Anda di halaman 1dari 43

Donor

Darah
Keperawatan Islami
Kelompok 1
Afriani (2012101010054)
Arfan Arjuna (2012101010138)
Ecy Oktaviana Monicha (2012101010062)
Muhammad Alim Kakani (2012101010114)
Novi Rahmaditha (2012101010052)
Novia Ramadhani (2012101010090)
Nur Kiram (2012101010022)
Putri Humaira (2012101010018)
Safina Salsabila (2012101010104)
Sharu Wardiati (2012101010030)
Tri Ardita Agustina (2012101010096)
Pengertian

Penyumbang darah atau Donor darah adalah proses


pengambilan darah dari seseorang secara sukarela atau pengganti
untuk disimpan di bank darah sebagai stok darah untuk kemudian
digunakan untuk transfusi darah (Luthfi, dkk., 2022).
Donor darah adalah proses pengambilan darah dari
seseorang secara sukarela untuk disimpan di bank darah yang
digunakan untuk keperluan transfusi darah. Darah yang dipindahkan
dapat berupa darah lengkap dan komponen darah (Kemenkes, 2023).
Tujuan Manfaat
Donor darah memiliki tujuan utama Manfaat donor darah melancarkan aliran
untuk membantu menyediakan pasokan darah hingga mencegah penyumbatan
darah yang aman dan cukup untuk arteri. Rajin mendonorkan darah mampu
kebutuhan medis. Darah yang menurunkan risiko serangan jantung
didonasikan dapat dibagi menjadi hingga 88%. Mendonorkan darah juga
komponen-komponen seperti sel darah bisa meminimalkan risiko kanker, stroke
merah, sel darah putih, dan trombosit dan serangan jantung.
darah, yang dapat digunakan untuk
mengobati berbagai kondisi medis.
Jenis-Jenis

Konsentrat Sel darah merah Cryoprecipitate


trombosit (packed red blood
cell)

Plasma beku segar Whole blood


(freshfrozen (seluruh
plasma/ffp) komponen darah
Efek Samping
Mata berkunang-kunang
dan mengalami mual

Timbulnya pusing dan


pingsan Didapatinya memar di
area sekitar suntikan.

Terdapat nyeri pada


lengan bekas suntikan
Syarat-Syarat Donor Darah
Sehat jasmani dan Tekanan darah normal
rohani (Sistole 100-180 dan
Diastole 70-100)

Berat Badan minimal Kadar Haemogoblin


45 Kg 12,5-17,0 gr/dL%

Berusia 17-60 tahun dan 65 Demi keamanan dan


tahun untuk pendonor darah keselamatan pendonor
yang sudah rutin sesuai dengan
mendonorkan darahnya PERMENKES 91 tahun
sampai akhirnya berhenti 2015, interval waktu sejak
atas pertimbangan dokter donor darah terakhir
minimal 2 bulan
Tahapan Donor Darah
Tahap Tahap Tahap Pemulihan
Pemeriksaan Pengambilan
Pendahuluan Darah Donor

Tahap Registrasi Tahap Tahap


Pemeriksaan Administrasi
Kesehatan oleh
Dokter
Donor Darah dalam Perspektif Islam
Menurut syariat Islam, pemeliharaan jiwa (hifz al-nafs) merupakan salah satu bagian dari
maqasid al-syari’ah (peringkat kedua setelah pemeliharaan agama atau hifz al- din). Karena
itu transfusi darah pada dasarnya dibolehkan oleh Islam. Jelasnya, bahwa Islam membolehkan
seorang muslim menyumbangkan darahnya untuk tujuan kemanusiaan, baik disumbangkan
secara langsung kepada orang yang membutuhkan transfusi darah (resipien), maupun melalui
Palang Merah Indonesia atau Bank Darah.
Dalil Naqli
Syaikh Zaid Bin Muhammad Al-
Madkholi dan Mufti Syafi' mengatakan
‫َو َقْد َفَّص َل َلُك م َّما َح َّر َم َع َلْي ُك ْم ِإاَّل َم ا اْض ُط ِر ْر ُتْم ِإَلْيِه‬
apabila pada donor terdapat maslahat
Artinya: dan tidak menimbulkan kemudharatan
“Padahal sesungguhnya Allah telah yang dapat membahayakan dirinya,
menjelaskan kepada kamu apa yang
diharamkanNya atasmu, kecuali apa yang
maka donor darah tidak terlarang.
terpaksa kamu memakannya”. Bahkan padanya terdapat pahala dan
(Al-An’am: 199) keutamaan, sebagaimana yang
termaktub dalam kitabullah dan sunnah
Rasul-Nya. Allah swt berfirman:
Dalil Naqli

