Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TRANSPALASI ORGAN TUBUH MENURUT ISLAM


DAN MEDIS

DISUSUN OLEH:
MOCH.REYNANDA (P17320320064)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BOGOR


POLTEKKES KEMENKES BANDUNG
2020/2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita dan tidak lupa pula kita
mengirim salam dan salawat kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah
membawakan kita suatu ajaran yang benar yaitu agama Islam, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Transpalasi organ tubuh menurut
Islam dan medis” ini dengan lancar.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis
peroleh dari berbagai sumber yang berkaitan dengan agama Islam serta
infomasi dari media massa yang berhubungan dengan agama Islam, tak lupa
penulis ucapkan terima kasih kepada pengajar matakuliah Pendidikan Agama
Islam atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada
pihak-pihak yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi
kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai
implementasi iman dan takwa dalam kehidupan modern, khususnya bagi
penulis. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang
lebih baik

Bogor,31 Agustus 2020


Penulis

Moch.Reynanda P.P
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG..................................................................................4
RUMUSAN MASALAH..............................................................................4
TUJUAN MASALAH..................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
PENGERTIAN TRANSPALASI ORGAN TUBUH...................................5
MACAM-MACAM CARA MELAKUKAN TRANSPALASI...................5
SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN TRANSPALASI.........................7
TRANSPALASI YANG DIPERBOLEHKAN............................................8
TRANSPALASI YANG TIDAK DIPERBOLEHKAN..............................9

BAB III PENUTUP


KESIMPULAN............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Transpalasi ialah pemindahan organ tubuh yang masih mempunyai daya hidup sehat
untuk menggantikanorgan tubuh yang tidak sehat dan tidak berfungsi lagi dengan baik.Pada
saat ini juga,ada upaya untuk memberikan organ tubuh kepada orang yang memerlukan ,
walaupun orang itu tidak mejalani pengobatan,yaitu untuk orang yang buta.Hal ini khusus
donor mata bagi orang buta.
Dalam pelaksanaan transpalasi orang tubuh ada tiga pihak terkait dengannya: pertama
donor,yaitu orang yang menyumbangkan organ tubuhnya yang masih sehat untuk
dipasangkan pada orang lain yang organ tubuhnya menderita sakit.Kedua resepien,yaitu
orang yang menerima organ tubuh dari donor yang karena satu dan lainnya organ tubuhnya
harus diganti.Ketiga tim ahli,yaotu para dokter yang menangani operasi transpalasi dari pihak
donor kepada pasien.
Transpalasi organ tubuh manusia merupakan masalah baru yang belum pernah dikaji
oleh para fuqaha klasik tentang hukum-hukumnya.Karena masalah ini adalah anak kandung
dari kemajuan ilmiah dalam bidang pencangkokan anggota tubuh,dimana para dokter modern
bisa mendatangkan hasil yang menakjubkan dalam memindahkan organ tubuh dari orang
yang masih hidup atau mati dan mencangkokkannya kepada orang lain yang kehilangan
organ tubuhnya atau rusak karena sakit dan sebagainya yang dapat berfungsi persis seperti
anggota badan itu pada tempatnya sebelum di ambil.

B.RUMUSAN MASALAH
1.Apakah yang dimaksud transpalasi
2.Apa macam-macam transpalasi organ
3.Bagaimanakah transpalasi organ yang diperbolehkan
4.Bagaimanakah transpalasi organ yang tidak diperbolehkan

C.TUJUAN
1.Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan transpalasi
2.Untuk mengetahui macam-macam ttranspalasi organ
3.Untuk mengetahui transpalasi organ yang diperbolehkan
4.Untuk mengetahui transpalasi organ yang tidak diperbolehkan
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Transpalasi Organ Tubuh


Tranpalasi adalah pemindahan organ tubuh yang mempunyai daya hidup yang sehat
untuk menggantikan organ tubuh yang tidak sehat dan tidak berfungsi dengan baik,yang
apabila diobati dengan prosedur medis biasa,harapan penderita untuk bertahan hidup nya
tidak ada lagi.
Pencangkokan organ tubuh yang menjadi pembicaraan pada waktu ini adalah:
mata,ginjal,dan jantung.Karena ketiga organ tersebut sangat penting fungsinya untuk
manusia,terutama sekali ginjal dan jantung.Mengenai donor mata pada dasarnya
dilakukan,karena ingin mengimbangi kebahagiaan kepada orang yang belum pernah melihat
keindahan alam ciptaan Allah ini ataupun orang yang menjadi buta karena penyakit.

