Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH


TAHUN 2017 - 2018

Disusun Oleh :

NURUL ISMI
NPM. 15010052

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN


UNIVERSITAS AL – AZHAR
MEDAN
T.A. 2017 - 2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
makalah yang berjudul “Perkembangan Usaha Kecil Menengah Tahun 2017 - 2018” ini
tepat waktu. makalah ini ditulis untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Syariah.
Penulisan makalah ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan baik dari segi
penulisan isi. Oleh sebab itu, dengan hati yang terbuka penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi
para pembaca dan umumnya bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.

Medan, Juli 2018


Penulis,

NURUL ISMI

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan Makalah ..................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Usaha Kecil dan Menengah (UKM / UMKM ) . .................. 3
B. Karakteristik UKM/ UMKM .................................................................. 4
C. Azas-Azas UKM / UMKM .................................................................... 5
D. Prinsip Pemberdayaan UMKM .............................................................. 6
E. Tujuan Pemberdayaan UMKM .............................................................. 6
F. Perkembangan UKM / UMKM di Indonesia Tahun 2017
sampai dengan Tahun 2018 .................................................................... 7
G. Kendala yang Dihadapi UKM / UMKM di Indonesia ........................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................. 9
B. Saran ....................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam
pembangunan ekonomi nasional, oleh karena selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi
dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil pembangunan.
Dalam krisis ekonomi yang terjadi di negara kita sejak beberapa waktu yang lalu, dimana
banyak usaha berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti aktifitasnya, sektor
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut.
Mengingat pengalaman yang telah dihadapi oleh Indonesia selama krisis, kiranya tidak
berlebihan apabila pengembangan sektor swasta difokuskan pada UKM, terlebih lagi unit
usaha ini seringkali terabaikan hanya karena hasil produksinya dalam skala kecil dan belum
mampu bersaing dengan unit usaha lainnya
Pengembangan UKM perlu mendapatkan perhatian yang besar baik dari pemerintah
maupun masyarakat agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama pelaku ekonomi
lainnya. Kebijakan pemerintah ke depan perlu diupayakan lebih kondusif bagi tumbuh dan
berkembangnya UKM. Pemerintah perlu meningkatkan perannya dalam memberdayakan
UKM disamping mengembangkan kemitraan usaha yang saling menguntungkan antara
pengusaha besar dengan pengusaha kecil, dan meningkatkan kualitas Sumber Daya
Manusianya.
Menempatkan usaha mikro kecil dan menengah sebagai sasaran utama pembangunan
harus dilandasi komitmen dan koordinasi yang baik antara pemerintah, pembisnis dan
lembaga non bisnis serta masyarakat setempat dengan menerapkan strategi Agresif
yang berbasis pada ekonomi jaringan (Kemitraan). Pengembangan usaha mikro kecil dan
menengah keseluruhan dengan cara memberi dukungan positif dan nyata
terhadap pengembangan sumber daya manusia (pelatihan kewirausahaan), teknologi,
informasi, akses pendanaan serta pemasaran, Perluasan pasar ekspor, merupakan indikator
keberhasilan membangun iklim usaha yang berbasis kerakyatan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat disimpulkan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1
1. Apa pengertian Usaha Kecil dan Menengah (UKM/ UMKM)?
2. Bagaimana Karakteristik UKM/ UMKM?
3. Apa saja Azas-Azas UKM / UMKM?
4. Bagaimana Perkembangan UKM/ UMKM di Indonesia Tahun 2017 sampai dengan
Tahun 2018?
5. Apa Prinsip dan Tujuan Pemberdayaan UKM/ UMKM?
6. Apa saja Kendala yang Dihadapi UKM / UMKM di Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan penulis maupun para
pembaca tentang Usaha Kecil Menengah di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Usaha Kecil dan Menengah (UKM / UMKM )


Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998, pengertian Usaha Kecil
Menengah: Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara
mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari
persaingan usaha yang tidak sehat. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pengertian Usaha
Kecil Menengah adalah berdasarkan kuantitas tenaga kerja yaitu : Usaha kecil merupakan
entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 s.d 19 orang, sedangkan usaha menengah
merupakan entitias usaha yang memiliki tenaga kerja 20 s.d. 99 orang.
Berdasarkan Keputuasan Menteri Keuangan Nomor 316/KMK.016/1994 tanggal 27
Juni 1994, pengertian Usaha Kecil Menengah: Didefinisikan sebagai perorangan atau badan
usaha yang telah melakukan kegiatan usaha yang mempunyai penjualan atau omset per tahun
setinggi-tingginya Rp 600.000.000 atau asset atau aktiva setinggi-tingginya Rp 600.000.000
(di luar tanah dan bangunan yang ditempati) terdiri dari :
1. Bidang usaha ( Fa, CV, PT, dan koperasi )
2. Perorangan ( Pengrajin/industri rumah tangga, petani, peternak, nelayan,perambah
hutan, penambang, pedagang barang dan jasa )

