Anda di halaman 1dari 4

Mengenal Sejarah Tari Saman,

Tari Asal Aceh yang Mendunia

Disusun

O
L
E
H

M. Wafa Sharfan
Kelas V Al Maraghi

SDIT AL MUNADI
MEDAN
Mengenal Sejarah Tari Saman, Tari Asal Aceh
yang Mendunia

Diantara beragamnya seni tari adat yang berasal dari suku-suku Indonesia, tari saman
merupakan salah satu tari adat yang masuk dalam kategori sangat unik. Keunikan tari saman
bukan hanya terletak pada gerakan penarinya yang kompak, melainkan juga pada harmonisasi
lagu dan paduan suara yang mengiringinya. Keunikannya ini pula yang membuat tari asal
Tanah Aceh ini menjadi sangat terkenal, bukan hanya di dalam negeri, tapi juga di seluruh
mancanegara. Nah, berikut ini, mari kita bahas keunikan tari saman mulai dari sejarah, asal
usul, gerakan, lagu, paduan suaranya dan kostum penarinya.

Asal Usul dan Sejarah Tari Saman

Tari Saman merupakan sebuah tarian asal Suku Gayo, Aceh yang mulai
dikembangkan pada abad ke 14 oleh seorang ulama besar bernama Syekh Saman. Tarian ini
awalnya hanyalah sebuah permainan rakyat bernama Pok Ane. Kebudayaan Islam yang
masuk ke daerah Gayo pada masa itu berakulturasi dengan permainan Pok Ane, sehingga
nyanyian pengiring permainan Pok Ane yang awalnya hanya bersifat pelengkap, berubah
menjadi nyanyian penuh makna dan pujian pada Alloh. Kebudayaan Islam juga merubah
beberapa gerakan pada tari saman mulai dari tepukan dan perubahan tempat duduk. Tari
saman di masa Kesultanan Aceh hanya ditampilkan pada acara perayaan Maulid Nabi
Muhammad di surau-surau atau masjid di daerah Gayo, namun pada perkembangannya ia
juga kemudian dimainkan pada acara-acara umum seperti acara pesta ulang tahun,
pernikahan, khitan, dan acara lainnya hingga sekarang.

Sejak 24 November 2011, tari saman telah ditetapkan sebagai salah satu Warisan
Budaya Tak benda asal Indonesia oleh UNESCO dalam sidang keenam Komite Antar Negara
yang dilaksanakan di Bali. Tarian yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan “Dance
of Thousand Hand” ini hingga sekarang masih terus dilestarikan, bukan hanya oleh orang
suku Aceh Gayo, melainkan juga oleh seluruh masyarakat dunia yang mengagumi
keunikannya.

Penari dan Gerakan Tari Saman

Pada awalnya, tarian saman hanya dimainkan para pria yang jumlahnya tidak lebih
dari 10 orang, 8 sebagai penari dan 2 sebagai pemberi aba-aba. Namun, pada
perkembangannya, menyadari bahwa sebuah tarian akan menjadi semakin semarak jika
dimainkan oleh lebih banyak penari, maka tari saman pun jadi boleh ditarikan oleh lebih dari
10 penari. Selain itu, para wanita yang awalnya tidak boleh memainkan tarian ini, juga
menjadi diperkenankan untuk memainkannya.

Untuk mengatur kekompakan gerakan penari, tari saman biasanya akan dipimpin oleh
2 orang syekh. Syekh adalah pengatur irama gerakan sekaligus pemandu nyanyian atau syair-
syair yang mengiringi tarian ini. Gerakan-gerakan dalam tari saman secara umum terbagi
menjadi beberapa unsur, yaitu gerakan tepuk tangan dan gerak tepuk dada, gerak guncang,
gerak kirep, gerak lingang, dan gerak surang-saring. Nama-nama semua gerakan dalam tari
saman ini berasal dari bahasa Gayo. Yang membuat tari saman begitu unik dan sering
menghadirkan decak kagum bagi yang menyaksikannya adalah karena harmonisasi gerakan
dalam tarian ini yang mengalun cepat bersama syair-syair dan yang mengiringinya. Banyak
orang luar negeri bahkan lebih mengenal tari saman daripada tari kecak atau tari pendet yang
berasal dari bali.
Paduan Suara dan Lagu Tari Saman

Berbeda dengan pertunjukan tari pada umumnya, pada pertunjukan tari saman yang
asli, Anda tidak akan menemukan iringan irama alat musik apapun. Satu-satunya irama yang
digunakan untuk menyelaraskan gerakan tari ini adalah suara dari para penari itu sendiri.
Mereka akan bertepuk tangan, tepuk dada, paha, dan lantai atau kadang menyanyikan syair
tersendiri untuk menyingkronkan gerakan antara penari satu dengan penari lainnya.

Untuk syair dari nyanyian lagu tari saman sendiri biasanya merupakan sebuah pepatah
dan nasihat yang bermakna begitu dalam. Syair-syair tersebut berisi pesan moril ajaran Islam
yang seharusnya diresapi oleh setiap para pendengarnya. Bagi seorang syekh atau pemandu
tari, menyanyikan lagu tari saman juga tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Ada 5
aturan atau cara baku yang harus ditaati dalam menyanyikan lagu tari saman ini. Kelima
aturan tersebut antara lain:

 Rengum ata auman yang diawali oleh pemandu.


 Dering yaitu rengum yang segera diikuti oleh semua penari.
 Redet atau lagu singkat dengan nada pendek yang dinyanyikan oleh salah satu penari
di bagian tengah.
 Syekh atau lagu yang dinyanyikan dengan suara panjang tinggi sebagai tanda
perubahan gerakan.
 Saur atau lagu yang diulangi bersama oleh semua penari setelah dinyanyikan oleh
seorang penari solo.

Arti dan Makna Tari Saman

Terlepas dari beragam keunikannya, tari saman bagi masyarakat Aceh memiliki arti
dan makna yang sangat dalam. Tarian ini melambangkan tingginya sopan santun, pendidikan,
kebersamaan, kekompakan dan kepahlawanan masyarakat Aceh yang religius. Pesan dakwah
yang terkandung dalam setiap syairnya juga memiliki nilai tersendiri. Nasehat-nasehat
dengan makna begitu dalam tersirat kental dalam syair lagu tari ini.

Anda mungkin juga menyukai