Disusun Oleh:
Kelompok 1
Purwokerto, 8 Desember
2023
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................2
C. TUJUAN.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian Transplantasi Organ....................................................................3
B. Macam-Macam Cara Melakukan Transplantasi Organ................................4
C. Transplantasi Yang Diperbolehkan...............................................................7
D. Transplantasi Yang Tidak Diperbolehkan....................................................9
BAB III PENUTUP...............................................................................................11
A. KESIMPULAN...........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap perkembangan teknologi
tentu menimbulkan berbagai implikasi
setelah diterapkan dalam kehidupan
bermasyarakat.Salah satu bentuk kemajuan
ilmu dan teknologi adalah dalam bidang
kesehatan dan kedokteran modern,dalam
bidang ini berbagai masalah medis timbul
dan dibicarakan, salah satunya seperti
transplantasi organ tubuh. Hal tersebut
merupakan efek langsung dari kemajuan
ilmu dan teknologi dalam bidang
kesehatan dan kedokteran sehingga tidak
dipungkiri akan memberikan manfaat yang
besar bagi kehidupan manusia. Namun,
kemajuan tersebut pada saat yang sama
juga akan memberikan dampak negatif
yang cukup mencemaskan bagi kehidupan
manusia itu sendiri.
Transplantasi ialah pemindahan
organ tubuh yang masih mempunyai daya
hidup sehat untuk menggantikan organ
tubuh yang tidak sehat dan tidak berfungsi
lagi dengan baik . pada saat ini juga, ada
upaya untuk memberikan organ tubuh
kepada orang yang memerlukan, walaupun
orang itu tidak menjalani pengobatan, yaitu
untuk orang yang buta. Hal ini khusus
donor mata bagi orang buta (Masjfuk Zuhdi,
4
1997)
Dalam pelaksanaan transplantasi
organ tubuh ada tiga pihak terkait
dengannya: pertama,donor, yaitu orang
yang menyumbangkan organ tubuhnya
yang masih sehat untuk dipasangkan pada
orang lain yang organ tubuhnya menderita
sakit, atau terjadi kelainan. Kedua:
resepien, yaitu orang yang menerrima
organ tubuh dari donor yang karena satu
dan lain ha, organ tubuhnya harus diganti.
Ketiga, tim ahli, yaitu para dokter
yangmenangani operasi transplantasi dari
pihak donor kepada pasien.
Transplantasi organ tubuh manusia
merupakan masalah baru yang belum
pernah dikaji oleh para fuqaha klasik
tentang hukum-hukumnya. Karena
masalah ini adalah anak kandung dari
kemajuan ilmiah dalam bidang
pencangkokan anggota tubuh, dimana para
dokter modern bisa mendatangkan hasil
yang menakjubkan dalam memindahkan
organ tubuh dari orang yang masih hidup/
sudah mati dan mencangkokkannnya
kepada orang lain yang kehilangan organ
tubuhnya atau rusak karena sakit dan
sebagainya yang dapat berfungsi persis
seperti anggota badan itu pada tempatnya
sebelum di ambil (Soekidjo Notoadmodjo,
2010).
5
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan transplantasi?
2. Apa macam-macam transplantasi organ?
3. Bagaimanakah transplantasi Organ yang di Perbolehkan?
4. Bagaimanakah transplantasi Organ yang tidak diperbolehkan?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan transplantasi.
2. Untuk mengetahui macam-macam transplantasi organ
3. Untuk mengetahui transplantasi organ yang diperbolehkan.
4. Untuk mengetahui transplantasi organ yang tidak diperbolehkan.
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
dianggap meninggal secara medis dan yudiris dan harus
diperhatikan pula daya tahan organ tubuh yang mau di
transplantasi (Masjfuk Zuhdi, 1997).
8
وال تلقوا بايديكم الى التهلكه
“Dan janganlah kamu menjatuhkan
dirimu sendiri kedalam kebinasaan”.
( Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat:
195)
Ayat ini mengingatkan manusia agar
tidak gegabah dalam berbuat sesuatu
yang dapat berakibat fatal bagi dirinya,
sekalipun mempunyai tujuan
kemanusiaan yang luhur.
9
b. Kaidah Hukum Islam
درء المفاسد مقدم على جلب المصالح
“Menghindari kerusakan atau risiko
lebih didahulukan atas menarik
kemashlahatan”.
10
transplantasi itu. Apabila melakukan
transplantasi organ oleh pendonor yang
dalam keadaan koma atau hampir
meninggal, maka Islampun tidak
megizinkan, karena:
a. Hadist Nabi
11
organ tubuh yang mau diambil untuk
transplantasi.
Sampai saat ini transplantasi orgn
tubuh yang banyak dibicarakan
dikalangan ilmuwan dan
agamawan/rohaniawan adalah mengenai
tiga macam organ tubuh, yaitu mata,
ginjal dan jantung. Hal ini dapat
dimaklumi, karena dari segi struktur
anatomis manusia, ketiga organ tubuh
tersebut sangatlah vital bagi kehidupan
manusia. Namun sebagai akibat
perkembangan ilmu pengetahuan modern
dan teknologi yang semakin canggih,
maka di masa yang akan datang
transplantasi mungkin juga berhasil
dilakukan untuk organ-organ tubuh
lainnya, mulai dari mulai dari kaki dan
telapaknya sampai kepalanya, termasuk
pula organ tubuh bagian dalam seperti
rahim wanita.
Namun apa yang dicapai oleh
teknologi, belum tentu diterima oleh
agama, dan hukum yang hidup di
masyarakat. Karena itu, mengingat
transplantasi organ tubuh itu termasuk
masalah ijtihadi, karena tidak terdapat
hukumnya secara eksplisit di dalam Al-
Quran dan Sunnah, dan mengingat pula
masalah transplantasi itu termasuk
masalah yang cukup kompleks,
12
menyangkut berbagai bidang studi, maka
harusnya masalah ini dianalisis dengan
memakai pendekatan atau metode multi
disipliner,misalnya kedokteran, biologi,
hukum, etika, dan agama, agar bisa
diperoleh kesimpulan berupa hukumn
ijtihadi (hukum fiqh Islam) yang
proporsional dan mendasar.
C. Transplantasi Yang Diperbolehkan
1. Syarat di Perbolehkannya Melakukan Transplantasi Organ Tubuh
Apabila pencangkokan atau transplantasi organ tubuh dari donor yang
telah meninggal secara klinis dan yuridi, maka Islam mengizinkan
dengan syarat:
1) Resipien atau penerima sumbangan donor, berada dalam keadaan
darurat, yang mengancam jiwanya, dan ia sudah menempuh
pengobatan secara medis dan non medis, tetapi tidak berhasil.
2) Pencangkokan tidak akan menimbulkan komplikasi penyakit
yang lebih gawat bagi resipien dibandingkan dengan keadaannya
sebelum (MA Tihami, 2003)
2. Dalil-Dalil Syar’I Yang Membolehkan Transplantasi Organ Tubuh
Adapun dalil-dalil syar’I yang dapat
dijadikan dasar untuk mebolehkan
pencangkokan atau transplantasi organ
tubuh, antara lain sebagai berikut:
1) Firman Allah SWT (Q.S al-Baqarah:195).
Ayat tersebut secara
analogis dapat dipahami bahwa
Islam tidak membenarkan pula
orang yang membiarkan dirinya
dalam keadaan bahaya maut atau
tidak berfungsinya organ
tubuhnya yang sangat vital, tanpa
13
usaha-usaha penyembuhannya
secara medis dan non medis,
termasuk pencangkokan organ
tubuh, yang secara medis
memberi harapan kepada yang
bersangkutan untuk bisa bertahan
hidup dengan baik.
2) Firman Allah SWT (Q.S Al-Maidah:32)
14
Abu Daud, An-Nasa’I, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan Al-Hakim
dari Usamah bin Syarik).
الضرر يزال.
“Bahaya itu harus
dihilangkan atau di
lenyapkan”
15
tidak bisa menolong, maka demi menyelamatkan jiwanya,
pencangkokan jantung atau ginjal diperbolehkan karena
keadaan darurat. Dan ini berarti,kalau penyembuhan
penyakitnya bisa dilakukan tanpa pencangkokan, maka
pencangkokan organ tubuh tidak diperkenankan.
5) Menurut Hukum Wasiat
Keluarga orang meninggal wajib melaksanakan wasiat
orang yang meninggal mengenai hartanya,dan apa saja yang
bisa bermanfaat, baik kepentingan untuk si mayat itu sendiri
(melunasi utang-utangnya), kepentingan ahli waris dan non ahli
waris, maupun untuk kepentingan agama dan umum
(kepentingan sosial, pendidikan dan sebagainya). Berhubung si
donor organ tubuh telah membuat wasiat untuk
menyumbangkan organ tubuhnya untuk kepentingan
kemanusiaan, maka keluarga atau ahli warisnya wajib
membantu pelaksanaan wasiat almarhum/almarhumah (Sohari
dan Ruf’ah Abdullah, 2011).
Sebaliknya, apabila seseorang pada masa hidupnya tidak
mendaftarkan dirinya sebagai pendonor organ tubuh dan ia tidak
pula memberi wasiat kepada keluarga atau ahli warisnyauntuk
menyumbangkan organ tubuhnya apabila ia nanti meninggal,
maka keluarga atau ahli warisnya tidak berhak mengizinkan
pengambilan organ tubuh si mayat untuk pencangkokan atau
untuk penelitian isliah dan sebagainya.
D. Transplantasi Yang Tidak Diperbolehkan
Mendonorkan Organ tubuh dapat menjadi haram hukumya apabila:
1. Transplantasi organ tubuh diambil dari orang yang masih dalam
keadaan hidup sehat, dengan alasan : Firman Allah dalam Q.S Al-
Baqarah ayat 195, bahwa ayat tersebut mengingatkan , agar jangan
gegabah dan ceroboh dalam melakukan sesuatu, tetapi harus
memperhatikan akibatnya, yang kemungkinan bisa berakibat fatal bagi
16
diri donor, meskipun perbuatan itu mempunyai tujuan kemanusiaan
yang baik dan luhur. Melakukan transplantasi dalam keadaan dalam
keadaan koma. Walaupun menurut dokter bahwa si donor itu akan
segera meninggal maka transplantasi tetap haram hukumnya karena hal
itu dapat mempercepat kematiannya dan mendahului kehendak Allah.
Dalam hadis nabi dikatakan: “Tidak boleh membuat madharat pada diri
sendiri dan tidak boleh pula membuat madharat pada orang lain.”(HR.
Ibnu Majah, No.2331).
2. Penjualan Organ Tubuh Sejauh mengenai praktik penjualan organ
tubuh manusia, ulama sepakat bahwa praktik seperti itu hukumnya
haram berdasarkan pertimbangan-pertimbangan berikut: Seseorang
tidak boleh menjual benda-benda yang bukan miliknya. Sebuah hadis
menyatakan, “Diantara orang-orang yang akan dimintai
pertanggungjawaban di akhirat adalah mereka yang menjual manusia
merdeka dan memakan hasilnya.” Dengan demikian, jika seseorang
menjual manusia merdeka, maka selamanya si pembeli tidak memiliki
hak apapun atas diri manusia itu, karena sejak awal hukum transaksi itu
sendiri adalah haram. Penjualan organ manusia bisa mendatangkan
penyimpangan, dalam arti bahwa hal tersebut dapat mengakibatkan
diperdagangkannya organ-organ tubuh orang miskin dipasaran
layaknya komoditi lain (Abuddin Nata, 2006).
17
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa
Transplantasi adalah pemindahan organ tubuh yang mempunyai daya
hidup yang sehat untuk menggantikan organ tubuh yang tidak sehat dan
tidak berfungsi dengan baik, yang apabila diobati dengan prosedur medis
biasa, harapan penderita untuk bertahan hidupnya tidak ada lagi.
Ada 3 (tiga) tipe donor organ tubuh, dan setiap tipe mempunyai
permasalahan sendiri, yaitu: Donor dalam keadaan hidup dan sehat,
donor dalam keadaan hidup koma atau diduga akan meninggal segera,
donor dengan keadaan mati (meninggal dunia).
18
DAFTAR PUSTAKA
19