Menurut UU No 20 Tahun 2008, Usaha Kecil Menengah dibagi kedalam dua


pengertian yakni :
1. Usaha Kecil adalah entitas yang memiliki kriteria sebagai berikut :
a. Kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha.
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima
ratus juta rupiah).
2. Sementara itu, yang disebut dengan Usaha Menengah adalah entitas usaha yang
memiliki kriteria sebagai berikut :
a. Kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
3
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar
lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima
puluh milyar rupiah).

B. Karakteristik UKM/ UMKM


Karakteristik UMKM merupakan sifat atau kondisi faktual yang melekat pada
aktifitas usaha maupun perilaku pengusaha yang bersangkutan dalam menjalankan bisnisnya.
Karakteristik ini yang menjadi ciri pembeda antar pelaku usaha sesuai dengan skala
usahanya. Menurut Bank Dunia, UMKM dapat dikelompokkan dalam tiga jenis, yaitu : 1.
Usaha Mikro (jumlah karyawan 10 orang); 2. Usaha Kecil (jumlah karyawan 30 orang); dan
3. Usaha Menengah (jumlah karyawan hingga 300 orang). Berikut ini Tabel Karakteristik
UKM / UMKM, antara lain :
Tabel 2.1. Karakteristik UMKM dan Usaha Besar

Ukuran Usaha Karakteristik


Usaha Mikro o Jenis barang/komoditi tidak selalu tetap; sewaktu-waktu dapat
berganti.
o Tempat usahanya tidak selalu menetap; sewaktu-waktu dapat
pindah tempat.
o Belum melakukan administrasi keuangan yang sederhana
sekalipun.
o Tidak memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan usaha.
o Sumber daya manusia (pengusaha) belum memiliki jiwa
wirausaha yang memadai.
o Tingkat pendidikan rata-rata relatif sangat rendah.
o Umumnya belum akses kepada perbankan, namun sebagian sudah
akses ke lembaga keuangan non bank.
o Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas
lainnya termasuk NPWP.
o Contoh : Usaha perdagangan seperti kaki lima serta pedagang di
pasar.
Usaha Kecil o Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap
tidak gampang berubah.
o Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-
pindah.
o Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau
masih sederhana.
o Keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan
keluarga.
o Sudah membuat neraca usaha.
o Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya
termasuk NPWP.
o Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam
berwira usaha.

4
o Sebagian sudah akses ke perbankan dalam keperluan modal.
o Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan
baik seperti business planning.
o Contoh : Pedagang di pasar grosir (agen) dan pedagang
pengumpul lainnya.
Usaha Menengah o Memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik, dengan
pembagian tugas yang jelas antara lain, bagian keuangan, bagian
pemasaran dan bagian produksi.
o Telah melakukan manajemen keuangan dengan menerapkan
sistem akuntansi dengan teratur sehingga memudahkan untuk
auditing dan penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh perbankan.
o Telah melakukan aturan atau pengelolaan dan organisasi
perburuhan.
o Sudah memiliki persyaratan legalitas antara lain izin tetangga.
o Sudah memiliki akses kepada sumber-sumber pendanaan
perbankan.
o Pada umumnya telah memiliki sumber daya manusia yang terlatih
dan terdidik.
o Contoh: Usaha pertambangan batu gunung untuk kontruksi dan
marmer buatan.

C. Azas-Azas UKM / UMKM


Berdasarkan Pasal 2 beserta penjelasannya pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2008 tentang asas-asas UKM / UMKM diantaranya:
1. Asas kekeluargaan,
Yaitu asas yang melandasi upaya pemberdayaan UMKM sebagai bagian dari
perekonomian nasional yang yang diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi
ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, kemandirian, keseimbangan, kemajuan dan kesatuan
ekonomi nasional untuk kesejahteraan rakyat.
2. Asas Demokrasi Ekonomi,
Yaitu pemberdayaan UMKM diselenggarakan sebagai kesatuan dari pembangunan
perekonomian nasional untuk kesejahteraan rakyat.
3. Asas Kebersamaan,
Yaitu asas yang mendorong peran seluruh UMKM dan dunia usaha secara bersama-
sama dalam kegiatan untuk mewujutkan kesejahteraan rakyat.
4. Asas efisiensi berkeadilan,
Yaitu asas yang mendasari pelaksanaan pemberdayaan UMKM dengan
mengedepankan efisiensi berkeadilan dalam usaha untuk mewujudkan iklim usaha
yang adil, kondusif, dan berdaya asing.

