PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Transplantasi organ adalah tindakan medis berupa pendonoran atau pemindahan
seluruh maupun sebagian organ dari satu tubuh ke tubuh yang lain, atau dari suatu tempat ke
tempat yang lain pada tubuh yang sama. Transplantasi ini ditujukan untuk menggantikan
organ yang rusak atau tak berfungsi pada penerima dengan organ lain yang masih berfungsi
dari donor. Donor organ dapat berasal dari seseorang yang masih hidup ataupun telah
meninggal.
Sejak kesuksesan transplantasi yang pertama kali berupa ginjal dari donor kepada
pasien gagal ginjal pada tahun 1950 di Chicago, perkembangan di bidang transplantasi maju
pesat. Permintaan untuk transplantasi organ terus mengalami peningkatan melebihi
ketersediaan donor yang ada. Sebagai contoh di China, pada tahun 1999 tercatat hanya 24
transplantasi hati, namun tahun 2000 jumlahnya mencapai 78 angka. Sedangkan tahun 2003
angkanya bertambah 356.Jumlah tersebut semakin meningkat pada tahun 2004 yaitu 507 kali
transplantasi.Tidak hanya hati, jumlah transplantasi keseluruhan organ di China memang
meningkat drastis.Setidaknya telah terjadi 3 kali lipat melebihi Amerika
Serikat.Ketidakseimbangan antara jumlah pemberi organ dengan penerima organ hampir
terjadi di seluruh dunia.
Ketika tingkat keberhasilan tranplantasi organ semakin meningkat maka permintaan
atas organ dan jaringan tubuh manusia yang dijadikan donor juga akan meningkat. Pada awal
mula perkembangan teknologi tranplantasi jaringan tubuh manusia, sumber donor berasal
dari pihak keluarga semata namun seiring dengan perkembangannya berkembang ke lingkar
yang lebih luas.Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, setiap tahun terjadi 21.000
pencangkokan hati.Padahal, berdasarkan pakar medis, jumlah permintaan sebenarnya paling
sedikit 90.000. Selain itu, permintaan akan ginjal juga melebihi persediaan yang ada.
Hasilnya, harga organ tubuh melonjak tajam.Ini menjadi salah satu faktor pendukung
maraknya perdagangan organ tubuh manusia di pasar gelap. Di Mesir, sebuah ginjal berharga
USD5.300, sementara di Istanbul,Turki harganya bisa mencapai USD30.700. Di China, harga
liver bahkan menembus USD34.380.
1
Saat ini di Indonesia, transplantasi organ ataupun jaringan diatur dalam UU No. 23
tahun 1992 Tentang Kesehatan. Sedangkan peraturan pelaksanaannya diatur dalam
Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1981 tentang Bedah Mayat Klinis dan Bedah Mayat
Anatomis serta Transplantasi Alat atau Jaringan Tubuh Manusia.
B. TUJUAN
a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar I
b. Untuk memberikan informasi dan membuka wawasan pembaca mengenai
transplantasi organ.
C. MANFAAT
Memberikan informasi dan wawasan kepada pembaca mengenai transplantasi organ dan
klasifikasinya,serta tinjauan dari segi hukum, etika moral dan agama, khususnya bagi para
calon tenaga kesehatan.
BAB II
2
TINJAUAN TEORI
3
Meskipun pencangkokan organ tubuh belum dikenal oleh dunia saat itu, namun operasi
plastik yang menggunakan organ buatan atau palsu sudah dikenal di masaNabi Muhammad
SAW, sebagaimana yang diriwayatkan Imam Abu Daud dan Tirmidzi dari Abdurrahman bin
Tharfah (Sunan Abu Dawud, hadits. no.4232) "bahwa kakeknya 'Arfajah bin As'ad pernah
terpotong hidungnya pada perang Kulab, lalu ia memasang hidung (palsu) dari logam perak,
namun hidung tersebut mulai membau (membusuk), maka Nabi Muhammad SAW.
menyuruhnya untuk memasang hidung (palsu) dari logam emas". Imam Ibnu Sa'ad dalam
Thabaqatnya (III/58) juga telah meriwayatkan dari Waqid bin Abi Yaser bahwa 'Utsman (bin
'Affan) pernah memasang mahkota gigi dari emas, supaya giginya lebih kuat (tahan lama).
5
kekebalan tubuh akan mengidentifikasi organ sebagai benda asing dan berusaha untuk
menghancurkannya, menyebabkan penolakan transplantasi.
f. Isograft
Sebuah subset dari allografts di mana organ atau jaringan yang di transplantasikan
dari donor ke penerima yang identik secara genetik (seperti kembar identik ). Isografts
dibedakan dari jenis lain transplantasi karena sementara mereka secara anatomi identik
dengan allografts, mereka tidak memicu respon kekebalan.
g. Xenograft dan xenotransplantation
Transplantasi organ atau jaringan dari satu spesies yang lain. Sebuah contoh adalah
transplantasi katup jantung babi, yang cukup umum dan sukses. Contoh lain adalah mencoba-
primata (ikan primata non manusia)-transplantasi Piscine dari pulau kecil
(yaitu pankreas atau jaringan).
h. Transplantasi Split
Kadang-kadang organ almarhum donor, biasanya hati, dapat dibagi antara dua
penerima, terutama orang dewasa dan seorang anak.Ini bukan biasanya sebuah pilihan yang
diinginkan karena transplantasi organ secara keseluruhan lebih berhasil.
i. Transplantasi Domino
Operasi ini biasanya dilakukan pada pasien dengan fibrosis kistik karena kedua paru-
paru perlu diganti dan itu adalah operasi lebih mudah secara teknis untuk menggantikan
jantung dan paru-paru pada waktu yang sama. Sebagai jantung asli penerima biasanya sehat,
dapat dipindahkan ke orang lain yang membutuhkan transplantasi jantung. (parsudi,2007).