Ada 3(tiga) tipe donor organh tubuh dan setiap tipe donor mempunyai permasalahan
sendiri-sendiri,yaitu:
A.Donor dalam keadaan hidup sehat
Tipe ini memerlukan seleksi cermat dan general check up,baik terhadap donor
maupun terhadap penerima(resepient),demi menghindari kegagalan transpalasi yang
disebabkan oleh karena penolakan tubuh resepien dan sekaligus mencegah resiko bagi donor
B.Donor dalam hidup koma atau diduga akan meninggal ssegera
Untuk tipe ini,pengambil organ tubuh donor memerlukan alat kontrol dan penunjang
kehidupan,misalnya dengan bantuan alat pernafasan khusus.Kemudian alat-alat tersebut
dicabut setelah pengambilan organ tersebut selesai
C.Donor dalam keadaan mati
Tipe ini merupakan tip yang ideal,sebab secara medis tinggal menunggu penentuan
kapan donor dianggap meninggal secara medis dan turidisdan harus diperhatikan pula daya
tahan organ tubuh yang mau ditranspalasi.

B.Macam-macam cara melakukan transpalasi organ tubuh


Ada 3(tiga) tipe donor organ tubuh dan setiap tipe mempunyai permasalahan
sendiri,yaitu:
1.Donor dalam keadaan hidup dan sehat
Tipe ini memerlukan seleksi cermat dan general check up,baik terhadap donor
maupun terhadap penerima(resepient),demi menghindari kegagalan transpalasi yang
disebabkan oleh karena penolakan tubuh resepien dan sekaligus untuk mencegah risiko bagi
pendonor.Sebab menurut data statistik,1 dari 1000 donor meninggal dan si donor juga bisa
merasa was-was dan tidak aman(insecure),karena menyadari bahwa dengan menyumbangkan
organ tubuhnya,maka ia tidak akan memperoleh kembali seperti sedia kala.
Apabila melakukan donor dalam keadaan hidup,sebagaimana menurut hemat
penulis,Islam tidak membenarkan atau melarang,alasannya yaitu sebagai berikut:
Firman Allah SWT dalam Quran surah Al Baqarah ayat 195

