OLEH;
1.Dian wahyuni 6.Nova aulia
2.Dini agustina 7.Riama ratussalihan
3.Ilmalanal aini 8.Risnawati
4.Jamilatun ayniah 9.Sulmi yulianti
5.Khaerunnisa 10.Yuliani
PROGRAM STUDY S-1 PENDIDIKAN BIDAN SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN HAMZAR(STIKES) TA
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat_nys sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari_hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………… i
Daftar Isi……………………………………………………………………………. Ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………….…. 1
C. Tujuan………………………………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN
A.Kesimpulan ……………………………………………………………………..1
B.Daftar pustaka…………………………………………………………………..2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan dan perkembangan zaman, dunia juga mengalami
perkembangannya di berbagai bidang. Salah satunya adalah kemajuan di bidang
kesehatan yaitu teknik transplantasi organ. Transplantasi organ merupakan suatu
teknologi medis untuk pengganti organ tubuh pasien yang tidak berfungsi dengan
organ tubuh individu yang lain. Sampai sekarang penelitian tentang transplantasi
organ masih di lakukan.
Sejak kesuksesan transplantasi yang pertama kali berupa ginjal dari donor
kepada pasien gagal ginjal pada tahun 1954. Perkembangannya di bidang
transplantasi maju dengan pesat. Permintaan untuk transplantasi organ terus
mengalami peningkatan melebihi ketersedian donor yang ada. Sebagai contoh di Cina,
pada tahun 1999 tercatat hanya 24 transplantasi hati, namun tahun 2000 jumlahnya
mencapai 78 angka. Sedangkan tahun 2003 angkanya bertambah 356 . Jumlah
tersebut semakin meningkat pada tahun 2004 yaitu 507 kali transplantasi. Tidak hanya
hati, jumlah transplantasi keseluruhan organ di Cina memang meningkat drastis.
Setidaknya telah terjadi 3 kali lipat melebihi Amerika Serikat. Ketidakseimbangan
antara jumlah pemberi organ dengan pemberi organ dengan penerima organ hampir
terjadi di seluruh dunia.
Sedangkan transplantasi organ yang lazim dikerjakan di Indonesia adalah
pemindahan suatu jaringan atau organ antar manusia, bukan antara hewan atau
manusia, sehingga menimbulkan pengertian bahwa transplantasi adalah pemindahan
seluruh atau sebagaian organ dari satu tubuh ke tubuh yang lain atau dari satu tempat
ke tempat yang lain di tubuh yang sama. Transplantasi ini di tunjukkan untuk
menggati organ yang rusak atau tak berfungsi pada penerima.
Saat ini di Indonesia, transplantasi organ ataupun jaringan diatur dalam UU No. 23
tahun 1992 tentang kesehatan. Sedangkan peraturan pelaksanaannya diatur dalam
peraturan pemerintah No. 18 Tahun 1981tentang Bedah Mayat Klinis dan Bedah
Mayat Anatomis serta Transplantasi alat atau jaringan tubuh manusia. Hal ini tentu
saja menimbulkan suatu pertanyaan tentang relevasi antara peraturan pemerintah dan
Undang-Undang dimana peraturan pemerintah diterbitkan jauh sebelum Undang-
Undang. (Binchoutan,2008)
Penulis mengambil tema makalah transplantasi organ di karenakan maraknya
khasus transplantasi di Indonesia serta masih adanya pro dan konra di kalangan
masyarakat maupun dunia kesehatan tentang etis dan tidaknya praktek transplantasi
organ.