Disamping itu, ada dua komponen penting yang menunjang keberhasilan tindakan
transplantasi, yaitu :
1. Adaptasi donasi, yaitu usaha dan kemampuan menyesuaikan diri orang hidup yang diambil
jaringan atau organ tubuhnya, secara biologis dan psikis, untuk hidup dengan kekurangan
jaringan atau organ. (anonim,2006)
6
2. Adaptasi resipien, yaitu usaha dan kemampuan diri dari penerima jaringan atau organ tubuh
baru sehingga tubuhnya dapat menerima atau menolak jaringan atau organ tersebut, untuk
berfungsi baik, mengganti yang sudah tidak dapat berfungsi lagi.
Organ atau jaringan tubuh yang akan dipindahkan dapat diambil dari donor yang masih hidup
atau dari jenazah orang yang baru meninggal dimana meninggal sendiri didefinisikan
kematian batang otak. Organ-organ yang diambil dari donor hidup seperti : kulit, ginjal,
sumsum tulang dan darah (tranfusi darah). Organ-organ yang diambil dari jenazah adalah
jantung, hati, ginjal, kornea, pankreas, paru-paru dan sel otak.
7
b. Donor dalam keadaan koma. Apabila donor dalam keadaan koma,atau diduga kuat akan
meninggal segera, maka dalam pengambilan organ tubuh donor memerlukan alat kontrol dan
penunjang kehidupan, misalnya bantuan alat pernafasan khusus.
c. Donor dalam keadaan meninggal. Dalam tipe ini, organ tubuh yang akan dicangkokkan
diambil ketika donor sudah meninggal berdasarkan ketentuan medis dan yuridis.
Dalam hal pengambilan organ dari jenazah dikenal ada 2 sistem yang diberlakukan
secara nasional, yaitu :
1) Sistem izin (toestemming system) : Sistem ini menyatakan bahwa transplantasi baru dapat
dilakukan jika ada persetujuan dari donor sebelum pengambilan organ. Indonesia menganut
sistem ini.
2) Sistem tidak berkeberatan (geen bezwaar system) : dalam sistem ini transplantasi organ dapat
dilakukan sejauh tidak ada penolakan dari pihak donor. Tidak adanya penolakan dari donor,
dalam sistem ini, ditafsirkan sebagai ”donor tidak keberatan dilakukan pengambilan organ”.
BAB III
9
PEMBAHASAN
10
hukumnya boleh, bahkan dikategorikan ibadah kalau dilakukan secara ikhlas.Namun, bila
mencelakakannya, hukumnya haram.
Dari tinjauan terhadap medis dan tinjauan dari agama, maka dapat diambil kesimpulan
bahwa transplantasi dengan donor hidup diperbolehkan dengan prosedur medis dan hukum
yang jelas.
Dari prinsip-prinsip diatas berarti harus diperhatikan benar bahwa dalam memutuskan
untuk melakukan transplantasi organ harus disertai pertimbangan yang matang dan tidak ada
paksaan dari pihak manapun, adil bagi pihak pendonor maupun resipien, tidak merugikan
pihak manapun serta berorientasi pada kemanusiaan.
Selain itu dalam praktek transplantasi organ juga tidak boleh melanggar nilai-nilai
dalam praktek perawat professional.Sebagai contoh nilai tersebut adalah, keyakinan bahwa
setiap individu adalah mulia dan berharga. Jika seorang perawat menjunjung tinggi nilai
12
tersebut dalam praktiknya, niscaya seorang perawat tidak akan mudah membantu
melaksanakan praktek transplantasi organ hanya dengan motivasi komersiil.
Tujuan pengaturan :
Melarang transplantasi untuk tujuan komersial
Transplantasi bukanlah suatu obyek yang dapat diperjualbelikan dalam mencari keuntungan.
Tindakan transplantasi adalah suatu usaha mulia yang bertujuan menolong sesama manusia
untuk mengurangi penderitaannya.
14
pernafasan dan denyut jantung secara spontan. Pemeriksaan dilakukan oleh para dokter lain
bukan dokter transplantasi agar hasilnya lebih objektif.
16
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
17
transplantasi organ-organ tubuh manusia yang telah rusak atau tidak berfungsi lagi dengan
normal dapat digantikan dengan organ yang masih berfungsi dengan baik. Orang yang bisa
melakukan transplantasi organ bisa dari orang yang telah meninggal dunia ke orang yang
masih hidup serta dari orang yang hidup ke orang lain. Sebelum melakukan transplantasi
organ harus ada persetujuan dari keluarga orang tersebut atau pribadi orang
tersebut. Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri banyaknya masalah yang muncul akibat
kemajuan teknologi ini seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.Transplantasi boleh saja
dilakukan dengan melaksanakan ketentuan-ketentuan berupa hukum kesehatan dan etika
kedokteran yang berlaku di Indonesia.Tenaga kesehatan berperan penting dalam masalah ini.
Oleh sebab itu, setiap pihak yang memiliki kewenangan tersebut hendaknya memperhatikan
tujuan dari transplantasi organ dengan pertimbangan yang matang dan bukan karena
kepentingan material semata. Dengan memperhatikan hukum kesehatan dan etika yang
berlaku maka usaha mulia untuk menolong pasien yang memiliki masalah dengan salah satu
organ tubuhnya dapat terlaksana.
DAFTAR PUSTAKA
18
Potter and Perry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan ,Jakarta : EGC
Keperawatan Religon.transplantasi organ.2009.Accessed : November 3, 2013. Available
at: http://keperawatanreligionmira.wordpress.com/2013/05/09.html
19