5
5. Asas berkelanjutan,
Yaitu asas yang yang secara terencana mengupayakan berjalannya proses
pembangunan melalui pemberdayaan UMKM yang membentuk perekonomian yang
tangguh dan mandiri.
6. Asas berwawasan lingkungan,
Yaitu asas yang dilakukan dengan tetap memperhatikan dan mengutamakan
perlindungan dan pemeliharaan lingkungan hidup.
7. Asas kemandirian,
Yaitu asas yang dilakukan dengan tetap menjagadan mengedepankan potensi,
kemampuan, dan kemandirian UMKM.
8. Asas keseimbangan kemajuan,
Adalah asas pemberdayaan UMKM yang berupaya menjaga keseimbangan kemjuan
ekonomi wilayah dalam kesatuan ekonomi nasional.
9. Asas kesatuan ekonomi nasional,
Adalah asas pemberdayaan UMKM yang merupakan bagian dari pembangunan
kesatuan ekonomi nasional.

D. Prinsip Pemberdayaan UMKM


Menurut Bab II Pasal 4 UU No.20/2008 tentang UMKM, Prinsip Pemberdayaan
UMKM adalah sebagai berikut:
1. Penumbuhan kemandirian, kebersamaan, dan kewirausahaan UMKM untuk
berkarya dengan prakarsa sendiri.
2. Mewujudkan kebijakan publik yang transparan, akuntabel, dan berkeadilan.
3. Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi pasar sesuai dengan
kompetensi UMKM.
4. Peningkatan daya saing UMKM.
5. Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian secara terpadu.

E. Tujuan Pemberdayaan UMKM


Berdasarkan UU No 20 Tahun 2008 tentang UMKM,pada Bab II,Pasal 5,tujuan
pemberdayaan UMKM,adalah:
1. Mewujudkan struktur perekonomian nasional yang seimbang, berkembang, dan
berkeadilan.

6
2. Menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan UMKM menjadi usaha yang
tangguh dan mandiri.
3. Meningkatkan peran UMKM dalam pembangunan daerah, penciptaan lapangan
kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan kemisikinan.

F. Perkembangan UKM / UMKM di Indonesia Tahun 2017 sampai dengan Tahun


2018
UMKM mempunyai peran penting dan strategis dalam pembangunan ekonomi
nasional. Selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, UMKM
juga berperan dalam mendistribusikan hasil-hasil pembangunan. UMKM telah menjadi
tulang punggung perekonomian Indonesia dan ASEAN. Sekitar 88,8-99,9% bentuk usaha di
ASEAN adalah UMKM dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 51,7-97,2%.
UMKM mempunyai peran penting dan strategis dalam pembangunan ekonomi
nasional. Selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, UMKM
juga berperan dalam mendistribusikan hasil-hasil pembangunan. Tahun 2017, UMKM telah
memberikan kontribusi pada Produk Domestik Bruto (PBD) sebesar Rp 7.005.950 milyar
atau sekitar 57-60% dan tingkat penyerapan tenaga kerja sekitar 97% dari seluruh tenaga
kerja nasional. Untuk pelaku UMKM, Tahun 2017 sebanyak 59,69 juta unit dengan rincian
yakni usaha mikro 58,9 juta, usaha kecil 716,8 ribu dan usaha menengah 65,5 ribu. Pada
Tahun 2018, Pemerintah menargetkan pertumbuhan UMKM sebesar 4% dan diakhir Tahun
2019 menjadi 5%.
Selain itu, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM)
melansir sebanyak 3,79 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sudah
memanfaatkan platform online dalam memasarkan produknya. Jumlah ini berkisar 8 persen
dari total pelaku UMKM yang ada di Indonesia, yakni 59,2 juta.
Untuk menumbuhkan jumlah pelaku UMKM yang berselancar di dunia maya,
Kemenkop UKM dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bersama
dengan para pelaku e-commerce menggagas program bertajuk 8 Juta UMKM Go Online.
Perkembangan potensi UMKM di Indonesia tidak terlepas dari dukungan perbankan
dalam penyaluran kredit kepada pelaku UMKM. Menurut data Bank BI, setiap tahunnya
kredit kepada UMKM mengalami pertumbuhan. Walaupun pada 2015, sekitar 60%-70% dari
seluruh sektor UMKM belum mempunyai akses pembiayaan melalui perbankan. Bank
Indonesia telah mengeluarkan ketentuan yang mewajibkan kepada perbankan untuk

