BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman pasca modern atau globalisasi sekarang ini, yang sebagian
besar manusia cenderung mengutamakan kesejahteraan materi dibanding
kesejahteraan rohani. Membuat ekonomi mendapat perhatian yang sangat
besar. Tidak banyak orang mementingkan peningkatan spiritual. Sebagian
terbesar dari mereka ingin hidup enak dalam arti jasmaniah. Landasan ekonomi
memberi prespektif tentang potensi-potensi manusia, keuangan, materi,
persiapan yang mengatur sumber keuangan dan bertanggung jawab terhadap
anggaran pembelajaran (Mujib, 2006; 46). Zaman sekarang ini bahwa ekonomi
merupakan salah satu faktot yang terpenting dalam penentuan maju dan
mundurnya pendidikan di suatu lembaga dapat berjalan dengan baik.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan ekonomi dalam pendidikan?
2. Bagaimana peran ekonomi dalam pendidikan?
3. Bagaimana ekonomi sebagai sebuah landasan pendidikan?
C. Tujuan Rumusan Masalah
1. Menjelaskan hubungan ekonomi dalam pendidikan.
2. menjelaskan peran ekonomi dalam pendidikan.
3. menjelaskan ekonomi sebagai sebuah landasan pendidikan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
(Cohn, 1979, dalam Fatah 2002) investasi dalam SDM dapat diartikan sebagai
suatu entitas yang nilainya bisa berkembang di kemudian hari melalui suatu
proses pengembangan nilai seperti peningkatan sikap. Rich (1992) mengakui
bahwa seseorang memiliki potensi keuangan yang berhubungan dengan
kualitas pengetahuan yang diperolehnya. Rich (1992) menyatakan manfaat
pendidikan juga dapat dilihat sebagai nilai tambah yang diperoleh seseorang
karena mendapat pendidikan tertentu. Nilai tambah secara umum merupakan
peningkatan derajat, harkat, dan martabat seseorang, Secara khusus dipandang
sebagai peningkatan kemampuan berpikir, bersikap, dan berperilaku, dan
keterampilan.
Sedangkan manfaat ekonomi dari pendidikan merupakan nilai tambah
secara ekonomu karena bertambahnya tingkat pendidikan. Manfaat dibagai
menjadi manfaat pribadi dan manfaat masyarakat. Manfaat bagi pribadi adalah
tambahan penghasilan bersih (setelah pajak) seumur hidup dari tenaga kerja
karena bertambahnya tingkat pendidikan tenaga kerja tersebut. Manfaat bagi
masyarakat adalah tambahan output yang dihasilkan oleh tenaga kerja bagi
masyarakat karena meningkatnya tenaga kerja tersebut (Sumarno, 2005).
Investasi Sumber Daya Manusia menurut Todaro (2000) menyatakan
bahwa peran pendidikan formal tidaklah terbatas memberikan pengetahuan dan
keahlian kepada masing – masing individu untuk dapat bekerja sebagai agen
perubahan ekonomi yang baik bagi masyarakatnya, tetapi juga menanamkan
tata nilai luhur, norma – norma, cita – cita, tingkah laku, dan aspirasi yang
saling berkaitan baik langsung maupun tidak langsung. Pendidikan juga
diharapkan mendapatkan tenaga kerja terdidik dalam berbagai tingkatan dalam
rangka menyelenggarakan pembangunan bangsa. 1
1
Zainal Arifin, Relasi Ekonomi dan Pendidikan, di akses dari
http://www.academia.edu/9044753/LANDASAN _EKONOMI_PENDIDIKAN, pada tanggal 11
Maret 2019 pukul 11.35
7
sebagainya.
4. Untuk materi pelajaran pendidikan ekonomi sederhana, agar bisa
mengembangkan individu yang berperilaku ekonomi, seperti hidup
hemat, bersikap efisien, memiliki keterampilan produktif, memiliki etos
kerja, dan mengerti prinsip-prinsip ekonomi.
5. Untuk memenuhi kebutuhan dasar dan keamanan para personalia
pendidikan.
6. Meningkatkan motivasi kerja.
7. Membuat para personalia bagikan lebih bergairah bekerja.
Pada fungsi produksi administrator dipandang sebagai input adalah segala
sesuatu yang menjadi wahana dan proses pendidikan input tersebut adalah :
1. Prasarana dan sarana belajar, yang termasuk hal ini adalah ruang kelas,
perpustakaan, meja kursi, papan tulis dan sebagainya.
2. Perlengkapan belajar, media, alat peraga baik di dalam kelas maupun di
laboratorium.
3. Buku-buku dan bentuk material lainnya seperti film, disket, dan
sebagainya.
4. Barang-barang habis dipakai seperti zat kimia di laboratorium, kapur,
kertas, alat tulis.
5. Waktu guru bekerja dan personalia lain yang dipakai dalam memproses
peserta didik (Pidarta, 1997:235).2
2
Dr. Hj. Binti Maunah, M. Pd.I, Landasan Pendidikan , TERAS, Yogyakarta, 2009, hlm. 99-101.
