Anda di halaman 1dari 11

RU MA H SA KIT R SU D CILAC AP

HUKUM
TRANSFUSI
DARAH
Dengan Anggota :
Kasus

An. G dirawat di ruang catelya RSUD


Cilacap dengan keluhan demam, BAB
lembek, dan nafsu makan menurun.Klien
tampak rewel dan menangis, perut klien juga
tampak besar.
Pada pemeriksaan USG upper lower
abdomen, di dapatkan hasil : kesan ascites
minimal, tak tampak kelainan pada hepar,
pankreas, lien bilateral dan vesica urinaria.
Sedangkan pada pemeriksaan lab darah
lengkap, di dapatkan hasil : HB 8,4 g/dL.
Sehingga dokter menginstruksikan untuk
dilakukan pemberian transfusi darah PRC 1
kolf.
Pengertian transfusi darah

Transfusi darah adalah proses pemindahan darah dari orang


yang sehat kepada orang yang sakit, yang bertujuan :
1. Menambah jumlah darah yang beredar dalam tubuh orang
yang sakit yang jumlah darahnya berkurang karna suatu
hal.misalnya perdarahan,operasi dll.
2. Menambah kemampuan darah dalam tubuh orang yang
sakit untuk membawa / menambah oksigen (O2)
Landasan Hukum Transfusi
Darah
Pada umumnya pembicaraan tentang transfusi darah
mencapai kesimpulan dibolehkan. namun berbeda
pendapat pada kasus-kasus yang muncul. Di antara
landasan hukumnya adalah:

•Al qur’an
•Al hadist
•Pandangan Ulama
•Undang undang Nomor 23 tahun 1990 Pasal 66 ayat 2
1.Q.S Al-Baqarah : 173 2. Q.S AL Maidah : 2
Artinya : Hai orang-orang yang beriman,
Yang artinya “ Sesungguhnya Allah janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan
Hanya mengharamkan bagimu jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram,
jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya,
bangkai, darah, daging babi, dan dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula)
binatang yang (ketika disembelih) mengganggu orang-orang yang mengunjungi
Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan
disebut (nama) selain Allah. tetapi keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah
barangsiapa dalam keadaan terpaksa
(memakannya) sedang dia tidak
menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah
berburu. dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) Al-
kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-
menginginkannya dan tidak (pula)
melampaui batas, Maka tidak ada dosa
halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu
berbuat aniaya (kepada mereka). dan tolong-
menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
Qur'an
baginya. Sesungguhnya Allah Maha kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong
dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan
Pengampun lagi Maha Penyayang.” bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya
Allah Amat berat siksa-Nya
●Hadits Sunan Abu Dawud No. 3357 – Kitab Pengobatan

Artinya : “ Telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Umar An Namari


telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Ziyad bin 'Ilaqah dari Al
Usamah bin Syarik ia berkata, "Aku pernah mendatangi Nabi shallallahu
'alaihi wasallam dan para sahabatnya, dan seolah-olah di atas kepala Hadist
mereka terdapat burung. Aku kemudian mengucapkan salam dan duduk,
lalu ada seorang Arab badui datang dari arah ini dan ini, mereka lalu
berkata, "Wahai Rasulullah, apakah boleh kami berobat?" Beliau
menjawab: "Berobatlah, sesungguhnya Allah 'azza wajalla tidak
menciptakan penyakit melainkan menciptakan juga obatnya, kecuali
satu penyakit, yaitu pikun."
Pandangan Ulama
Berdasarkan kaidah hukum Fiqh Islam yang berbunyi:
Bahwasanya pada prinsipnya segala sesuatu boleh hukumnya kecuali kalau
ada dali yang mengaramkannya. Dengan kata lain kemudharatan harus
dihilangkan

Undang Undang No 23 Tahun 1990 Pasal 66


Ayat 2
“Jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat merupakan cara
penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan dan pembiayaannya
dikelola secara terpadu untuk tujuan meningkatkan derajat
kesehatan, wajib dilaksanakan oleh setiap penyelenggara ”
Transfusi Darah Menurut Ushul Fiqh
Menurut ushul fiqh pada dasarnya, darah yang dikeluarkan dari tubuh manusia termasuk najis mutawasithah.
Maka dalam kajian ibadah darah tersebut hukumnya haram untuk dimakan dan dimanfaatkan,
terdapat dalam surat al-Maidah ayat 3 yang artinya ” Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah,
daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah...”. Ayat tersebut pada dasarnya
melarang memakan maupun mempergunakan darah, baik secara langsung ataupun tidak.
Akan tetapi apabila darah merupakan satu-satunya jalan untuk menyelamatkan jiwa seseorang yang
kehabisan darah, maka mempergunakan darah dibolehkan dengan jalan transfusi. Bahkan melaksanakan
transfusi darah dianjurkan demi kesehatan jiwa manusia.
Dalam surat al-Maidah ayat 32 yang berbunyi sebagai berikut :
“... Dan Barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, Maka seolah-olah Dia telah memelihara
kehidupan manusia semuanya....”

PA N D U A N P E RT O L O N G A N
P E RTA M A | 2 0 2 0
Hukum Hubungan Antara Pendonor dan
Resipien

Transfusi darah tidak menimbulkan adanya hubungan kemahraman (haramnya perkawinan)


antara donor dengan resipien. Faktor yang menyebabkan kemahram-an telah ditentukan dalam
hukum islam (QS. Al-Nisa:23)

1. Karena adanya hubungan nasab atau keturunan


2. Karena adanya hubungan perkawinan,
3. Karena adanya hubungan persusuan,

Dengan demikian perkawinan antara donor dengan resipien yang sama-sama beragama islam
diizinkan oleh islam berdasarkan mafhum mukhalafah.
 
KESIMPULAN
"Menyelamatkan nyawa
Transfusi darah boleh dilakukan karna dibutuhkan untuk menolong seseorang manusia yang
dalam keadaan darurat, sebagaimana keterangan Qaidah fiqhiyah yang seharusnya mati tidak
berbunyi: “Perkara hajat (kebutuhan) menempati posisi darurat (dalam tertolong, tapi dengan
menetapkan hukum islam), baik bersifat umum maupun khusus”. Dan dalam berkat donor darah ini
kaidah Fiqhiyah selanjutnya yang berbunyi : Tidak ada yang haram bila mengakibatkan bisa
berhadapan dengan yang hajat(kebutuhan). Kebutuhan hanya untuk ditransfer terus berlangsungnya
kepada pasien saja. Hal ini sesuai dengan maksud Qaidah Fiqhiyah yang kehidupan seseorang,
berbunyi :”Sesuatu yang dibolehkan karena keadaan darurat, (hanya digambarkan seperti
diberlakukan) untuk mengatasi kesulitan tertentu”.?Bertabarru' atau memberikan kehidupan
menyumbang darah sebagai donor adalah sebuah amal yang disunnahkan. kepada semua manusia."
Bahkan ada yang menyatakan bahwa hukum donor darah itu sampai kepada
hukum fardhu kifayah. Tentunya bila sudah ada muslim yang melakukannya,
sudah gugur kewajibannya.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai