Anda di halaman 1dari 42

Jinayat

• Jinayat merupakan bentuk jamak dari jinayah. Menurut bahasa, jinayat


bermakna penganiayaan terhadap badan, harta, jiwa. Secara lebih luas
bahwa jinayat adalah perbuatan yang dilarang oleh syara' baik perbuatan
itu mengenai jiwa, harta benda, atau lainnya.
• Hukuman Bagi Pelaku Jinayat :
1. Hukuman Qisas
2. Hukuman Diyat
3. Hukuman Hudud
4. Hukuman Ta'zir
5. Hukuman Kafarat
Qisas (Hukum Bunuh)
 Qishash berasal dari kata “Qaseha” yang berarti memotong atau
membalas. Qishash dalam hukum pidana Islam adalah pembalasan setimpal
yang dikenakan kepada pelaku pidana sebagai sanksi atas perbuatannya.
 Qishash dilaksanakan pada saat seseorang sudah terbukti melakukan
pembunuhan dengan sengaja dan mendapat persetujuan dari keluarga
korban.
 Orang yang berhak menuntut dan memaafkan qishas menurut Imam Malik
adalah ahli waris ashabah bi nafsih, orang yang paling dekat dengan
korban itulah yang berhak. Menurut Imam Abu Hanifah, Imam Syafi’I, dan
Imam Ahmad orang yang berhak itu adalah seluruh ahli waris, laki-laki
maupun perempuan.
Syarat-syarat wajib Qishash
a. Baligh dan berakal
b. Yang membunuh bukan dari bapak yang di bunuh
c. Orang yang dibunuh tidak kurang derajatnya dari yang membunuh.
d. Yang terbunuh itu adalah orang yang terpelihara darahnya, dengan islam
atau dengan perjanjian.

Hukuman qishash dapat terhapus


a. Hilangnya tempatuntuk diqishash
b. Pemaafan
c. Perdamaian
d. Diwariskan hak qishash.
Syarat-syarat pembunuh
Pelaku orang mukallaf, yaitu balig dan berakal
Pelaku melakukan pembunuhan dengan sengaja
Pelaku harus orang yang mempunyai kebebasan (tidak dipaksa)

Syarat-syarat Korban yang dibunuh


Korban harus orang yang ma’shum ad-dam.
Korban bukan bagian dari pelaku.
Jumhur ulama hanafiyah mensyaratkan, hendaknya korban seimbang
dengan pelaku.
Surat Al-Baqarah ayat 178
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan
dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka,
hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka Barangsiapa yang
mendapat suatu pema'afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema'afkan)
mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma'af)
membayar (diat) kepada yang memberi ma'af dengan cara yang baik (pula).
yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu
rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, Maka baginya siksa
yang sangat pedih.” (QS. Al-Baqarah: 178
Pembunuhan
 Dalam bahasa Arab, pembunuhan disebut berasal dari kata yang sinonimnya
yang berarti mematikan
 Sedangkan menurut istilah pembunuhan adalah suatu aktivitas yang dilakukan
oleh seseorang atau beberapa orang yang mengakibatkan seseorang atau
beberapa orang meninggal dunia.
 Secara garis besar pembunuhan ada 2 :

Pembunuhan yang Pembunuhan yang


dilarang tidak dilarang
Pembunuhan yang dilarang
1. Betul-betul disengaja
hukum : wajib di qisas
unsur :1. Korban yang dibunuh adalah manusia yang hidup
2. Kematian adalah hasil dari perbuatan pelaku
3. Pelaku tersebut menghendaki kematian

2. Seperti disengaja
hukum :Hukuman pokok, yaitu diat dan kafarat
Hukuman tambahan, yaitu penghapusan hak waris dan wasiat.
unsur :1. Pelaku melakukan suatu perbuatan yang mengakibatkan kematian
2. Ada maksud penganiayaan atau permusuhan
3. Ada hubungan sebab akibat antara perbuatan pelaku dengan
korban kematian
Pembunuhan yang dilarang
3. Tidak disengaja
hukum :Hukuman pokok, yaitu diat dan kafarat
Hukuman tambahan, yaitu penghapusan hak waris dan wasiat.
unsur :1. Adanya perbuatan yang menyebabkan kematian
2. Terjadinya perbuatan itu karena kesalahan
3.Adanya hubungan sebab akibat antara perbuatan kesalahan
dengan kematian korban
Surat An-Nissa Ayat 92
Artinya :
Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin (yang
lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja), dan barangsiapa membunuh
seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang
hamba sahaya yang beriman serta membayar diat yang diserahkan kepada
keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh)
bersedekah. Jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian
(damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh)
membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta
memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barangsiapa yang tidak
memperolehnya, maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan
berturut-turut untuk penerimaan taubat dari pada Allah. Dan adalah Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Dakwaan Pembunuh Tidak Ada Saksi