‫َأَّن ۥُه َم ن َقَتَل َنْفًۢس ا ِبَغْيِر َنْفٍس َأْو َفَس اٍد ِفى ٱَأْلْر ِض َفَك َأَّنَم ا َقَتَل ٱلَّناَس‬
‫ۚ َجِم يًع ا َو َم ْن َأْح َياَها َفَك َأَّنَم ٓا َأْح َيا ٱلَّناَس َجِم يًع ا‬

Artinya:
“… Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu
(membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi,
maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa
yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah
memelihara kehidupan manusia semuanya…” (Al-Maidah: 32)
Resume
Jurnal

Judul :
Donor dan Jual Beli Darah untuk Transfusi Perspektif Hukum
Islam Respon Hukum Islam terhadap Praktik Donor dan
Transfusi Darah serta Jual Beli Darah Untuk Transfusi dalam
bingkai Hifd an-Nafs (Menjaga Jiwa)

Penulis : Saini

Tahun : 2022
METODE
Literatur Review, menggunakan jenis penelitian yang
mengadopsi sebagian teknik-teknik penelitian kualitatif
yang bersifat kepustakaan (library research), yaitu
mengkaji dan meneliti sumber-sumber kepustakaan,
berupa kitab-kitab fiqh karya ulama fiqh kontemporer
yang berkaitan dengan tema bahasan. Teknik
pengumpulan data yang peneliti pakai adalah teknik
dokumentasi sebab penelitian ini adalah penelitian
pustaka. Setalah data terkumpul kemudian dianalisis
dengan mengikuti model analisis mile dan hiberman
dan ditambah dengan analisis isi (content analysis).
HASIL
● Donor darah dalam kondisi ikhtiyar (normal) memiliki dua hukum, yaitu haram dan
boleh. Sementara dalam kondisi darurat, mereka sepakat akan kebolehannya. Mereka
yang mengharamkan berargumen karena darah adalah bagian dari tubuh manusia dan
jika donor dilakukan maka berarti manusia sudah mengubah ciptaan Allah, menentang
ajaran agama sebab manusia bukan pemilik dari tubuh mereka sendiri, melainkan milik
Allah dan karena darah dapat memudharatkan. Adapun argumentasi-argumentasi
mereka yang membolehkan antara lain adalah karena darah mengalami takhalluf
(pergantian), tidak membahayakan pada pendonor, tidak sampai menghilangkan
anggota badan, dan karena alasan darurat.
Cont…
● Fuqaha dalam menghukumi praktik transfusi darah ada yang tidak memperbolehkan
dan ada yang membolehkannya dengan beberapa argumentasi. Alasan mereka yang
melarang dikarenakan darah adalah benda najis dan bisa membahayakan pada tubuh.
Sementara argumentasi mereka yang membolehkan transfusi darah karena darurat,
sebagai obat dan tidak membahayakan kepada pasien.
● Hukum menjual darah baik kepada personal maupun kepada yayasan atau bank. karena
besar sekali manfaatnya bagi manusia guna menolong jiwa sesama manusia yang
memerlukan transfusi darah karena operasi dan kecelakaan.
Jurnal Inter

Judul :
Role of religious beliefs in blood donation behavior among the
youngster in Iran: A theory of planned behavior perspective
METODE
Kuesioner terstruktur dikembangkan untuk
mengumpulkan data, dan secara total, 242 kuesioner
mahasiswa sarjana dari empat universitas besar di Iran
dianalisis. Model penelitian yang disarankan diuji
dengan model persamaan struktural.
HASIL
Temuannya menunjukkan bahwa keyakinan agama mempunyai pengaruh positif terhadap
sikap mendonor darah. Oleh karena itu, pengaruh agama terhadap kegiatan prososial
seperti donor darah nampaknya cukup besar. Selain itu, sikap, kontrol perilaku yang
dirasakan, dan norma subjektif mempunyai pengaruh positif terhadap niat mendonor darah.
Temuan penelitian ini konsisten dengan model TPB.
Donor
Organ
Keperawatan Islami
Pengertian
Donor organ adalah tindakan mengambil
organ dan jaringan sehat dari seseorang dan
memberikannya kepada orang lain (NIH, 2022).
Donor organ adalah proses dimana terjadi
pemindahan organ atau jaringan tubuh dari orang yang
sehat ke orang yang membutuhkan organ baru. Donor
organ diharapkan dapat menyelamatkan atau
memperbaiki hidup seseorang yang mengalami gagal
fungsi organ (Islam, dkk. 2023)
Tujuan dan Manfaat Donor
Organ
Tujuan transplantasi organ
tubuhPada dasarnya Donor organ bisa menjadi
transplantasi bertujuan salah satu cara untuk
sebagai usaha terakhir menyelamatkan dan
pengobatan bagi orang yang memperbaiki hidup
bersangkutan, setelah usaha seseorang yang mengalami
pengobatan yang lainnya gagal fungsi pada salah satu
mengalami kegagalan. atau beberapa organnya.

