A. Pendahuluan
Analisis data dilakukan dengan cara mencari dan mengatur secara sistematis transkrip
wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain yang telah dihimpun oleh peneliti. Kegiatan
analsis dilakukan dengan menelaah data, menata, membagi menjadi satuan-satuan yang dapat
dikelola, mensintesis, mencari pola, menemukan apa yang bermakna, dan apa yang diteliti dan
dilaporkan secara sistematis (Bogdan dan Biklen, 1982).
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif, yaitu
terdiri dari reduksi data, penyajian data dan verifikasi/kesimpulan. Hal ini mengacu kepada
pendapat Miles & Huberman (1984), agar dapat menfasirkan dan menginterpretasi data secara
baik dibutuhkan ketekunan, ketelitian, kesabaran, dan kreativitas yang tinggi peneliti sehingga
mampu memberikan makna pada setiap fenomena atau data yang ada.
3. Sumber Data
a. Kepala Sekolah KS WKKR
b. Waka Kurikulum WKKEUS
c. Waka Keuangan dan Sar-Pras WKSIS GFA
d. Waka Kesiswaan/Pamong GKIM GKOM
e. Guru Fisika OTS
f. Guru Kimia ALS KON KDPK
g. Guru Komputer KDIN KPMDK
h. Orang Tua Siswa
i. Alumni Siswa KSPMP
j. Konsultan Sekolah
k. Ketua Dewan Pendidikan Kota
l. Kepala Dinas Pendidikan Kota KPY KPS PS
m. Kasubdin Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kota KDPP PP
n. Kasubdin Pendidikan Menengah
Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi
o. Ketua Pengurus Yayasan
p. Koordinator Pengawas Sekolah di SMA
q. Pengawas Sekolah di SMA
r. Ketua Dewan Pendidikan Propinsi
s. Pakar Pendidikan.
4. Fokus Penelitian
a. Keunggulan Pembelajaran KEUPEM
b. ............................................ .................
c. .............................................. ......................
5 Waktu Kegiatan: tanggal-bulan-tahun 04-03-06
Kedua, penyortiran data. Setelah kode-kode tersebut dibuat lengkap dengan pembatasan
operasionalnya, masing-masing catatan lapangan dibaca kembali, dan setiap satuan data yang
tertera di dalamnya diberi kode yang sesuai. Yang dimaksud satuan data disini adalah potongan-
potongan catatan lapangan yang berupa kalimat, paragraf atau urutan alinea. Kode-kode tersebut
dituliskan pada bagian tepi lembar catatan lapangan. Kemudian semua catatan lapangannya di
fotocopy. Hasil copynya dipotong-potong berdasarkan satuan data, sementara catatan lapangan
yang asli disimpan sebagai arsip. Potongan-potongan catatan lapangan tersebut dipilah-pilah atau
dikelompok-kelompokkan berdasarkan kodenya masing-masing sebagaimana tercantum pada
bagian tepi kirinya. Untuk memudahkan pelacakannya pada catatan lapangan yang asli, maka
pada bagian bawah setiap satuan data tersebut diberi notasi. Salah satu contoh satuan data
penelitian ini adalah sebagai berikut.
Ada beberapa langkah yang dilakukan : (1) pembelajaran berbasis ICT, kita bisa belajar
menggunakan perpustakaan ke mana saja; (2) adanya digital-library yaitu mencari soft copy dari
setiap buku sehingga bisa diakses anak-anak dimana saja atau dapat digunakan diruang kelas; (3)
akan disiapkan multimedia, anak-anak cukup bawa flash disk saja; (4) mengelola kelas jangan
sampai kosong, caranya dengan menggunakan team teacing. Sebagai mahluk sosial guru
sewaktu-waktu meninggalkan kelas karena beberapa hal misalnya ta‟ziah, menengok
orang sakit, keperluan keluarga dan lain-lain, sehingga dengan adanya team teaching, anak-
anak tetap belajar dan seorang guru harus bekerjasama dengan MGMP; (5) setiap guru
hendaknya menambah layanan yang baik kepada masyarakat (I.W.KS.KEUPEM.04-03-06:4).
Dengan membaca kode liputan data: I.W.KS.KEUPEM.04-03-06: 4, maka dapat
diketahui bahwa satuan data tersebut dikumpulkan di latar pertama, yaitu SMA Negeri X,
melalui teknik wawancara mendalam. Informannya adalah kepala sekolah dengan tema atau
topik keunggulan pembelajaran, yang dilakukan pada tanggal 04 Maret 2006. Contoh satuan data
tersebut dicuplikkan dari catatan lapangan halaman 4.
Ketiga, perumusan kesimpulan-kesimpulan sebagai temuan-temuan sementara pada
setiap kasus tunggal dilakukan dengan cara mensintesiskan semua data yang terkumpul (Ali,
2008:156-7). Untuk kepentingan itu terlebih dahulu dibuatkan beberapa bagan konteks yang
dimaksudkan untuk menggambarkan fokus penelitian yang diteliti. Bagan konteks tersebut dapat
dilihat pada bab IV paparan data dan temuan penelitian.