Yang mendakwa harus :


bersumpah lima puluh kali
mengambil diyat

tidak terbukti
berhak bersumpah
Kifarat membunuh
Kafarat Membunuh Orang
memerdekaan hamba yang islam
Memberi Makan enam puluh orang miskin
berpuasa 2 bulan berturut-turut
Diyat (Denda)
Diyat adalah sejumlah harta yang wajib diberikan karena suatu tindakan
pidana kepada korban kejahatan atau walinya.
Diyat diberikan apabila :
 Bila wali atau ahli waris terbunuh memaafkan yang membunuh dari
pembalasan jiwa.
 Pembunuh yang tidak sengaja
 Pembunuh yang tidak ada unsur membunuh.
Pembagian Diyat

Denda Berat Denda RIngan

Diyat anggota badan


Diyat untuk anggota badan yang berpasangan
Jika salah satu anggota badan
Pembayaran Diyat

Masa pembayaran diyat, bagi pembunuhan sengaja dibayar tunai waktu itu
juga. Sedangkan pembunuhan tidak sengaja atau karena tersalah dibayar
selama 3 tahun dan tiap tahun sepertiga.

Diyat wanita

Diyat yahudi dan nasrani

Diyat majusi

Diyat hamba.

Diyat janin
HUDUD
Hudud merupakan kata jama’ dari kata hadd yang berarti batas yaitu batasan
yang dibuat oleh ALLAH SWT dan tidak boleh dilanggar.
Hal-hal yang termasuk ke dalam hukuman hudud adalah :
1. Berzina
2. menuduh zina
3. meminum minuman memabukkan
4. Mencuri
5. Merampok
6. bugoh
7. riddah,
8. Meninggalkan solat.
Berzina

Zina terbagi menjadi 2, yaitu :


• Zina muhson yaitu, orang yg berzina yang sudah menikah
• Zina ghoiru muhson yaitu, orang yang berzina yang belum
menikah
Hukuman Pelaku Zina
1. Dirajam dan dlempar dengan batu yang sederhana
ukurannya hingga mati
2. Didera seratus kali dan diasingkan dari negeri itu selama satu
tahun.
Korban Zina

Perempuan yang dizinai dalam artian dirogol atau diperkosa


maka tidak berlaku baginya hukuman hudud.
Menuduh Zina
"Dan orang-orang yg menuduh wanita baik-baik (melakukan zina) dan
mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka
(yg menuduh itu) dg delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu
terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah
orang-orang yg fasik. Kecuali orang-orang yg bertaubat sesudah itu
dan memperbaiki dirinya, maka sesungguhnya, Alloh Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang".-QS, AN-Nur 4-5.
Syarat Penerapan
1. Mukallaf
2. Orang yang suci
3. Yang dituduh meminta penerapan hokum terhadap yang
menuduh
4. Tidak adanya 4saksi
Hikmah
1. Menjaga kehormatan umat muslimin
2. Menjaga kesucian masyarakat
Meminum Minuman yg Memabukkan
Meminum minuman yang memabukkan hukumnya adalah haram, dan
merupakan sebagian dosa besar karena menghilangkan fungsi akal.
Meminum minuman yang memabukkan meskipun sedikit atau banyak
hukumnya adalah haram dan didera 40 x bagi yang melakukannya jika ada
saksi yang melihat.
Larangan Meminum Khamar

Artinya :
“Sesungguhnya (minuman) arak, berjudi, (berkorban untuk) berhala,
mengundi nasib dengan panah adalah perbutan keji termasuk
perbuatan syaitan, maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar
kamu mendapat keberuntungan.” (Al Maidah :90).
Syarat orang yang terkena hukuman hudut
i) Baligh
ii)Berakal
iii)Kemahuan sendiri tanpa dipaksa oleh sesiapa
iv)Minuman itu masuk kedalam rongga melalui mulut