7
mengalokasikan kredit/pembiayaan kepada UMKM mulai tahun 2015 sebesar 5%, tahun
2016 sebesar 10%, tahun 2017 sebesar 15% dan pada akhir tahun 2018 sebesar 20%.
Selain bank, banyak perusahaan BUMN dan swasta yang ikut serta untuk membantu
peningkatan UMKM di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah PT. Telkom Indonesia dan
PT. Pegadaian yang memberikan bantuan berupa permodalan dan akses pasar. Menyadari
pentingnya kontribusi UMKM dalam meningkatkan perekonomian yang positif di Indonesia,
3 BUMN telah bersinergi untuk mendorong peningkatan UMKM di Indonesia. PT.
Permodalan Nasional Madani bersama dengan PT. Asuransi Jiwasraya dan Jamkrindo
berkomitmen untuk mendukung aktivitas para pelaku UMKM Indonesia. Sinergitas ini
bermanfaat untuk mengembangkan serta memberdayakan sektor UMKM dan perempuan di
Indonesia. Lebih lanjut bisa turut andil dalam menekan angka kemiskinan.

G. Kendala yang Dihadapi UKM / UMKM di Indonesia


Beberapa kendala yang dihadapi UMKM saat ini antara lain :
1. Modal terbatas, akses ke lembaga keuangan sulit.
2. Kualitas sumber daya manusia yang rendah.
3. Manajemen yang masih kurang efektif dan efisien.
4. Tidak ada standar produk.
5. Tidak ada pengendalian.
6. Akses pasar terbatas
7. Kemampuan bekerjasama dengan usaha besar rendah
8. Penguasaan teknologi rendah
9. Pengetahuan ekspor rendah
10. Aspek hokum
11. Pengelolaan keuangan belum baik

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan pada bab sebelumnya,maka dapat disimpulkan bahwa yang
dikategorikan sebagai usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menurut UU yang berlaku
terbagi menjadi 3 jenis yaitu usaha mikro,usaha kecil dan usaha menengah. Dimana ketiga
jenis usaha tersebut umumnya memiliki karakteristik yang sama yaitu : Sebagian besar
UMKM dimiliki oleh perseorangan, modal relatif kecil, keuangan perusahaan menjadi satu
dengan keuangan pemilik(prinsip akuntansi belum dianut) dan sering terjadi transaksi dengan
pemilik

Dalam pelaksanaanya, kegiatan UMKM diharapkan berdasarkan asas-asas yang telah


ditentukan dalam UU yaitu: kekeluargaan;demokrasi ekonomi;kebersamaan efisiensi
berkeadilan, Berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, keseimbangan kemajuan,
dan kesatuan ekonomi nasional. Salah satu tujuan pemberdayaan UMKM adalah
menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan UMKM menjadi usaha yang tangguh dan
mandiri.Sedangkan prinsip pemberdayaan UMKM yang dianggap paling penting adalah
penumbuhan kemandirian, kebersamaan, dan kewirausahaan UMKM untuk berkarya
dengan prakarsa sendiri.Peran UMKM sendiri terhadap perekonomian,dapat dilihat cukup
signifikan yaitu,UMKM dapat mendorong Penciptaan Invetasi Nasional,Produk Domestikl
Bruto ,Penyerapan Tenaga Kerja ,Penciptaan Devisa Nasional.
Tentu dalam pelaksanaan kegiatan UMKM ini menghadapi tantangan-tantangan yang
dibilang cukup sulit,namun jika ada kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat
hal ini dapat diatasi dengan baik,dan UMKM dapat berkembang dengan lancar dan baik.

B. Saran
Penulis dalam hal ini memberikan masukan,yaitu dalam proses pengembangan
UMKM ini harus adanya hubungan yang baik antara pemerintah dan masyarakat.Pemerintah
harus mampu memberikan sebuah prosedur yang mudah bagi UMKM,pemerintah jangan
mempersulit UMKM tersebut untuk berkembang.Sedangkan dari masyarakat lainnya
diharapkan juga mampu menjadi donatur bagi UMKM yang sedang berkembang
didaerahnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Dr.Tambunan TH Tulus.”UMKM Di Indonesia”.2009.Jakarta:Ghalia Indonesia.

Nugrahani, Tri Siwi.dkk. 2015. Model Pendampingan : Upaya Mengurangi Kemiskinan.


Yogyakarta : Litera Yogyakarta

UU No 20 Tahun 2008 Tentang UMKM

https://www.academia.edu/8542500/PENTINGNYA_PERAN_UMKM_DALAM_PEMBAN
GUNAN_PEREKONOMIAN_INDONESIA

http://yogyamerah.blogspot.co.id/2012/11/definisi-umkm-contoh-umkm-terdapat.html

http://www.bps.go.id.

https://economy.okezone.com/read/2018/04/22/320/1890016/kemenkop-targetkan-
pertumbuhan-umkm-capai-5-di-2019

10

Anda mungkin juga menyukai