Transplan Organ dalam Dunia Kedokteran
1. Pengertian Transplan Organ
Transplan berasal dari bahasa Ingris yaitu kata transplantation ( trans + plantare :
menanam), maksudnya penanaman jaringan yang diambil dari tubuh yang sama atau
dari individu lain. Dalam bahasa Arab transplantasi juga dikenal dengan Naqlu Al-
A’da zira’a al-a’dai’i. Transplan ialah mentransfer jaringan dari bagian satu ke bagian
yang lain, dan organ atau jaringan yang diambil dari badan untuk ditanam ke
daerah lain pada badan yang sama atau individu lainnya. Adapun di dunia
kedokteran organ yang dipindah disebut dengan graft atau transplant, pember
transplan dinamakan donor, penerima transplan disebut kost atau resipien. Pada
kamus bahasa Indonesia, pengerti an transplantasi organ meupakan penggantian
organ tubuh yang tidak normal supaya dapat berfungsi kembali sesuai dengan
fungsinya masing -masing. Sedangkan menurut Masjfuk Zuhdi, pencangkokan
transplantasi yakni pemindahan organ tubuh yang mempunyai daya h idup yang
sehat untuk menggantikan organ tubuh yang tidak sehat, jika diobati dalam
medis tidak ada harapan dalam hidupnya.Sedangkan Soekidjo Notoatmodjo
mengatakan transplantasi merupakan tindakan medis yang bertujuan untuk
memindahkan organ manusia ke pada tubuh manusia lain atau tubuhnya sendiri.
Transplantasi organ sendiri diatur No. 18 pada tahun 1981, mengenai bedah mayat
klinis dan Anatomis, serta transplantasi jaringan Manusia. Tanggal 17 September
1992 yang disahkan DPR RI dalam undang -undang No. 36 tahun 2009.
a. Jenis-Jenis Transplantasi
Ada beberapa jenis tranplantasi, baik berupa sel, jaringan maupun organ tubuh ialah:
Pertama, Autograft ialah pemindahan dari suatu tempat ke tempat lainnya dalam
tubuh itu sendiri. Kedua, Allograft ialah pemindahan dari suatu tubuh ke tubuh lain
yang sama spesies. Ketiga, Isograft ialah pemindahan dari satu tubuh ke tubuh
lainnya yang identik, seperti pada kembar identik. Keempat, Xenograft ialah
pemindahan dari suatu badan ke tubuh yang tidak sama spesiesnya.
Allah SWT. Berfirman dalam surah Qs.Al-An’am ayat 119 yang artinya;
“Dan mengapa kamu tidak mau memakan (binatang-binatang yang halal) yang
disebut nama allah ketika menyembelihnya, padahal sesungguhnya allah telah menjelaskan
kepada kamu apa yg diharamkannya atas kamu, kecuaki apa yang terpaksa kamu
memakannya. Dan sesungguhnya kebanyakan(dari manusia) benar hendak menyekatkan
( orang lain) dengan hawa nafu mereka tanpa pengetahuan. Sesungguhnya tuhanmu,dialah
yang lebih mengetahui orang-orang yang melampaui batas.”
“ Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong menolong dalam membuat dosa dan pelangggaran.Dan bertakwalah kamu
kepda allah, sesungguhnya allah amat berat siksaannya.”
Tafsir maqasidi bertujuan membuat tafsir sesuai dengan perkembangan zaman dengan
sekaligus menjawab persoalan-persoalan zaman. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa
problematika dan masalah kehidupan terus berkembang secara dinamis dan al-Quran
hadis tetap statis tidak berubah dan tidak pula bertambah. Maka daripada itu, hal yang
dapat diupayakan melakukan interpretasi ulang. Abdul Mustaqim merumuskan kaidah
Jalbu almasalih wa dar’u al-mafasid (yaitu merealisasikan kebaikan sekaligus
menghilangkan kerusakan). Kaidah ini digunakan sebagai basis maupun pijakan
pemahaman keberagaman yang relevan dizaman modern ini.Tidak terkecuali tafsir maqasidi
juga merupakan sebuah usaha merumuskan solusi atas isu-isu yang berkembang seperti
transplantasi organ.Mufti Muhammad Syafi’i dari Pakistan mengatakan bahwasanya
transplantasi organ tidak boleh dilakukan berdasarkan tiga prinsip yaitu
Kemudian pendapat ini didukung oleh lembaga Kajian Majelis Tarjih Muhammadiyah
dengan kesimpuan: transplantasi dengan tujuan pengobatan, jika tidak dilakukan akan
membahayakan jiwa pasien, hukumnya mubah. Transplantasi organ dengan tujuan
pengobatan cacat badan dimasukkan ke darurat, karena sangat dihajatkan untuk tidak
menimbulkan komplikasi kejiwaan hukumnya mubah.
mengenai halal haramnya transplantasi organ ini sendiri. Seperti Qs. Al-Isra’ ayat 70 yang
artinya ;
” Dan sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak adam, kami angkut mereka di daratan
dan di lautan, kami beri mereka rizki dari yang baik baik dan kami lebihkan mereka dengan
kelebihan yang sempurtna atas kebanyakan makhluk yang telah kami ciptakan.”
Pada ayat diatas, Allah mengingatkan bahwa umat manusia akan nikmat atas karunia khusus
yang telah Allah berikan dan dimuliakan karena berbeda dengan makhluk
lainnya.Sebab manusia adalah makhluk yang unik yang mana memiliki kehormatan
dan kedudukan sebagai manusia, baik itu yang taat atau tidak dipahami dari ayat
tersebut,anugerah Allah dari kata karramna/kami memuliakan maka dari tu tidak
dibenarkan bertentangan dengan hak-hak Allah dan selalu patuh dalam koridor-Nya.
Tidak dibolehkannya seseorang mendonorkan organ kepaada orang lain juga dinyatakan
Allah dalam Qs. Al-Baqarah ayat 195 yang artinyal;
”Dan belanjakanlah harta bendamu di jalan allah, janganlah kamu menjatuhkan dirimu
sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya allah menyukai
orang-orang yang berbuat baik.”
Menurut Abu Hasan asy-Syazili (ahli fikih Mesir), ayat ini melarang manusia untuk
berbuat sesuatu yang dapat mencelakakan dirinya sekalipun dengan tujuan kemanusiaan yang
luhur.Pandangan hukum Islam tentang transplantasi organ tubuh apabila dilakukan dengan
tidak ada hajat syar’i, yakni pengobatannya haram. Jika ada hajat syar’iyyah sepert i
mermulihkan kecacatan/penyakit maka hukumnya dibolehkan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Tahun 2009 Tentang kesehatan Ditinjau Dari segi Pidana Dan Perdata.” Justicia
Hewan: Telaah Fikih dan Bioetika Islam. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2004.
Fatimah, Nur Intan. “Transplantasi Organ Tubuh Manusia Dalam Perspektif Hukum
Jamali, Lia Laquna. “Transplantasi Organ Tubuh Manusia Perspektif Al-Quran.” Diya
alAfkar Vol. 7, No. 1 (1 Juni 2019).
Jauhari, Iman. “Kesehatan Dalam Pandangan Hukum Islam Health Views In Islamic
Law.”
Kanun Jurnal Ilmu Hukum No. 55, Th. XIII (Desember 2011).
Nafa’is, t.t.
t.t.
M. Jusuf Hanafiah dan Amri Amir. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan. Jakarta:
Buku
Mohammad Naqib bin Hamdan, Mohd Anuar bin Ramli, Noor Naemah binti Abdul
Rahman
https://nasional.tempo.co/read/121650/mui-keluarkan-fatwa-soal-transplantasi-
organtubuh.
Notoatmodjo, Soekidjo. Etika dan Hukum Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
“PengalamanKlinisTransplantasiJantung.pdf,” t.t.
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/147_11PengalamanKlinisTransplantasiJantung.p
2017.
(2018).
Saifullah. “Transplantasi Organ Tubuh (Perspektif Hukum Islam, Hukum Positif dan
Etika
Salim Bahreisy dan Said Bahreisy. Terjemahan Singkat Tafsir Ibnu Katsier. Vol. Jilid
5.
Sirojudin Ar. Suplemen Ensiklopedi Islam. Cet 9. Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve,
2003.
Zahari Mahad Musa dan Dina Imam Supaat. Isu-Isu Islam & Sains. Negeri Sembilan:
USIM,
2018.
Zed, Mestika. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008.
Zuhdi, Masjfuk. masail Fiqhiyah: Kapita Selekta Hukum Islam. Jakarta: PT. Toko
Gunung
Agung, 1997.
Pencangkokan Organ tubuh dalam Masaail Fiqhiyah. Jakarta: haji mas agung, 1993.
(November 2016)
TERIMAKASIH