َ‫ٱّلل ي ُِحبَ ْٱل ُمحْ ِس ِنين‬


ََ ‫ن‬ ََ ِ‫ٱّلل ولَ ت ُ ْلقُواَ ِبأ ْيدِي ُك َْم إِلى ٱلَتَ ْهلُك َِةَۛ وأحْ ِسنُ ٓواََۛ إ‬
ََِ ‫ل‬َِ ‫وأن ِفقُواَ فِى س ِبي‬
“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu
sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang berbuat baik”
Ayat ini mengingatkan manusia agar tidak gegabah dalam berbuat sesuatu yang dapat
berakibat fatal bagi dirinya,sekalipun tujuan kemanusiaan yang luhur
2.Donor dalam keadaan hidup koma atau diduga akan meninggal segera
Untuk tipe ini,pengambilan organ tubuh donor memerlukan alat kontrol dan
penunjang kehidupan,misalnya dengan alat bantu pernafasan khusus.Kemudian alat
penunjang kehidupan tersebut dicabut,setelah selesai proses pengambilan organ
tubuhya.Hanya kriteria mati secara medis/klinis dan yuridis perlu ditentukan dengan tegas
dan tuntas.Apakah kriteria mati itu ditandai dengan berhentinya denyut jantung dan
pernafasan ataukah ditandai dengan berhentinya fungsi otak
Penegasan mati secara klinis dan yuridis itu sangat penting bagi dokter sebagai
pegangann dalam menjalankan tugasnya,sehingga ia tidak khawatir dituntut melakukan
pembunuhan berencana oleh keluarga yang bersangkutan sehubungan dengan praktik
transpalasi itu.Apabila melakukan transpalasi organ oleh pendonor yang dalam keadaan koma
atau hampir meninggal,maka Islampun tidak mengizinkan karena:
Hadist Nabi Muhammad SAW
‫ار‬
َ ‫ضر‬
ِ ‫ل‬ َ ‫للا عل ْي َِه وسلَمَ ق‬
َ ‫ لَ ضر َر و‬: ‫ال‬ َُ ‫ى‬َ ‫للاِ صلَـ‬
َ ‫س ْو َل‬ ََ ‫للا ع ْن َهُ أ‬
ُ ‫نر‬ َُ َ‫ضي‬ َ ‫ْن سِنانَ ْالـ ُخد ِْر‬
ِ ‫يِ ر‬ َِ ‫ع ْنَ أ ِبـ ْيَ س ِعيْدَ س ْع َِد ب‬
َِ ‫ْن مالِكَِ ب‬
“Dari Abû Sa’îd Sa’d bin Mâlik bin Sinân al-Khudri Radhyallahu anhu, Rasûlullâh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak boleh ada bahaya dan tidak boleh
membahayakan orang lain”
Misalnya orang yang mengambil organ tubuh seseorang donor yang belum meninggal secara
klinis dan yuridis untuk untuk transpalasi berarti ia membuat madhorot kepada donor dengan
mempercepat kematiannya
3.Donor dengan keadaan mati
Tipe ini merupakan tipe yang ideal,sebab secara medis tinggal menunggu penentuan
kapan donor diangga meninggal secara medis dan yuridis yang harus memperhatikan pula
daya tahan organ tubuh yang mau diambil untuk transpalasi.
Sampai saat ini transpalasi organ tubuh yang banyak dibicarakan dikalangan ilmuwan
dan rohaniawan adalah mengenai tiga macam organ tubuh,yaitu mata,ginjal,dan jantung.Hal
ini dapat dimaklumi,karena dari segi struktur anatomis manusia,ketiga organ tersebut
sangatlah vital bagi kehidupan manusia.Namun sebagai akibat perkembangan ilmu
pengetahuan modern dan teknologi yang semakin canggih,maka dimasa yang akan
datang,transpalasi mungkin juga berhasil dilakukan untuk organ-organ tubuh lainnya,mulai
dari kaki dan telapaknnya sampai kepalanya,termasuk pula organ tubuh bagian dalam seperti
rahim wanita.
Namun yang dicapai oleh teknologi belum tentu diterima oleh agama dan hukum yang
hidup di masyarakat.Karena itu,mengingat transpalasi organ tubuh itu termasuk masalah
ijtihadi,karena tidak terdapat hukumnya secara eksplesit didalam Al Quran dan
sunnah,mengingat pula masalah transpalasi itu termasuk masalah yang cukup
kompleks,menyangkut berbagai bidang studi,maka harusnya masalah ini dianalisis dengan
memakai pendekatan atau metode multi disipliner,misalnya kedokteran ,biologi ,hukum ,etika
,dan agama.Agar bisa diperoleh kesimpulan berupa hukuman ijtihadi(hukum fiqh Islam) yang
proposional dan mendasar.