CONTOH TRANSKRIP WAWANCARA
Hari : Sabtu
Tempat : Ruang Kepala Sekolah
Jam : 10.00 s.d 11. 30 WIB.
Pak Soedjono adalah Kepala SMA Negeri “X”, yang dijadikan informan dalam penelitian.
Sebelum mengadakan wawancara, peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan
tujuan peneliti kepada informan. Peneliti datang ke sekolah pada hari rabu tanggal 1 maret 2006
dengan membawa proposal penelitian dan surat ijin penelitian dari Perguruan Tinggi serta
meminta waktu kepada kepala sekolah. Berdasarkan kesepakatan wawancara akhirnya dilakukan
pada tanggal 4 Maret 2006 di ruang kepala sekolah. Berikut petikan wawancara peneliti dengan
kepala sekolah.
Hasil Wawancara:
Kode : I.W.KS.04-03-06.
Sumber Data : Drs. Soedjono, M.Si, Kepala SMA Negeri 3 Semarang Tanggal
: 04-03-2006
Hari : Sabtu
Jam : 10.00 s.d. 11. 30 WIB.
Tempat : Ruang Kepala Sekolah
Peringkas : Karwanto
Hasil wawancara dengan Koordinator Pengawas Sekolah di Dinas Pendidikan Kota Semarang
Kode : II.O.PBMKOM.08-03-06.
Lokasi : Ruang Laboratorium Komputer SMA “X”
Jenis Obyek : Proses Belajar Mengajar di Kelas Komputer
Tanggal : 08-03-2006
Jam : 08.40. s.d. 10.00 WIB. (Pelajaran III dan IV).
Pengamat : Karwanto
II.O.PBMKOM Sebelum masuk kelas komputer, peneliti minta ijin dulu kepada kepala
. sekolah untuk mengadakan observasi (pengamatan) di kelas. Selanjutnya
08-03-06. peneliti meminta salah seorang satpam untuk mengantar peneliti masuk ke
salah satu ruangan, setelah mendapat petunjuk dari kepala sekolah. Ruangan
tersebut adalah ruang komputer. Kebetulan ruang kelas itu, menurut jadwal
pelajaran, adalah pelajaran komputer. Lalu peneliti masuk ke kelas. Setelah
masuk kelas, peneliti meminta ijin kepada guru mata pelajaran komputer
untuk mengadakan observasi mata pelajaran komputer, akhirnya peneliti
diijinkan. Setelah diijinkan peneliti langsung memperkenalkan diri kepada
murid-murid yang ada di kelas dan juga kepada guru mata pelajaran
komputer. Untuk pembelajaran komputer dilihat dari sarana prasarana sudah
memadai. Di sekolah siswa belajar sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Dalam proses belajar mengajar, keberagaman siswa perlu dipahami sebagai
suatu realitas sekaligus tantangan bagi guru dalam menciptakan suasana
belajar yang bermakna dan menyenangkan. Untuk pembelajaran sekaligus
menguak dunia, pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran bebasis
ICT atau pembelajaran berbasis teknologi informasi atau disebut dengan ICT.
Para siswa tersebut, terlihat sudah mahir menggunakan komputer dan
internet. Bahkan mereka juga mahir membuat website dan program lainnya.
Dengan komputer, mereka juga bisa berkomunikasi dengan teman- teman
pelajar sedunia. Mereka tak lagi gagap teknologi. Yang menarik, para siswa
tersebut sudah bisa membuat artikel atau riset mengenai budaya, teknologi,
politik, keuangan, dan keamanan dengan bahasa Inggris. Artikel atau riset
yang mereka buat itu kemudian di upload ke situs masing-masing.
Dengan demikian, apa yang mereka lakukan bisa dibaca atau diketahui
oleh pelajar dan masyarakat dunia. Dengan fasilitas dan keterampilan soal
teknologi informasi, setiap siswa bisa melihat kehidupan jagat raya dengan mudah
dan lebih transparan. Sebab teknologi informasi (TI) merupakan jendela dunia.
Karena itu, mau tak mau TI harus dikuasai. Lebih-lebih oleh siswa/pelajar di semua
jenjang pendidikan.
CATATAN LAPANGAN HASIL DOKUMENTASI
Komentar Peneliti:
HASIL WAWANCARA
Kode :
Sumber Data :
Tanggal :
Hari :
Jam :
Tempat :
Peringkas :
HASIL OBSERVASI
Kode :
Lokasi :
Jenis Obyek :
Tanggal :
Jam :
Pengamat :
RINGKASAN DOKUMEN
CL. Nomor :
Dokumen :
Diringkas :