprediksi perilaku individu dengan observasi subjektif serta olah hiasan dari kondisi yang
sama mengharapkan respons yang serupa pula. Alasan lain untuk menggugurkan proses strukturalis
adalah kelemahan dalam metodologi Wundt karena kurangnya keandalan dan kesepakatan. Satu hal
yang sangat penting untuk disadari bahwa data konkret seringkali sulit didapatkan di dalam psikologi.
Peneliti sekarang berusaha keras untuk memastikan bahwa penelitian tidak memihak kepada satu sisi.
Selain itu, kesepakatan harus dibuat sebelum melakukan penelitian, agar semua pihak membuat hasil
pengamatan yang mendatangkan kesimpulan yang obyektif.

Anda mungkin juga menyukai