10
tingkat kepuasan tertentu. Prinsip ekonomi lain yang juga perlu diperhatikan
dalam implementasi proses pendidikan menurut Pidarta (2007) adalah:
1. Prinsip ekonomi produsen
a) Menghasilkan barang yang berkualitas.
b) Menekan biaya produksi serendah mungkin.
c) Mencari keuntungan maksimal.
d) Menghasilkan barang yang diminati dan selalu dicari oleh konsumen
2. Prinsip ekonomi distributor
a) Menyalurkan barang dan jasa pada konsumen tepat waktu.
b) Memeratakan hasil produksi ke daerah-daerah yang memerlukan.
c) Membuat harga barang stabil atau tidak mengalami gejolak.
3. Prinsip ekonomi konsumen
a) Mendapatkan kepuasan semaksimal mungkin.
b) Terpenuhinya kebutuhan hidup.
c) Terhindar dari sifat konsumtif.
d) Mendapatkan barang yang bermutu dengan harga murah.
e) Terjadinya penghematan atau tidak.
Kajian ekonomi tersebut menekankan pentingnya mengefisienkan
pengeluaran dan mengoptimalkan keuntungan atau pendapatan. Hal ini
tentunya dapat dijadikan sebagai salah satu prinsip dalam menjalankan proses
pendidikan.
Proses pendidikan berkualitas hendaknya dapat dilaksanakan walaupun
fasilitas moderen belum tersedia, guru dan kepala sekolah dituntut untuk
kreatif menciptakan sarana dan prasarana pembelajaran. Implikasi dari prinsip
ini teentunya akan menjadikan proses pendidikan dapat dilaksanakan dengan
biaya yang lebih ringan namun kualitas tetap terjaga. Peranan ekonomi dalam
dunia pendidikan cukup menentukan tetapi bukan pemegang peranan utama.
Fungsi ekonomi dalam dunia pendidikan ialah untuk menunjang kelancaran
proses pendidikan dan juga berfungsi sebagai materi pelajaran dalam masa lah
ekonomi pada kehidupan manusia. Kegunaan ekonomi dalam pendidikan
menurut Pidarta (2007) terbatas pada:
11
3
Wahyu Nanda Eka Saputra, Landasan Pendidikan dan Pembelajaran ,
http://www.academia.edu/9044753/LANDASAN _EKONOMI_PENDIDIKAN,di akses pada
tanggal 13 Maret 2019 pukul 18.58
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ilmu ekonomi pendidikan berkembang menjadi perspektif investasi
sumber daya manusia. Investasi ini menganggap ada kaitan antara
pendidikan, produktivitas kerja, dan pertumbuhan ekonomi. Pusat
perhatian mendasar dari konsep ekonomi adalah bagaimana
mengalokasikan sumber – sumber daya yang terbatas untuk mencapai
tujuan yang beraneka ragam mungkin tak terhingga jumlahnya.
2. Ekonomi memegang peranan dalam pendidikan, walaupun bukan peranan
utama. Peranan ini misalnya dalam hal: pembiayaan kebutuhan
pendidikan, fasilitas sekolah, jasa kegiatan pendidikan dan meningkatkan
motivasi kerja.
3. Kajian ekonomi tersebut menekankan pentingnya mengefisienkan
pengeluaran dan mengoptimalkan keuntungan atau pendapatan. Hal ini
tentunya dapat dijadikan sebagai salah satu prinsip dalam menjalankan
proses pendidikan.Proses pendidikan berkualitas hendaknya dapat
dilaksanakan walaupun fasilitas moderen belum tersedia, guru dan kepala
sekolah dituntut untuk kreatif menciptakan sarana dan prasarana
pembelajaran. Implikasi dari prinsip ini teentunya akan menjadikan proses
pendidikan dapat dilaksanakan dengan biaya yang lebih ringan namun
kualitas tetap terjaga.
B. Saran
Perlunya perhatian terhadap anggaran dana pendidikan, tidak hanya perlu
ditingkatkan jumlahnya, namun juga harus dikontrol efisien dan efektivitasnya.
Hal ini, juga akan berkaitan mengenai investasi SDM. Investasi SDM bisa
dimulai dari dunia pendidikan. Orang-orang terdidik inilah yang nantinya akan
menjalankan roda perekonomian di sebuah negara.
13
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. 2015 Relasi Ekonomi dan Pendidikan, (Online),
(http://www.portalgaruda.edu.com), di akses pada tanggal 11 Maret 2019
Maemunah, B. M. Pd.I. 2009. Landasan Pendidikan. Yogyakarta: TERAS
Saputra, WNA. 2014. Landasan Pendidikan dan Pembelajaran, (Online)
(http://www.academia.edu/9044753/LANDASAN_EKONOMI_PENDIDIKAN)
di akses pada tanggal 13 Maret 2019