Eksperimen
Nicolas dan Ferrand (1999) menjelaskan bahwa pembukaan laboratorium eksperimental menandai
awal bagaimana perilaku manusia selamanya dinilai dan dinilai ulang secara ilmiah. Pemisahan antara
filsafat dan psikologi muncul sebagai akibat dari keyakinan Wundt bahwa kesadaran bisa dipecah
menjadi berbagai aspek tanpa mengorbankan keseluruhan. Ilmu baru ini diberi nama "Strukturalisme".
Nama itu berasal dari Edward Bradford Titchener, asisten setia Wundt yang kemudian pergi untuk
mendirikan sekolah baru psikologi yang dikenal sebagai "Fungsionalisme".
Sekitar tahun 1897, Wilhelm Wundt dan Edward Titchener mengembangkan metodologi eksperimental
untuk mengungkap struktur dasar pengalaman sadar manusia dengan cara meneliti sensasi atau
penginderaan, persepsi dan ingatan secara eksperimental. Sampai dasawarsa 1920-an di Amerika
Serikat metodologi eksperimental itu berkembang pesat melibatkan penggunaan aparatus atau
peralatan canggih terbuat dari logam sedemikian rupa, sampai-sampai psikologi di Amerika Serikat di
masa itu secara olok-olok dijuluki ‘brass-instrument psychology’ atau ‘psikologi instrumen logam’
oleh William James, pelopor lain Psikologi di Amerika Serikat.
I
Metodologi eksperimental yang dikembangkan di masa itu memiliki beberapa ciri utama sebagai
berikut:
1. Pelaksanaan eksperimen hanya melibatkan sedikit orang sebagai subjek penelitian, yaitu sekitar 3
sampai 4 orang.
2. Aneka kondisi eksperimennya—mulai dari tritmen atau tugas yang harus dilakukan subjek sampai
keadaan ruangan—dikontrol atau dikendalikan secara ketat.
3. Data berupa hasil kinerja dari tiap subjek dicatat dan disajikan secara terpisah atau sendiri-sendiri,
tidak dalam bentuk ringkasan statistik.
4. Subjek tambahan diharapkan menunjukkan ‘replikasi’ atau tiruan dari hasil kinerja subjek
sebelumnya sebagai bukti kesahihan ‘teori’ yang sedang diuji melalui prosedur eksperimental yang
dilaksanakan.
5. Peneliti berperan sebagai eksperimentalis dan subjek sekaligus.
Berdirinya Laboratorium Eksperimental di Leipzig oleh William Wundt
pada tahun 1879 adalah kontribusi yang signifikan dan penting untuk
pengembangan pembelajaran psikologi. Itu penting karena itu adalah awal dari
psikologi tidak lagi dilihat sebagai anggota gabungan antara filsafat dan biologi
tetapi menjadi ilmu ilmiah yang berdiri sendiri. Ini adalah dasar dari banyak konsep
dalam bidang psikologi fungsionalisme dan behaviorisme.
Tokoh-tokoh Sejarah
Psikologi Eksperimen
MATA KULIAH PSIKOLOGI EKSPERIMEN | 2021
Wilhelm Wundt (1832-1920)
• Diakui sebagai pendiri psikologi eksperimental dan psikologi kognitif.
Perkembangannya
III