Tujuan Manfaat
Jenis-Jenis Donor Organ
Donor organ disebut donor hidup Donor organ disebut donor mati jika
jika pemberi donor masih dalam pemberi donor sudah meninggal
keadaan hidup saat organnya ketika pengambilan dan pemberian
diambil dan disumbangkan kepada organ dilakukan. Seseorang bisa
orang lain yang membutuhkan. menjadi donor mati apabila
Organ yang bisa didonorkan saat meninggal karena kondisi tertentu,
kondisi seseorang masih hidup seperti cedera kepala yang parah,
meliputi ginjal, hati, paru-paru, aneurisma otak, mati otak, atau
pankreas, usus, jantung, dan darah stroke dengan persetujuan keluarga.
Efek Samping
Beberapa contoh efek samping yang umum terjadi di antaranya:
1. Mual dan muntah-muntah
2. Diare
3. Sakit kepala
4. Muka bengkak
5. Anemia
6. Tulang melemah
7. Berat badan naik
8. Susah tidur
9. Moody
10. Kesemutan pada tangan dan kaki
11. Jerawat atau masalah kulit lain
12. Gemetaran
13. Rambut rontok
14. Tumbuh bulu di beberapa bagian tubuh
Syarat dan ketentuan
1. Surat keterangan sehat dari dokter yang
memiliki SIP
2. Telah berusia 18 (delapan belas) tahun
dibuktikan dengan KTP, kartu keluarga,
dan/atau akta kelahiran;
3. Membuat pernyataan tertulis tentang
kesediaan Pendonor menyumbangkan Organ
tubuhnya secara sukarela tanpa meminta
imbalan;
4. Memiliki alasan menyumbangkan Organ
tubuhnya kepada Resipien secara sukarela;
Syarat dan ketentuan
5. Mendapat persetujuan suami/istri, anak yang sudah dewasa,
orang tua kandung, atau saudara kandung Pendonor,
Membuat pernyataan memahami indikasi, kontra indikasi,
6. risiko, prosedur Transplantasi Organ, panduan hidup
pascatransplantasi Organ, serta pernyataan persetujuannya; dan
Membuat pernyataan tidak melakukan penjualan Organ
ataupun perjanjian khusus lain dengan pihak Resipien
7. Memiliki hubungan darah yang jelas antara pendonor dan
resipen

8.
Tahapan Donasi Organ
Evaluasi Pasien
Terapi Imunosupresi

Pencarian Donor
Pemantauan dan
Praoperasi Perawatan Jangka
Panjang

Transplantasi Organ Pemulihan

Pascaoperasi Dukungan Psikologis


Donor Organ dalam Perspektif Islam
Tubuh merupakan titipan dari Allah dan manusia memiliki wewenang untuk
memanfaatkannya, sebgaimana harta. Allah memberi wewenang kepada manusia untuk
memilikinya dan membelanjakan harta itu. Sebagaimana manusia boleh mendermakan
sebagian hartanya kepada orang lain yang membutuhkan, begitu pun dengan mendermakan
sebagian tubuhnya untuk orang yang membutuhkan. Hanya saja tidak boleh mendermakan
seluruh anggota badannya, bahkan hingga mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan
orang yang sakit dari kematian. Bahwa kebolehan untuk mendonorkan sebagian organ tubuh
kepada orang yang membutuhkan sifatnya muqayyad (bersyarat). Sebab seseorang tidak
boleh mendonorkan sebagian organ tubuhnya yang justru akan menimbulkan dharar,
kemelaratan, dan kesengsaraan bagi dirinya atau bagi seseorang yang mempunyai hak tetap
atas dirinya
Dalil Naqli

