PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan sangat pesat.Hal ini karena adanya pandangan bahwa setiap penyakit
memberikan obat yang sederhana, tetapi ada juga penyakit yang memerlukan
organ tubuh pasien yang tidak berfungsi dengan organ dari individu lain.
donor kepada pasien gagal ginjal pada tahun 1954, sejak kesuksesan
ketersediaan donor yang ada. Sebagai contoh di cina, pada tahun 1999 tercatat
hanya 24 transplantasi hati, tahun 2000 meningkat menjadi 78, dan pada tahun
2003 angkanya meningkat menjadi 356. Jumlah tersebut meningkat pesat pada
pemindahan suatu jaringan atau organ antar manusia, bukan antara hewan ke
dari satu tempat ketempat yang lain ditubuh yang sama. Transplantasi ini
ditujukan untuk mengganti organ yang rusak atau tak berfungsi pada penerima.
B. Tujuan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memaparkan issue dan
TINJAUAN PUSTAKA
bukanlah inovasi yang ditemukan pada abad modern. Jeff E Zhorne mengatakan
bahwa sejak awal abad ke-8, para ahli bedah hindu telah melakukan transplantasi
kulit untuk mengganti hidung yang hilang karena penyakit sifilis, perang fisik atau
Dalam literature hadis Nabi juga dituturkan suatu peristiwa ufrajah, salah
seorang sahabat Nabi yang kehilangan hidung dalam sebuah pertempuran dan
hidung perak tersebut menimbulkan bau yang tidak sedap sehingga ia kemudian
hidungnya dengan hidung palsu lain dari emas. Namun transplantasi dari organ
tubuh dari spesies yang sama belum pernah terjadi sampai pada tahun 1913, yaitu
ketika Dr. Alexis carrel yang merupakan seorang ahli bedah dari Prancis berhasil
melakukan transplantasi ginjal pada binatang yakni sebuah kucing. Kemudian pada
awal tahun 1950 an, transplantasi jantung juga berhasil dilakukan namun
transplantasi tersebut masih pada hewan yakni anjing. (fadl Abul, 2007)
ahli bedah yang dipimpin oleh Prof. Christiaan Barnard melakukan sebuah beberapa
transplantasi kepada beberapa anjing dan juga melakukan transplantasi ginjal pada
seorang wanita yang hanya diberi identitas sebagai Ny. Black. Kemudian pada
tanggal 3 Desember 1967 Barnard beserta tim ahli bedahnya berhasil melakukan
transplantasi jantung dari seorang wanita bernama Denise Darval berumur 24 tahun
yang dinyatakan mati batang otak akibat kecelakaan lalu lintas kepada seorang
hanya mampu bertahan selama 18 hari kemudian meninggal karena infeksi paru-
paru yang mengakibatkan kurang suplai oksigen yang masuk ke jantung barunya.
Sebulan kemudian yaitu pada tanggal 02 Januari 1968, Barnard kembali melakukan
transplantasi jantung dan kali ini penerima jantung tersebut adalah seorang dokter
gigi dari Cape Town bernama Dr. Philip Blaiberg yang akhirnya keluar dari rumah
sakit dengan keadaan sehat dan menjalani hidup seperti sediakala. (Fadl Abul,
2007)
B. Transplantasi Organ
suatu jaringan atau organ manusia tertentu dari suatu tempat ke tempat lain pada
tubuhnya sendiri atau tubuh orang lain dengan persyaratan dan kondisi tertentu.
Donor organ adalah pemindahan organ tubuh manusia yang masih memiliki
daya hidup dan sehat untuk menggantikan organ tubuh yang tidak sehat dan tidak
berfungsi dengan baik apabila diobati dengan teknik dan cara biasa, bahkan
harapan hidup penderitan hampir tidak ada lagi. Sedangkan resipien adalah orang
yang akan menerima jaringan atau organ dari orang lain atau dari bagian lain dari
tubuh lainnya pun dapat ditransplantasikan untuk membantu orang yang sangat
memerlukannya.