Minuman Keras dan Dosanya


“Barang siapa meninggal sebagai peminum arak, maka ia akan
bertemu dengan Allah dalam keadaan seperti penyembah berhala”
(HR Ath Thabrani, 12/45, Shahihul Jami’ :6525)
larangan meminum minuman keras dari kitab”
“Barangsiapa minum khamar dan mabuk, maka shalatnya
tidak diterima selama empat puluh pagi, dan jika meninggal ia
masuk neraka. (tetapi) manakala ia bertaubat, Allah akan
menerima taubatnya. Dan jika kembali lagi minum dan mabuk,
maka shalatnya tidak diterima selama empat puluh pagi, jika
meninggal ia masuk neraka, (tetapi) manakala ia bertaubat,
Allah menerima taubatnya. Dan jika kembali lagi minum dan
mabuk, maka shalatnya tidak diterima selama empat puluh
pagi, jika meninggal ia masuk neraka, (tetapi) manakala ia
bertaubat, Allah menerima taubatnya. Dan jika (masih)
kembali lagi (minum khamar) maka adalah hak Allah
memberinya minum dari radghatul khabal pada hari kiamat”
mereka bertanya : “Wahai Rasulullah, apakah radghatul
khabal itu? beliau menjawab : “cairan kotor (yang keluar dari
tubuh) penghuni neraka” (HR Ibnu Majah, 3377, shahihul Jami’
6313)
Merampok (Hendra)

Perampok disini bisa dimaksudkan dengan tindak pemerasan,


penganiayaan, merampas hak atau sekedar menakuti-nakuti orang
islam.
Islam menetapkan hukuman yang berat bagi pelaku perampokan :
“Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi
Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah
mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka
dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat
kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk
mereka di dunia, dan diakhirat mereka beroleh siksaan yang besar”.
Gugur Hukuman Merampok
1. Dimaafkan oleh korban
2. Bertaubat sebelum tertangkap

Hukuman bagi Perampok


1. membunuh orang yg di rampoknya dan di ambil hartanya
2. membunuh orang yg di rampoknya , tetapi hartanya tidak
di ambil.
3. hanya mengambil harta bendanya saja, sedangkan
orangnya tidak di bunuhnya, sedangkan benda yg di ambil
sedikitnya satu nisab ( 93,6 gram emas ).
4. perampok yg menakut2i saja, tidak membunuh dan tidak
mengambil harta benda.
Mencuri

Mencuri itu adalah salah satu daripada dosa-dosa besar dan


mewajibkan potong tangan ke atas si pencuri itu.
Sebagaimana dengan firman Allah yang bermaksud:
”Pencuri lelaki dan pencuri perempuan hendaklah kamu potong
tangannya sebagai balasan pekerjaan, dari siksaan daripada Allah,
Allah maha perkasa lagi maha bijaksana” al-maidah 30
Syarat Hukuman Hudud Atas Pencuri
Syarat-syarat seseorang terkena hukuman hudu sebagai pencuri adalah :
i) Orang yang berakal
ii)Orang yang baligh
iii)Dengan kemahuan sendiri

Hukuman Mencuri
1. Mencuri kali pertama hendaklah dipotong tangan kanannya.
2. Mencuri kali yang kedua hendaklah dipotong kaki kirinya dan,
3. Mencuri kali ketiga dan berikutnya hendaklah dikenakan hukuman takzir
dan dan dipenjarakan sehingga ia terbunuh.
Orang yang tidak terkena hukuman hudud
1. Orang yang dipaksa mencuri dengan cara kekerasan
2. Orang yang terpaksa mencuri disebabkan tersangat lapar
(kebuluran) atau terlalu dahaga.
3. Jumlah nilai harta atau barangan yang dicuri itu kurang
daripada satu perempat dinar atau tiga darham.
4. Untuk mensabitkan kesalahan mencuri itu tidak dapat
dibuktikan mengikut yang dikehendaki.
5. Harta atau barang yang dicuri itu bukan dari barangan
yang berharga dan bernilai dan tidak memberi apa-apa.
6. Pencurian yang dilakukan oleh anak keatas harta atau
barangan kepunyaan ibu bapanya.
7. Pencurian yang dilakukan oleh suami keatas harta atau
barangan kepunyaan isterinya dan sebaliknya.
Bugah
Bughah Bughat atau bughoh adalah gerombolan
(pemberontak) yang menentang kekuasaan negeri dengan
kekerasan senjata, baik karena salah pengertian ataupun
bukan.
Orang-orang golongan manusia yang disebut bughat
itu harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
Mempunyai kekuatan bala tentara serta senjatanya untuk
memberontak Imamnya.
Mempunyai pimpinan yang ditaati oleh mereka.
Mereka berbuat demikian, disebabkan karena timbulnya
perbedaan pendapat dengan Imamnya mengenai politik
pemerintahannya, sehingga mereka beranggapan bahwa
memberontaknya itu menjadi keharusan baginya.
Adapun cara memberontaknya ialah dengan :

Memisahkan diri dari wilayah kekuasaan Imamnya.


