Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KUNJUNGAN

MUSEUM GEDUNG ARCA


DAN ISTANA MAIMUN

D
I
S
U
S
U
N

Oleh :

Widya Lestari
Kelas X IIK

MAL UIN SU
MEDAN
T.A. 2018 - 2019
JENIS-JENIS MANUSIA PURBA
Waktu : 23-01-2019. 10 : 32 : 34
Lokasi : Museum Gedung Arca

1. Manusia Purba Meganthropus Paleojavanicus

Manusia purba meganthropus paleojavanicus adalah manusia purba terbesar dan tertua di
Indonesia. Unsur-unsur nama tersebut terdiri dari kata megan = besar, anthropus =
manusia, paleo = tua, dan javanicus = berasal dari Jawa.

Fosil manusia purba ini berasal dari lapisan Pleistosen Bawah. Meganthropus memiliki badan
yang tegap dan mempunyai rahang yang sangat besar dan kuat. Mereka bertahan hidup
dengan cara mengumpulkan makanan. Makanan tersebut berasal dari tumbuh-tumbuhan dan
buah-buahan.

Ciri-Ciri Manusia Purba Meganthropus Paleojavanicus


Berikut ini adalah ciri-ciri manusia purba meganthropus paleojavanicus :
 Memiliki tinggi sekitar 165 – 180 cm
 Berbadan tegap
 Volume otak 900 cc
 Tonjolan pada kening tebal dan melintang sepanjang pelipis
 Tidak memiliki dagu dan mempunyai hidung yang lebar
 Memiliki otot kunyah, gigi, dan rahang yang besar dan kuat
 Makanannya jenis tumbuh-tumbuhan
2. Manusia Purba Pithecanthropus Erectus

Fosil manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia adalah jenis manusia purba
pithecanthropus erectus.Pithecanthropus erectus sendiri memiliki arti manusia yang berjalan
tegak.

Terdapat 3 jenis pithecanthropus erectus yang paling terkenal di Indonesia,


yaitu pithecanthropus erectus, pithecanthropus mojokertensis, dan pithecanthropus soloensis.

Jika berdasarkan dengan pengukuran terhadap umur lapisan tanah dimana pithecanthropus
erectus ditemukan di Indonesia, mempunyai umur yang bervariasi, yaitu antara 30.000 hingga
1 juta tahun yang lalu.

Ciri-Ciri Manusia Purba Pithecanthropus Erectus


Berikut ini adalah ciri-ciri manusia purba pithecanthropus erectus :
 Pada tengkorak memiliki tonjolan kening yang tebal
 Mempunyai hidung lebar dengan tulang pipi yang kuat dan menonjol
 Mempunyai tinggi 165 – 180 cm
 Pemakan segalanya, baik itu daging ataupun tumbuhan
 Memiliki rahang bawah yang kuat
 Tulang pipinya tebal
 Bertulang belakang tajam dan menonjol
 Bertubuh gelap dan mempunyai tempat perlekatan otot tengkuk yang besar dan kuat
3. Manusia Purba Pithecanthropus Mojokertensis

Pada tahun 1936 telah ditemukan fosil tengkorak anak manusia purba oleh seorang
peneliti, yaitu Widenreich di sebuah desa yang terletak di Mojokerto. Fosil manusia purba ini
diberikan nama dengan pithecanthropus robustus. Namun bagi Von Koenigswald
menyebutnya dengan nama pithecanthropus mojokertensis sesuai dengan nama daerah
ditemukannya.

Ciri-Ciri Manusia Purba Pithecanthropus Mojokertensis


Berikut ini adalah ciri-ciri manusia purba pithecanthropus mojokertensis :
 Memiliki badan tegap
 Tidak mempunyai dagu
 Memiliki kening yang menonjol
 Tinggi badan 165-180 cm
 Mempunyai volume otak 750 – 1.300 cc
 Tulang geraham dan rangnya lebih kuat
 Tulang tengkorak tebal
 Memiliki tulang tengkorak yang lonjong
 Hidup sekitar 2 sampai 2,5 juta tahun yang lalu
Gambar manusia purba dan manusia modern
Manusia Purba atau yang juga disebut Prehistoric People (Manusia Prasejarah) adalah jenis
manusia yang hidup jutaan tahun yang lalu pada zaman praaksara, yakni zaman dimana
manusia belum mengenal tulisan.

Penggunaan istilah prasejarah kini lebih banyak digantikan oleh praaksara karena istilah
tersebut dianggap kurang tepat dalam menggambarkan babakan waktu manusia purba.
Prasejarah berarti sebelum ada sejarah, sementara itu manusia purba sendiri adalah subjek
sekaligus objek sejarah. Dengan demikian, istilah prasejarah menjadi tidak tepat.

Keberadaan manusia purba diketahui melalui sejumlah peninggalan seperti fosil dan
artefak. Fosil adalah tulang belulang manusia purba yang telah membatu, sementara artefak
sendiri adalah perlengkapan/peralatan penunjang hidup manusia purba yang merupakan hasil
kebudayaan mereka.
BENDA-BENDA PRASEJARAH

1. Alat serpih

 Alat-alat kecil yang terbuat dari batu chalcedon.


 Berfungsi untuk menguliti hewan buruan, mengiris daging buruan, memotong umbi-
umbian / buah-buahan, dan berburu.
 Tradisi serpih-bilah ini terutama berlangsung di kehidupan gua yang ada di Sulawesi
Seltan, Sulawesi Tenggara dan pulau-pulau Nusa Tenggara Timur.
 Perkembangan tradisi serpih-bilah berbentuk mata panah bersayap atau bergerigi dan
serpih-bilah yang khusus dibuat dari fuat cepat batu obsidian.

2. Alat dari tulang


 Sifat tulang yang lebih keras daripada kayu namun lebih lunak dari pada batu.
 Perkakas tulang dan tanduk hewan banyak ditemukan di daerah Ngandong, dekat
Ngawi, Jawa Timur, sehingga disebut sebagai hasil kebudayaan ngandong.
 Kebanyakan alat dari tulang ini berupa alat penusuk (belati) dan ujung tombak
bergerigi.
 Berfungsi sebagai alat untuk mengorek ubi dan keladi dari dalam tanah. Selain itu alat
ini juga biasa digunakan sebagai alat untuk menangkap ikan.
 Penyebarannya adalah di Kalimantan Selatan, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur,
Sulawesi Selatan, Bali dan Nusa Tenggara Timur.
 Alat-alat dari tulang dan tanduk dibuat copy paste dan digunakan oleh jenis manusia
purba Homo Soloensis dan Homo Wajakensis.

3. Kapakgenggam

 Terbuat dari fuat cepat batu yang mirip dengan kapak tetapi tidak mempunyai tangkai
dan digunakan dengan menggenggam.
 Salah satu sisi batu sampai menajam sedangkan sisi yang satunya dibiarkan apa
adanya sebagai tempat menggenggam.
 Berfungsi untuk menumbuk, membuat serat dari pepohonan, dan berburu binatang.
 Kapak genggam banyak ditemukan di wilayah Pacitan Jawa Timur, sehingga disebut
sebagai hasil kebudayaan Pacitan.
 Persebaran kapak genggam ada di Sumatra Selatan, Lampung, Bali, Flores, Pacitan,
Sukabumi, dan Bengkulu.
Benda-benda sejarah
1. Beliung persegi

Merupakan alat dengan permukaan memanjang dan berbentuk persegi empat. Seluruh
permukaan alat tersebut telah digosok halus. Sisi pangkal diikat pada tangkai, sisi depan
diasah sampai tajam. Beliung persegi berukuran besar berfungsi sebagai cangkul. Sedangkan
yang berukuran kecil berfungsi sebagai alat pengukir rumah atau pahat. Tempat ditemukan di
Sumatera, jawa, bali, Lombok dan Sulawesi.