C.Syarat-syarat pelaksanaan transpalasi


Menyumbangkan organ tubuh diperbolehkan dalam Islam selama hal itu dilakukan
berdasarkan batasan-batasan yang telah ditentukan oleh syariat.Dengan demikian,Syeikh
Ahmad Kutty menuturkan beberapa syarat-syarat yang memperbolehkan transpalasi organ
yaitu:
A.Syarat bagi orang yang hendak menyumbangkan organ dan masih hidup
1.Orang yang akan menyummbangkan organ adalah orang yang memiliki kepemilikan penuh
atas miliknya sehingga dia mampu untuk membuat keputusan sendiri
2.Orang yang akan menyumbangkan organ harus seseorang yang dewasa atau usianya telah
mencapai 20 tahun
3.Harus dilakukan dengan keinginannya sendiri tanpa tekanan atau paksaan dari siapapun
4.Organ yang disumbangkan tidak boleh organ vital yang mana kesehatan dan kelangsungan
hidup tergantung dari itu
5.Tidak boleh mencangkok organ kelamin
B.Syarat bagi orang yang menyumbangkan organ tubuhnya jika sudah meninggal
1.Dilakukan sudah memastikan bahwa si penyumbang ingin menyumbangkan organnnya
setelah dia meninggal.Bisa dilakukan melalui surat wasiat atau menandatangani kartu donor
atau yang lainnya
2.Jika terdapat kasus si penyumbang organ bekum memberikan persetujuan terlebih dahulu
tentang menyumbangkan organnya ketika dia meninggal maka persetujuan bisa dilimpahkan
kepada pihak keluarga penyumbang terdekat yang dalam posisi dapat membuat keputusan
atas penyumbang
3.Organ atau jaringan yang akan disumbangkan haruslah organ atau jaringan yang ditentukan
dapat menyelamatkan atau mempertahankan kualitas hidup manusia lainnya
4.Organ yang akan diisumbangkan harus dipindahkan setelah prosedur medis bahwa si
penyumbang organ telah meninggal dunia
5.Organ tubuh yang akan disumbangkan bisa juga dari korban kecelakaan lalu lintas yang
identitasnya tidak diketahui,tapi hal itu harus dilakukan atas seizin hakim

D.Transpalasi yang diperbolehkan


Hukum transpalasi sangat bermacam-macam,ada yang mendukung ada yang
tidak.Oleh karena itu,dalam pembahasan ini akan menggabungkan hukum-hukum dari
berbagai sumber
1.Syarat diperbolehkannya melakukan transpalasi organ tubuh apabila pencangkokan atau
transpalasi organ tubuh dari donor yang telah meninggal secara klinis dan yuridi,maka Islam
mengizinkannya dengan syarat:
a)Resepien atau penerima sumbangan donor,berada dalam keadaan darurat,yang
mengancam jiwa dan ia sudah menempuh pengobatan secara medis dan non medis,tetapi
tidak berhasil
b)Pencangkokan tidak akan menimbulkan komplikasi penyakit yang lebih gawat bagi
resepien dibandingkan dengan keadaannya sebelumnya
2.Dalil syar’i yang memperbolehkan transpalasi organn tubuh yang dapat dijadikan dasar
untuk membolehkan pencangkokan organ tubuh,antara lain sebagai berikut:
a)Firman Allah SWT dalam Quran surah Al Baqarah ayat 195

َ‫ٱّلل ي ُِحبَ ْٱل ُمحْ ِس ِنين‬


ََ ‫ن‬ ََ ‫ٱّلل ولَ ت ُ ْلقُواَ ِبأ ْيدِي ُك َْم ِإلى ٱلتَ ْهلُك َِةَۛ وأحْ ِسنُ ٓواََۛ ِإ‬
ََِ ‫ل‬َِ ‫وأن ِفقُواَ فِى س ِبي‬
Ayat tersebut secara analogis dapat dipahami bahwa Islam tidak membenarkan pula orang
yang membiarkan dirinya dalam keadaan bahaya maut atau tidak berfugsinya organ tubuhnya
yang sangat vital,tanpa usaha penyembuhannya secara medis dan non medis.Termasuk
pencangkokan organ tubuh,yang secara medis memberi harapan kepada yang bersangkutan
untuk bisa bertahan hidup dengan baik.
3.Firman Allah SWT dalam surah Al Maidah ayat 32

َ َ‫ض فكأنَما قتلَ ٱلن‬


‫اس‬ َ ِ ‫ى ْٱْل ْر‬َ ِ‫ى إِس ْٓر ِءيلَ أنَهُۥ من قتلَ ن ْف ًۢسا بِغي َِْر ن ْفسَ أ َْو فسادَ ف‬َٓ ِ‫ى بن‬ َ ‫ل ذ ِلكَ كتبْنا عل‬ َْ ‫ِم‬
َِ ْ‫ن أج‬
َ ِ‫ن كثِيرا ِم ْن ُهم ب ْعدَ ذ ِلكَ ف‬
‫ى‬ ُ
ََ ‫ت ث ََم ِإ‬ ْ ُ
َِ ‫سلنا بِٱلب ِين‬ُ ‫ن أحْ ياها فكأنَمَا ٓ أحْ يا ٱلنَاسَ ج ِميعاَۚ ولق َْد جآءتْ ُه َْم ُر‬
َْ ‫ج ِميعا وم‬
َ‫ض ل ُمس ِْرفُون‬ َ ِ ‫ْٱْل ْر‬
Ayat ini menunjukkan Islam sangat menghargai tindakan kemanusiaan yang dapat
menyelamatkan jiwa manusia.Misalnya seseorang yang dengan senang hati menyumbangkan
organ tubuhnya setelah ia meninggal,maka Islam memperbolehkannya.
4.Hadist Nabi Muhammad SAW
‫للاه‬
ِ ‫نَ َعمِ َيا هع َبا َِد‬: ‫ل‬ َِ ‫ أَنَتَ َد َاوى؟ فَقَا‬،‫ل للاه‬
َِ ‫سو‬ َِ ‫ فَقَا‬،‫اب‬
ُ ‫ َيا َر‬: ‫ل‬ ُ ‫ت األَع َر‬ ِ‫ َو َجا َء ه‬،‫سلَّ َم‬َ ‫علَي هِه َو‬
َ ُ‫للا‬
ِ ‫ى‬ ِ َّ‫صل‬
َ ‫يه‬ِ ‫ ُكنتُِ هعن َِد النَّ هب‬،
َِ ‫ َما ه َُو؟ قَا‬: ‫قَالُوا‬. ِ‫احد‬
‫ال َه َر ُِم‬: ‫ل‬ َ ‫لَّ َو‬
‫ض َِع لَ ِهُ هشفَاءِ غَي َِر َداءِ َو ه‬ ِ ‫ضعِ َداءِ إه‬ َ َ‫ل لَمِ ي‬َِّ ‫ع َِّز َو َج‬ َِّ ‫ فَإه‬،‫تَ َد َاووا‬
َ َِ‫ن للا‬
“Aku pernah berada di samping Rasulullah, Lalu datanglah serombongan Arab Badui.
Mereka bertanya, 'Wahai Rasulullah, bolehkah kami berobat?' Beliau menjawab, 'Iya, wahai
para hamba Allah, berobatlah. Sebab, Allah tidaklah meletakkan sebuah penyakit melainkan
meletakkan pula obatnya, kecuali satu penyakit.' Mereka bertanya, 'Penyakit apa itu?' Beliau
menjawab, 'Penyakit tua.'" (HR Ahmad).
Hadist ini menunjukkan bahwa umat Islam wajib bertobat ketika menderita
penyakit.Sebab setiap penyakit adalah berkah kasih sayang Allah,pasti ada obat
penyembuhnya,kecuali penyakit tua.Karena itu,penyakit yang sangat ganasmseperti kanker
yang telah banyak membawa korban manusia di seluruh dunia.
5.Kaidah hukum Islam
‫اَلض ََّر ُرِ يُزَ ا ُِل‬
Kemudharatan Dihilangkan Sebisa Mungkin

Seorang yang menderita sakit jantung atau ginjal yang sudah mencapai stadium yang
gawat,maka ia menghadapi bahaya maut sewaktu-waktu.Maka menurut kaidah hukum Islam
diatas,bahaya maut harus ditanggulangi dengan usaha pengobatan dan jika usaha pengobatan
secara mmedis tidak bisa menolong,maka demi menyelamatkan jiwanya,pencangkokan
jantung atau ginjal diperbolehkan karena dalam keadaan darurat.Dan ini berarti,kalau
penyembuhan penyakitnya bisa dilakukan tanpa pencangkokan,maka pencangkokan organ
tubuh tidak diperkenankan
6.Menurut hukum wasiat
Keluarga orang yang meninggal wajib melaksanakan wasiat orang yang meninggal
mengenai hartanya dan apa saja yang bisa bermanfaat,baik kepentingan untuk si mayat itu
sendiri,kepentingan ahli waris dan non ahli waris,maupun kepentingan agama dan
umum.Berhubungan si donor organ tubuh telah membuat wasiat untuk menyumbangkan
organ tubuhnya untuk kepentingan kemanusiaan,maka keluarga atau ahli warisnya wajib
membantu pelaksanaan wasiat almarhum/almarhumah.

E.Transpalasi yang tidak diperbolehkan


1.Transpalasi organ tubuh diambil dari orang yang masih hidup(Q.S Al Baqaraah:195)

َ‫ٱّلل ي ُِحبَ ْٱل ُمحْ ِس ِنين‬


ََ ‫ن‬ ََ ‫ٱّلل ولَ ت ُ ْلقُواَ ِبأ ْيدِي ُك َْم ِإلى ٱلتَ ْهلُك َِةَۛ وأحْ ِسنُ ٓواََۛ ِإ‬
ََِ ‫ل‬َِ ‫وأن ِفقُواَ فِى س ِبي‬
Ayat tersebut mengingatkan,agar jangan gegabah dan ceroboh dalam melakukan
sesuatu,teteapi harus melihat akibatnya yang kemungkinan bisa berakibat fatal bagi diri
donor,meskipun perbuatan itu mempunyai tujuan kemanusiaan yang baik dan
luhur.Melakukan transpalasi dalam keadaan koma.Walaupun menurut dokter bahwa si donor
itu akan segera meninggall maka transpalasi tetap haram hukumnya karena hal itu dapat
mempercepat kematiannya dan mendahului kehendak Allah SWT.
2.Penjualan organ tubuh sejauh mengenai praktik penjualan organ tubuh manusia
Ulama sepakat bahwa hukumnya haram berdasarkan pertimbangan berikut:
seseorang tidak boleh menjual benda yang bukan miliknya,sebuah hadist menyatakan
“diantara orang-orang yang akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat adalah mereka yan
menjual menusia merdeka dan memakan hasilnya”.Dengan demikian jika manusia menjual
,manusia merdeka,maka selamanya si pembeli tidak memiliki hak apapun atas diri manusia
itu,karena sejak awal hukum transaksi itu adalah haram.
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Dari uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa transpalasi adalah
pemindahan organ tubuh yang mempunyai daya hidup yang sehat untuk menggantikan organ
tubuh yang tidak sehat dan tidak berfungsi dengan baik,yang apabila diobati dengan prosedur
medis biasa,harapan penderita untuk bertahan hidupnya tidak ada lagi.
Ada 3(tiga) tipe donor organ tubuh dan setiap tipe mempunyai permasalahan
sendiri,yaitu donor dalam keadaan sehat,keadaan koma,donor dalam keadaan mati.Syarat
diperbolehkannya melakukan transpalasi organ tubuh apabila transpalasi organ tubuh dari
donor yang telah meninggal seacara klinis dan yuridi,maka Islam mengizinkan dengan
syarat.Yaitu resepien berada dalam keadaan darurat,pencangkokan tidak akan menimbulkan
komplikasi penyakit yang lebih gawat bagi resepien dibandingkan dengan keadaan
sebelumnya.Transpalasi diharamkan adalah transpalasi organ yang diambil dari tubuh orang
yang masih sehat dan hidup,penjualan orang tubuh sejauh mengenai praktik penjualan organ
tubuh manusia,ulama sepakat praktik itu haram hukumnya

B.Daftar Pustaka
1.Zuhdi Masjduk,Masail Fiqhiyah,Kapita Selekta Hukum Islam Jakarta:Haji Masagung:1994
2.Departemen Agama Al Quran dan terjemahan
3.Nata Abuddin,Masail Al Fiqhiyah,Jakarta.Kencana Predana Media Group,2006

Anda mungkin juga menyukai