Atau menentang kepada keputusan Imam, atau menentang
perintahnya dengan jalan kekerasan senjata.
Riddah
Riddah (murtad) adalah kembali atau berbaliknya
seseorang dari keimanan.
 meningggalkan agama islam dalam keadaan sadar tanpa
ada paksaan
 Mengingkari ajaran islam
 Mengerjakan suatu amalan selain amalan islam
 Perkataan yang kufur
Penyebab Riddah
 perbuatan yang
mengkafirkan
 perkataan yang
mengkafirkan
 itiqad (keyakinan)
Konsekuensi hukum karena riddah yang bersifat
duniawi maupun ukhrawi
Konsekwensi Bersifat Duniawi
• Kehilangan haknya sebagai wali
• Kehilangan haknya untuk mewarisi harta kerabatnya
• Dilarang baginya untuk memasuki kota makkah dan tanah haram
• Diharamkan makan hewan sembelihannya
• Tidak boleh dishalatkan jenazahnya dan tidak boleh dimintakan ampunan dan rahmat untuknya
• Dilarang menikah dengan wanita muslimah
• Hukum anak orang yang meninggalkan shalat dari perkawinannya dengan wanita muslimah

Konsekwensi bersifat ukhrawi


• Dicaci dan dihardik oleh para malaikat
• Pada hari kiamat akan dikumpulkan bersama orang-orang kafir dan musyrik
• Kekal untuk selama-lamanya di dalam neraka
Meninggalkan shalat

Siapakah Orang Yang Sombong ?

Siapakah Orang Yang Telah Mati


Hatinya ?

Siapakah Orang Dungu Otaknya ?

Siapakah Orang Yang Bodoh ?


Azab Meninggalkan Shalat 5 Waktu

Azab di dunia
Azab ketika sakaratul maut
Azab ketika didalam kubur

Azab Ketika Hari Kiamat


Orang yang meninggalkan Shalat Lima Waktu
 S
hub > Allah Ta’ala akan menenggelamkannya ke dalam neraka
jahannam selama 60 tahun hitungan akhirat
 Dzhur > Dosa seperti membunuh 1000 orang muslim
 > Dosa seperti menghancurkan ka’bah
Asyar > Dosa seprti berzina dengan ibu-bapak sendiri
  > Allah Ta’ala akan berseru kepada mereka.
Maghrib
 Isya
Ayat bagi orang yang meninggalkan shalat
Adapun orang yang meninggalkan shalat secara total, sedang
dia meyakini hukum wajibnya dan tidak mengingkarinya, dia
juga kufur. Yang benar dari pendapat para ulama adalah
bahwa kufurnya itu adalah kufur besar yang menyebabkan
pelakunya keluar dari Islam. Hal itu didasarkan pada dalil yang
cukup banyak, diantaranya :

“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang


menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya,
maka mereka kelak akan menemui al ghoyya, kecuali orang
yang bertaubat, beriman dan beramal saleh.” (QS. Maryam: 59-
60)
Ayat bagi orang yang meninggalkan shalat
bahwa orang yang meninggalkan shalat itu masuk dalam golongan orang orang kafir dan orang
orang munafik yang punggung mereka tetap tegak ketika kaum muslimin bersujud. Seandainya
mereka termasuk golongan kaum muslimin, niscaya mereka akan diperkenankan untuk bersujud
sebagaimana yang diperkenankan kepada kaum muslimin.

“Tiap tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya, kecuali golongan kanan,
berada dalam surge, mereka saling bertanya, tentang keadaan orang orang yang berdosa.
“apakah yang memasukkan kamu ke dalam Neraka Saqar? Mereka menjawab,” Kami dahulu
tidak termasuk orang orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak pula memberi makan
orang miskin, dan kami membicarakan yang batil, bersama dengan orang orang yang
membicarakannya, dan kami mendustakan hari pembalasan. (QS Al Muddatsir 38-46)
Ayat bagi orang yang meninggalkan shalat
Dengan demikian, orang yang meninggalkan shalat termasuk orang orang yang
berbuat dosa dan akan masuk ke dalam Neraka saqar.

“Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka


mereka itu adalah saudara saudara seagama, dan Kami menjelaskan ayat ayat
itu bagi kaum yang mengetahui (QS At Taubah 11)

Anda mungkin juga menyukai