2. Kapak Lonjong

Merupakan alat berbentuk lonjong. Seluruh permukaan alat tersebut telah digosok halus. Sisi
pangkal agak runcing dan diikat pada tangkai. Sisi depan lebih melebar dan diasah sampai
tajam. Alat ini digunakan untuk memotong kayu dan berburu. Ditemukan di Sulawesi, Flores,
Tanimbar, Maluku dan papua.

3. Mata panah
Merupakan alat berburu yang sangat urgent. Selain untukberburu, mata panah digunakan
untuk menangkap ikan, mata panah dibuat bergerigi. Selain terbuat dari batu, mata panah
juga terbuat dari tulang. Ditemukan di Gua Lawa, Gua Gede, Gua pet puruh (Jatim), Gua
Cakondo, Gua Tomato akacicang, Gua Saripa (sulsel).
Sejarah istana maimun
Waktu : 23-01-2019. 11:45:26

Lokasi : ISTANA MAIMUN

Istana Maimun adalah istana Kesultanan Deli yang merupakan salah satu ikon
kota Medan, Sumatera Utara, terletak di Jalan Brigadir Jenderal Katamso, Kelurahan
Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun.
Didesain oleh arsitek Italia dan dibangun oleh Sultan Deli, Sultan Mahmud Al Rasyid.
Pembangunan istana ini dimulai dari 26 Agustus 1888 dan selesai pada 18 Mei 1891. Istana
Maimun memiliki luas sebesar 2.772 m2 dan 30 ruangan. Istana Maimun terdiri dari 2 lantai
dan memiliki 3 bagian yaitu bangunan induk, bangunan sayap kiri dan bangunan sayap
kanan. Bangunan istana ini menghadap ke utara dan pada sisi depan terdapat bangunan
Masjid Al-Mashun atau yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Raya Medan.
Istana Maimun menjadi tujuan wisata bukan hanya karena usianya yang tua, namun juga
desain interiornya yang unik, memadukan unsur-unsur warisan kebudayaan Melayu, dengan
gaya Islam, Spanyol, India dan Italia. Namun sayang, tempat wisata ini tidak bebas dari
kawasan Pedagang kaki
NAMA-NAMA RAJA-RAJA KERAJAAN MELAYU DELI

Inilah Daftar lengkap Raja-Raja yang memimpin Kerajaan Melayu Deli serta tahunnya
memimpin Kerajaan Melayu Deli.

1. TUANKU PANGLIMA GOCAH PAHLAWAN (1632-1669)


2. TUANKU PANGLIMA PARUNGGIT (1669-1698)
3. TUANKU PANGLIMA PADRAR (1698-1728)
4. TUANKU PANGLIMA PASUTAN (1728-1761)
5. TUANKU PANGLIMA GANDAR WAHID (1761-1805)
6. SULTHAN AMALUDDIN MENGEDAR ALAM (1805-1850)
7. SULTHAN OSMAN PERKASA ALAMSYAH (1850-1858)
8. SULTHAN MAHMUDAL RASYID PERKASA ALAMSYAH (1858-1873)
9. SULTHAN MA’MUN AL RASYID PERKASA ALAMSYAH (1873-1924)
10. SULTHAN AMALUDDIN AL SANI PERKASA ALAMSYAH (1924-1945)
11. SULTHAN OSMAN AL SANI PERKASA ALAMSYAH (1945-1967)
12. SULTHAN AZMI PERKASA ALAM (1967-1998)
13. SULTAN OTTEMAN MAHMUD PERKASA ALAM (1998-2005
14. SULTAN MAHMUD LAMANTJIJI PERKASA ALAM (2005-sekarang)

BENDA BERSEJARAH DI ISTANA MAIMUN


Berikut foto-foto yang diambil saat berkunjung di Istana Maimun

Anda mungkin juga menyukai