MASAILUL FIQHIYAH FI
JINAYAH
Dosen Pengampu
Iskandar, S,Sy, MH
Disusun Oleh
Maskoni Darson
SEMESTER IV
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Transfusi darah
1. Pengertian Transfusi darah
Transfusi darah adalah proses mentransfer darah atau darah berbasis produk dari satu
orang ke dalam sistem peredaran darah orang lain. Transfusi darah dapat menyelamatkan jiwa
dalam beberapa situasi, seperti kehilangan darah besar karena trauma, atau dapat digunakan
untuk menggantikan darah yang hilang selama operasi.
Transfusi darah juga dapat digunakan untuk mengobati anemia berat atau
trombositopenia yang disebabkan oleh penyakit darah. Orang yang menderita hemofilia atau
penyakit sel sabit mungkin memerlukan transfusi darah sering. Awal transfusi darah secara
keseluruhan digunakan, tapi praktek medis modern umumnya hanya menggunakan komponen
darah.
2. Hukum Islam Tentang Transfusi/Donor Darah
Perkataan transfusi darah, adalah terjemahan dari bahasa Inggris “Blood Transfution”,
kemudian diterjemahkan oleh dokter Arab menjadi ِ َ( نَ ْقتُلْ ال َّد ِم لِ ْلعشالmemindahkan darah
ج
karena kepentingan medis).
Dr. Ahmad Sofian mengartikan transfuse darah dengan istilah “pindah-tuang darah”,
seperti dalam rumusan defisinya: “ pengertian pindah-tuang darah adalah memasukkan darah
orang lain dalam pembuluh darah orang yang akan ditolong.Ketika diadakan transfusi darah,
maka perlu diketahui jenis darah yang dibutuhkan pasien , yang sesuai dengan darahnya.
a. Hukum Mendonorkan Darah
Pada dasarnya darah yang dikeluarkan tubuh manusia termasuk najis mutawasittah menurut
hukum islam. Maka agama melarang mempergunakannya baik secara langsung atau tidak.
Dasar tentang haramnya donor adalah:
BAB II
TRANSPALASI ORGAN TUBUH
A. Latar belakang
Transplantasi organ adalah operasi untuk memindahkan organ sehat dari seorang
pendonor untuk ditransplantasikan ke orang lain (penerima) yang mengalami kerusakan organ.
Hal ini biasanya dilakukan untuk menyelamatkan hidup orang yang menerima
transplantasi organ.
Prosedur transplantasi organ yang telah dilakukan saat ini di antaranya transplantasi
ginjal, pankreas, hati, jantung, paru-paru, dan usus halus. Dalam situasi khusus, transplantasi
dobel juga dijalankan, misalnya ginjal dan pankreas atau jantung dan paru-paru.
Transplantasi Ginjal adalah prosedur yang paling sering dilakukan untuk saat ini.
Sementara transplantasi usus halus dapat dibilang jarang atau masih langka dilakukan di
Indonesia.
D. Kesimpulan
Dalam Islam, hukum organ transplantasi, baik mendonorkan maupun menerima organ,
sangat bergantung pada niat, tujuan, dan kondisi yang melatarbelakangi tindakan tersebut.
Secara umum, jika organ transplantasi dilakukan untuk menyelamatkan nyawa dan
memperbaiki kualitas hidup, serta memenuhi syarat-syarat yang telah disebutkan, maka
hukumnya diperbolehkan.