Dari Abi Hurairah ra. Ia berkata: “Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa yang melapangkan orang
mukmin dari kesempitan urusan dunia niscaya Allah akan melapangkan kesempitannya di hari kiamat.
Barang siapa memudahkan kesulitan orang mukmin niscaya Allah akan memudahkan kesulitannya di
dunia dan akhirat. Barang siapa menutupi kekurangan orang muslim niscaya Allah akan menutupi
kekurangannya di dunia dan akherat. Allah akan menolong hamba-Nya sepanjang hamba tersebut
menolong (Al-Imam Abi Al-Husain Muslim bin Al-Hajjaj Al -Qusyairi Al-Yasaburi, dkk, h. 602).
Dalil Naqli

ۛ ‫َو َاْن ِفُقْو ا ِفْي َس ِبْي ِل ِهّٰللا َو اَل ُتْل ُقْو ا ِبَاْي ِد ْي ُك ْم ِاَلى الَّت ْه ُلَك ِة‬
‫َو َاْح ِس ُنْو ا ۛ ِاَّن َهّٰللا ُيِح ُّب اْلُمْح ِس ِنْي َن‬
Artinya:
“Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan
(diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan
berbuatbaiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat
baik”.
(Al-Abqarah: 195)
Jurnal Indo

Judul :
Legalitas Donor Mata Dalam Islam: Perspektif Hukum
Kesehatan Dan Hukum Islam

Penulis : Mustafid

Tahun : 2021
METODE
Artikel ini merupakan penelitian pustaka, yaitu dengan
menelusuri dan menelaah bahan-bahan atau dokumen yang
berkaitan dengan donor mata. Dengan pendekatan Normatif,
karena akan mengkaji permasalahan donor mata yang akan
ditinjau dari hukum kesehatan di Indonesia dan hukum Islam.
sedangkan sumber data yang digunakan adalah sumber hukum
primer berupa Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 38 tahun
2016 tentang Penyelenggaraan Transplantasi Organ dan data
sekunder diambil dari buku, artikel jurnal dan hal lain yang
berkaitan dengan tulisan ini. Sedangkan teknik analisis data yang
digunakan dalam artikel ini menggunakan tehnik analisis
deskriptif, karena bertujuan untuk mendeskripsikan data yang
ada, kemudian menarik kesimpulan yang mudah dipahami oleh
pembaca.
HASIL
• Transplantasi mata menurut hukum kesehatan di Indonesia
mendonorkan organ tubuh harus sesuai dengan aturan yang ada, begitu juga dengan
donor mata. Dalam hukum Kesehatan di Indonesia, yaitu peraturan Menteri Kesehatan
Nomot 38 Tahun 2016 menjelasakan bahwa dalam hal transplantasi ada dua keadaan,
pertama: pendonor yang masih hidup, dan hanya boleh mendonorkan satu ginjal,
sebagian hati, pangkreas atau paru-paru. Kedua; pendonor yang sudah mati batang otak
(MBO), keadaan ini boleh mendonorkan organ, termasuk mendonorkan mata
Cont…
• Transplantasi mata menurut hukum islam
Dilihat dari perspektif hukum Islam, bahwa orang yang masih hidup tidak boleh mendonorkan matanya, karena organ
tubuh yang digunakan bukanlah milik pengguna, melainkan milik Allah SWT, sehingga tidak ada hak manusia dalam
mendonorkan organ apapun. Dengan demikian, mengenai donor mata, seseorang wajib mengutamakan memelihara
dirinya dari kemudhorotan (kebinasaan) dari pada menolong orang lain dengan cara mengorbankan matanya sendiri,
yang pada akhirnya dia tidak bisa melakukan tugas dan kewajibannya untuk beribadah kepada Allah dengan baik.
Orang-orang yang menganggap adanya kebaikan dalam donor mata tersebut, ini jelas bertentangan dengan
kemudhorotan yang timbul akibat donor mata yang diberikan kepada orang lain. Sedangkan orang yang sudah
meninggal ada dua pendapat, pertama; tidak boleh mendonorkan organ tubuh, dengan alasan bahwa orang yang sudah
meninggal dunia memiliki hak untuk dihormati jasadnya. Kedua; pendapat yang membolehkan, dengan alasan
merupakan perbuatan baik dan terpuji, karena organ itu dapat dimanfaatkan oleh orang yang membutuhkan, dari pada
rusak begitu saja sesudah jenazah di makamkan. Perbuatan kemanusian yang dihormati agama dan Menghilangkan
penderitaan orang lain.
Jurnal Inter

Judul :
Organ donation and transplant: The Islamic perspective

Penulis : Ali, et al.

Tahun : 2020
METODE

Literatur review dari 53 artikel yang berfokus pada


artikel-artikel yang menyajikan gambaran umum
tentang Islam dan hukum-hukum utama mengenai
donor organ, atau yang menyoroti faktor-faktor
potensial yang mungkin mempengaruhi sikap umat
Islam terhadap donor dan transplantasi organ padat
(manusia).
HASIL
• Sunni (Dewan Majelis Fikih Islam Arab Saudi 1988) -> Diperbolehkan
mendonorkan organ tubuh orang yang sudah meninggal
Melarang penjualan organ tubuh manusia dalam “keadaan ideal” namun secara praktis
memperbolehkannya, mengingat betapa mendesaknya situasi kekurangan organ. Donasi
yang telah meninggal hanya diperbolehkan apabila pendonor telah memberikan izin
sebelum meninggal dunia atau ahli warisnya mengizinkan donasi. Izin dari otoritas
Islam diperlukan.
HASIL
• Sunni (Dewan Hukum Muslim Inggris 1995) -> Diperbolehkan mendonorkan
organ tubuh orang yang sudah meninggal dan masih hidup
Persetujuan atas sumbangan yang telah meninggal dapat diberikan oleh anggota
keluarga dalam hal seorang pendonor yang beragama Islam meninggal dunia tanpa
menyatakan keinginannya. Penentuan kematian secara neurologis adalah kriteria yang
digunakan untuk donasi orang meninggal. Donasi organ harus dilakukan “secara cuma-
cuma tanpa imbalan,” dan perdagangan organ dilarang.
HASIL
• Sunni (Universitas Al Azhar Kairo 2009) -> Diperbolehkan mendonorkan organ
tubuh orang yang sudah meninggal dan masih hidup
Donasi tergantung pada persetujuan donor (saat masih hidup) atau persetujuan anggota
keluarga. Donor organ hidup diperbolehkan apabila tidak membahayakan nyawa
pendonor dan keputusan diambil secara bebas. Penjualan organ tubuh dilarang.
HASIL
• Syi’ah (Ayatollah Agung Khomeini 1964) -> Diperbolehkan mendonorkan organ
tubuh orang yang sudah meninggal

Penentuan kematian secara neurologis telah diketahui.


HASIL
• Syi’ah (Ayatollah Agung Khu`i) -> Diperbolehkan mendonorkan organ tubuh
orang yang sudah meninggal dan masih hidup
Donor organ tubuh yang meninggal hanya diperbolehkan jika tidak menodai
tubuh hingga tidak dapat dikenali lagi. Penentuan kematian secara neurologis
tidak diketahui.
HASIL
• Syi’ah (Ayatollah Agung Sistani) -> Donor organ orang yang masih hidup
diperbolehkan
Mendonorkan organ tubuh almarhum tidak diperkenankan, kecuali nyawa
seorang muslim dapat langsung diselamatkan melalui donasi tersebut. Surat
wasiat atau kepemilikan kartu donatur tidak dianggap sebagai bukti sah
kesediaan seseorang untuk berdonasi.
Kesimpulan
Dalam penelitian ini, teridentifikasi beberapa faktor yang mempengaruhi pendapat umat
Islam mengenai donasi organ. Meskipun agama memainkan peran besar dalam keputusan
yang diambil umat Islam mengenai donor organ, keputusan ini juga diwarnai oleh faktor-
faktor lain. Kurangnya informasi yang jelas mengenai aturan agama tentang donasi organ
dan transplantasi tampaknya menjadi penyebab utama keragu-raguan tersebut. Selain itu,
perbedaan pendapat di kalangan ulama dan imam Islam juga menimbulkan kebingungan.
Pengetahuan tentang donasi organ dan hukum Islam yang relevan, pengaruh anggota
keluarga dan pemimpin agama, serta kepercayaan terhadap sistem medis merupakan faktor
utama yang mempengaruhi keputusan umat Islam untuk melakukan donasi organ.
Kurangnya sumber daya dan tenaga ahli untuk mentransfer pengetahuan kepada
masyarakat juga mungkin berdampak
Thanks!
You Don’t have any questions

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including


icons by Flaticon, infographics & images by Freepik and illustrations by
Stories
Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai