TRANSPLANTASI ORGAN
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
RAHMI ( 220240014)
JULIATI. (22024
MELANY MARLYN (22024
KELAS : FIKES A
S1 KESEHATAN MASYARAKAT
PAREPARE 2022
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A.Latar Belakang....................................................................................................4
B.Rumusan Masalah...............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5
A.Kesimpulan.......................................................................................................10
B.Saran..................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Rumusan masalah
a) Tujuan
b) Manfaat
Manfaat dari makalah ini, baik bagi penyusun maupun pembaca dapat menjadi
sarana penambah wawasan serta pengetahuan Tentang transplantasi organ
BAB II
PEMBAHASAN
Di dalam PP No. 18 Tahun 1981 yang dimuat dalam LN 1981 No. 23 tentang
‘Bedah Mayat Klinis dan Bedah Mayat Anatomis serta Transplantasi Alat atau
Jaringan Organ Tubuh Manusia’, dirumuskan pengertian sebagai berikut:
“Transplantasi adalah rangkaian tindakan kedokteran untuk pemindahan alat dan
atau jaringan organ tubuh manusia yang berasal dari tubuh sendiri atau tubuh
orang lain dalam rangka pengobatan untuk menggantikan alat atau jaringan organ
tubuh yang tidak berfungsi dengan baik” (Pasal 1 butir (f) PP No. 18 Tahun 1981.
b..Bab V Pasal 10
c..Pasal 11
1) Transplantasi alat dan atau jaringan tubuh mamusia hanya boleh
dilakukan oleh dokter yang ditunjuk oleh Menteri Kesehatan.
2) Transplantasi alat dan atau jaringan tuübuh manusia tidak boleh
dilakukan oleh dokter yang merawat atau yang mengobati donor
yang bersangkutan.
d. Pasal 12
e . Pasal 13
f Pasal 14
g. Pasal 15
h.Pasal 16
Donor atau keluarga donor yang meninggal dunia tidak berhak atas
kompensasi material apapun sebagai imbalan transplantasi
i. Pasal 17
j.Pasal 18
K. Pasal 20
2. Undang-Undang
segi etik kedokteran, tindakan ini wajib dilakukan jika ada indikasi,
A . Menbenarkan bahwa orang yang masih hidup memberikan sebuah organ kepada
orang lain. Dalam konteks ini ada tiga alasan untuk membenarkan pemberian organ:
1. Kewajiban berbuat baik yang menuntut bahwa kita membantu orang lain,
jika risiko bagi kita sendiri tidak seberapa;
2. Manfaat yang diperoleh si resipien dari segi usia dan kualitas kehidupan
3. Risiko-risiko terbatas yang dialami oleh sang donor.
B. James Nelson menyebutkan lima prinsip yang masih tetap berlaku sebagai cara
untuk mengevaluasi suatu transplantasi tertentu:
Manusia normal mempunyai dua buah ginjal, satu di pinggang kiri dan satu di
pinggang kanan. Tuhan telah menciptakan sedemikian rupa sehingga walaupun
hanya satu ginjal yang dimiliki, manusia masih dapat hidup dan bekerja
sebagaimana biasanya. Tetapi bila keduanya rusak, maka ia terancam kematian.
Salah satu pilihan pengobatannya adalah dengan haemodialisis (cuci darah). Hal ini
memerlukan biaya yang tidak sedikit atau sangat mahal, di samping penderita
menajdi sangat tergantung pada mesin cuci darah tersebut.
J.E. Murray, sampai saat ini keberhasilan transplantasi ginjal sudah mencapai
delapan puluh persen lebih sehingga secara etis dapat diterima. Berdasarkan Pasal
64 ayat (1) UU No. 36 Tahun 2009 dinyatakan bahwa: ’penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan dapat dilakukan melalui transplantasi organ
dan/atau jaringan tubuh ....’, dengan demikian secara yuridis pun hal melakukan
transplantasi dapat diterima.
Menurut Kartono Mohamad, hanya ada tiga jenis transplantasi organ yang dapat
diambil dari donor hidup (living donor) yaitu: transplantasi ginjal, kulit dan sumsung
tulang. Jadi transplantasi organ lainnya seperti kornea mata, jantung, paruparu,
diambil dari donor mati (cadaver).
Sebenarnya pengambilan organ yang berasal dari donor hidup seperti ginjal,
sebenarnya tidak bertentangan dengan tujuan ilmu kedokteran ialah penyembuhan,
sedangkan pengambilan organ tubuh yang sehat sebenarnya berlawanan dengan
penyembuhan.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Di dalam PP No. 18 Tahun 1981 yang dimuat dalam LN 1981 No. 23 tentang
‘Bedah Mayat Klinis dan Bedah Mayat Anatomis serta Transplantasi Alat atau
Jaringan Organ Tubuh Manusia’, dirumuskan pengertian sebagai berikut:
“Transplantasi adalah rangkaian tindakan kedokteran untuk pemindahan alat dan
atau jaringan organ tubuh manusia yang berasal dari tubuh sendiri atau tubuh
orang lain dalam rangka pengobatan untuk menggantikan alat atau jaringan organ
tubuh yang tidak berfungsi dengan baik” (Pasal 1 butir (f) PP No. 18 Tahun 1981.
B.saran
DAFTAR PUSTAKA
Isfandyarie, Anny., Tanggung Jawab Hukum dan Sanksi Bagi Dokter, Prestasi
Pustaka Publisher, Jakarta, 2006.
2005.