terjadinya penolakan transplantasi, yaitu organ atau jaringan donor tidak diterima
oleh tubuh resipien.Hal ini merupakan tantangan dan masalah yang kompleks bagi
obat ini mengambil resiko tinggi, karena dengan tidak aktifnya sistem imun, resepien
menjadi rentan terhadap infeki dan penyebaran sel-sel malignant. Efek samping lain
kerusakan ginjal. Obat ini pun biasanya berinteraksi dengan obat lain dan akan
menjadi:
a. Autotransplantasi
b. Homotransplantasi
transplantasi membuat keputusan alokasi yang sulit. Proses ini dimulai di pusat
lapangan tampak bergerak menjauh dari praktik ini, tidak ada data untuk
2017)
Tidak ada pedoman nasional yang merinci cara di mana gangguan afektif
sendiri, yang menghasilkan variabilitas antar institusi yang signifikan. Data dari
mengenai topik tersebut sejak saat itu. Selanjutnya, data terbatas yang tersedia
tentang praktik saat ini menunjukkan bahwa penyakit kejiwaan terus dipandang
Mengingat temuan ini, kami meninjau literatur kejiwaan yang meneliti dampak
dengan penciptaan sistem alokasi organ yang adil.(Cahn-Fuller & Parent, 2017).
menghilangkan variasi praktik antar institusi saat ini yang mendukung kriteria
memiliki peluang akan hal tersebut, baik dari segi ketersediaan donor ataupun
penelitian ini sebuah cara untuk menilai kualitas atau kecocokan ginjal sebelum
perfusi makrospokopik aliran darah ginjal dan output urin. Sebagai kesimpulan
perfusion (NMP) dapat digunakan untuk menilai kualitas sebuah ginjal sebelum
merugikan dan dengan keefektifan klinis yang baik. Laporan kasus kami
Sementara itu Time linekeberhasilan transplantasi yang tercatat mulai abad ke-
1966: transplantasi pancreas oleh Richard Lillehei dan William Kelly (Minnesota,
U.S.A.)
1967: transplantasi hati oleh Thomas Starzl (Denver, U.S.A.)
1967: transplantasi jantung oleh Christiaan Barnard (Cape Town, South Africa)
1981: transplantasi jantung dan paru-paru oleh Bruce Reitz (Stanford, U.S.A.)
1986: transplantasi kedua lobus paru-paru oleh Joel Cooper (Toronto, Canada)
1987: transplantasi seluruh paru-paru oleh Joel Cooper (St. Louis, U.S.A.)
1995: transplantasi ginjal dari donor yang masih hidup dengan teknik laparascopic
1998: transplantasi pancreas dari donor yang masih hidup oleh David Sutherland
(Minnesota, U.S.A.)
1999: transplantasi melalui teknik Tissue Engineered Bladder oleh Anthony Atala
2008: transplantasi dua kaki oleh Edgar Biemer, Christoph Höhnke and Manfred
2008: transplantasi batang tenggorok , menggunakan sel punca dari pasien itu
adalah Pasal 32 ayat (1), (2), (3) tentang hak pasien untuk memperoleh
dipertanggungjawabkan :
berdasarkan ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan atau cara lain yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Pasal 33 ayat (2) berbunyi: Transplantasi organ dan jaringan serta transfusi
Mayat Klinis dan Bedah Mayat Anatomis serta Transplantasi Alat atau Jaringan
Tubuh Manusia.
Pada Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, pelaksanaan
Pasal 34 Ayat (1): Transplantasi organ dan atau jaringan tubuh hanya dapat
Pasal 34 Ayat (2): Pengambilan organ dan atau jaringan tubuh dari seorang
tahun 1981, tentang bedah Mayat Klinis dan Bedah Mayat Anatomis serta
adalah :
1. Pasal 1
oleh beberapa jenis sel dan mempunyai bentuk serta faal (fungsi) tertentu
b) Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai bentuk dan faal (fungsi)
atau jaringan tubuh manusia yang berasal dari tubuh orang lain dalam rangka
pengobatan untuk menggantikan alat dan jaringan tubuh yang tidak berfungsi
dengan baik.
e) Meninggal dunia adalah keadaan insani yang diyakini oleh ahli kedokteran yag
telah berhenti.
2. Pasal 10
dan Huruf b, yaitu harus dengan persetujuan tertulis penderita dan keluarga yang
3. Pasal 11
a) Transplantasi organ dan jaringan tubuh hanya boleh dilakukan oleh dokter
b) Transplantasi alat dan jaringan tubuh manusia tidak boleh dilakukan oleh
4. Pasal 12
Penentuan saat mati ditentukan oleh 2 orang dokter yang tidak ada
5. Pasal 13
transplantasi atau bank mata dari korban kecelakaan yang meninggal dunia,
7. Pasal 15
manusia diberikan oleh calon donor hidup, calon donor yang bersangkutan
terjadi .dokter yang merawatnya harus yakin benar bahwa calon donor yang
8. Pasal 16
Donor atau keluarga donor yang meninggal dunia tidak berhak atas suatu
9. Pasal 17
10. Pasal 18
Dilarang mengirim dan menerima alat dan jaringan tubuh manusia dalam
hal ini sudah seharusnya dibahas dalam suatu ranah hukum secara
serius.Perdagangan organ tubuh memerlukan peraturan yang melarang perbuatan
tersebut dan sanksi yang menjerat pelaku apabila dilanggar.Hal ini guna memberi
perlindungan hukum dan menjamin hak asasi manusia terutama mengenai hak
Indonesia Tahun 1945. Berdasarkan hal tersebut perdagangan organ tubuh ini
Pelarangan tersebut ada dalam rumusan Pasal 2, Pasal 3, Pasal 4, Pasal 5, Pasal
memegang kendali atas orang lain, untuk tujuan mengeksploitasi orang tersebut di
wilayah negara Republik Indonesia, dipidana dengan pidana penjara paling singkat
3 (tiga) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling sedikit
Rp. 120.000.000,-(Seratus dua puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp.
ayat (1) mengakibatkan orang tereksploitasi, maka pelaku dipidana dengan pidana
ada beberapa undang-undang yang mengaturnya. Pengaturan akan hal tersebut ada
2009. Keseluruhan undang-undang yang telah ada pada dasarnya mengatur bahwa
perdagangan organ tubuh manusia untuk tujuan apapun dilarang oleh undang-
dan 3 jelas dikatakan bahwa transplantasi organ tubuh hanya diperbolehkan untuk
untuk tujuan apapun. Ketentuan pidana mengenai pelanggaran hal tersebut diatur
Kasus perdagangan organ tubuh ini tetap banyak, sekali pun terdapat
pengaturan hukum mengenai hal tersebut. Kondisi aparat penegak hukum yang
kurang tegas dalam menindaklanjuti kasus ini juga menjadi pernyebab tetap
organ tubuh di media akan tetapi belum ada satu pun kasus yang masuk ke ranah
hukum untuk segera ditindaklanjuti. Berdasarkan hal tersebut maka perlu segera
menjadi point yang terus disoroti untuk segera menegakkan undang-undang dalam
terlebih dahulu dari mana organ yang akan ditransplantasikan tersebut berasal
atau dilihat dari sumber organ. Dalam hukum, transplantasi tidak dilarang jika
dalam keadaan darurat dan ada alasan medis, tidak dilakukan secarai legal,
tulangnya sewaktu masi hhidup”. (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah, Said Ibn
PENUTUP
A. KESIMPULAN
manusia yang berasal dari tubuh orang lain atau tubuh sendiri dalam rangka
dalam beberapa faktor, seperti ditinjau dari sudut si penerima atau resipien organ
dan penyumbang organ itu sendiri. Jika dilihat dari si penerima organ meliputi
sudut penyumbang meliputi transplantasi dengan donor hidup dan donor mati
kebutaan, rusaknya jantung dan ginjal), Pemulihan kembali fungsi suatu organ,
jaringan atau sel yang telah rusak atau mengalami kelainan, tapi sama sekali tidak
terlebih dahulu dari mana organ yang akan ditransplantasikan tersebut berasal atau
dilihat dari sumber organ. Dalam hukum, transplantasi tidak dilarang jika dalam
keadaan darurat dan ada alasan medis, tidak dilakukan secara ilega, dilakukan oleh
profesinal dan dilakukan secara sadar. Dari segi etika keperawatan asalkan tidak
melanggar prinsip-prinsip etik seperti otonomi(Autonomy), Tidak merugikan
segi masyarakat, selama transplantasi dilakukan atas dasar medis dan mendapat
transplantasi.
B. SARAN
Saran yang ingin disampaikan bagi pembaca adalah jika ingin melakukan
transplantasi organ, pahami betul dari mana organ terseebut berasal. Dari donor
hidup ataukah dari seseorang yang sudah meninggal. Usahakan untuk mencari
pengobatan.
DAFTAR PUSTAKA
Cahn-Fuller, K. L., & Parent, B. (2017). Transplant eligibility for patients with affective
and psychotic disorders: a review of practices and a call for justice. BMC Medical
Hosgood, S. A., Thompson, E., Moore, T., Wilson, C. H., & Nicholson, M. L. (2017).
declined human kidneys from donation after circulatory death donors. British
Paul, B; Valapour,M: Bartels, D, Penny, S.B; Kahn, J (2004). Ethics of Organ Transplantation.
Peraturan Pemerintah No 18 tahun 1981 tentang Otopsi Anatomi, Otopsi Klinik dan
Peraturan Menteri Kesehatan No. 585 tahun 1989 tentang Persetujuan Tindakan Medis
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis
OLEH :
RAIS
C012171031
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017