Anda di halaman 1dari 5

RESUME

FIQIH JINAYAT

DOSEN PENGAMPU : USTADZ MUZAKKIR, M.H.I

DI SUSUN OLEH : IRWAN SAHIDU

NIM : 2022G1C034

PENDIDIKAN ULAMA TARJIH MUHAMMADIYAH ( PUTM )

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM ( KPI )

FAKULTAS AGAMA ISLAM ( FAI )

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM ( UMMAT)


JINAYAT

A. Pelaksanaan Hukum Mati

‫ ال يحل دم امرىء مسلم يشهد أن ال‬: ‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬: ‫عن عبد هللا ابن مسعود رضي هللا عنه قال‬
‫ ( متفق عليه‬.‫ الثيب الزاني والنفس بالنفس والتارك لدينه المفارق للجماعة‬: ‫إله إال هللا وأني رسول هللا إال بإحدى ثالث‬

Artinya:

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud r.a, katanya : “Rasulullah SAW bersabda: “Tidak
dihalalkan darah seorang muslim yang telah bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan
bersaksi bahwa aku adalah utusan Allah, kecuali salah satu di antara tiga kelompok orang
ini, yaitu seorang janda ( orang yang telah menikah ) yang berzina, seseorang yang
membunuh orang lain, dan orang yang meninggalkan agamanya, yakni orang yang
memisahkan dirinya dari jama’ah. ( HR. Muttafaq ‘Alaih )

Penjelasan hadist

Pembunuhan adalah tindakan pidana yang paling besar sebab telah menghilangkan
nyawa seseorang sehingga menyengsarakan orang-orang yang berada dalam tanggungan
orang yang terbunuh, seperti membuat anak-anaknya menjadi yatim, istrinya menjadi janda,
dan tanggung jawab sosialnya menjadi berantakan. Hidup dan kehidupan merupakan hak
setiap manusia yang tidak boleh dirampas oleh siapapun.

Oleh karena itu, pembunuhan merupakan tindakan pidana yang amat dibenci dan
dikecam oleh Sang Maha Pemberi hidup dan kehidupan, sebagaimana tertera dalam firman-
Nya surah Al-maidah ayat 32, yang artinya:

“Oleh karena itu, Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil bahwa barang siapa yang
membunuh seorang manusia bukan karena orang itu (membunuh) orang lain atau bukan
karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia
seluruhnya. Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-
olah dia telah memelihara kehidupan manusia seluruhnya.” (QS. Al-Maidah: 32).

Ancaman pembunuhan tersebut diundangkan dalam ayat Madaniyah, di antaranya


tercantum dalam surah Al-baqarah ayat 178 – 179, yang artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishash berkenaan dengan orang-
orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka; hmaba dengan hamba; dan
wanita dengan wanita. Maka barang siapa mendapat suatu pemaafan dari saudaranya,
hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi
maaf) membayar (diat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang
demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barang siapa
yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih. Dan dalam
qishash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal,
supaya kamu bertakwa (menjaga diri dari kejahatan).” (QS. Al-Baqarah: 178 – 179).

Kandungan Hadist

1. Tidak diperbolehkan menumpahkan darah seorang Muslim (membunuhnya), kecuali


orang-orang muslim yang melakukan tiga macam perbuatan sebagaimana terdapat
dalam hadits di atas.
2. Seorang kafir tidak boleh dibunuh karena tuntutan keimanannya, melainkan dia
dibunuh untuk mengantisipasi kejahatan yang akan diperbuatnya.
3. Islam adalah agama samawi yang fleksibel dan mengajarkan sikap menengah di
dalam berbagai aspek kehidupan.
4. Islam mengajarkan pemeluknya untuk memelihara hak-hak sesamanya.

1. B. Qishash

‫وا األرش‬::‫أبوا فعرض‬::‫و ف‬::‫ا العف‬::‫وا إليه‬::‫ة فطلب‬::‫وعن أنس رضى هللا تعالى عنه أن الربيع بنت النضر عمته كسرت ثنية جاري‬
‫ال أنس بن‬::‫ فق‬.‫ فأمر رسول هللا صلى هللا عليه وسلم بالقصاص‬.‫فأبوا فأتوا رسول هللا صلى هللا عليه وسلم فأبوا إال القصاص‬
‫ا‬::‫ ي‬: ‫لم‬::‫ه وس‬::‫لى هللا علي‬::‫ول هللا ص‬::‫ فقال رس‬.‫ يا رسول هللا أتكسر ثنية الربيع ؟ ال والذي بعثك بالحق ال تكسر ثنيتها‬: ‫النضر‬
‫م على هللا‬:‫و أقس‬:‫اد هللا من ل‬::‫ إن من عب‬: ‫لم‬:‫ه وس‬::‫لى هللا علي‬:‫ول هللا ص‬:‫ فرضي القوم فعفوا فقال رس‬.‫أنس كتاب هللا القصاص‬
.) ‫ ( متفق عليه واللفظ للبخارى‬.‫ألبره‬

Artinya :

“Dari Anas r.a, dia berkata : “ Sesungguhnya Rubayyi bintu An-Nadhr, bibi Anas,
mematahkan gigi seorang wanita. Kemudian, keluarga Rubayyi itu minta maaf kepadanya.
Akan tetapi, keluarga wanita itu menolaknya. Keluarga Rubayyi menawarkan denda, tetapi
mereka tetap menolaknya. Kemudian mereka datang menghadap Rasulullah SAW tetapi
mereka tidak mau selain qishash. Lalu Rasulullah SAW memerintahkan untuk di qishash.
Anas bin An-Nadhr berkata: “Apakah gigi seri Rubayyi akan dipecahkan ? jangan, demi
Tuhan yang telah mengutus engkau dengan kebenaran, janganlah dipecahkan gigi serinya.
Kemudian Rasulullah SAW bersabda: “Wahai Anas, Kitabullah telah menetapkan qishash.
Maka keluarga wanita itu merelakan dan memeaafkan Rubayyi. Kemudian Rasulullah SAW
bersabda, “Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah itu terdapat orang-orang yang
bersumpah dengan nama Allah, dan dia akan berlaku jujur kepada-Nya.” ( HR. Muttafaq
‘Alaih dan susunan matannya dari riwayat Al-Bukhari )
Penjelasan Hadits

Sebagaimana telah dikemukakan di atas bahwa salah satu di antara sikap pertengahan
dan keelastisan syari’at Islam adalah keberadaan syari’at qishash. Hal ini karena –
sebagaimana definisinya secara etimologis yang berarti pembalasan – qishash disyari’atkan
untuk mengimbangi perbuatan menyimpang yang dilakukan oleh seorang terhadap
sesamanya. Dari sini dapat dipahami bahwa di dalam syari’at qishash terdapat usaha untuk
menengahi permasalahan, yang dalam hal ini adalah masalah pembunuhan. Di satu sisi, Islam
melarang pemeluknya untuk membunuh karena perbuatan tersebut dikutuk Allah dan Rasul-
Nya, tetapi di sisi lain Al-Qur’an juga menetapkan syari’at qishash untuk membalas tindakan
pembunuhan tersebut.

Syari’at qishash juga merupakan tindakan antisipasi dalam menghindari tindak pidana
pembunuhan sebab orang akan berpikir dua kali untuk melakukan pembunuhan apabila dia
ingat konsekuensi yang akan dideritanya. Dengan demikian, kehidupan manusia menjadi
terjaga, sebagaimana yang dinyatakan di dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 179:

‫ولكم فى القصاص حياة ياأول األلباب‬

Artinya :

“Dan dalam qishash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang
yang berakal, supaya kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 179).

Pada mulanya qishash dapat berlaku di dalam berbagai tindak pidana, seperti
pembunuhan dibalas dengan pembunuhan, melukai dibalas dengan melukai, pemotongan
dibalas dengan pemotongan, sebagaimana yang disyari’atkan pada Nabi Musa.

Kemudian Allah mengkhususkan pemberlakuan qishash dalam pembunuhan bagi


kaum muslimin, sebagaimana terdapat di dalam Al-Qur’an surah Al-baqarah ayat 178, yang
artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishash berkenaan dengan
orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka; hmaba dengan hamba;
dan wanita dengan wanita. Maka barang siapa mendapat suatu pemaafan dari saudaranya,
hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi
maaf) membayar (diat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang
demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barang siapa yang
melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih.” (QS. Al-Baqarah: 178).

Indikator lain yang mencerminkan fleksibilitas dan sikap pertengahan yang dimiliki
oleh Islam adalah adanya keringanan dalam melepaskan hukuman qishash terhadap pelaku
tindak pidana, yakni apabila keluarga yang dirugikan memberikan maaf, hukuman qishash ini
dapat digantikan dengan denda tertentu sebagai tebusan.
Pemahaman Kandungan Hadits

1. Pemberlakuan hukum qishash di antara sesama kaum wanita.


2. Diperbolehkan bersumpah di dalam masalah-masalah yang masih belum meyakinkan
3. pemberlakuannya.
4. Dianjurkan untuk memberi maaf kepada terpidana sehingga dia bebas dari ancaman
hukuman qishash. Terpidana dapat memohon bantuan untuk memintakan maafnya.
5. Hukuman qishash dapat diberlakukan tidak hanya di dalam masalah pembunuhan,
tetapi juga dalam bagian anggota badan tertentu yang terlukai.
6. Hukuman qishash telah disyari’atkan kepada umat-umat terdahulu.

Anda mungkin juga menyukai